penyakit puyuh

Cara Mencegah Dan Mengatasi Penyakit Puyuh Paling Efektif

Penyakit puyuh pada dasanya sama, antara penyakit puyuh petelur dan penyakit puyuh pedaging. Pada intinya, penyakit puyuh disebabkan oleh ifeksi bakteri, jamur atau virus yang merugikan.

Oleh sebab itulah, salah satu cara untuk mencegah dan menanggulanginya adalah dengan memanfaatkan bakteri baik (apatogen) yang bisa melawan serangan penyakit. Lebih jelasnya, berikut ini adalah jenis hama dan penyakit pada burung puyuh beserta dengan pencegahan dan pengobatannya yang perlu Anda ketahui:

1. Radang Usus (Quail Enteritis)

a. Penyebab radang usus (quail enteritis)

Penyakit radang usus (quail enteritis) ini disebabkan oleh serangan bakteri anaerobik. Bakteri-bakteri tersebut berkumpul dan membentuk spora yang menyerang usus puyuh. Akibat hal itu, terjadilah peradangan pada usus puyuh yang menyebabkan terganggunya proses pencernaan pada ternak.

b. Gejala serangan radang usus (quail enteritis)

Gejala yang paling umum timbul dari serangan penyakit ini adalah ternak puyuh tampak lesu dan malas bergerak. Selain itu, matanya lebih sering tertutup, bulunya tampak kusam, serta kotoran yang berubah menjadi lebih encer dan berair. Pada kotoran tersebut, jika dianalisa akan menunjukkan adanya asam urat.

c. Pencegahan radang usus (quail enteritis)

salah satu pencegahan yang paling efektif dari penyakit ini adalah dengan menjaga kebersihan kandang besarta alat makan-minum ternak. Selain itu, Anda harus memperhatikan SOP/tata laksana pemeliharaan ternak.

Pastikan bahwa kandang ternak dan lingkungannya terbebas dari tampat bersarangnya bakteri, jamur dan penularan virus. Selain itu, jangan lupa juga untuk memberikan suplemen yang mengandung bakteri baik (apatogen) untuk melindungi ternak dari serangan bakteri jahat (patogen).

d. Penanggulangan radang usus (quail enteritis)

Hal pertama yang perlu Anda lakukan ketika mengetahui adanya ternak yang terjangkit penyakit radang usus ini adalah memisahkannya dari koloni (mengkarantina). Ini bertujuan agar ternak yang sakit tidak menularkan ke ternak yang sehat.

Selain mengkarantina, Anda juga harus segera membersihkan kandang dari kotoran, serta mensterilkan kandang. Ini bertujuan agar bakteri yang tertinggal disekitar kandang tidak masuk ke tubuh ternak yang sehat.

Pada ternak yang sakit, segera berikan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Ternak yang mengandung bakteri baik seperti Pseudomonas alcaligenes, Micrococcus roseus, Bacillus mycoides, Bacillus pumilus, dan Bacillus brevis. Selain mengandung bakteri baik yang bisa melawan bakteri jahat pada usus, produk ini juga mengandung multivitamin, mineral dan asam amino essensial juga non essensial yang dapat mempercepat penyembuhan penyakit.

2. Tetelo (NCD/New Casstle Diseae)

a. Penyebab tetelo (NCD/new casstle diseae)

Tetelo ini merupakan salah satu penyakit yang paling ditakuti oleh para peternak unggas. Umumnya penyakit ini menyerang syaraf, pencernaan, atau pernafasan.

Penyakit tetelo (NCD/new casstle diseae) disebabkan oleh serangan Slamonella pullorum. Bakteri ini seringkali menyebar melalui kontak dengan ternak yang sakit/terinfeksi, atau bahkan peralatan yang terkontaminasi.

Oleh sebab itulah, penyakit ini sangat mudah menyebar ke ternak-ternak sehat lainnya. Penyakit ini cukup ditakuti peternak karena penyebarannya yang cepat dan juga serangannya yang mampu membunuh ternak dalam waktu singkat.

b. Gejala serangan tetelo (NCD/new casstle diseae)

Untuk melakukan penanganan, maka Anda harus memahami gejala sarangannya. Serangan dari penyakit tetelo ini cukup mudah dikenali. Diantara ciri-cirinya adalah:

  1. Ternak puyuh mengalami sulit bernafas.
  2. Ternak mengalami batuk-batuk dan bersin.
  3. Timbul suara ngorok.
  4. Tubuh tampak lemah dan lesu.
  5. Mata tampak ngantuk dan pucat.
  6. Sayap terkulai dan timbul gejala “tortikolis” atau kepala berputar tidak beraturan, kemudian lumpuh.
  7. Tinja tampak encer dengan warna kehijauan.

c. Pencegahan tetelo (NCD/new casstle diseae)

Sebagai penyakit yang membahayakan, tetelo perlu dicegah sedini mungkin. Cara pencegahan yang paling efektif adalah dengan:

  1. Menjaga kebersihan lingkungan kandang ternak puyuh. Selain itu, jangan lupa untuk selalu memastikan bahwa kandang, peralatan, dan lingkungan sekitar tempat tinggal ternak puyuh Anda steril dari kontaminasi bakteri ini.
  2. Mencegah tamu asing masuk kedalam kandang tanpa baju yang steril atau bisa juga dengan mensucihamakan/mensterilkan tubuh dan pakaian setiap orang yang berkontak dengan ternak.
  3. Lakukan vaksinasi NCD untuk mencegah serangan penyakit tetelo.
  4. Berikan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Ternak secara rutin untuk melindungi ternak dari serangan penyakit.

d. Penanggulangan tetelo (NCD/new casstle diseae)

Penanganan yang tepat dan cepat ketika didapati gejala serangan penyakit tetelo dapat mencegah serangan yang semakin massif dan merugikan. Berikut ini penaggulangan penyakit tetelo (NCD/new casstle diseae) secara tepat:

  1. Pisahkan puyuh yang sakit dari koloni (karantina)
  2. Segera musnahkan ternak yang sakit dengan cara di bakar, jika sekiranya ternak sudah sakit dan tidak bisa diobati.
  3. Berikan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Ternak jika dirasa puyuh belum sakit parah.
  4. Segera sterilkan kandang dan lingkungannya agar bakteri tidak menjangkit ke ternak yang sakit.

3. Berak putih (Pullorum)

a. Penyebab berak putih (pullorum)

Hampir sama dengan tetelo, berak putih juga disebabkan oleh serangan bakteri salmonella. Hanya saja, pada penyakit berak putih (pullorum), yang menyerang adalah Salmonella pullorum.

Bakteri jenis salmonella memang sangat cepat menyebar. Baik dengan kontak langsung antara puyuh yang sakit dan yang sehat, ataupun melalui anak kandang dan sarana-prasarana kandang.

b. Gejala sarangan berak putih (pullorum)

penyakit puyuh

Hampir sama dengan tetelo, gejala serangan penyakit berak putih (pullorum) adalah sesak nafas pada puyuh, nafsu makannya menghilang, bulu-bulu nya mengkerut, sayap lemah dan menggantung, serta kotoran yang berubah menjadi berwarna putih.

c. Pencegahan dan penanggulangan berak putih (pullorum)

Pencegahan penyakit berak putih (pullorum) dapat dilakukan sama persis seperti pencegahan dan penanggulangan penyakit tetelo. Dengan Anda mematuhi cara pencegahan dan penanggulangan tetelo, berarti Anda juga sudah mencegah penularan penyakit berak putih (pullorum).

4) Cacar Unggas (Fowl Pox)

a. Penyebab cacar unggas (fowl pox)

Penyebab penyakit cacar unggas adalah virus jenis Poxvirus. Jenis virus ini cukup berbahaya karena biasa menyerang semua jenis unggas.

Jadi, ternak puyuh yang Anda budidayakan bisa tertular jenis virus ini ketika ada unggas lain dilingkungan sekitar yang terserang poxvirus atau sakit cacar air. Selain itu, penyakit cacar unggas juga bisa menyerang semua usia, mulai dari DOD hingga yang sudah berproduksi.

b. Gejala cacar unggas (fowl pox)

penyakit puyuh

Gejala paling mencolok dari serangan cacar unggas adalah timbulnya bercak-bercak luka seperti keropeng-keropeng pada bagian tubuh tertentu. Seperti bagian pial, kaki, farink, bahkan mulut.

Akibat penyakit ini, unggas akan menjadi tidak nyaman dan sakit. Terlebih, jika luka tersebut dipatuk-patuk, maka bisa menyebabkan kulit terluka dan berdarah.

c. Pencegahan cacar unggas (fowl pox)

Pencegahan terbaik terhadap cacar unggas ini adalah dengan pemberian vaksin dipteria. Dengan begitu, puyuh akan terhindar dari serangan virus poxvirus.

d. Penanggulangan cacar unggas (fowl pox)

Ketika Anda mendapati ternak unggas atau burung puyuh Anda mengalami gangguan cacar unggas, maka segera lakukan pemisahan ditempat tersendiri/di karantina. Kemudian, segera berikan vaksin dipteria untuk membunuh virus.

Setelah di vaksin, jangan lupa untuk memberikan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Ternak secara teratur dengan dosis 0.3 ml/ekor. Ini bertujuan untuk meningkatkan sistem imun ternak Anda, sekaligus membunuh penyakit-penyakit lain akibat inveksi bakteri dan jamur yang mungkin menyerang.

5) Quail Bronchitis

a. Penyebab quail bronchitis

Penyebab penyakit ini adalah serangan virus quail bronchitis yang merupakan adenovirus dan bersifat sangat cepat dalam penularannya. Sesuai namanya, virus ini menyerang daerah sekitar jalur pernapasan.

b. Gejala serangan quail bronchitis

penyakit puyuh

Ciri-ciri gejala serangan quail bronchitis tampak:

  • puyuh tampak lesu dan malas bergerak.
  • gerakan tubuh gemetar.
  • puyuh jadi sulit bernafas.
  • adanya batuk, bersin, dan mengeluarkan lendir dari hidung.
  • kondisi leher serta kepala agak terpuntir.

c. Pencegahan quail bronchitis

Pencegahan terbaik dari serangan virus adalah dengan melakukan vaksinasi. Selain itu, jangan lupa untuk memberikan sanitasi yang memadai, agar kondisi ternak tetap sehat.

d. Penanggulangan quail bronchitis

Ternak yang sudah terserang penyakit quail bronchitis harus di karantina. Ini bertujuan untuk menghidari penularan terhadap ternak yang sehat.

Selain itu, berikan pakan dan suplemen yang sesuai. Pakan yang diberikan harus mengandung nutrisi tepat dan lengkap, sehingga dapat menjaga kondisi ternak dalam kondisi sehat.

Berikan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Ternak secara teratur dengan dosis 0.3 ml/ekor untuk membantu meningkatkan nilai nutrisi pada pakan ternak, mencegah perkembangan bakteri jahat (patogen), mencegah serangan virus, meningkatkan sistem imun ternak, menambah kandungan mineral essensial dan non essensial, serta asam lemak baik untuk menyehatkan lambung ternak.

6) Aspergillosis

a. Penyebab aspergillosis

Penyebab serangan penyakit aspergillosis adalah jenis jamur/cendawan Aspergillus fumigatus. Sama seperti halnya jenis jamur lain, jamur Aspergillus fumigatus juga tumbuh dan berkembang pada lingkungan yang kurang terjaga kebersihannya, terlalu lembab, dan sanitasi yang tidak baik.

b. Gejala serangan aspergillosis

penyakit puyuh

Berbeda dengan serangan penyakit lainnya, gejala serangan penyakit aspergillosis tidak secara cepat membunuh ternak. Meski begitu, jika dibiarkan, maka ternak akan sakit dan mati.

Ciri utama serangan penyakit aspergillosis ini adalah gangguan pada sistem pernafasan, mata mengantuk dan terbantuk lapisan putih seperti keju, serta malas gerak dan malas makan (nafsu makan berkurang).

c. Pencegahan aspergillosis

Pencegahan terbaik dari penyakit aspergillosis ini adalah perbaikan sanitasi. Bertujuan agar tidak ada jamur yang hidup dan berkembang disekitar lingkungan kandang.

Selain itu, pemberian Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Ternak juga dapat membantu meningkatkan sistem imunitas tubuh ternak. Karena mengandung bakteri baik yang dapat menyerang ternak, seperti Pseudomonas alcaligenes, Micrococcus roseus, Bacillus mycoides, Bacillus pumilus, dan Bacillus brevis. Sehingga jamur atau bakteri jahat bisa dilawan oleh bakteri baik yang terkandung didalam produk ini.

d. Penanggulangan aspergillosis

Penanggulangan penyakit aspergillosis ini sebenarnya cukup mudah. Anda hanya perlu mengkarantina ternak yang sakit, kemudian berikan pakan yang cukup dan tambahkan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Ternak pada minum atau pakannya dengan dosis 0.3 ml/ekor.

Berikan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Ternak setiap hari, pada pagi atau sore hari. Produk ini bisa melawan jamur dan bakteri jahat yang menyerang ternak. Selain itu, segera perbaiki sistem sanitasi Anda, agar penyakit serupa tidak menyerang kembali.

 

8) Cacingan

a. Penyebab cacingan

Cacingan pada ternak puyuh disebabkan oleh infeksi cacing pada saluran pencernaan ternak. Cacingan ini dipicu dari kondisi sanitasi kandang yang buruk, sehingga organisme penyebab penyakit dapat tumbuh dan berkembang dengan baik didalamnya.

b. Gejala cacingan

Gejala dari serangan penyakit cacingan adalah ternak puyuh tampak kurus dari hari ke hari, lesu, lemah, dan produktivitas menurun. Meski tidak menyebabkan kematian secara cepat, cacingan ini juga dapat menjadikan ternak kekurangan nutrisi akibat dari penyerapan nutrisi yang terganggu.

c. Pencegahan cacingan

Pencegahan terbaik puyuh dari penyakit cacingan adalah menjaga sanitasi kandang dan lingkungan sekitarnya. Jangan lupa untuk aplikasikan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Ternak pada minum atau pakannya dengan dosis 0.3 ml/ekor setiap 1 hari sekali.

d. Penanggulangan cacingan

Setelah mendapati adanya ternak puyuh yang mengalami cacingan, maka segera berikan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Ternak kepada ternak yang sakit, serta pada ternak yang sehat sebagai pencegahan.

Selain itu, segera perbaiki sistem sanitas pada kandang dan lingkungan sekitarnya. Barulah setelah itu semprotkan GDM Black BOS ke seluruh kandang dan lingkungan sekitarnya.

Penyemprotan menggunakan GDM Black BOS Ini bertujuan untuk mensterilkan kandang dan lingkungannya dari bakteri, jamur dan virus penyebab penyakit tanpa membahayakan ternak yang ada didalamnya. Sebab, GDM Black BOS tidak mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat membahayakan ternak.

Baca Juga : Panduan Lengkap Ternak Puyuh Terbukti Menghasilkan 

Itu adalah jenis-jenis penyakit puyuh, baik penyakit puyuh petelur maupun penyakit puyuh pedaging yang paling sering menyerang, beserta dengan gejala serangan, pencegahan dan penanggulangannya. Jika ternak Anda mengalami gangguan dengan ciri-ciri gejala seperti diatas, maka Anda tidak perlu khawatir. Segera ikuti cara penanggulangan seperti yang disebutkan diatas.

Jangan lupa untuk aplikasikan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Ternak pada minum atau pakan ternak puyuh dengan dosis 0.3 ml/ekor untuk mencegah semua penyakit ya..

Jika dulur-dulur ingin berkonsultasi langsung menangani penyakit pada puyuh, dulur-dulur dapat menghubungi kami secara langsung melalui live chat ataupun whatsapp kami.

Share your thoughts