Penggiat Tanam Padi Hidroponik

Penggiat Tanam Padi Hidroponik

Budidaya padi umumnya dilakukan di sawah. Namun, bagaimana jika ingin menanam padi di perkotaan dengan lahan yang terbatas, bagaimana sih sejarah tanam padi hidroponik di Indonesia ini? Saat era pandemi tahun 2020 dan Badai El-Nino, Seseoran Basiri (50), petani di Desa Kanigoro, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang, Jawa Timur membuat ide inovasi untuk mengatasi permasalahan dengan menjadi penggiat tanam padi hidroponik.

Awal Tanam Padi Hidroponik

Awalnya, tanam padi hidroponik mengintegrasikan konsep pertanian tanpa tanah, di mana akar tanaman di berikan nutrisi melalui larutan air yang kaya akan zat-zat nutrisi esensial. Dengan memanfaatkan teknologi modern, metode ini tidak hanya meminimalkan penggunaan lahan, tetapi juga mengoptimalkan penggunaan air dan nutrisi tanaman. Melalui pendekatan ini, para petani maupun pembudidaya dapat mencapai peningkatan produksi padi yang signifikan, sambil mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Dengan pengalamanya menanam sayur hidroponik, mejadi inspirasi Basiri menerapkan hal tersebut pada pertanian padi. Ia menggunakan pot plastik diletakkan sejajar pipa paralon. Di bagian bawah pipa dijadikan kolam lele, yang airnya dialirkan melalui pipa-pipa paralon yang dipompa dari kolam lele. Sehingga dalam satu sistem bisa bisa menghidupi padi sekaligus ikan lele.

“Bermula dari keinginan agar anak-anak Saya mau bertani. Tapi karena tidak memiliki halaman yang cukup untuk dijadikan sawah, Basiri mulai berpikir bagaimana caranya menanam padi dengan cara hidroponik. Tahun 2014 Basiri sudah mulai berekperimen untuk menjadi penggiat tanam padi hidroponik di Jawa Timur

Kelebihan sistem hidroponik antara lain:

  • Penggunaan lahan lebih efisien
  • Tanaman berproduksi tanpa menggunakan tanah
  • Kuantitas dan kualitas produksi lebih tinggi dan lebih bersih
  • Penggunaan pupuk dan air lebih efisien
  • Pengendalian hama dan penyakit lebih mudah

Pengembangan Pertanian Hidroponik

Basiri mengembangkan pertanian terpadu hidroponik dan organik (hidroganik) di Malang. Dia juga mengajari para petani secara gratis dan mengajak anak muda untuk mau menekuni pertanian. Pada Tahun 2017 Basiri mengajukan hak paten, atas saran dari para akademisi yang pernah mengunjunginya. Di pengajuan hak paten menggunakan nama “Padi Hidroponik Organik Basiri”, tapi dia lebih suka menyingkatnya dengan “Padi Hidroganik”.

“Ke depan Saya ingin menyempurnakan lagi, agar lebih efisien, lebih murah, dan produktivitasnya lebih tinggi. Saat ini kan yang sudah jalan sebanyak 3 ribu gelas, dan sedang berkembang menjadi 4 ribu gelas. Lahan yang dibutuhkan untuk tanam padi hidroponik butuh lahan sekitar 500 meter persegi saja,” ungkapnya.

Selain membaginya dengan anak-anak muda di desanya, menjadi tempat magang siswa sekolah menengah kejuruan pertanian, dia juga menjadi ‘dosen terbang’ di perguruan tinggi negeri dan swasta di Malang.

Skema pemberian nutrisi

Nutrisi yang di berikan tidak hanya berasal dari pakan ikan namun dengan tetap menambahkan kebutuhan hara makro (N, P, dan K) yang di butuhkan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan padi serta aplikasi kapur untuk mengontrol kestabilan pH dalam air. 110 kg/ha N, 36 kg/ha P2O5 serta 60 kg/ha K2O yang di konversikan per satu luasan unit sistem hidroponik (6 m2) serta di aplikasikan secara bertahap dalam 10 pekan Pupuk di larutkan dalam 4800 ml air serta di aplikasikan ke tanaman per minggunya.

Untuk penggunaan pupuk yang sesuai buat tanaman hidroponik, Anda bisa memakai produk GDM. Karena produk GDM sendiri mengandung komposisi unsur hara makro serta mikro yang berguna untuk tanaman padi itu sendiri, sehingga membuat tanaman padi hidroponik tumbuh dan berkembang.

Produk GDM terdiri atas 3 macam, antara lain: GDM Black Bos, Pupuk Organik Cair spesialis pangan, dan Pupuk SaMe Granule Bio Organik.

Peranan GDM Black Bos untuk tanaman padi hidroponik ini berguna sebagai untuk menjaga kualitas tanah, memperbaiki kondisi tanah rusak dan mencegah penyakit lainnya seperti penyakit tular tanah serta menstimulan bakteri apatogen untuk menghasilkan unsur hara di dalam tanah. Kemudian peranan Pupuk SaMe Granule Bio Organik, berguna untuk menyuburkan kembali tanah yang yang rusak. Sedangkan Pupuk Organik Cair spesialis pangan memiliki peranan sebagai mempercepat pertumbuhan dan perkembangan akar tanaman, meningkatkan daya tahan tanaman terhadap penyakit, serta meningkatkan hasil produksi tanaman. Selain itu Pupuk organik cair spesialis tanaman pangan juga dapat menunjang perbanyakan anakan tanaman, meningkatkan daya tahan terhadap serangan penyakit, serta dapat meningkatkan produksi hingga 50%. Sehingga sangat pas untuk pemberian pupuk kedalam tanaman padi hidroponik.

Jadi begitulah informasi tentang tanam padi pada hidroponik cara menanam padi hidroponik berdasarkan menurut tim ahli GDM, Sampai Jumpa di Bahasan Selanjutnya.

Share your thoughts