Cara Agar Jagung Bertongkol Besar dan Banyak

Hasil panen jagung banyak namun kualitasnya tongkolnya kurang besar? Tentu sangat mempengaruhi harga jualnya. Lalu seperti apa cara agar jagung bertongkol besar dan banyak?

Tentu memiliki banyak pertimbangan khususnya kualitas pertumbuhan dan perkembangan hasil panen jagung dimulai saat pemilihan varietas bibit jagung sampai perawatan tanaman jagung hingga panen.

Memiliki ladang jagung yang dengan hasil jagung bertongkol banyak merupakan impian para petani jagung. Dengan tongkol yang besar, berat jagung akan bertambah sehingga harga jual juga akan semakin mahal. Anda akan mendapatkan keuntungan yang banyak jika memiliki jagung bertongkol besar dan banyak.

Tentunya anda harus melakukan beberapa upaya agar jagung bertongkol banyak. Cara agar jagung bertongkol banyak dan besar sebenarnya tidak sulit untuk dilakukan. Ada beberapa cara yang bisa anda lakukan untuk mengingkatkan ukuran tongkol jagung.

Penyebab Tongkol Jagung Kecil

Tongkol jagung yang kecil dan tidak sesuai harapan pasti berawal dari suatu penyebab. Menemukan penyebab ini menjadi tugas anda agar bisa menemukan solusi yang tepat. Berikut ini adalah beberapa penyebab tongkol jagung yang kecil:

penyebab tongkol jagung kecil

1. Serangan Penyakit Bulai

Penyakit bulai terlihat dari gejala warna yang berubah pada daun jagung, tepatnya pada tulang daun. Biasanya penyakit bulai membuat daun jagung berubah warna menjadi putih. Perubahan warna ini baru gejala awalnya. Pada tahap selanjutnya, tanaman jagung akan kesulitan untuk tumbuh hingga membuat tongkol jagung kecil.

Cendawan menjadi dalang dibalik penyakit yang satu ini pada tanaman jagung. Di Indonesia, ada tiga jenis cendawan yang menyebabkan penyakit bulai, yaitu Peronosclerospora maydis, p.sorghi, dan P. phillipinensis.

Siklus penyakit bulai dimulai ketika adanya bercak putih pada permukaan daun. Cendawan akan berkembang dan masuk ke dalam jaringan tanaman jagung hingga membuat pertumbuhan jagung tidak maksimal.

Jika tanaman jagung Anda terkena penyakit yang satu ini, tentu harus Anda tentukan juga penanganan yang tepat salah satunya dengan memahami Penyakit Bulai dan Cara Mengatasinya.

2. Bibit Jagung Kurang Bagus

Salah satu penyebab serangan penyakit bulai pada tanaman jagung adalah bibit jagung yang tidak berkualitas. Tidak hanya menyebabkan penyakit bulai, bibit jagung yang tidak bagus juga menyebabkan berbagai penyakit lain pada jagung, membuat pertumbuhan jagung terhambat, dan menghasilkan jagung yang kecil.

  • Penelitian yang menguji ukuran bibit jagung telah menemukan bahwa ukuran bibit jagung berpengaruh pada ukuran tumbuhan jagung yang akan dihasilkan. Meski, tidak ada pengaruh terhadap rasa jagung yang tumbuh.
  • Penelitian yang lain menemukan bahwa menggunakan benih dari generasi yang salah akan menurunkan tingkat produksi jagung.
  • Bibit jagung yang berkualitas memang sangat menentukan buah jagung yang akan dihasilkan nantinya.

3. Teknis Pemeliharaan Kurang Maksimal

Penyebab lainnya yang membuat jagung bertongkol kecil dan terserang penyakit bulai adalah pemeliharaan yang kurang bagus. Teknik perawatan pada tanaman jagung meliputi memenuhi syarat tumbuh, penyiangan, pemberian pupuk, dan pencegahan serta mengatasi serangan hama atau penyakit.

Seperti tanaman lainnya, jagung juga membutuhkan syarat tumbuh agar bisa berkembang. Syarat tumbuh ini mencakup ketinggian dataran, suhu, derajat keasaman, hingga kebutuhan air yang ideal.

  • Tanaman jagung tumbuh dengan optimal pada dataran dengan ketinggian 1000 hingga 1800 meter dari permukaan laut. Suhu ideal untuk tanaman ini adalah 21oC sampai 34oC.
  • Derajat keasaman yang tepat untuk tanaman jagung berkisar sedikit asam hingga netral, antara 5,6 hingga 7,5. Tanaman jagung sendiri sebenarnya tidak membutuhkan banyak air karena curah hujan yang ideal hanya sekitar 100 mm hingga 200 mm setiap tahun.
  • Setiap kali anda menanam berbagai jenis tanaman, gulma sangat sering tumbuh untuk menyerap nutrisi tanaman yang anda tanam. Gulma juga sering tumbuh di sekitar tanaman jagung untuk mengambil nutrisi.

Anda perlu melakukan penyiangan untuk mengatasi masalah yang satu ini. Penyiangan dilakukan dengan mencabut tanaman gulma dan membalikan tanah agar seluruh akar tanaman gulma tercabut.

Pemberian pupuk juga harus menyesuaikan dengan kebutuhan nutrisi dari tanaman jagung. Pemberian pupuk yang kurang atau terlalu berlebihan dapat membuat tanaman jagung mudah terserang penyakit.

Ada juga beberapa hama yang bisa menyerang tanaman jagung, seperti ulat tanah, belalang, lalat bibit, ulat tongkol, penggerek daun, dan penggerek batang. Hama tersebut dapat membuat beberapa bagian tanaman jagung membusuk. Jika jagung masih bisa bertahan hidup, jagung yang dihasilkan akan bertongkol kecil atau bahkan tidak akan menghasilkan sama sekali.

Selain penyakit bulai, masih ada penyakit lain yang menyerang tanaman jagung. Beberapa penyakit tersebut adalah karat daun dan busuk pelepah. Meski tidak langsung membuat bongkol jagung kecil, tetapi dua penyakit tersebut juga menganggu pertumbuhan tanaman jagung.

Faktor Penunjang  Agar Jagung Bertongkol Besar

Agar mendapatkan jagung dengan tongkol yang besar dan banyak, ada beberapa faktor penunjang yang akan membantu anda. Diperlukan ketekunan dan konsistensi anda agar faktor penjunjang ini bisa terus terlaksana. Berikut ini adalah hal yang menunjang agar jagung bertongkol besar dan banyak:

penunjang jagung bertongkol besar

1. Pemenuhan Kandungan Nutrisi

Membuat tongkol jagung menjadi besar bisa dilakukan dengan memenuhi kandungan nutrisi yang dibutuhkan oleh jagung. Secara umum, jagung membutuhkan dua jenis unsur hara. Pertama, unsur hara makro. Kedua, unsur hara mikro.

Unsur hara makro merupakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman jagung dalam jumlah yang banyak. Sedangkan unsur hara mikro tidak dibutuhkan sebanyak unsur hara makro. Namun, tetap penting untuk pertumbuhan tanaman jagung.

Nitrogen, fosfor, dan kalium termasuk dalam unsur hara makro. Unsur yang termasuk dalam unsur hara mikro adalah kalsium, magnesium, sulfur, besi, mangan, zinc, tembaga, boron, klorida, karbon, hidrogen, dan oksigen. Total, tanaman jagung butuh 13 unsur hara.

Hidrogen bisa didapatkan jagung dari air hujan dan air yang anda siram. Tanaman jagung juga bisa mendapatkan oksigen dari proses fotosintesis yang berlangsung selama ada cahaya matahari.

Menurut beberapa penelitian, berikut batas kritis atau minimal setiap unsur hara yang harus diberikan pada tanaman jagung:

kebutuhan nutrisi jagung

Kurang dari batas tersebut, maka tanaman jagung dinilai kekurangan unsur hara. Anda dapat mengecek kandungan unsur hara tersebut pada laboratorium pertanian yang tersedia.

Selain unsur hara, tanaman jagung juga membutuhkan bahan organik agar bisa tumbuh lebih subur. Contoh bahan organik adalah sisa tanaman atau binatang yang sudah dalam proses penguraian. Dari sisa tersebut, akan datang bakteri yang menjadi bahan organik.

2. Pemilihan Pupuk Untuk Jagung

Setelah mengetahui nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman jagung, anda bisa memilih pupuk yang tepat. Ada banyak jenis pupuk yang dapat anda berikan kepada tanaman jagung, tapi umumnya terbagi menjadi dua, yaitu pupuk kimia dan pupuk organik.

Pupuk kimia adalah pupuk yang sudah dengan penambahan zat yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan tanaman, sedangkan pupuk organik berasal dari bahan alami sehingga memiliki bahan organik yang lebih baik.

Kedua jenis pupuk tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri yang harus anda perhatikan.

Kelebihan pupuk kimia adalah mengandung nutrisi yang sudah sesuai dengan kebutuhan. Namun, bisa mengubah susnan kimia pada lahan yang berbahaya bagi lingkungan sekitar dan tanaman jagung itu sendiri.

Pupuk organik memiliki kelebihan tersebut dari bahan alami sehingga aman digunakan. Sayangnya, anda harus menggunakan pupuk organik dengan jumlah yang cukup banyak karena kandungan unsur hara yang masih sangat terbatas.

Kini, anda harus mencari pupuk organik yang mengandung nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan tanaman jagung. Jawabannya adalah pupuk organik GDM.

pupuk jagung bertongkol besar

Terbuat dari bahan yang alami, mengandung bakteri baik, serta mengandung unsur hara yang sesuai kebutuhan tanaman jagung menjadi keunggulan pupuk organik GDM.

Ada 3 produk yang dapat anda gunakan untuk tanaman jagung, yaitu GDM Granule SAME, GDM Black Bos, dan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Pangan.

3. Jenis Varietas yang Dipilih

Kesalahan pemilihan varietas akan menyebabkan tanaman jagung mudah terserang penyakit dan tumbuh kerdil. Karena itu, anda harus memilih varietas jagung yang unggul agar bisa bertongkol besar.

Jenis varietas jagung yang unggul dapat anda lihat dari beberapa ciri, seperti memiliki sertifikat resmi, bebas dari gulma, hama, dan penyakit, berisi dan padat, memiliki daya kecambah tinggi, dan kering serta mengkilap.

Jangan pernah memilih jagung dari jenis varietas yang pernah terserang penyakit karena kemungkinan besar tanaman akan terserang penyakit yang sama.

Meningkatkan Produktivitas Tongkol Jagung

Setelah memenuhi semua faktor yang dapat menunjang pertumbuhan jagung agar besar dan banyak, ada beberapa cara yang harus anda lakukan untuk meningkatkan produktivitas tongkol jagung. Inilah hal yang harus anda lakukan agar bisa meningkatkan produktivitas tongkol jagung:

1. Masa Perawatan

Masa perawatan jagung sudah harus anda lakukan ketika menyiapkan lahan. Setelah itu, masa perawatan akan berlanjut pada saat jagung berusia 10 hari, 17 hari, 21 hari, 28 hari, 30 hari, dan 35 hari.

Anda harus melakukan perawatan dengan konsisten, seperti memberikan pupuk agar menghasilkan jagung bertongkol besar dan banyak.

2. Teknis Pemupukan

Teknik pemupukan sangat penting agar anda bisa mendapatkan jagung bertongkol besar dan banyak. Teknik pemupukan yang harus anda perhatikan adalah cara dan dosis penggunaan pupuk.

  1. Pada saat pembenahan tanah atau pengolahan lahan, gunakan GDM Granule SAME dan GDM Black Bos untuk meningkatkan bahan organik pada lahan. Dosis GDM Granule SAME sekitar 150 kg yang ditabur merata untuk 1 ha tanah. GDM Black Bos diberikan sebanyak 5 kg setelah menyiram tanah.
  2. Saat jagung berumur 10 hari hingga 28 hari, berikan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Pangan sebanyak 8 liter yang disebar ke seluruh tanaman jagung. Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Pangan akan memnuhi nutrisi unsur hara untuk tanaman jagung.
  3. Pada Saat tanaman jagung sudah berumur 30 hari, gunakan kembali GDM Granule SAME dan GDM Black Bos. Berikan GDM Granule SAME sebanyak 100 kg pada tahap ini. Lalu semprotkan merata pada 1 ha tanah.
  4. Setelah selesai menyemprotkan GDM Granule SAME, tambahkan GDM Black Bos sebanyak 5 kg yang juga disemprot secara merata. Kedua pupuk ini akan kembali meningkatkan bahan organik.
  5. Terakhir, saat umur tanaman jagung 35 hari, berikan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Pangan sebanyak 8 liter dengan cara yang sama dengan sebelumnya.

Demikianlah hal yang harus anda lakukan untuk membuat jagung bertongkol besar dan banyak. Pemilihan varietas yang benar sangat penting. Namun, perawatan hingga pemberian pupuk yang tepat jauh lebih penting untuk pertumbuhan tanaman jagung.

Penggunaan pupuk organik tidak hanya memiliki manfaat bagus untuk tanaman jagung saja, namun juga memaksimalkan kesuburan lahan tanam. Anda juga bisa berkonsultasi dengan tim ahli pertanian kami melalui tombol dibawah ini:

Share your thoughts