Cara Menggemburkan Tanah Keras Dengan Pupuk Organik

Pembukaan lahan budidaya seringkali menemui kendala salah satunya lahan yang keras dan susah untuk ditanami. Anda perlu tau cara menggemburkan tanah yang keras secara tepat dan mempertahankan unsur haranya.

Adakah pupuk untuk menggemburkan tanah yang keras? Lalu, bagaimana cara menggemburkan tanah sawah yang keras?

Pertanyaan itu tentu sering Anda tanyakan ketika sedang mengalami masalah tekstur tanah yang keras. Tentu saja, tanah yang keras menyebabkan banyak masalah dalam budidaya.

Tapi, tahukah Anda bahwa tanah yang keras bisa menyebabkan masalah serius dalam aktivitas budidaya? Berikut ini adalah beberapa masalah yang bisa disebabkan oleh tanah yang keras:

1. Penyebab Tanah Keras

Tanah keras dapat disebabkan oleh banyak faktor. Mulai dari jenis tanah, pencemaran, penggunaan pestisida dan pupuk kimia dalam jangka waktu panjang, serta masih banyak lagi penyebab lainnya.

Untuk mempermudah Anda dalam mengidentifikasi penyebab tanah Anda menjadi keras, berikut ini adalah penjelasan lengkap dari masing-masing faktor penyebab tanah menjadi keras:

a. Jenis Tanah

Hal utama yang harus Anda pahami adalah faktor jenis tanah bawaan. Ya, Indonesia memiliki banyak sekali jenis tanah, mulai dari jenis tanah yang kaya bahan organik dan subur, hingga yang miskin hara dan padat.

  • Salah satu jenis tanah yang tidak subur dan memiliki kandungan bahan organik sangat rendah adalah jenis tanah utisol. Tanah ini dicirikan dengan warna merah kekuningan, pH tanah asam (<5,5), kejenuhan basa rendah, kadar AL tinggi, dan tentu saja produktivitas rendah.
  • Tanah lotisol memiliki tekstur yang liat berpasir dengan bulk density tinggi, yaitu antara 1,3-1,5 g cm-3. Tanah ini sangat peka terhadap erosi, memiliki pori aerasi sedikit, serta memiliki indeks stabilitas rendah. Itulah yang menjadikan tanah jenis ini menjadi padat dan tidak subur.
  • Selain jenis tanah utisol, ada juga jenis miskin hara lainnya, seperti entisol, inceptisol, oxisol dan spodosol. Tanah-tanah ini umum dijumpai di daerah Sumatera, sulawesi, papua dan Kalimantan yang memiliki ekosistem gambut.

b. Penggunaan Pupuk Kimia

Bagi hampir semua petani di Indonesia, pupuk kimia merupakan jenis pupuk yang paling umum digunakan untuk membantu memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman. Bukan tanpa alasan mengapa banyak petani yang memilih untuk menggunakan pupuk kimia.

Mulai dari tingginya ketergantungan petani terhadap pupuk kimia akibat mindset yang salah, anjuran pemerintah sejak masa revolusi hijau, bahan makro yang ada didalamnya memiliki dosis tinggi, hingga subsidi pupuk kimia oleh pemerintah.

Namun, dibalik itu semua, ternyata pupuk kimia justru memiliki dampak yang buruk terhadap sifat fisik, kimia, hingga biologi tanah.

Hal ini dikarenakan pengaplikasian pupuk kimia secara terus menerus dalam jangka waktu panjang (bertahun-tahun) dapat menjadikan tanah menjadi keras, pori-pori tanah berkurang, memicu pengendapan bahan anorganik didalam tanah yang justru berbahaya (bersifat racun bagi tanaman), dan mengurangi kadar organik dalam tanah.

Mengingat dampak penggunaan pupuk kimia yang berbahaya inilah, Anda disarankan untuk mengurangi pengaplikasian pupuk kimia.

c. Pengaplikasian Pestisida, Herbisida, Dan Obat-Obatan Kimia Lainnya

Mengapa Anda perlu mengaplikasikan bahan-bahan kimia berbahaya untuk menanggulangi hama, penyakit dan gulma pada lahan budidaya? Bagaimana bisa pestisida, herbisida dan obat-obatan kimia yang Anda aplikasikan untuk mengusir hama, penyakit ataupun gulma memiliki dampak buruk terhadap tanah?

Jika Anda belum memahami hal tersebut, berikut ini adalah penjelasannya:

1. Pengaplikasian pestisida

Untuk mengusir hama tidaklah bermanfaat sepenuhnya untuk menanggulangi hama. Ini dikarenakan pestisida tersebut justru dapat membunuh hewan predator (musuh alami hama). Ini tentu mengakibatkan hama di lahan Anda semakin banyak dan merajalela.

Jika hal itu terjadi, maka petani biasanya akan mengaplikasikan pestisida dalam jumlah yang lebih banyak. Namun, celakanya hal itu justru berpotensi menyebabkan hama menjadi resisten.

Inilah yang menyebabkan serangan hama menjadi semakin massif dan merugikan.

2. Pengaplikasian Pestisida

Merupakan bahan beracun dapat mengganggu keseimbangan ekosistem tanah. Ini menyebabkan mikroorganisme baik yang ada didalam tanah menjadi terganggu.

Jika mikroorganisme baik didalam tanah mati, maka sifat fisik dan biologi tanah akan berubah secara drastis. Salah satunya adalah menjadikan tanah menjadi padat, sistem aerasi terganggu, dan menurunkan kadar organik tanah.

3. Pengaplikasian Herbisida dan obat-obatan kimia

Menyebabkan pencemaran air dan tanah. Hal ini dapat menjadikan air dan tanah tercemar dan beracun bagi tanaman.

Tentu saja, pengaplikasian bahan-bahan kimia ini dapat menjadikan mikroorganisme alami tanah terganggu. Sehingga menjadi padat, kering, mudah tercuci, dan tidak subur.

Hal itulah yang umumnya melatarbelakangi petani harus mengaplikasikan pupuk kimia. Padahal hal itu justru menjadikan tanah semakin miskin hara dan rusak.

Nah, itu adalah beberapa penyebab tanah menjadi padat dan tidak subur. Setelah memahami apa penyebab tanah menjadi padat dan tidak subur, maka langkah selanjutnya adalah memilih cara menggemburkan tanah keras dan miskin hara.

2. Cara Menggemburkan Tanah Yang Keras

Menggemburkan tanah yang keras haruslah dimulai dengan memahami apa penyebabnya. Jika tanah Anda merupakan jenis tanah bawaan yang miskin hara seperti utisol atau lainnya, tentu penanganannya sedikit berbeda dengan tanah yang rusak akibat pengaplikasian obat-obatan dan pupuk kimia.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah panduan menggemburkan tanah yang keras:

a. Lakukan Pembajakan

pembajakan tanah

Cara menggemburkan tanah sawah yang keras ataupun tanah ladang dan lainnya, secara mekanis adalah dengan melakukan pembajakan/pembalikan tanah.

Sebelum melakukan pemupukan secara organik, lakukan pembajakan terlebih dahulu.

Ini bertujuan agar tanah yang keras, tercuci, dan miskin hara dibagian atas tanah bisa digantikan dengan tanah yang ada dibagian bawahnya. Meski tanah dibagian bawah juga masih keras dan miskin hara, Anda tetap harus membajaknya.

Setelah dibajak, umumnya tanah yang keras masih tetap keras. Oleh karena itulah, Anda tetap membutuhkan bantuan bakteri dan bahan organik, untuk menggemburkan tanah secara biologis.

Agar proses penggemburan tanah yang keras bisa optimal, Anda harus memilih pupuk organik yang juga mengandung bakteri khusus agen penggembur tanah. Apa saja pupuk tersebut? berikut ini adalah rekomendasinya:

b. Aplikasikan Pupuk Organik

Pupuk organik yang mengandung bahan organik tinggi adalah jawaban untuk mengatasi tanah yang keras. Pengaplikasian pupuk organik ini terbukti sangat efektif untuk memperbaiki sifat fisik tanah. Perbaikan sifat fisik tanah yang keras ini meliputi perbaikan struktur tanah seperti:

  • Meningkatkan kapasitas tanah dalam menahan air
  • Membuka pori aerasi tanah
  • Meningkatkan laju infiltrasi
  • Menetralkan pH tanah
  • Meningkatkan kapasitas tukar kation
  • Menurunkan ALDD dan meningkatkan jumlah mikroorganisme dalam tanah.

Hal itulah yang dapat mempermudah penetrasi akar, sehingga tanaman bisa tumbuh dan berkembang dengan optimal.

Tentu saja, pengaplikasian pupuk organik tidak hanya dapat memperbaiki sifat fisik tanah, tetapi juga membantu menyediakan bahan organik dari hasil pelapukan, sehingga dapat menambah unsur hara untuk tanaman.

Berikut ini teknis dan takaran pemupukan untuk menggemburkan tanah, salah satunya melalui penjelasan mengenai Pupuk Penggembur Tanah Lengkap.

Mengetahui begitu baiknya pengaplikasian pupuk organik, maka Anda disarankan untuk memilih pupuk organik sebagai pengganti pupuk kimia. Namun, pupuk organik seperti apa yang baik diaplikasikan untuk tanah yang padat? Berikut ini adalah tipsnya:

3. Pilih Pupuk Organik Yang Diformulasikan Khusus Untuk Tanah

Tidak semua pupuk organik diformulasikan secara khusus untuk tanah. Nah, jika Anda membutuhkan pupuk organik yang diformulasikan khusus untuk tanah yang padat dan tidak subur, maka pilihlah pupuk organik yang diformulasikan secara khusus untuk mengatasi tanah padat, tercemar dan miskin hara. Agar Anda tidak kesulitan, berikut ini adalah rekomendasinya:

a. GDM Black BOS

Salah satu pupuk yang diformulasikan secara khusus untuk mengatasi tanah padat, tercemar dan miskin hara adalah GDM Black BOS. Produk ini paling cocok untuk kebutuhan tanah Anda karena:

  • Mengandung bakteri baik yang berfungsi khusus untuk menggemburkan tanah dan meremediasi tanah yang tercemar, seperti Bacillus subtilis, Micrococcus roseus, Pseudomonas alcaligenes, dan Pseudomonas stutzeri
  • Bakteri baik tersebut berperan sebagai bio-remediator yang sudah terbukti sangat efektif dalam mengurai racun berbahaya yang ada didalam tanah menjadi bahan yang tidak beracun.
  • Selain itu, bakteri baik itu juga bisa dengan sangat efektif dalam menggemburkan tanah yang keras.
  • Kandungan bahan organik yang ada didalam GDM Black BOS berfungsi untuk mengefektifkan proses penggemburan tanah.
  • Kandungan unsur hara makro dan mikro yang ada didalam GDM Black BOS berfungsi untuk memenuhi kebutuhan unsur hara tanaman. Sehingga tanaman bisa mendapatkan nutrisi lengkap, tanpa pupuk kimia.
  • Selain bertugas untuk menggemburkan tanah, bakteri yang ada didalam GDM Black BOS ini juga sangat efektif dalam menghilangkan penyakit-penyakit yang ada didalam tanah, seperti penyakit tular tanah.

Itu adalah peranan GDM Black BOS dalam menggemburkan tanah. Tentu saja, setelah diperbaiki oleh GDM Black BOS, Anda membutuhkan pupuk yang bisa bertugas sebagai rumah bakteri dan mikroorganisme.

Kategorinya, Anda harus memilih pupuk yang memiliki sifat slow release. Sehingga bakteri dan mikroorganisme yang ada, bisa berkembang dengan optimal.

b. GDM SaMe Granule Bio Organic

GDM SaMe Granule Bio Organic merupakan pupuk bio-organic yang diformulasikan untuk membantu kinerja GDM Black BOS dalam menggemburkan tanah. Secara spesifik, berikut ini adalah fungsi dari GDM SaMe Granule Bio Organic:

  • Sebagai rumah bakteri baik alami dan mikroorganisme dalam tanah untuk berkembang. Sehingga bakteri dan mikroorganisme baik yang ada didalam tanah bisa hidup dan berkembang dengan baik.
  • Tentu saja, dengan banyaknya bakteri baik dan mikroorganisme didalam tanah ini dapat mengubah sifat fisik, biologi dan kimia tanah dengan sangat optimal. Sehingga tanah menjadi gembur, kaya akan bahan organik, dan mengandung hara yang bisa memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman.
  • GDM SaMe Granule Bio Organic juga mengandung unsur hara makro dan mikro lengkap. Sehingga tanah bisa menyediakan sebanyak mungkin unsur hara untuk tanaman.
  • Kondisi tanah yang sudah gembur dan subur ini menjadikan tanah tidak lagi membutuhkan tambahan pupuk kimia.  Sehingga Anda bisa menghemat biaya pembelian pupuk.
  • Pupuk organik memiliki sistem kerja yang bisa membuat tanah menjadi semakin subur setiap harinya. Sehingga pengaplikasian pupuk organik secara berkala bisa menjadikan tanah menjadi semakin gembur dan subur. Itu artinya, dalam jangka waktu tertentu, Anda tidak perlu lagi membeli pupuk apapun.

Itu adalah panduan cara menggemburkan tanah yang keras. Bagaimana? Apakah penjelasan diatas sudah cukup jelas? Namun, jika Anda masih memiliki pertanyaan-pertanyaan lainnya khususnya takaran dosisnya, silahkan klik ikon whatsapp dibawah ini untuk berkonsultasi secara GRATIS bersama tim ahli pertanian kami.

Share your thoughts