fermentasi pakan kambing

Cara Membuat Pakan Fermentasi Pakan Ternak dengan Probiotik

Membuat fermentasi pakan ternak sering dijadikan pakan alternatif oleh para peternak untuk mendapatkan cukup pakan dengan nutrisi yang tetap berkualitas ketika musim kemarau dengan cara mengawetkan pakan.  

Hal ini disebabkan di musim kemarau pakan hijauan utamanya untuk ternak ruminansia seperti kambing, sapi, dan kerbau hanya tersedia dalam jumlah terbatas.

Apa Itu Pakan Fermentasi?

fermentasi pakan ternak sudah jadi

Fermentasi pakan ternak merupakan satu cara pengolahan pakan ternak yang melalui proses amoniasi untuk menjaga kandungan nutrisi dalam pakan ternak khususnya yang memiliki masa hidup pendek seperti hijauan dapat bertahan dalam waktu yang lebih lama.

Tujuan pembuatan fermentasi pakan ternak adalah untuk menyimpan pakan dalam jumlah banyak yang dapat bertahan dalam waktu lama tanpa mengurangi kandungan nutrisi yang terdapat dalam pakan tersebut.

Pakan fermentasi ini juga sering disebut dengan silase untuk ternak ruminansia. Silase adalah makanan ternak yang diolah dengan bantuan jasad renik sehingga kaya kadar air.

Dengan demikian, proses pengawetan pakan ternak dalam pembuatan pakan fermentasi ini akan sangat membantu peternak untuk mencukupi nutrisi pakan untuk ternak di musim kemarau, khususnya pakan-pakan hijauan yang jumlahnya terbatas.

Penggunaan Pakan Fermentasi Untuk Ternak

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, pakan fermentasi paling sering digunakan untuk hewan ternak ruminansia yang mengonsumsi banyak pakan hijauan, misalnya fermentasi pakan sapi, fermentasi pakan kambing, fermentasi pakan domba, dan lain sebagainya.

Ketika musim penghujan hijauan banyak ditemui, tetapi jumlahnya menurun drastis di musim kemarau maka peternak berusaha mengolah pakan hijauan dalam jumlah banyak untuk diawetkan sehingga bisa digunakan dalam waktu yang lama.

Menurut Lipi, fermentasi pakan hewan ternak ruminansia disebut dengan silase atau hijauan makanan ternak yang diawetkan melalui proses fermentasi. Silase diperoleh dari pengolahan rumput dengan insilase (fermentasi) dengan bantuan bakteri asam laktat dan anaerob.

Meskipun lebih sering digunakan untuk hewan ruminansia, seiring perkembangan teknologi dan cara-cara beternak, saat ini dikenal juga jenis fermentasi pakan ayam.

Pakan fermentasi untuk hewan ruminansia biasanya berbentuk silase, yaitu pakan hijauan yang diawetkan. Meskipun pakan fermentasi ternak merupakan pakan olahan, tetapi jenis pakan ini memiliki beberapa kelebihan ketika diberikan untuk kambing jika dibandingkan dengan pakan segar alami.

Kelebihan yang dimiliki oleh pakan fermentasi selain bisa memenuhi kebutuhan nutrisi kambing di musim kemarau, makanan fermentasi juga menyehatkan untuk hewan.

Beberapa dampak kesehatan dan pertumbuhan yang diberikan pakan fermentasi untuk kambing adalah bakteri baik yang dapat menyehatkan sistem pencernaan kambing, meningkatkan produksi susu kambing, serta menggemukkan kambing secara lebih sehat dan alami. Cara fermentasi pakan kambing, sapi, maupun hewan ternak lain akan dijelaskan dalam segmen selanjutnya.

Jenis Bahan Pakan Fermentasi Ternak

Umunya, fermentasi pakan dilakukan untuk bahan pakan berupa hijauan untuk ternak ruminansia seperti fermentasi pakan kambing, sapi, atau kerbau.

1. Jerami

Adalah limbah atau produk sampingan tanaman padi yang tersedia secara melompah setiap musim panen. Jumlahnya yang melimpah ini sangat berpotensi digunakan  pakan bagi ternak ruminansia, seperti sapi atau kebau.

Apalagi kandungan nutrisinya juga cukup tinggi, dan dapat diolah melalui proses fermentasi sehingga kandungan nutrisi dalam jerami bisa tahan lebih lama. Berikut kandungan nutrisi jerami padi:

2. Gedebog pisang

Batang pisang atau gedebog pisang termasuk dalam limbah pertanian yang tersedia secara melimpah, karena umumnya setelah pisang berbuah sekali gedebog akan langsung ditebang.

Gedebog yang sudah ditebang seringkali dibiarkan begitu saja sampai menjadi pupuk alami atau menyatu dengan tanah, padahal limbah ini dapat dimanfaatkan untuk pakan fermentasi ternak khususnya untuk hewan ruminansia seperti kambing dan domba.

Cara membuat fermentasi pakan kambing dari gedebog pisang akan dijelaskan dengan lengkap pada pembahasan cara membuat fermentasi pakan ternak. Gedebog pisang cocok dijadikan pakan fermentasi ternak karena kandungan nutrisinya juga cukup tinggi, dimana gedebog pisang mengandung:

3. Rumput

Rumput adalah pakan ternak berupa hijauan yang biasa digunakan untuk ternak ruminanasia seperti kambing, dan sapi. Rumput sering dijadikan pakan karena dapat ditemui dengan mudah, bisa rumput liar atau rumput unggul yang sengaja ditanam.

Beberapa jenis rumput yang bisa digunakan sebagai pakan kering untuk kambing, sapi, kerbau, domba, dan hewan ruminansia lain antara lain rumput gajah, rumput benggala, dan rumput raja.

Selain digunakan sebagai pakan kering, rumput-rumputan juga bisa digunakan dalam waktu yang lebih lama apabila diolah melalui teknik fermentasi pakan.

4. Dedak

dedak padi

Bekatul adalah limbah penggilingan padi yang dapat dibeli dengan mudah dan murah dimana saja. Bekatul memiliki cukup banyak potensi nutrisi, diantaranya:

Selain itu bekatul juga memiliki kandungan kalori dan kaya vitamin B, sehingga baik untuk dijadikan bahan pakan ternak khususnya sebagai bahan campuran pakan fermentasi ternak ruminansia atau untuk membuat pakan ayam fermentasi kering.

5. Jagung

Sudah merupakanhal biasa apabila jagung sering digunakan untuk bahan pakan hewan ternak baik ternak ruminansia ataupun unggas-unggasan.

Hal ini disebabkan karena jagung memiliki kandungan nutrisi yang sangat tinggi, salah satunya kandungan xanthofil untuk meningkatkan warna kuning pada kuning telur, kaki serta karkas ayam.

Terdapat pula kandungan vitamin A dan vitamin E yang dapat menjadi antioksidan alami dalam jagung untuk menambah daya tahan tubuh ternak. Kandungan nutrisi jagung pun cukup lengkap, yaitu:

6. Singkong

Di Indonesia bahan-bahan berdasar singkong sudah banyak dijadikan sumber pakan untuk ternak baik ruminansia atau unggas untuk penggemukan maupun pembibitan. Singkong bisa dimanfaatkan mulia dari daunnya, kulitnya, dan dagingnya untuk pakan ternak.

Hal ini disebabkan singkong memiliki banyak kandungan gizi dan nutrisi untuk ternak. Jangankan ternak, singkong juga baik dikonsumsi oleh manusia.

Hal tersebut menyebabkan banyak pembudidaya hewan ternak berusaha membuat fermentasi singkong untuk pakan ternak karena selain mudah ditemui, nutrisinya juga tinggi.

Berikut kandungan nutrisi kulit singkong sebagai bagian yang paling sering digunakan untuk pakan ternak:

Cara Membuat Fermentasi Pakan Ternak

Berikut beberapa cara untuk membuat pakan fermentasi untuk hewan ternak. Ada dua jenis bahan yang akan digunakan untuk membuat pakan fermentasi yaitu jerami, dan gedebog pisang, serta satu jenis pakan fermentasi untuk ayam yang dibuat dari dedak.

1. Pakan Fermentasi Dari Jerami Padi

Untuk pembuatan pakan fermentasi dari jerami padi diberikan untuk sapi maupun kambing, salah satu tujuannya tentu bisa untuk penggemukkan maupun untuk penambahan nutrisi kebutuhan hewan ternak.

Bahan jerami padi dimanfaatkan untuk pakan fermentasi

Bahan Fermentasi Pakan Ternak

  1. Jerami padi : 1 ton.
  2. Molases : 6 Kg.
  3. Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Ternak : 10 Liter
  4. Air secukupnya.

Alat Fermentasi Pakan Ternak

  1. Alat pencacah atau pisau.
  2. Drum penyimpan fermentasi
  3. Alat pengaduk
  4. Terpal/alas untuk menaruh bahan.

Proses Pembuatan Pakan Fermentasi Pakan Ternak

Langkah selanjutnya yaitu melakukan pembuatan fermentasi pakan ternak.  Berikut adalah cara pembuatan fermentasi pakan :

produk suplemen organik cair gdm spesialis ternak 2ltr
  1. Cacah jerami terlebih dahulu
  2. Layukan jerami dengan cara diangin-anginkan dibawah sinar matahari hingga kadar airnya menurun sebanyak 60% atau selama satu hari.
  3. Tumpuk jerami setebal 20-30 cm.
  4. Tebar molases, Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Ternak dan air secara merata dan terus tambahkan secukupnya.
  5. Ratakan semua bahan hingga terasa lembab namun tidak terlalu basah. Pastikan juga teksturnya sudah sesuai, kemudian ratakan hingga merata.
  6. Tumpuk kembali jerami yang sudah lembab dengan jerami baru, kemudian berikan perlakuan yang sama dengan sebelumnya. Lakukan hal yang sama hingga tumpukan jerami mencapai ketinggian 1,5 meter.
  7. Simpan jerami yang sudah siap untuk difermentasi selama 21 hari secara tertutup. Usahakan tidak ada udara yang dapat masuk kedalam campuran jerami agar tidak terjadi kontaminasi bakteri lain dari udara. Karena proses ini adalah proses anaerob.

Setelah disimpan selama 21 hari, dulur-dulur sudah boleh mengambil pakan fermentasi yang sudah siap. Setelah mengambil pakan fermentasi sesuai kebutuhan, jangan lupa untuk menutup rapat agar kualitas pakan fermentasi tetap baik.  Pakan fermentasi ini dapat disimpan selama berbulan-bulan selama penyimpanannya baik.

2. Pakan Fermentasi Dari Gedebog Pisang

Pakan fermentasi dengan bahan dasar gedebog pisang sangatlah tepat jika dulur pilih untuk kebutuhan nutrisi pakan ternak.

Sebab kandungan nilai gizi antara lain sebagai berikut:

  1. Gedebog pisang bahan kering: 8,62%
  2. Protein kasar: 4,81%
  3. Lemak kasar: 14,23%
  4. Bahan Ekstra Tanpa Nitrogen (BETN): 30,11%
  5. Total abu: 23,12%
  6. Serat kasar: 27,73%
  7. Selulosa: 26,6%
  8. hemiselulosa: 20,34%
  9. Lignin: 9,92%

Perlu Anda ketahui juga, kandungan nutrisi tersebut masih dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak dengan penambahan bahan lain dalam proses  fermentasi pakan.

Bahan Fermentasi Pakan

Alat Fermentasi Pakan

  1. Gayung
  2. Kresek
  3. Media penyampur

Proses Pembuatan Fermentasi Pakan Ternak

Untuk proses pembuatan pakan fermentasi ternak dari gedebog pisang, dulur bisa melihat berikut video praktek yang dilakukan oleh team RnD GDM:

Pakan fermentasi ternak ini sangatlah berguna untuk pakan kambing, salah satu Cara Ternak Kambing Modern yang bisa dulur terapkan.

Ciri Fermentasi Pakan Ternak Sudah Jadi

Setelah melalui proses fermentasi, kita perlu mengecek terlebih dahulu apakah pakan fermentasi yang kita buat sudah jadi atau belum sebelum diberikan pada hewan. Beberapa ciri  yang menunjukkan bahwa pakan fermentasi ternak sudah jadi adala:

  • Hangat, artinya ketika pakan fermentasi itu kita pegang akan terasa sedikit hangat, peningkatan suhu ini menunjukkan proses fermentasi telah selesai.
  • Terjadi perubahan warna pada pakan fermentasi
  • Melunak, yaitu bahan-bahan fermentasi yang semua kaku seperti gedebok pisang atau singkong menjadi lunak.

Teknik Pemberian Fermentasi Pakan Ternak

Perlu diketahui bahwa fermentasi pakan ternak mungkin awalnya tidak begitu disukai oleh ternak, oleh karena itu perlu waktu adaptasi dan cara tertentu yang bisa digunakan untuk membiasakan ternak memakan pakan fermentasi. Berikut beberapa teknik yang bisa dilakukan peternak untuk memberikan fermentasi pakan ternak:

pemberian pakan ternak
  • Buat ternak menjadi sangat lapar dengan mepuasakan ternak terlebih dahulu.
  • Berikan pakan fermentasi ternak sedikit demi sedikit, sampai ternak terbiasa.
  • Angin-anginkan pakan fermentasi sebelum diberikan pada ternak kurang lebih 15 menit untuk mengurangi kelembapan pada pakan. Hal ini disebabkan makanan yang lembap bisa membuat ternak semakin tidak suka dan tidak mau memakannya.
  • Berikan pakan fermentasi pada ternak di pagi dan sore hari setelah ternak memakan pakan kering atau pakan segar, agar pencernaan ternak tidak terkejut, dan memudahkan ternak beradaptasi.

Adapun teknik penyimpanan pakan ternak adalah dengan dihindarkan dari cahaya matahari dan hujan atau genangan air. Jika disimpan dengan cara yang benar pakan ternak fermentasi dapat bertahan sampai berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.

Kelebihan Fermentasi Pakan Ternak

Penggunaan pakan fermentasi untuk hewan ruminansia memberikan banyak keuntungan bagi peternak dibandingkan dengan pakan alami yang diberikan langsung pada ternak, pakan fermentasi mempuyai beberapa kelebihan. Diantaranya adalah:

  • Jenis pakan ini bisa disimpan dalm waktu yang lama sesuai dengan kebutuhan tanpa mengurangi kandungan nutrisi pakan.
  • Bermanfaat untuk mempercepat petumbuhan hewan ternak karena proses fermentasi telah menambahkan nutrisi penambah nafsu makan secara alami.
  • Menghasilkan daging ternak yang lebih sehat, karena lebih rendah kolesterol
  • Meningkatkan daya tahan hewab ternak dari berbagai penyakit.
  • Mengurangi bau kotoran hewan
  • Kotoran ternak memiliki kualitas yang lebih baik ketika diolah menjadi pupuk atau kompos.
  • Kualitas daging ternak yang meningkat dapat menaikkan harga jual, sehingga bisa menambah omset penjualan hewan ternak dalam usaha budidaya.

Kekurangan Fermentasi Pakan Ternak

Pakan fermentasi ternak memang sangat menguntungkan untuk peternak karena pakan bisa disimpan dalam waktu yang lama tetapi pemberian pakan yang tidak tepat bisa membawa dampak buruk para hewan ternak, misalnya dengan pemberian pakan fermentasi yang terus-menerus tanpa diseimbangkan dengan pakan lainnya.

Beberapa kekurangan pemberian pakan fermentasi yang tidak tepat antara lain membuat hewan menjadi defisiensi nutrisi, semakin kurus, pertumbuhannya terlambat, atau bisa terkena penyakit yang disebabkan kekurangan nutrisi.

Oleh karena itu perlu diperhatikan keseimbangan antara pemberian fermentasi pakan ternak dengan pakan segar dan pakan kering, nutrisi, vitamin serta mineral untuk hewan ternak.

Penggunaan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Peternakan Pada Pakan Ternak

Probiotik adalah bahan yang penting dalam pembuatan pakan fermentasi ternak, karena bisa dibilang probiotik merupakan faktor utama yang membuat makanan berhasil difermentasi dan menjadi lebih awet, sehingga anda perlu memakai probiotik yang baik.

Salah satu produk probiotik yang bisa anda gunakan adalah Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Peternakan, dimana produk ini dibuat dari bahan ‘segar’ yang langsung diproses sehingga tidak memungkinkan masuknya sumber-sumber penyakit untuk hewan ternak.

probiotik-kambing

Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Peternakan juga terbuat dari bahan-bahan kompleks mulai dari limbah organik yang mengandung nutrien lengkap, rumput laut, minyak hewani, algae, serta bakteri  untuk memaksimalkan proses pencernaan dan antibodi untuk hewan ternak.

Bakteri inilah yang nantinya sangat berguna dalam proses fermentasi pakan ternak. Dalam Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Peternakan terdapat lima jenis bakteri baik untuk bahan pakan yaitu Bacillus brevis, Bacillus pumillus, Bacillus mycoides, Pseudomonas alcaligenes, dan Micrococcus roseus.

Penggunaan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Peternakan dalam pembuatan pakan fermentasi tentu saja dapat meningkatkan kualitas hasil pakan. Anda juga berkonsultasi dengan tim ahli peternakan kami mengenai pembuatan pakan dengan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Peternakan melalui tombol dibawah ini:

19 Comments

Join the discussion and tell us your opinion.

Cempakareply
Desember 6, 2018 at 20:07

Mantappss Pak, saya suka susu kambing hehehe..

rifahreply
April 4, 2019 at 09:06

PERLU DIPERJELAS PROBIOTIK DAN PREBIOTIK SERTA KONDISI YANG ADA DALAM PRODUKSI PAKAN FERMENTASI

GDM Inforeply
Mei 14, 2019 at 10:02
– In reply to: rifah

Selamat siang pak Rifah,
Bapak bisa langsung konsultasi dengan tim ahli kami dinomor telp / wa : 0812 600 70 600 ya pak.

Agar bisa kami jelaskan lebih lanjut

Dadangreply
September 15, 2019 at 09:28

Saya mau beli moses sama sama cairan socnya di mana pak

GDM Inforeply
Oktober 26, 2019 at 09:34
– In reply to: Dadang

Pembelian Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Peternakan dapat dibeli dengan menghubungi tim marketing kami pak, dengan cara klik tombol whatsapp dibawah ini. Atau Bapak Dadang bisa membelinya melalui marketplace : tokopedia, bukalapak, shopee, lazada

angganareply
September 23, 2019 at 00:07

Top deh…saya akan mencobanya dan penjelasan ini sangat bermanfaat bagi saya dan warga desa saya..trims

GDM Inforeply
Oktober 26, 2019 at 09:32
– In reply to: anggana

Semoga sehat dan sukses selalu ya pak untuk warga nya

Fikri Assidiqreply
Desember 21, 2019 at 17:30

terima kasih informasinya

GDM Inforeply
Februari 14, 2020 at 16:13
– In reply to: Fikri Assidiq

Sama sama pak Fikri

Ivanreply
Februari 20, 2020 at 12:06

Misalkan jerami basah/jerami hijau bisa langsung di buat fermentasi gak.pakai coc tsbt.??

GDM Inforeply
Juni 11, 2020 at 13:23
– In reply to: Ivan

Kalau pakan fermentasi sebaiknya menggunakan bahannya yang sudah kering, jadi jerami kering ,, di potong2 dulu di campur juga sama bahan2 yang lain kayak konsentrat atau ampas tahu baru kasih SOC. Kemudian Kalau cuma jerami aja ga bagus seperti itu pak Ivan

Sabit. Nreply
Maret 3, 2020 at 22:41

Terimakasih atas penjelasanya kalau untuk wilayah indramayu bisa dibeli dimana kah

GDM Inforeply
Juni 11, 2020 at 12:00
– In reply to: Sabit. N

Mengenai produk kami bisa langsung menghubungi via whatsapp ya pak

Petani desareply
April 4, 2020 at 06:01

makasih banyak infonya. sangat mencerahkan… semoga berhasil

GDM Organicreply
Maret 18, 2021 at 11:46
– In reply to: Petani desa

Sama-sama dulur

Salam Go Organik!

Maftuchinreply
Mei 2, 2020 at 16:25

Mau tanya nih, apa perbedaan fermentasi ama selase,,,

GDM Inforeply
Juni 11, 2020 at 11:08
– In reply to: Maftuchin

Silase itu metodenya dalam metode itu ada namanya proses fermentasi pak, Jadi itu satu kesatuan. Fermentasi itu merupakan suatu proses

Karnanreply
Mei 31, 2021 at 22:12

Saya usul agar pihak GDM mengadakan pelatihan pembuatan pakan ternak ruminansia (silase, hay, fermentasi)
Pasti banyak yang bersedia …

GDM Organicreply
September 11, 2023 at 11:11
– In reply to: Karnan

Baik kak, terima kasih untuk masukannya ya kak

Leave a reply