Bau Lumpur Pada Ikan: Penyebab, Cara Mengatasi, dan Pencegahan

Ikan siap jual namun banyak yang bau lumpur? Tentu saja sangat mempengaruhi kualitas, kesegaran dan harga jualnya. Bau l umpur pada ikan sering dialami oleh beberapa jenis ikan budidaya yang menggunakan kolam tanah maupun beton.

Pada umumnya, hampir segala jenis ikan yang masih segar memiliki bau amis. Bau ini sangat khas sehingga anda bisa mengenali hewan ini dari baunya saja. Namun, ada juga beberapa ikan yang mengalami bau lumpur. Tentu ini bukan bau yang normal untuk ikan yang masih hidup ataupun yang baru mati.

Bau lumpur pada ikan menunjukkan bahwa ada sesuatu yang tidak beres selama proses budidaya. Kebanyakan bau lumpur pada ikan akan mengganggu rasa dan selera makan dari orang yang menyantap ikan tersebut. Karena itu, anda harus segera mengatasinya.

Kenali Penyebab Ikan Bau Tanah dan Lumpur

Ikan bisa bau tanah dan lumpur pasti disebabkan oleh beberapa hal. Biasanya, bau tanah dan lumpur pada berbagai jenis ikan berkaitan erat dengan kondisi kolam dan air kolam ketika proses budidaya. Berikut penyebab bau lumpur pada ikan yang harus anda perhatikan:

1. Kondisi Kolam Keruh

kolam ikan keruh

Sisa makanan, kotoran, dan lumpur menjadi penyebab kolam ikan menjadi keruh. Jika tidak segera dibersihkan ketiganya akan mulai mengendap dan membuat warna air menjadi semakin keruh.

Hal ini yang menjadi penyebab seluruh air kolam bau lumpur. Kelamaan, bau lumpur pada air kolam akan mulai membuat ikan juga ikut bau lumpur.

2. Kualitas Air Kolam Menurun

Penilaian kualitas air kolam ikan terbagi menjadi dua kategori, yaitu fisik dan kimia. Penilaian kategori fisik dilihat dari warna, suhu, dan kecerahan air kolam. Sedangkan kategori kimia dapat anda nilai dari pH, DO, kesadahan, kandungan karbondioksida, dan kandungan amoniak.

  • Warna air menunjukkan banyaknya kotoran dan organisme di dalam air kolam tersebut. Warna air yang terlalu keruh, biru, hingga merah menunjukkan bahwa kualitas air dari segi warna perlu segera diganti atau ditingkatkan.
  • Berbagai jenis ikan harus tinggal di dalam air dengan suhu yang tepat. Suhu yang kurang tepat akan mengganggu pertumbuhannya.
  • Selain melihat warna air, kecerahan air kolam juga dimaksudkan untuk melihat kebersihan air kolam tersebut. Kecerahan dilihat dengan cara memperhatikan seberapa jauh cahaya bisa masuk ke dalam air kolam. Jika anda tidak dapat melihat isi air kolam sama sekali, maka kualitas air kolam sangat jelek.
  • Derajat keasaman atau pH dan kandungan oksigen atau DO di dalam air harus disesuaikan dengan ikan yang anda budidayakan. Air kolam dengan pH yang terlalu asam atau basa dan kandungan oksigen yang terlalu sedikit sangat berpengaruh terhadap kesehatan ikan.
  • Selain itu, keasadahan dan kandungan karbondioksida pada air kolam juga bisa membuat ikan bau lumpur. Terakhir, zat amoniak tercipta karena endapan sisa pakan dan kotoran ikan sehingga sangat berpengaruh terhadap bau dan kesehatan ikan.

3. Adanya Endapan Lumpur

Penyebab terakhir yang membuat ikan menjadi bau lumpur adalah lumpur yang mengendap di dalam kolam. Endapan lumpur di dalam air kolam bisa anda deteksi dengan melihat warna dan kecerahan air kolam.

Selain membuat ikan jadi bau lumpur, adanya endapan lumpur juga mengganggu kesehatan dan pertumbuhan ikan.

Cara Mengatasi Ikan Bau Tanah dan Lumpur

Penyebab dan cara mengatasi bau lumpur pada ikan harus anda ketahui keduanya. Setelah anda menemukan penyebab ikan bau tanah dan lumpur, barulah anda bisa menemukan cara mengatasi bau lumpur pada ikan. Berikut cara mengatasi ikan bau tanah dan lumpur yang dapat anda coba:

1. Pengurasan Kolam Ikan

Penyebab utama dari bau tanah adalah air kolam yang kotor karena endapan lumpur, sisa pakan, atau kotoran ikan. Anda harus menguras air kolam dengan warna yang keruh, seperti hijau tua, cokelat tua, merah, ungu, dan biru.

Semua warna tersebut menandakan kalau ada zat yang berbahaya di dalam kolam. Pengurasan air kolam ikan juga perlu dilakukan untuk menjaga kecerahan air dan menghilangkan zat amoniak.

2. Manajemen Pemberian Pakan

Ikan memiliki sifat akan berhenti makan ketika kenyang. Maka wajar saja kalau ada sisa pakan ketika anda memberikannya terlalu banyak. Sisa pakan tersebut akan jatuh ke dasar kolam. Sedangkan ikan tidak akan memakan sisa pakan di dasar kolam tersebut.

pemberian pakan ikan
  • Sisa pakan tersebut akhirnya menyumbang zat amoniak di dalam kolam. Zat amoniak yang terlalu berlebih dapat menjadi racun bagi ikan dan mengurangi kualitas air kolam.
  • Karena itu, anda harus memiliki manajemen pemberian pakan yang tepat untuk ikan. Selain untuk mengurangi pakan yang tersisa, manajemen pemberian pakan juga untuk memastikan ikan mendapatkan nutrisi yang tepat.
  • Anda dapat memberikan pakan dalam jumlah yang sedikit terlebih dahulu untuk memastikan kalau ikan masih makan dengan lahap. Jika pakan sudah habis, maka anda bisa menambahnya kembali dalam jumlah yang sama. Terus berikan pakan dalam jumlah yang sedikit sampai ikan berhenti makan.
  • Frekuensi pemberian pakan kepada ikan harus disesuaikan dengan jenis ikan yang anda budidayakan. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa memberikan pakan sebanyak 3 kali sehari sangat efektif untuk pertumbuhan ikan.
  • Untuk menghilangkan bau lumpur pada ikan, maka pastikan hanya sedikit pakan yang tersisa di dalam kolam. Hal ini akan sangat membantu mengurangi bau lumpur pada ikan.

3. Memperbaiki Kualitas Air

Cara terakhir yang paling penting untuk mengatasi ikan yang bau lumpur adalah dengan memperbaiki kualitas air kolamnya. Memperbaiki kualitas air kolam berarti harus menyesuaikan semua kategori fisik dan kimia yang telah disebutkan sebelumnya.

  • Menguras air kolam secara rutin dan memberikan pakan dalam jumlah yang tepat akan membantu membersihkan kolam sehingga warna, kecerahan, dan kandungan zat amoniak bisa menjadi lebih baik.
  • Suhu pada air kolam memang sering berubah mengikuti suhu lingkungan sekitar. Namun, anda dapat memastikannya dengan menggunakan alat pengatur suhu otomatis untuk air kolam. Umumnya, berbagai jenis ikan bisa berkembang dengan baik pada air kolam dengan suhu 28oC hingga 30oC.
  • Derajat keasaman atau pH yang tepat untuk ikan pada umumnya berkisar antara 6 sampai 8 atau netral. Anda dapat mengukur pH air kolam menggunakan pH meter. Jika hasilnya kurang dari 6, maka taburkan kapur ke kolam. Kalau hasilnya lebih dari 8, siram air kolam menggunakan air rebusandaun ketapang.
  • pH air yang terlalu tinggi atau rendah bisa membuat kulit ikan terbakar. Hal ini juga meningkatkan risiko bau lumpur pada ikan.
  • DO atau kandungan oksigen dalam air sangat penting untuk menunjang kesehatan ikan. Umumnya, ikan butuh DO sekitar 3 ppm sampai 4 ppm. Anda dapat mengetahui DO pada air kolam menggunakan DO meter.
  • Jika kandungan oksigen pada air kolam kurang dari 3 ppm, maka anda dapat menggunakan aerator untuk menambah kandungan oksigen. Ada beberapa jenis ikan yang butuh kandungan oksigen lebih banyak sehingga anda harus menyesuaikannya terlebih dahulu.
  • Kesadahan air kolam berkaitan erat dengan pH air. Air kolam yang sadah menunjukkan air sangat basa. Anda dapat mengukur kesadahan air kolam menggunakan hardness test kit. Dengan mengatur pH air menjadi netral, seharusnya kesadahan air juga menjadi normal.
  • Berbeda dengan oksigen, karbondioksida bisa menjadi racun bagi ikan. Karena itu, semakin sedikit kandungan karbondioksida akan semakin baik.

Dengan menjaga kualitas air kolam, maka air kolam akan menjadi lebih bersih dari endapan lumpur. Hal ini juga bisa menghilangkan bau lumpur pada ikan.

Cara Mencegah Bau Tanah dan Lumpur

Meski anda telah berhasil mengatasi ikan yang bau tanah dan lumpur, masih ada kemungkinan bau tersebut kembali memenuhi tubuh ikan. Karena itu, anda dapat mencegahnya dengan beberapa cara berikut ini:

1. Memantau Kualitas Air Kolam

  • Tentunya menjaga kaulitas air kolam agar tetap baik menjadi salah satu syarat untuk mencegah bau tanah dan lumpur pada ikan. Jika kualitas air kolam semakin buruk sehingga menjadi kotor, berubah warna, dan tidak cerah, maka kemungkinan ada endapan lumpur lagi.
  • Karena itu, selalu lakukan perawatan rutin untuk menjaga air kolam tetap berkualitas. Anda harus menguras air kolam secara rutin untuk membuang kotoran dan sisa pakan. Selain itu, pastikan juga derajat keasaman, kandungan oksigen, kesadahan, kandungan karbondioksida, dan kandungan zat amoniak selalu tepat.
  • Menjaga kualitas air kolam tidak hanya mencegah bau tanah dan lumpur pada ikan, tetapi juga menjaga kesehatan ikan sehingga bisa tumbuh lebih baik lagi.

Sistem bioflok bisa meningkatkan kualitas hasil panen ikan. Tak hanya itu, sistem bioflok juga menjadi sistem budidaya yang jauh lebih mudah untuk diterapkan. Untuk dulur yang tertarik mempelajari teknik budidaya yang satu ini, dulur bisa langsung aja gabung dengan meng-klik gambar di bawah ini.

Ada banyak sekali ilmu yang akan dulur pelajari dengan mengikuti pelatihan budidaya ikan secara bioflok. Mulai dari persiapan, pengelolaan kolam, cara memaksimalkan hasil panen, serta teknik mengatasi masalah yang sering terjadi saat budidaya lele berlangsung. Tunggu apa lagi, segera daftarkan diri dengan klik disini.

2. Dosis Pemupukan

Cara mencegah bau tanah atau lumpur pada ikan adalah dengan memastikan kualitas tanah kolam yang anda gunakan. Tanah kolam yang tidak kualitas memang sangat mudah mengendap dan menyebabkan ikan menjadi bau tanah.

Anda dapat menggunakan suplemen untuk meningkatkan kualitas tanah dan air kolam. Salah satu suplemen yang dapat anda gunakan adalah Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan dengan tiga produk, yaitu GDM SAME, GDM Black Bos, dan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan.

GDM SAME DAN BLACKBOS

GDM SAME mengandung 4 bakteri baik yang dapat meningkatkan kualitas tanah kolam, sedangkan GDM Black BOS mengandung 4 bakteri baik yang mengurangi mineral berbahaya pada tanah kolam. Terakhir, Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan berfungsi untuk meningkatkan kesehatan ikan.

suplemen organik cair gdm spesialis ikan 5ltr
  1. Pada saat persiapan kolam atau 10 hari sebelum menebar bibit ikan, berikan GDM SAME sebanyak 50 gram dan GDM Black Bos sebanyak 50 gram per meter kubik yang ditebar merata pada kolam berukuran kurang dari 1 hektar. Kalau kolam berukuran lebih dari 1 hektar, maka tebar GDM SAME sebanyak 150 kg dan GDM Black Bos sebanyak 5 kg.
  2. 7 hari sebelum menebarkan bibit, siram Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan secara merata. Untuk kolam berukuran kurang dari 1 hektar, berikan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan sebanyak 6 ml/M³. Untuk kolam berukuran lebih dari 1 hektar, berikan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan sebanyak 10 liter.
  3. Jika sudah menebar bibit ikan, maka anda harus memberikan suplemen Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan dengan rentang waktu 10 hari sekali secara rutin.
  4. Kalau anda memiliki kolam yang kurang dari 1 hektar, maka cukup berikan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan sebanyak 6 ml/M³ saja. Jika lebih dari 1 hektar, Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan diberikan dengan dosis 10 liter.
  5. Anda juga dapat mengaplikasikan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan ke pakan ikan dengan dosis 10 ml:1 kg.

Menjaga kualitas kolam menjadi salah satu kunci untuk mengatasi bau tanah dan lumpur pada ikan. Agar bisa mengatasinya, selalu pastikan kualitas air kolam tetap baik. Jangan lupa memberikan suplemen untuk meningkatkan kualitas air kolam dan kesehatan ikan.

Untuk Anda yang ingin tau lebih mengenai Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan dan berkonsultasi secara GRATIS dengan tim ahli perikanan kami, Anda bisa menghubungi kami melalui tombol dibawah ini:

Share your thoughts