penggemburan tanah

Pupuk Penggembur Tanah: Jenis, Kandungan Nutrisi, Dosis Hingga Cara Pemupukan

Dalam dunia agribisnis pengolahan lahan tanam sangatlah penting, sebab inilah yang dibutuhkan salah satunya pupuk penggembur tanah yang berguna untuk meningkatkan kesuburan tanah.

Belum lagi ada beberapa lahan tanam yang memang tidak bagus dari segi kandungan unsur haranya sampai kondisi tanahnya rusak. Melakukan treatment tentu perlu mengetahui teknis yang tepat, sebab inilah akan menentukkan hasil panen lainnya.

Cara menggemburkan tanah dapat dilakukan dengan menggunakan air. Sebelum itu, Anda harus tahu apa saja ciri-ciri tanah yang tidak subur.

Biasanya permukaan tanahnya terlihat kering. Hal ini disebabkan karena kadar air yang kurang, terutama saat musim kemarau. Anda bisa menyiram tanah tersebut dengan menggunakan alat siram otomatis (sprinkler) dan mengatur waktu untuk menyiramnya.

Cara menggemburkan tanah yang keras selain menggunakan air, Anda bisa menggunakan sekop atau cangkul untuk membalikkan permukaan tanah sehingga teksturnya menjadi lebih lunak. Terkadang orgasme penyubur tanah seperti cacing tanah juga dapat membantu penggemburan tanah secara tidak langsung.

Akan tetapi, Anda tetap memerlukan pupuk untuk menggemburkan tanah yang keras. Apa saja itu? Berikut simak penjelasan berikut ini:

1. Jenis Pupuk Untuk Menggemburkan Tanah

Ada dua jenis pupuk penggembur tanah yang umumnya sampai saat ini banyak digunakan untuk menggemburkan tanah atau media tanam, yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik  seperti berikut:

a. Pupuk Anorganik

Pupuk ini berbahan kimia dengan kandungan nitrogen tinggi. Ciri-ciri dari pupuk area adalah berbentuk butir-butir kristal berwarna putih. Sifat dari pupuk ini mudah larut dan terserap air. Dapat dikatakan bahwa unsur nitrogen menjadi salah satu zat hara yang sangat dibutuhkan tanaman untuk memaksimalkan pertumbuhan tinggi tanaman.

Dengan memberikan pupuk urea ini, batang dan cabang tanaman akan tumbuh lebih kokoh, daun tanaman pun juga jadi lebih hijau serta rimbun.

Pupuk anorganik lainnya adalah NPK. Pupuk ini merupakan jenis pupuk dengan kandungan tiga unsur makro utama yakni Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K).

Adapun bentuk fisik pupuk NPK yang ada di pasaran sangat beragam, bentuknya seperti pelet, briket, kristal, bubuk, hingga cair dan memiliki komposisi kandungan yang berbeda-beda. Pupuk NPK ini secara umum membantu pertumbuhan tanaman dan mempercepat pembungaan.

Perlu diketahui juga, penggunaan pupuk anorganik yang tidak sesuai dosisnya bisa mengakibatkan tanaman atau tumbuhan tidak tumbuh secara maksimal. Selain itu unsur kimia yang berlebihan efek jangka panjangnya akan mengakibatkan ketidaksuburan pada lahan tanam.

Salah satu alternatif untuk menggemburkan lahan tanam yaitu dengan menggunakan pupuk organik, berikut penjelasannya:

b. Pupuk Organik

Pupuk organik memang menjadi andalan untuk pupuk penggembur tanah maupun  media tanam pot. Untuk perkebunan maupun lahan sawah, tentu memerlukan pengolahan lahan yang jelas dan sesuai dosisnya.

Sebab kesuburan tanaman dan keberhasilan panen sangat bergantung dengan media tanam yang ada, Adapun yang menjadi alasan tanah kurang subur disebabkan oleh kurangnya zat hara. Untuk mengatasi masalah ini, Anda bisa menggunakan pupuk kompos atau kotoran ternak sebagai penyedia kebutuhan zat hara organik.

Bahkan pupuk organik ini juga dapat membantu proses penghancuran puing tanah yang tandus dan kurang subur. Anda bisa menyiapkan bahan-bahan organik seperti:

  • daun-daun kering
  • Jerami
  • ranting atau batang pohon
  • kulit dari buah-buahan
  • sisa sayuran, atau bunga.

Semakin kecil bahan organik untuk membuat pupuk ini, maka semakin cepat akan terurai dan terserap dalam tanah.Sedangkan untuk pupuk kandang, Anda bisa menggunakan kotoran ayam, sapi, kelinci, atau kambing. Anda bisa mendiamkan kotoran ini selama kurang lebih tiga bulan sebelum digunakan agar tidak mencemari lingkungan.

Selain pupuk organik, Anda juga bisa menggunakan pupuk anorganik yang mengandung bahan kimia seperti urea.

Meskipun begitu untuk memenuhi kebutuhan unsur hara dalam tanah Anda membutuhkan pupuk organik yang memiliki kandungan unsur hara yang jelas.  Berikut kandungan unsur hara lainnya yang banyak dibutuhkan antara lain:

  • Nitrogen (N)
  • Fospor (P)
  • Kalium/Potasium (K)
  • Karbon (C )
  • Calsium (Ca)
  • Magnesium (Mg)
  • Nitrogen (N)
  • Fospor (P)
  • Kalium/Potasium (K)
  • Karbon (C )
  • Calsium (Ca)
  • Magnesium (Mg)

Semua unsur hara makro maupun mikro menjadi salah satu yang perlu ada dalam pupuk, maka salah satu rekomendasi pupuk organik yang bisa Anda gunakan untuk menggemburkan tanah atau lahan tanam yaitu Pupuk GDM Organik.

Ada 3 jenis pupuk organik GDM yang digunakan untuk pengolahan lahan sampai perawatan, salah satunya,

Untuk pengolahan lahan tanam, khususnya untuk lahan yang keras maupun memiliki karakteristik kurang subur sangat bisa dikombinasikan. Untuk lebih jelasnya Anda bisa menyimak pupuk dasar yang digunakan untuk menggemburkan lahan tanam.

2. Kandungan Nutrisi Penggembur Tanah Keras

Kandungan nutrisi pada pupuk penggembur tanah keras seperti tanah liat ini yang memiliki sifat basa sehingga perlu adanya penurunan tingkat keasaman atau pH.

Adapun cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan keasaman tanah ini adalah dengan memberikan komponen tambahan seperti:

  • bahan organik
  • pasir
  • pupuk kompos
  • gipsum.

Dengan pupuk organik ini, nantinya dapat mengubah tanah liat menjadi lebih gembur serta menurunkan keasaman tanah.

Anda juga bisa menambahkan pasir dan gipsum saat kondisi tanah dalam keadaan lembab untuk kemudian diolah atau dicangkul hingga menjadi tanah yang lebih lumat.

Anda harus ingat bahwa memberi pasir terlalu banyak akan membuat pelapukan tanah menjadi lama. Langkah terakhir, Anda bisa tambahkan pupuk kompos secara merata sambil dicangkul atau diolah hingga tekstur tanah yang sesuai.

Pupuk organik lainnya, seperti pupuk kandang yang padat ini banyak mengandung unsur hara makro dan mikro. Unsur hara makro yang bisa ditemukan adalah fosfor, nitrogen, kalium. Sedangkan unsur hara mikro yang bisa ditemukan seperti kalsium, magnesium, natrium, besi, tembaga, dan molibdenum.

Sedangkan pupuk urea yang mengandung nitrogen (N) berkadar tinggi sebesar 45% hingga 56% ini dapat menjadi zat hara yang sangat diperlukan tanaman.

Unsur nitrogen di dalam pupuk urea ini memiliki manfaat bagi tanaman untuk proses pertumbuhan dan perkembangan dan bahkan membuat daun tanaman lebih hijau, rimbun, dan segar.

Sedangkan kandungan nitrogen pada pupuk NPK dapat membantu tanaman menjadi lebih segar dan hijau, lalu kandungan fosfor dapat memacu pertumbuhan akar, jaringan, pembentukan bunga, serta daya tahan tanaman terhadap penyakit.

Kandungan lain seperti kalium dapat membantu tanaman dalam penyerapan air dan hara dalam tanah. Kalium ini nantinya juga dapat membantu tanaman menyalurkan hasil asimilasi ke seluruh jaringan tanaman.

Pertimbangan lainnya selain kebutuhan unsur hara yang diberikan untuk menggemburkan tanah. Pupuk organik harusnya mengandung bakteri premium yang bagus untuk tanaman salah satunya Micrococcus roseus, yang berguna untuk menggemburkan dan menyuburkan tanah.

Serta bakteri premium Pseudomonas alcaligenes yang memiliki manfaat untuk meningkatkan penyerapan unsur N,P dan K.

gdm black bos (bio organic stimulant)
BLACK BOS merupakan Bio Organic Stimulant berbentuk konsentrat tinggi (pasta)

Kedua bakteri ini terdapat pada GDM Black BOS yang berfungsi sebagai booster tanah.

  • Tidak hanya menutrisi tanaman saja namun juga menyuburkan tanah.
  • Fungsi dari booster tanah umumnya membuka pori-pori tanah lebih cepat sehingga tanah yang keras menjadi lebih gembur dan subur.
  • Terbuat dari bahan-bahan organik yang sangat bagus untuk meningkatkan kualitas tanah, terlebih untuk lahan tanah Anda yang rusak, keras maupun kondisinya sakit.

3. Jumlah Unsur Hara Pemupukan Tanah Gembur

Dalam menggunakan pupuk penggembur tanah, baik yang berasal dari daun-daunan kering ataupun pupuk kandang, akan lebih baik jika pupuk tersebut telah matang dari proses pengomposan. Pupuk organik yang telah matang ini nantinya akan berdampak optimal jika digunakan.

Perlu diperhatikan sumber bahan organik mentah malah berdampak buruk pada tanah jika digunakan karena mempunyai kadar rasio C/N yang tinggi. C/N rasio ini merupakan hasil perbandingan antara karbohidrat dan nitrogen.

Untuk menggunakan bahan-bahan organik ini dapat didekomposisi terlebih dahulu dengan menambahkan bakteri pengurai, seperti MOL (mikroorganisme lokal) gunamempercepat proses penguraian. Anda juga perlu memperhatikan kondisi iklim mikro yang dapat diatur, seperti suhu serta kelembaban sehingga sesuai untuk pertumbuhan mikroorganisme pengurai.

Dalam proses penguraian, bahan dasar pupuk organik membuat rasio C/N nya sama dengan rasio C/N pada tanah (10 hingga 12) dengan suhu yang hampir sama dengan suhu lingkungan.

Hal ini membuat unsur baik yang terkandung di dalam pupuk ini dapat terserap pada tanaman. Jika penyerapan unsur hara ini optimal, nantinya akan meningkatkan produktivitas lahan pertanian sehingga dapat memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi pada tanah.

Pupuk NPK yang beredar di pasaran memiliki kandungan yang berbeda. Jadi Anda harus menyesuaikan dengan kebutuhan tanaman.

Sebaiknya, Anda harus mempersiapkan pupuk yang mengandung unsur nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K) yang sudah memiliki kandungan 54% unsur N, 36% unsur P, dan 45% unsur K.

Nah untuk menghitung kebutuhan atau kandungan nutrisi yang sesuai dosisnya, tentu hal tersebut membuat repot. Maka sangat dibutuhkan pupuk organik yang  memiliki kandungan nutrisi lebih kompleks dan lebih baik.

GDM SAME DAN BLACKBOS

Untuk pemupukan dasar untuk menutrisi dan menggemburkan tanah atau lahan yaitu GDM Granule SAME dan GDM Black BOS.

Dosis penggunaan pupuk untuk GDM Black BOS khususnya dilengkapi nutrisi lengkap, salah satunya unsur hara makro dan mikro yaitu:

  • N : 410% (g/100ml)
  • P : 1490% (g/100ml)
  • K : 590% (g/100ml)

Selain itu kandungan nutrisi GDM Granule SAME juga dilengkapi unsur hara makro maupun mikro seperti:

  • N : 1.04%
  • P : 2.43%
  • K : 1.14%  

Dan masih banyak unsur hara lainnya yang memenuhi dosis pemupukan dasar tanah maupun lahan besar. Lalu bagaimana detail pemupukan yang tepat untuk menggemburkan tanah, berikut penjelasannya:

4. Cara Pemupukan Untuk Menggemburkan Tanah

Perlakuan saat persiapan masa tanam memanglah sangat krusial, hal ini untuk pengolahan lahan membutuhkan teknis penanganan yang tepat.

Lalu bagaimana dengan lahan yang cenderung rusak atau sama sekali tidak subur? apakah bisa?

tentu saja bisa, dengan teknis tepat, treatment yang sesuai dan pemilih pupuk dasar yang tepat.

Untuk pengolahan lahan tanam bisa disesuaikan oleh masing-masing komoditas, maka Anda perlu mengetahui teknis pemupukan untuk menyuburkan kesuburan lahan tanam.

Anda bisa mengikuti tahapan pemupukan dan pengolahan lahan sebagai berikut:

  1. Untuk pengolahan lahan tanam dengan jumlah minimal 1 ha, Anda bisa mengaplikasikan pupuk kandang sebanyak 5 sampai 10 ton. Dengan cara tebar secara merata disekitar lahan tanam.
  2. Setelah itu, kombinasikan dengan GDM Granule SAME sebanyak 150 kg/ha dan sebar secara merata disekitar lahan tanam.
  3. Kemudian pastikan lahan kelihatan basah dan lembab, baru aplikasikan GDM Black BOS sebanyak 10 kg/ha dengan mencampur 100 liter air/ha untuk lahan besar. Gunakan tangki spryer ukuran besar untuk menyemprot lahan agar menyerap secara tepat.
  4. Pastikan Anda mengecheck kondisi pH tanah atau lahan, setelah itu memberikan kapur dolomit jika lahan tanam cukup asam.

Manfaat pengolahan dan pemupukan yang tepat inilah menghasilkan kualitas hasil panen yang memuaskan.

Sebab tanah yang subur lebih optimal untuk meningkatkan kualitas lahan tanam.

Sebelum masa tanam tiba, petani jagung di Boyolali memberikan treatment yang bagus untuk olah tanah. Berikut video selengkapnya:

Hasilnya lebih maksimal dan subur, memang setiap komoditas atau lahan memiliki karakteristik tersendiri dalam pengolahan lahannya.

Maka dibutuhkan teknis yang tepat, dan Anda bisa berkonsultasi langsung dengan tim ahli pertanian kami melalui tombol dibawah ini:

Share your thoughts