cara merawat krisan

8 Cara Merawat Bunga Krisan Agar Cepat Berbunga Dan Lebat

Cara merawat bunga krisan agar selalu berbunga bagi pembudidaya krisan hias maupun cara perawatan bunga krisan potong sangatlah mudah. Agar bunga krisan/aster yang Anda budidayakan bisa berbunga cepat dan lebat, utamanya Anda harus memilih jenis krisan yang sesuai dengan tujuan budidayanya.

Beberapa rekomendasi bunga krisan potong yang memiliki produktifitas tinggi berasal dari kultivar “Puspita Nusantara”, “Sakuntala”, “Cut Nya Dien” dan “Dewi Ratih”. Sedangkan kultivar bunga krisan pot yang direkomendasikan adalah:

Setelah menentukan kulitvar krisan terbaik dan yang paling cocok, selanjutnya Anda harus melakukan penanaman dengan benar.

Langkah selanjutnya, Anda perlu melakukan perawatan bunga krisan dengan cara yang tepat.  Berikut ini adalah beberapa tips dan panduan cara merawat bunga aster agar produktivitasnya maksimal:

1. Penyiraman

  • Penyiraman bunga aster perlu dilakukan secara rutin setiap hari. Anda bisa menyirami bunga krisan secara manual maupun dengan mekanik.
  • Jika Anda menyirami bunga krisan secara manual, maka Anda bisa menggunakan gembor. Sedangkan jika Anda memiliki lahan luas atau untuk bunga potong, Anda disarankan untuk menggunakan sistem sprinkle.
  • Penyiraman dengan menggunakan sistem sprinkle ini terbukti lebih efektif karena dapat menjaga tanah agar tetap basah dan lembab, sesuai kebutuhan tanaman. Anda bisa melakukan pengaturan timer terhadap sistem sprinkle ini agar kelembaban tanah dan udara dapat terjaga, namun tidak terlalu tinggi.
  • Ini berkaitan dengan sifat tanaman krisan muda yang tidak tahan terhadap kekeringan, kelembaban rendah dan suhu tinggi. Sehingga penyiraman dengan sistem sprinkle sangat cocok untuk bunga krisan.

2. Pemasangan Lampu Sebagai Penyinaran Tambahan

Penyinaran tambahan penting untuk dilakukan pada lahan budidaya bunga krisan. Ini adalah upaya paling tepat sebagai cara merawat bunga krisan agar berbunga lebat.

  • Ini dikarenakan bunga krisan merupakan jenis tanaman yang membutuhkan hari panjang untuk proses pertumbuhan hingga pembungaannya. Anda bisa menggunakan lampu jenis TL 40 watt untuk mengoptimalkan penyinaran bunga krisan.
  • Berikan penyinaran tambahan selama 30 hari atau saat tanaman pindah tanam hingga mencapai tinggi 40 cm. Lakukan penyinaran pada malam hari selama 4 jam berturut-turut. Dimulai sejak terbenamnya matahari atau pukul 18.00-22.00, atau sejak pukul 22.00-02.00.
  • Pemilihan waktu penyinaran ini juga disesuaikan dengan aksesibilitas petani dalam menghidupkan dan mematikan lampu dalam kebun. Pastikan Anda selalu memberikan penyinaran tambahan setiap hari tanpa ada sela.
  • Jika memungkinkan, disarankan juga untuk memberikan penyinaran tambahan pada waktu dan jam yang sama setiap harinya.
  • Anda juga harus mengatur jarak antar lampu penyinaran sepanjang 2 meter. Sedangkan ketinggian lampu yang disarankan adalah sekitar 1,5 meter dari permukaan tanaman, atau 2 meter dari permukaan tanah.

3. Pemasangan Jaring Penegak Tanaman Krisan

Cara memelihara bunga krisan yang selanjutnya adalah dengan melakukan pemasangan jaring penegak. Ini bertujuan untuk membantu tanaman agar tumbuh tegak lurus dan tidak roboh, utamanya saat tanaman sudah berbunga lebat. Berikut langkah-langkah yang tepat:

  1. Gunakan jaring penegak yang terbuat dari tali kawat atau tali tambang yang dianyam memanjang searah dengan alur bedengan. Pastikan tali yang Anda gunakan kuat, tidak molor, dan mudah dibongkar pasang.
  2. Pasang jaring penegak tanaman krisan ini sebelum penanaman setek, agar bisa menyesuaikan dengan kerapatan tanaman (jarak tanam). Selanjutnya, jaring penegak ini harus dinaikkan sesuai dengan pertumbuhan tanaman. 
  3. Sebagai contoh, ketika tanaman sudah mencapai 15 cm, maka jaring penegak harus dinaikkan menjadi 7-10 cm. Ketinggian jaring ini disesuaikan juga dengan varietas atau jenis krisan yang Anda budidayakan.
  4. Anda bisa melepas jaring ini ketika akan melakukan pemanenan. Dengan begitu, proses pemanenan bisa lebih mudah.

4. Penyiangan Gulma

  • Gulma yang ada disekitar areal kebun harus segera dicabut mulai dari akar hingga seluruh batangnya. Lakukan penyiangan gulma ini sebanyak 1-2 kali seminggu.
  • Penyiangan gulma ini penting dilakukan agar tidak mengganggu pertumbuhan tanaman dan tidak menjadi inang dari berbagai hama-penyakit tanaman. Sebab, beberapa jenis hama pembawa (vektor) penyakit pada tanaman krisan juga banyak yang bersarang di gulma ini.
  • Dengan melakukan penyaingan secara rutin, harapannya hama dan penyakit juga bisa dicegah. Jangan lupa untuk langsung memasukkan gulma kedalam wadah, kemudian membuang gulma ini ke tempat yang jauh dari areal kebun krisan atau bisa juga dibakar di tempat pembakaran.

5. Perompesan/Pinching

Cara merawat bunga krisan agar cepat berbunga dan berbunga lebat, salah satu kuncinya adalah dengan melakukan perompesan. Tanaman krisan perlu di rompes atau di pinching untuk merangsang pembungaan yang seragam dan lebat.

Perompesan ini bertujuan untuk menghilangkan titik tumbuh pada apikal muda, sehingga dapat merangsang munculnya tunas aksiler. Dengan begitu, percabangan bisa terbentuk, berikut langkah-langkahnya:

  • Pada tunas aksiler yang baru ini kemudian akan tumbuh menjadi cabang baru. Nah, cabang baru inilah yang akan dipelihara, dan nantinya bisa berbunga secara bersamaan.
  • Pinching selain dilakukan pada tunas aksiler, juga perlu dilakukan pada tunas lateral kecil yang tumbuh di buku-buku bawah. Ini bertujuan agar nutrisi tanaman nantinya bisa berfokus pada pembungaan pada cabang yang dipelihara.

Perompesan ini juga diatur sesuai dengan jenis krisan yang dipelihara. Berikut ini penjalasannya:

  1. Perompesan pada krisan tipe spray: pada krisan tipe ini, perompesan dilakukan juga pada bunga krisan pertama yang kelur pada tunas pucuk (terminal). Ini bertujuan agar nutrisi tanaman yang diserap nantinya berfokus pada bunga yang ada disamping dan bawahnya.
  2. Perompesan pada krisan tipe standar: pada krisan tipe ini, bunga pertama yang keluar pada tunas pucuk (terminal) dipelihara. Sedangkan perompesan dilakukan pada bunga lainnya. Ini bertujuan untuk menghasilkan satu bunga yang berukuran besar.

Anda bisa melakukan perompesan sesuai dengan tipe bunga krisan yang Anda budidayakan. Sebab. Ini sangat mempengaruhi penjualan bunga krisan Anda dipasaran.

6. Penjarangan Populasi Tanaman Krisan

Cara perawatan bunga aster yang selanjutnya adalah dengan melakukan penjarangan. Penjarangan ini bertujuan untuk mengurangi kepadatan tanaman bunga krisan.

  • Dengan begitu, tanaman krisan akan mendapatkan ruang tumbuh yang lebih luas untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangannya.
  • Ini dikarenakan kompetisi antar tanaman lebih sedikit dan penyerapan nutrisi setiap tanaman bisa lebih banyak.
  • Selain untuk meningkatkan penyerapan nutrisi, penjarangan juga bermanfaat untuk mengoptimalkan aerasi dan sirkulasi udara.
  • Dengan begitu, kelembaban udaranya bisa seimbang.
  • Ketika sirkulasi udara optimal dan kelembaban udara tidak terlalu tinggi, maka resiko serangan hama-penyakit juga bisa berkurang.

Itu semua adalah perawatan bunga krisan pada lahan budidaya besar. Namun, tentu saja cara merawat bunga krisan pada lahan budidaya besar dan cara merawat bunga krisan dalam pot sangatlah berbeda. untuk itu, berikut ini adalah panduan cara merawat bunga aster dalam pot:

7. Cara Merawat Bunga Krisan Dalam Pot

Perawatan bunga krisan dalam pot cukup mudah. Berikut ini adalah panduannya:

  1. Lakukan penyiraman setiap hari, sebanyak 2 kali sehari pada pagi dan sore hari.
  2. Letakkan pot berisi bunga krisan ditempat terbuka.
  3. Agar tidak terkena terik matahari langsung, Anda bisa menggunakan jaring-jaring peneduh untuk memfilter sinar matahari langsung.
  4. Lakukan penyiangan terhadap gulma yang tumbuh disekitar tanaman.
  5. Lakukan pemantauan terhadap hama penyakit. Jika terdapat hama yang menyerang, segera ambil dan buang/bakar agar tidak mengganggu bunga krisan Anda. Jika didapati penyakit yang menyerang pada daun/cabang, segera buang atau bakar daun/cabang yang sakit tersebut ditempat yang jauh dari tempat Anda.

Itu adalah panduan cara merawat bunga krisan dalam pot. Selanjutnya, berikut ini adalah cara pemupukan bunga krisan dalam pot maupun bunga krisan budidaya di lahan besar:

8. Pemupukan Bunga Krisan

Agar bunga krisan cepat berbunga dan menghasilkan bunga yang besar dan banyak, maka kunci utamanya adalah pemupukan yang sesuai kebutuhan tanaman. apa saja nutrisi yang dibutuhkan bunga krisan?

Tanaman bunga krisan membutuhkan unsur hara makro dan mikro untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangannnya. Unsur hara makro adalah unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman krisan dalam jumlah besar.

  • Unsur hara makro terdiri dari nitrogen, fosofor, kalium, sulfur, kalsium, dan magnesium.
  • Unsur hara mikro merupkan jenis unsur hara yang dibutuhkan bunga krisan dalam jumlah kecil, seperti besi, mangan, tembaga, seng, zink, sulfur, boron, klorida, dan molibdenum.

Begitu pentingnya unsur hara makro dan mikro ini, sehingga Anda juga harus melakukan pemupukan bunga krisan menggunakan pupuk yang mengandung unsur hara makro-mikro lengkap.

Sangat disarankan untuk melakukan pemupukan bunga krisan menggunakan pupuk organik. Sebab, pupuk organik tidak menimbulkan dampak jangka panjang terhadao kesehatan tanah dan lingkungan Anda.

Pengaplikasian pupuk kimia dalam jangka waktu lama sangatlah berbahaya untuk tanah. Sebab, penumpukan zat-zat kimia dari pupuk kimia yang Anda aplikasikan dapat menyebabkan tanah menjadi padat, keras, tidak subur, dan miskin hara.

Sehingga pada penanaman bibit bunga krisan selanjutnya tidak akan produktif seperti sebelumnya.

Manfaat Penggunaan Pupuk Organik

Oleh karena itu, solusi terbaiknya adalah mengaplikasikan pupuk organik yang mengandung unsur hara makro dan mikro lengkap. Produk yang direkomendasikan adalah pupuk GDM Organik yang telah terbukti mengandung unsur hara makro-mikro lengkap.

Terlebih, pupuk cairnya dengan merk Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Hias telah diformulasikan secara khusus dengan teknologi modern untuk menutrisi tanaman hias:

  • utamanya bunga agar bisa berbunga lebih cepat
  • lebih banyak, berwarna lebih cerah dan lebih awet (tidak mudah layu dan rontok).

Selain Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Hias, produk GDM Organik juga terdiri dari GDM Black BOS dan GDM SaMe Granule Bio Organic.

GDM SAME DAN BLACKBOS

Kedua produk ini bermanfaat untuk menutrisi tanaman dari media tanamnya.

GDM Black BOS ini sangat baik untuk diaplikasikan sebelum pengolahan tanah:

  • sebab dapat menetralisir racun pada tanah
  • menghilangkan bibit-bibit penyakit
  • bermanfaat untuk bio remediasi tanah secara alami, dan menutrisi tanah.

Sedangkan GDM SaMe Granule Bio Organic bermanfaat untuk menutrisi tanah secara sempurna, karena mengandung unsur hara makro dan mikro lengkap yang dibutuhkan tanaman.

Dengan teknologi slow release, sehingga menjadikan tanah bisa mendapatkan nutrisi sepanjang waktu.

Selain manfaatnya yang luar biasa, pengaplikasian produk GDM Organik juga sangat mudah. Anda bisa mengplikasikan produk GDM Organik dengan cara berikut:

Pemupukan Pada Pengolahan Lahan

GDM SAME DAN BLACKBOS
  1. Sebarkan secara merata GDM SaMe Granule Bio Organic diatas permukaan tanah dengan dosis 150 kg/ha.
  2. Sirami tanah hingga basah dan lembab.
  3. Larutkan 250 ml GDM Black BOS kedalam tangki semprot berisi air. Kemudian aduk aduk hingga homogen.
  4. Siramkan larutan GDM Black BOS tersebut keseluruh permukaan tanah. Dosis yang dianjurkan adalah 5 kg/ha.
  5. Diamkan media tanam selama beberapa hari agar bakteri dari produk GDM Organik bisa menutrisi tanah, dan menjadikan tanah agar gembur dan subur.

Pemupukan Saat Pembibitan Krisan

pupuk organik cair gdm spesialis tanaman hias 5ltr
  1. Campurkan 250 ml Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Hias kedalam 10 liter air didalam tangki semprot.
  2. Aduk-aduk hingga tercampur merata.
  3. Semprotkan larutan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Hias tersebut keseluruh bibit bunga krisan.
  4. Lakukan penyemprotan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Hias hingga memenuhi dosis 8 liter/ha.
  5. Ulangi pengaplikasian setiap minggunya.

Pemupukan Setelah Pindah Tanam

Setelah pindah tanam, lakukan pemupukan tanaman secara rutin untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangannya.

Anda disarankan untuk melakukan pemupukan rutin dan pemupukan tanah untuk memenuhi kebutuhan hara makro-mikro dengan cara berikut:

  1. Campurkan 250 ml Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Hias kedalam 10 liter air didalam tangki semprot.
  2. Aduk-aduk hingga tercampur merata.
  3. Semprotkan larutan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Hias tersebut keseluruh bunga krisan.
  4. Lakukan penyemprotan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Hias hingga memenuhi dosis 8 liter/ha.
  5. Ulangi pengaplikasian ketika tanaman berumur 10 HST, 17 HST, dan 21 HST.
  6. Sebarkan secara merata GDM SaMe Granule Bio Organic diatas permukaan tanah dengan dosis 150 kg/ha.
  7. Sirami tanah hingga basah dan lembab.
  8. Larutkan 250 ml GDM Black BOS kedalam tangki semprot berisi air. Kemudian aduk aduk hingga homogen.
  9. Siramkan larutan GDM Black BOS tersebut keseluruh permukaan tanah. Lakukan hingga memenuhi dosis 5 kg/ha.

Pemupukan tanah ini bertujuan untuk menyuburkan tanah kembali. Mengingat nutrisi yang terserap dari tanah sangatlah banyak selama proses budidaya bunga krisan.

Dengan pengplikasian ulang produk GDM SaMe Granule Bio Organic dan GDM Black BOS, maka tanaman akan mendapatkan nutrisi secara sempurna dari tanah. Dengan begitu, proses pembungaan bisa semakin cepat dan optimal.

Pemupukan Perawatan Tanaman Bunga Krisan

Saat tanaman sudah berumur >40 HST, maka Anda harus melakukan pemupukan secara rutin dengan cara:

  1. Campurkan 250 ml Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Hias kedalam 10 liter air didalam tangki semprot.
  2. Aduk-aduk hingga tercampur merata.
  3. Semprotkan larutan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Hias tersebut keseluruh bunga krisan.
  4. Lakukan penyemprotan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Hias hingga memenuhi dosis 8 liter/ha.
  5. Ulangi pengaplikasian setiap 10 hari sekali hingga mendekati masa panen.

Nah, itu semua adalah panduan cara merawat bunga krisan, mulai dari bibit hingga panen. Bagaiamana? Mudah bukan? Apakah Anda sudah siap untuk bisnis bunga krisan?

Namun, jika ada hal yang ingin ditanyakan, Anda bisa menghubungi tim ahli pertanian kami secara gratis dengan cara klik ikon whatsapp berikut:


Share your thoughts