Cara Meningkatkan Bobot Padi Dengan Maksimal

Bobot padi kurang maksimal? Anda perlu tau penyebab kualitas padi belum maksimal. Bulir padi yang kopong atau kualitas gabah yang menurun tentu penting diketahui. Inilah yang menjadi perhatian petani untuk meningkatkan bobot padi.

Semakin berkualitas padi yang ditanam, semakin berkualitas beras hingga nasi yang dihasilkan. Hal ini membuat penjualan padi bisa semakin meningkat. Salah satu penilaian untuk kualitas padi adalah bobot padi.

Beberapa varietas yang bagus memiliki nilai jual yang sesuai, tentu dengan peningkatan kualitas bulir padi agar lebih berbobot.

Cara Meningkatkan Bobot Padi Agar Berisi

Bobot padi menunjukkan besarnya beras yang akan dihasilkan sehingga semakin baik untuk dikonsumsi. Membuat padi memiliki bobot yang ideal tentu bukan hal sulit. Lakukan cara menambah bobot padi berikut ini:

1. Lakukan Seleksi Varietas Padi

Cara meningkatkan bobot padi menjadi berat yang bisa anda lakukan pertama kali adalah memilih varietas padi yang unggul. Ada bermacam-macam varietas padi di Indonesia, seperti padi hibrida, padi unggul, dan padi lokal.

pemilihan varietas padi
  • Varietas padi hibrida adalah padi yang hanya bisa ditanam sekali saja. Padi hibrida memiliki kelebihan pada hasil panen yang optimal. Bila dibandingkan dengan padi lokal, hasil dari padi hibrida sangat banyak dan lebih berat.
  • Meski kelebihannya sangat menguntungkan, ada pula kelemahan pada padi hibrida. Kelemahan padi hibrida adalah tidak boleh ditanam menggunakan bibit turunan karena kualitasnya akan jauh berkurang.
  • Intani 1, intani 2, SL8, rokan, 11 SHS, PP1, H1, segera anak, bernas prima merupakan kelompok varietas padi hibrida.
  • Jenis selanjutnya, yaitu varietas padi unggul sangat berbeda dengan varietas padi hibrida. Varietas padi unggul bisa ditanam berkali-kali. Namun, tetap menghasilkan beras yang berkualitas dengan bobot yang cukup memuaskan.
  • Kelompok varietas padi unggul adalah inpago 1-5, inpara 1-8, inpari 33, inpari 31, inpari 34, dan inpari 35. Dua nama terakhir merupakan varietas padi unggul yang dikembangkan oleh pemerintah.
  • Varietas padi lokal memiliki keunikan hanya bisa ditanam pada beberapa daerah khusus saja. Biasanya varietas padi lokal butuh syarat tumbuh yang sangat banyak agar bisa berkembang. Namun, hasil dari padi lokal tidak kalah banyak dari dua varietas lainnya.
  • Banyak orang yang berpendapat bahwa varietas padi lokal kurang enak dan terlalu kurus sehingga jarang dikembangkan.
  • Beberapa varietas padi lokal adalah merong, indramayu, srimulih, dharma ayu, andel jaran, ketan lusi, marong, gundelan, dan simenep.
  • Dari ketiga jenis varietas tersebut, disarankan untuk memilih varietas padi hibrida atau padi unggul agar bisa menghasilkan beras yang berbobot. Terlebih karena varietas padi lokal butuh syarat yang lebih sulit untuk dikembangkan.
  • Sampai saat ini, pemerintah juga masih mengembangkan berbagai varietas padi baru yang diharapkan bisa lebih berkualitas.

2. Perlakuan Benih Padi

Cara meningkatkan bobot padi selanjutnya adalah dengan memperlakukan benih padi dengan baik. Padi tumbuh dari benih yang anda tanam. Jika anda menanam benih yang buruk, maka padi yang dihasilkan juga akan buruk. Karena itu, anda memilih benih padi yang berkualitas dari varietas yang terbukti bagus.

Setelah mendapatkan benih dari varietas yang berkualitas, anda dapat meningkatkan kualitasnya. Caranya adalah dengan memperlakukan benih padi dengan baik.

pupuk organik cair gdm spesialis tanaman pangan 5ltr

Salah satu perlakukan benih padi yang dapat meningkatkan kualitas dan bobot padi adalah dengan melakukan perendaman dengan pupuk. Pupuk yang tepat untuk proses perendaman benih padi adalah Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan.

Selain itu, Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan juga terbuat dari bahan alami. Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan mengandung 7 jenis bakteri baik yang dapat membuat benih padi lebih tahan dari penyakit.

Pada saat perendaman benih, campurkan 500 ml Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan dengan 10 liter air. Rendam benih padi selama 10 jam hingga 12 jam.

3. Model Penanaman Bibit Padi

Model penananam yang tepat juga bisa menjadi cara penambah bobot padi. Sejauh ini, ada 4 model tanam yang dapat anda terapkan untuk menanam padi, yaitu model SRI, model DAM, model hatzon, dan model jajar legowo.

  • Model SRI sudah banyak diterapkan oleh petani di Indonesia. Penerapan model SRI dalam menanam padi dimaksudkan untuk menghemat penggunaan benih, air, hingga pupuk.
  • Untuk menerapkan model SRI, anda harus memiliki tanah dengan kedalaman sekitar 25 cm sampai 30 cm dan parit di sekeliling tanah dengan jarak 27 cm hingga 30 cm. Model SRI mengharuskan tanah memiliki kedalaman yang cukup agar padi bisa mengambil nutrisi dengna lebih optimal.
  • Dalam model SRI, benih padi ditanam dengan jumlah satu tunas agar pertumbuhan anakan bisa lebih banyak. Tanam benih padi dengan jarak yang tidak terlalu jauh dengan kedalaman yang dangkal, yaitu sekitar 1 cm.
  • Dahulu kala, menanam padi harus dilakukan dengan cara berjalan mundur sehingga lebih lama selesai. Dengan berkembangnya teknologi, menanam padi sudah bisa dilakukan dengan berjalan maju.
  • Kini sudah ada alat bantu yang membuatkan petak pada tanah sehingga titik untuk menanam benih padi sudah ditentukan sejak awal. Petak yang dibuat menyerupai permainan dam atau catur sehingga diberikan nama model dam.
  • Dengan model dam, menanam padi bisa lebih cepat selesai dan menghemat waktu. Agar bisa menanam dengan model dam, anda membutuhkan alat khusus dan tanah yang mudah diolah.
  • Jika biasanya benih padi ditanam dengan terbatas atau satu pada titik tertentu. Maka, metode hatzon akan menanam lebih banyak padi dalam satu titik. Bila menggunakan model hatzon, anda bisa menanam hingga 30 benih padi dalam satu bibit.
  • Model hatzon dinilai lebih efisien sehingga tidak membutuhkan banyak lahan dan waktu. Anda dapat memanen padi sekaligus. Namun, harus berhati-hati agar akar padi tidak ikut tercabut.
  • Model yang terakhir, jajar legowo, merupakan model menanam padi yang paling umum digunakan di Indonesia. Penanaman dengan model jajar legowo diatur dengan dua baris padi dan dua baris tanah kosong.
  • Dengan model adanya tanah kosong, diharapkan padi yang ditanam bisa mendapatkan karbondioksida yang lebih banyak karena proses fotosintesis yang lebih baik. Padi juga tidak bersaing untuk mendapatkan sinar matahari.
  • Modal yang satu ini terkenal dengan model penanaman paditertua yang pernah ada di Indonesia.

4. Manajemen Pengairan

Mengatur pengairan untuk padi juga sangat penting untuk menambah bobot padi dengan maksimal. Padi adalah salah satu tanaman yang membutuhkan banyak air agar bisa tumbuh. Namun, terus tergenang air juga menyebabkan penyakit.

Ada tiga metode paling umum soal manajemen pengairan untuk padi, yaitu pengairan terus-menerus, pengairan intermitten, dan metode AWD.

  • Pengairan terus-menerus dilakukan dengan cara terus mengalirkan air ke sawah sehingga padi akan selalu lembap. Hal ini tentu mengurangi efektifitas karena biaya yang terus dikeluarkan untuk mengalirkan air. Selain itu, ada juga potensi terjangkit penyakit karena lingkungan terlalu lembap.
  • Pengairan intermitten atau berselang dilakukan dengan cara membasahi sawah dan menunggunya kering untuk dialirkan kembali. Ada risiko padi kekeringan jika menggunakan pengairan yang satu ini.
  • Sedangkan metode AWD merupakan proses pengairan basah kering atau mengatur air agar tetap membasahi sawah ketika akan mengering.
  • Penelitian menemukan bahwa manajemen pengairan dengan motode AWD terbukti membuat produktivitas padi meningkat dibandingkan menggunakan dua metode lainnya.

5. Teknis Perawatan

perawatan padi

Agar padi memiliki bobot yang optimal, anda juga harus melakukan perawatan secara maksimal. Langkah-langkah perawatan untuk padi adalah penyulaman, penyiangan, pengairan, dan pemupukan.

  • Penyulaman merupakan perawatan yang dilakukan untuk mengganti padi yang mati dengan yang baru. Tidak semua bibit padi berhasil tumbuh, beberapa mati dalam rentang waktu tertentu. Anda harus mengganti padi yang mati tersebut, setidaknya 2 minggu setelah menanam benih padi.
  • Setelah itu, lakukan penyiangan dengan cara mencabut tanaman lain yang tumbuh di sekitar padi. Tanaman tersebut biasanya akan tumbuh dengan menyerap nutrisi dari padi. Anda harus melakukan penyiangan pada saat padi berumur 21 hari dan 42 hari.
  • Langkah selanjutnya dalam merawat padi adalah pengairan. Ada beberapa aturan ketika anda ingin melakukan pengairan pada padi.
  • Pastikan sumber air untuk padi sudah sesuai dengan ketentuan dinas pengairan. Ketika melakukan pengairan, anda harus memastikan air merata di bawah padi. Akan lebih bagus jika air membawa kotoran hewan yang bisa difungsikan sebagai pupuk alami.
  • Tingginya genangan air yang paling ideal tergantung dari umur padi. Jika padi berumur 8 hari, tinggi genang air ideal adalah 5 cm. Kalau padi sudah berumur 45 hari, genangan air bisa lebih tinggi hingga 10 cm atau 20 cm.

Setelah melakukan langkah-langkah perawatan tersebut, jangan lupa untuk memberikan pupuk penambah bobot padi.

6. Penanganan Serangan Hama dan Penyakit

Perawatan yang tepat seharusnya sudah bisa mencegah serangan hama dan penyakit pada padi. Namun, anda harus segera melakukan penanganan jika padi sudah terserang hama atau penyakit sebelum anda melakukan perawatan dengan optimal.

Ada 7 jenis hama yang sering menyerang padi, seperti tikus, wereng, keong mas, kepik hijau, walang sangit, burung, dan penggerek batang padi. Hama-hama ini akan menyebabkan padi mati.

  • Penyakit hawar daun, tungro, dan bercak daun menjadi penyakit yang paling umum menyerang padi. Gejala serangan penyakit bisa terlihat dari munculnya bercak, membusuk, hingga layu.
  • Untuk mengatasi hama, anda harus memperhatikan jenis hama yang menyerang padi terlebih dahulu. Jika ingin mengatasi tikus, anda harus menekan populasinya sebelum menanam padi dengan cara memasang perangkap tikus atau melepas predator alami tikus.
  • Cara mengatasi hama serangga yang menyerang padi adalah dengan menghempaskan jerami panas yang telah di jemur di bawah sinar matahari. Cara ini bisa membuat hama serangga mati. Usahakan untuk tidak menggunakan insektisida karena bisa berbahaya untuk padi.
  • Sedangkan untuk mengatasi penyakit pada padi, anda bisa memberikan jarak tanam yang agak jauh agar penyakit tidak mudah menular, melakukan pengairan dengan merata, memilih varietas yang tahan penyakit, dan melakukan pemupukan dengan benar.

7. Pemberian Pupuk

Memberikan jenis dan dosis pupuk yang tepat sangat penting agar bobot padi bisa meningkat dengan maksimal. Proses pemupukan bisa dilakukan saat padi berumur 10 hari, 17 hari, 21 hari, 30 hari, dan 40 hari.

GDM SAME DAN BLACKBOS

Tetap gunakan pupuk organik GDM dalam proses pemupukan ini yang ditambahkan dengan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan, GDM SAME dan GDM Black Bos.

  • GDM SAME juga terbuat dari bahan-bahan alami dan mengandung 6 bakteri yang akan membentuk antibodi untuk padi. Penggunaan GDM SAME yang rutin akan membuat padi lebih tahan dari serangan penyakit.
  • Fungsi lain dari GDM SAME adalah meningkatkan enzim dan hormon padi sehingga meningkatkan bobot dan produktivitas padi.
  • GDM Black Bos juga mengandung 4 bakteri baik yang berguna untuk mengurangi limbah pada tanah sehingga semakin berkualitas. Tanah yang berkualitas tentu akan membuat hasil padi makin baik.
  • GDM Black Bos juga telah terbukti mampu mengurangi logam berat, seperti timbal atau kromium yang membuat tanah tercemar dan mengganggu pertumbuhan padi.
  • Memberikan pupuk dengan dosis yang tepat adalah kunci agar peningkatan bobotnya dapat berjalan maksimal.
  • Pada umur 10 hari, 17 hari, dan 21 hari, berikan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan sebanyak 8 liter yang disemprot merata di atas 1 ha tanah.
  • Saat berumur 30 hari, berikan GDM SAME sebanyak 100 kg dan GDM Black Bos sebanyak 5 kg yang dsemprot merata untuk 1 ha tanah.
  • Jika padi sudah berumur 40 hari, berikan kembali Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan dengan dosis yang sama seperti sebelumnya.

Itulah beberapa hal yang bisa anda lakukan untuk meningkatkan bobot padi dengan maksimal. Semua langkah di atas harus anda lakukan secara perlahan agar bisa mendapatkan hasil yang optimal.

Kendala dalam membudidayakan padi sangat bisa diatasi dengan cara memperbaiki teknis perawatan secara tepat. Anda bisa melakukan konsultasi secara GRATIS melalui tombol dibawah ini:

Share your thoughts