penyakit gumboro

Penyakit Ayam Gumboro: Gejala Serangan, Penyebab, Pengobatan, Hingga Cara Pencegahan

Salah satu kendala yang sering dijumpai oleh para peternak ayam yaitu adanya serangan penyakit gumboro pada ayam.

Berbicara soal penyakit pada ternak ayam, ada satu penyakit yang menyerang banyak ayam di Indonesia. Penyakit Infectious bursal disease atau IBD atau yang sering kita kenal dengan nama Gumboro adalah musuh paling ganas yang menyerang ayam berumur 3 minggu ke atas.

Dinamakan penyakit gumboro karena penyakit ini pertama kali ditemukan di desa Gumboro-Delaaware, sebuah desa di negara bagian Amerika Serikat. Penyakit gumboro pertama kali ditemukan pada tahun 1957. Namun, baru terlaporkan pada tahun 1962. Umumnya penyakit gumboro menyerang ayam broiler.

Penyakit ayam Gumboro pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 1983 saat ditemukan pada kasus di Bogor, tepatnya Sawangan. Akhirnya, Indonesia melakukan isolasi pada ayam yang terserang penyakit ini.

Gejala Serangan Penyakit Gumboro

Anda tidak akan bisa melakukan penanganan yang tepat kalau tidak mengetahui gejala klinis gumboro pada ayam. Terlebih lagi, gumboro pada ayam broiler sangat mudah menular kepada ayam yang masih sehat. Berikut adalah gejala penyakit gumboro yang timbul ketika ayam terinfeksi penyakit Gumboro:

1. Ayam Menjadi Lesu

Seperti manusia yang sedang sakit, ayam juga akan menjadi lesu jika terinfeksi penyakit gumboro. Penyakit yang masuk ke dalam tubuh ayam akan coba dilawan oleh sel darah putih ayam. Perlawanan ini membuat tubuh ayam menjadi lesu.

Tanda pertama ini sangat sulit dilihat sebagai tanda penyakit gumboro pada ayam. Namun, segera pisahkan ayam yang lemas dari ayam lainnya sebagai tindakan pencegahan agar penyakit ini tidak menulari ayam yang lain.

2. Peradangan

Selain membuat ayam menjadi lesu, hal yang sudah dijelaskan sebelumnya juga membuat ayam mengalami peradangan. Radang pada ayam bisa dilihat pada bagian hidungnya.

Jika banyak lendir yang keluar dari hidung, tidur ngorok, mata tampak membengkak, anda bisa mencurigai kalau ayam tersebut sedang mengalami peradangan.

Peradangan pada ayam tidak hanya mengarah pada penyakit gumboro. Ada juga penyakit lain yang membuat ayam mengalami peradangan, yaitu penyakit CRD atau chronic respiratory disease. Kita juga mengenalnya sebagai penyakit ngorok.

Penyakit ngorok sebenarnya tidak menular seperti penyakit gumboro sehingga anda tidak perlu memisahkan dengan ayam lainnya. Namun, untuk berjaga-jaga anda perlu melihat ciri lain ayam yang terkena penyakit gumboro.

3. Sayap yang Menggantung

Sayap ayam yang menggantung menjadi tanda berbagai penyakit yang paling mudah anda lihat. Biasanya, ayam yang memiliki sayap menggantung juga memiliki ciri-ciri penyakit lain, seperti tidak nafsu makan dan mulut yang berlendir.

Selain penyakit gumboro, penyakit kolera dan penyakit berak kapur juga memperlihatkan gejala sayap yang menggantung. Semua penyakit tersebut menular sehingga alangkah baiknya kalau anda memisahkan ayam jika melihatnya menggantungkan sayap.

4. Diare

Anda pasti sering melihat kalau ayam sering buang air besar sembarangan tanpa melihat suasana dan situasi. Namun, kotoran ayam yang normal umumnya hanya sedikit. Warnanya juga hitam dan putih pada bagian atasnya karena terdapat zat asam urat.

Jika kotoran ayam yang keluar terlalu banyak, bisa dikatakan ayam tesebut mengalami diare. Terlebih kalau bentuk kotorannya sangat cair dan berubah warna. Ada banyak penyakit yang menyebabkan ayam menjadi diare. Salah satunya adalah penyakit gumboro yang sedang kita bahas ini.

5. Kotoran Menempel pada Kloaka Ayam

Kloaka adalah lubang penceranaan pada ayam. Berbeda dari manusia, ayam hanya memiliki satu lubang pencernaan untuk buang air kecil dan buang air besar. Karena itulah, bukan disebut anus. Namun, disebut kloaka.

Ayam yang normal tanpa diserang penyakit akan buang air besar dengan lancar, tanpa kotoran yang menempel pada kloaka. Ayam yang terserang penyakit gumboro kemungkinan besar akan memiliki kloaka yang kotor.

Karena itu, anda harus rajin memeriksa kloaka ayam ternak anda utnuk mendeteksi penyakit ini pada ayam secepat mungkin sebelum menyebar ke ayam ternak lainnya.

Penyebab Penyakit Gumboro

penyebab penyakit gumboro

Penyakit gumboro atau IBD disebabkan oleh virus yang masuk dalam famili Birnaviridae. Lebih rinci, virus ini memiliki bentuk ikosahedral dengan dua segmen, yaitu virus yang bentuknya seperti bulat dengan pola geometri tersusun secara rapi.

Ada dua jenis virus penyebab penyakit gumboro ini, yang disebut sebagai serotipe 1 dan serotipe 2. Serotipe 1 dikenal sangat ganas karena bersifat patogen atau pembawa penyakit, sedangkan serotipe 2 tidak ganas sehingga cenderung aman.

Serotipe 1 sangat menular di antara semua jenis unggas, bukan terbatas pada ayam saja. Namun, tingkat penularan pada ayam lebih tinggi dibandingkan unggas lainnya. Belum diketahui hal menyebabkan fenomena ini.

Penularan Penyakit Gumboro

Beberapa factor yang mempengaruhi penyakit gumboro, Virus dari penyakit gumboro dapat hidup di air, makanan, kandang, hingga lingkungan sekitar. Kotoran ayam juga mengandung virus serotipe 1 dari penyakit ini.

  • Feses ayam bisa dikatakan sebagai sumber utama dari penyebaran penyakit gumboro karena ayam membuang kotoran dimana saja, bahkan di tempat makan dan minum mereka.
  • Karena itu, satu kandang bisa menjadi sarang virus. Ditambah lagi dengan lingkungan yang bisa saja membawa virus ini keluar atau masuk kandang.
  • Pola penyebaran penyakit gumboro juga lebih mudah ditebak karena hanya menularkan virus dari ayam yang sakit kepada ayam yang sehat dengan media utama feses.

Cara Mengobati Penyakit Gumboro Pada Ayam

Para peternak ayam pasti tidak ingin hewannya terkena penyakit, terutama penyakit gumboro yang dinilai sangat cepat menular. Namun, tidak ada yang bisa anda lakukan jika ayam anda sudah terinfeksi penyakit ini kecuali mengobatinya. Berikut adalah cara mengobati penyakit gumboro pada ayam ternak:

cara mengobati penyakit gumboro

1. Pemisahan Ayam yang Sakit

Untuk mengobati ayam gumboro pastikan Anda melakukan pemisahan ayam yang terkena penyakit, tentu dari ayam lainnya. Bila dibiarkan bersama ayam yang masih sehat, ayam ini berpotensi menularkan penyakit gumboro.

Sudah disebutkan sebelumnya kalau virus dari penyakit gumboro sangat mudah menular dari kotoran ayam sehingga baiknya anda memberikan kandang sendiri bagi ayam yang sakit.

Pastikan juga kalau tidak ada angin yang mengarah dari kandang pemisahan ini ke arah kandang utama karena dapat menyebabkan virus terbawa angin dan menginfeksi ayam yang sehat.

2. Pemberian Obat atau Penyuntikan

Langkah selanjutnya setelah memisahkan ayam yang sakit adalah memberikan obat atau penyuntikan. Pemberian obat yang dapat meringankan penyembuhan ayam salah satunya jenis obat radang.

Ada obat radang yang diproduksi khusus untuk ayam dengan banyak jenis pula. Ada obat untuk ayam yang diberikan dengan cara oles, suntikan, melalui air minum, tetes, hingga melalui paruh ayam.

Segala jenis obat harus dipilih sesuai dengan gejala yang ditunjukkan ayam anda. Selain itu, usahakan untuk memberikan dosis yang tepat. Dosis dan cara penggunaan biasanya ada pada kemasan obat yang anda beli.

Waktu pemberian obat kepada ayam yang sakit gumboro juga harus anda perhatikan. Sebaiknya berikan obat yang sama sebanyak 2 kali dalam sehari. Berikan waktu sekitar 6 jam sebelum memberikan obat yang kedua agar dosis obat tetap bertahan di dalam tubuh ayam.

3. Pemusnahan

Bila ayam tidak kunjung sembuh bila diberikan obat dan terus menulari ayam yang lain, langkah terakhir yang harus anda ambil adalah pemusnahan kelompok ayam yang sakit.

Hal ini memang cukup berat dilakukan. Namun, akan lebih baik dibandingkan semua ayam yang anda miliki terserang penyakit gumboro yang sama. Lakukan pemusnahan pada lahan yang terbuka.

Anda dapat memusnahkan ayam dengan cara membakarnya. Cara ini terbukti efektif karena dapat membunuh virus yang bersarang di dalam tubuh ayam.

Cara Pencegahan Penyakit Gumboro

Alangkah baiknya anda mencegah penyakit gumboro pada ayam daripada mengobatinya. Penyakit yang satu ini tentu saja dapat dicegah dengan penanganan yang tepat. Untuk melakukan pencegahan penyakit gumboro bisa dilakukan dengan cara berikut:

1. Sanitasi Kandang Secara Rutin

Melakukan sanitasi tidak hanya mencegah penyakit gumboro. Namun, juga mencegah segala jenis penyakit yang memungkinkan menyerang ayam. Sanitasi harus dilakukan secara rutin akan membantu pencegahan lebih baik.

Bersihkan kandang ayam mulai dari pembersihan tempat makan dan minum setiap hari, lalu membersihkan kotoran ayam. Setelah itu, anda juga harus mencuci dan menyemprot kandang dengan sabun. Akan lebih bagus bila menggunakan desinfektan. Pembersihan ini ampuh untuk membunuh virus di dalam kandang.

2. Pemberian Pakan Sesuai Nutrisi

Makanan merupakan salah satu sumber tenaga bagi makhluk hidup, begitu juga dengan ayam. Memberikan makanan yang tepat sesuai nutrisi dapat membentuk imun tubuh yang kuat pada ayam.

Setiap nutrisi yang dibutuhkan ayam juga berbeda-beda tergantung dari jenis ayam yang anda ternak. Namun, pastikan memberikan pakan ayam yang bersih. Pakan yang kotor merupakan sarang virus.

Tips lainnya yang bisa anda lakukan adalah memberikan pakan hanya ½ sampai ¾ dari tempat makanan. Kalau anda mengisinya terlalu penuh, makanan lebih mudah tumpah sehingga mengotori kandang.

3. Vaksinasi

Untuk menghadapi virus, kita membutuhkan vaksin. Begitu juga dengan ayam. Vaksin gumboro membantu membentuk kekebalan tubuh dalam melawan suatu virus. Sebelum ayam anda terkena penyakit gumboro, berikanlah vaksinasi yang tepat.

Ada banyak vaksin yang tersedia untuk ayam, salah satunya adalah vaksin intermediate plus. Menurut penelitian, vaksin yang satu ini sangat cocok untuk melawan penyakit gumboro.

Selain memperhatikan jenis vaksin yang akan diberikan, anda juga harus memperhatikan waktu pemberiannya. Sebelum diberikan vaksin gumboro, ayam harus menjalani uji coba terlebih dahulu untuk memastikan kekebalan tubuh ayam tersebut.

4. Pemberian Suplemen atau Probiotik

Suplemen yang dapat anda berikan kepada ayam untuk mencegah terserang penyakit gumboro adalah vitamin. Hampir semua jenis vitamin dapat diberikan kepada ayam. Setiap vitamin juga memberikan manfaat tersendiri bagi ayam.

Vitamin A, vitamin B, vitamin C, dan Vitamin E sangat berguna untuk mencegah penyakit gumboro pada ayam. Keempat vitamin tersebut dapat membantu membentuk kekebalan tubuh bagi ayam.

Dalam memilih suplemen atau probiotik untuk menunjang kesehatan ayam umumnya harus mengandung bakteri premium.

Salah satunya bakteri premium yang terkandung adalah bacillus brevis, menjadi salah satu penghasil antibiotik tyrocidine.

Bakteri yang satu ini sangat berpengaruh untuk menambah kekebalan tubuh ternak dari serangan penyakit.

Sekaligus bakteri Pseudomonas alcaligenes yang dapat menghasilkan Polisakarida yang bermanfaat untuk menghambat serangan penyakit tertentu.

suplemen organik cair gdm spesialis ternak 5ltr

Kedua bakteri premium itu terkandung dalam Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Peternakan.

Salah satu suplemen atau probiotik organik yang menunjang kesehatan pada ayam. Pemberian suplemen atau probiotik ini bertujuan sebagai pencegahan terhadap serangan penyakit gumboro.

  1. Jika ayam sudah terkena, pastikan ayam dalam masa recovery dan sembuh.
  2. Setelah masa pemulihan, Anda bisa mengaplikasikan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Peternakan dengan dosis takaran 0,3 ml per ekor kedalam air minum ayam.

Selain mengandung bakteri premium yang bagus untuk pencernaan dan kekebalan tubuh ayam.

Suplemen Organik Cair GDM Spesial Perikanan menjadi salah satu pilihan tepat untuk meningkatkan produktivitas ayam.

Itulah segala hal tentang penyakit gumboro, mulai dari penyebab, pengobatan, cara pencegahan, hingga ciri-ciri ayam terkena gumboro. Sangat penting bagi peternak untuk mengetahui segala hal tentang penyakit gumboro agar dapat menyelamatkan ayam ternak anda.

Bagi Anda yang mengalami kendala dalam mengatasi serangan penyakit gumboro pada ayam, maupun ingin mengetahui penggunaan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Peternakan. Silahkan berkonsultasi dengan tim ahli peternakan kami melalui tombol dibawah ini:

Share your thoughts