budidaya kakao

Panduan Lengkap Budidaya Kakao Agar Berbuah Lebat

Buah kakao adalah salah satu komoditas perkebunan yang cukup besar di Indonesia. Sayangnya, produksi buah kakao ini masih belum optimal di Indonesia. Ini dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti sistem budidaya kakao yang kurang tepat, cara pemeliharaan tanaman kakao yang tidak sesuai, pemupukan kakao yang tidak tepat dosis dan sasaran, hingga serangan hama dan penyakit yang bisa menurunkan produksi buah kakao secara drastis dan cepat.

Tentu saja, kerugian akibat hal-hal terknis yang salah ini bisa menyebabkan kerugian budidaya kakao yang tidak sedikit. Bahkan, banyak juga petani tanaman kakao yang harus menebang pohon kakao nya akibat kerugian yang terus ditanggungnya.

Lalu, bagaimana caranya agar hal tersebut tidak menimpa Anda? Yuk simak penjelasan tentang panduan cara budidaya kakao agar berbuah lebat dan menguntungkan berikut ini:

Memahami Syarat Tumbuh Tanaman Kakao

buah kakao

Syarat tumbuh tanaman kakao perlu menjadi perhatian khusus sebelum Anda memutuskan untuk melakukan budidaya tanaman kakao. Sebab, jika syarat tumbuh pohon kakao tidak terpenuhi, maka proses budidaya kakao juga tidak akan lancar. Berikut ini syarat tumbuh tanaman kakao:

  1. Ketinggian 0-600 mdpl.
  2. Curah hujan 1.500-2.500 mm/tahun.
  3. Kemiringan tanah <45%
  4. Kedalaman tanah <150 cm
  5. Suhu optimum 18-320C
  6. pH 4.0-8.5, namun pH optimumnya adalah 6.0-7.0
  7. Tekstur tanah 50% berpasir, 10-20% debu, dan 30-40% lempung berpasir.

Syarat Penanaman Dan Persiapan Lahan Budidaya Kakao

Jarak Tanam

Jarak tanam yang bisa diterapkan dalam proses budidaya tanaman kakao meliputi 2 tipe jarak tanam. Anda bisa memilih salah satunya, disesuaikan dengan kondisi lahan dan preferensi Anda. Berikut ini jarak tanam yang bisa Anda terapkan:

  1. Jarak tanam 3mX3m, dengan kebutuhan bibit per 1 ha adalah 1.111 pohon. Sehingga membutuhkan persediaan tanaman sulaman sebanyak 20% dari jumlah tanaman, yaitu 222 pohon kakao.
  2. Jarak tanam 4mX2m, dengan kebutuhan bibit per 1 ha adalah 1.250 pohon. Sehingga membutuhkan persediaan tanaman sulaman sebanyak 20% dari jumlah tanaman, yaitu 250 pohon kakao.

Lubang Tanam Dan Persiapan Lahan

Lubang tanam sudah harus disiapkan setidaknya 6 bulan sebelum tanam. Ukuran yang dianjurkan adalah 60X60X60X60 cm.

Setelah lubang tanam dibuat, masukkan Granule Bio Organik GDM SaMe yang sudah dicampurkan dengan tanah atas. Dosis yang dianjurkan adalah 150 kg/ha, kemudian tutup lubang tanam dengan campuran tanah dan Granule Bio Organik GDM SaMe tersebut.

Setelah tanah ditutup, lanjutkan dengan menyemprot lubang tanam yang sudah tertutup dengan menggunakan GDM Black BOS. Caranya adalah dengan melarutkan 1 gelas air mineral kedalam tangki semprot.

Semprotkan larutan air dan GDM Black BOS tersebut ke seluruh lubang tanam hingga memenuhi dosis, yaitu 10 kg/ha. Ini bertujuan untuk mempersiapkan lahan agar bisa memproduksi unsure hara dalam jumlah banyak, yang nantinya dibutuhkan oleh bibit tanaman.

Jika lubang tanam sudah siap, Anda sudah bisa mulai menanam bibit kakao, setidaknya 3 bulan setelah lubang tanam dibuat. Tanamlah bibit kakao pada awal musim hujan, agar pemeliharaan tanaman kakao muda lebih mudah.

Tanaman Penaung

Tanaman penaung atau pohon penaung sangat dibutuhkan sebelum bibit kakao ditanam. Pastikan pohon penaung sudah siap sebelum bibit tanaman kakao ditanam.

Kriteria tanaman penaung yang baik adalah bisa memberikan intensitas cahaya 30-50% secara langsung ke tanaman kakao. Ini bertujuan untuk memberikan cahaya matahari langsung kepada tanaman kakao, namun tidak terlalu berlebihan.

Cara Penanaman

budidaya kakao

Cara menanam coklat tidak banyak berbeda dengan teknik penanaman tanaman lain. Berikut ini teknik cara menanam coklat yang baik dan benar.

  1. Siapkan bibit yang sudah Anda beli dari pihak pembibitan kakao tersertifikasi.
  2. Pastikan bibit tanaman kakao Anda bebas dari serangan hama dan penyakit.
  3. Angkut bibit yang Anda dapatkan dari tempat pembibitan kakao ke samping lubang tanam masing-masing.
  4. Sobek polybag perlahan, kemudian masukkan tanah dan bibit tanaman kakao kedalam lubang tanam yang telah disiapkan.
  5. Tutup lubang tanam menggunakan tanah awalnya.
  6. Sirami bibit kakao dengan air hingga basah.

Nah, itulah cara menanam kakao yang baik. Terus lakukan penyiraman dan perawatan kakao yang baru dipindah tanam. Apabila musim hujan, Anda bisa menyesuaikan dengan intensitas hujan yang membasahi lahan.

Dosis Pemupukan Kakao Yang Tepat

Selain penanaman kakao yang benar, pemupukan kakao juga harus dilakukan dengan benar dan sesuai dosis. Ini bertujuan agar upaya pemupukan yang Anda lakukan tidak terbuang, dan langsung terserap oleh tanaman, sehingga pertumbuhan dan perkembangan tanaman kakao Anda bisa optimal.

Disarankan untuk melakukan pemupukan kakao menggunakan pupuk organik. Ini bertujuan agar pupuk yang diserap tanaman bisa memenuhi kebutuhan tanaman, namun tidak merusak keseimbangan ekosistem didalam tanah.

Dengan begitu, unsure hara dan mikroorganisme didalam tanah masih tetap terjaga dan tetap subur. Sehingga Anda tidak perlu melakukan pemupukan dalam jumlah besar dikemudian hari.

Gunakan juga produk yang mengandung mikroorganisme alami, agar bisa membantu memperbaiki unsure hara tanah dan menjaga keseimbangan ekosistemnya. Produk yang disarankan adalah rangkaian Pupuk GDM Organik, yang terdisi dari Granule Bio Organik GDM SaMe, Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Perkebunan, dan GDM Black BOS.

Ketiga produk tersebut telah diformulasi secara tepat untuk bisa memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman. Sehingga pertumbuhan dan perkembangan tanaman kakao bisa optimal.

Dosis pemupukan kakao yang disarankan adalah:

Saat Pengolahan Tanah

  1. Campur lapisan atas lubang tanam kakao dengan Granule Bio Organik GDM SaMe, dengan dosis 150 kg/ha.
  2. Semprot lubang tanam dengan larutan yang terdiri dari 1 gelas GDM Black BOS yang sudah dicampur dengan air didalam tangki semprot. Lakukan hingga memenuhi dosis 10 kg/ha.

Pemupukan Saat Tanaman umur 0-1 tahun

  1. Taburkan secara merata Granule Bio Organik GDM SaMe di sekitar tanaman kakao, dengan dosis 150 gr/pohon. Ulangi pengaplikasian setiap 6 bulan.
  2. Semprot lubang tanam dan daerah perakaran dengan larutan yang terdiri dari 1 gelas GDM Black BOS yang sudah dicampur dengan air didalam tangki semprot. Lakukan hingga memenuhi dosis 10 kg/ha. Ulangi pengaplikasian setiap 6 bulan sekali.
  3. Semprot tanaman, utamanya bawah daun dengan larutan yang terdiri dari Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Perkebunan yang sudah dicampur dengan air didalam tangki semprot. Lakukan hingga memenuhi dosis 8 liter/ha. Ulangi pengaplikasian setiap bulan. Ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman disetiap waktu.

Pemupukan Saat Tanaman umur >1 tahun Dan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM)

  1. Taburkan secara merata Granule Bio Organik GDM SaMe di sekitar tanaman kakao, dengan dosis 150 gr/pohon. Ulangi pengaplikasian setiap 6 bulan.
  2. Semprot lubang tanam dan daerah perakaran dengan larutan yang terdiri dari 1 gelas GDM Black BOS yang sudah dicampur dengan air didalam tangki semprot. Lakukan hingga memenuhi dosis 10 kg/ha. Ulangi pengaplikasian setiap 6 bulan sekali.
  3. Semprot tanaman, utamanya bawah daun dengan larutan yang terdiri dari Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Perkebunan yang sudah dicampur dengan air didalam tangki semprot. Lakukan hingga memenuhi dosis 11 liter/ha. Ulangi pengaplikasian setiap 2 bulan. Ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman disetiap waktu, mempercepat pertumbuhan tanaman dan mempersiapkan tanaman agar cepat berbuah.

Pemupukan Saat Tanaman Menghasilkan (TM)

  1. Taburkan secara merata Granule Bio Organik GDM SaMe di sekitar tanaman kakao, dengan dosis 150 gr/pohon. Ulangi pengaplikasian setiap 6 bulan.
  2. Semprot lubang tanam dan daerah perakaran dengan larutan yang terdiri dari 1 gelas GDM Black BOS yang sudah dicampur dengan air didalam tangki semprot. Lakukan hingga memenuhi dosis 10 kg/ha. Ulangi pengaplikasian setiap 6 bulan sekali.
  3. Semprot tanaman, utamanya bawah daun dengan larutan yang terdiri dari Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Perkebunan yang sudah dicampur dengan air didalam tangki semprot. Lakukan hingga memenuhi dosis 11 liter/ha. Ulangi pengaplikasian setiap 3 bulan. Ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman dan membantu mengoptimalkan produktivitas buah kakao.

Nah, itu adalah dosis pemupukan kakao, sesuai dengan fase pertumbuhannya. Sebab, tanaman berumur 0-1 tahun, tanaman belum menghasilkan dan tanaman sudah menghasilkan tentu saja membutuhkan nutrisi yang berbeda-beda.

Dengan mengikuti dosis pempukan tersebut, maka tanaman kakao bisa tumbuh dan berkembang dengan lebih cepat, serta cepat berbuah. Selain itu, pemupukan yang tepat dosis dan tepat sasaran tentu bisa menghemat dan mengefisienkan pengeluaran biaya.

Pemeliharaan Tanaman Kakao

budidaya kakao

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai upaya dan cara merawat tanaman coklat agar berbuah lebat. Mulai dari penyiangan, pemangkasan, penyiraman hingga pengendalian hama dan penyakit. Untuk lebih jelasnya, berikut ini teknik pemeliharaan tanaman kakao yang perlu Anda terapkan:

Pemangkasan Pada Budidaya Kakao

Pemangkasan adalah upaya untuk mengurangi ranting tanaman kakao yang berlebihan. Berikut ini tujuan dari pemangkasan ranting pohon kakao:

  1. Membentuk dan mempersiapkan kerangka dasar pada cabang tanaman kakao, agar kuat dan baik.
  2. Memperlancar proses fotosintesis, karena dapat mengatur masuknya sinar matahari secara optimal, sehingga tanaman bisa lebih produktif.
  3. Memicu peningkatan produktifitas bunga dan buah.
  4. Pemotongan cabang yang sakit sangat berguna untuk mencegah dan menekan penyebaran hama dan penyakit.

Setelah memahami tujuan dan manfaat pemangkasan, kini Anda harus memahami cara pemangkasan cabang yang benar, agar tujuan baik pemangkasan bisa terpenuhi. Berikut ini cara pemangkasan cabang tanaman kakao yang baik dan benar:

Cara Pemangkasan Pada Budidaya Kakao

Dalam pemangkasan cabang pohon kakao, dibedakan berdasarkan tujuannya. Berikut ini jenis-jenis pemangkasan cabang kakao yang perlu Anda terapkan:

Pemangkasan Bentuk

Pemangkasan bentuk perlu dilakukan saat tanaman berumur 8-12 bulan, atau saat tanaman masih belum menghasilkan (TBM).  Pemangkasan bentuk ini bertujuan untuk membentuk kerangkan yang kuat dan seimbang, sehingga tanaman tidak mudah roboh.

Cara pemangkasan bentuk:

Pilih 3 cabang primer dari jorket yang kuat pertumbuhannya, kemudian atur cabang-cabang sekunder agar tumbuh ke segala arah. Selain dari itu, Anda bisa memangkasnya.

Pemangkasan Pemeliharaan Dan Produksi

Pemangkasan pemeliharaan dan produksi ini dilakukan ketika tanaman sudah menghasilkan (TM).  Ini bertujuan untuk mempertahankan kerangka yang sudah terbentuk dari pemangkasan bentuk sebelumnya. Sehingga dapat membuat indeks luas daun (ILD) tetap optimal, yaitu 3,5-5,7.

Cara pemangkasan pemeliharaan dan produksi:

Cara Pemangkasan pemeliharaan dan produksi adalah dengan mebuang cabang sekunder pada jarak 30-60 cm dari cabang jorket atau cabang yang tidak diperlukan, seperti cabang balik, cabang terlindungi, dan cabang yang masuk kedalam tajuk tanaman lain. Lakukan pemangkasan ini setiap 6-8 kali setiap tahunnya. Selain itu, buang juga tunas air setiap 2-4 minggu sekali.

Pemangkasan Untuk Pemendekan Tajuk

Seperti yang dilakukan pada pemangkasan pemeliharaan, pemangkasan untuk pemendekan tajuk ini bertujuan untuk membatasi tinggi tajuk tanaman. Sehingga tinggi tajuk bisa rata antara 3,5-4 meter saja.

Lakukan pemangkasan untuk pemendekan tajuk ini setidaknya satu tahun sekali, disaat musim hujan. Hindari pemangkasan ini saat musim kemarau, saat tanaman berbunga, atau ketika tanaman masih terlalu kecil.

Penyiangan

budidaya kakao

Penyiangan atau upaya untuk memusnahkan tanaman pengganggu/gulma perlu dilakukan agar penyerapan nutrisi oleh tanaman bisa optimal. Ini bertujuan agar persaingan perebutan unsure hara didalam tanah tidak terjadi.

Dengan begitu, pertumbuhan dan perkembangan tanaman bisa optimal. Karena seluruh unsure hara bisa diserap oleh tanaman kakao. Ini merupakan salah satu cara merawat tanaman coklat agar berbuah lebat.

Lakukan penyiangan secara rutin setidaknya sebulan sekali. Anda bisa menggunakan cara konvensional atau menggunakan alat. Itu disesuaikan dengan kemampuan Anda.

Nah, itulah panduan cara budidaya kakao agar berbuah lebat. Jangan lupa untuk selalu lakukan pemeliharaan tanaman kakao sesuai dengan anjuran, serta lakukan pemupukan kakao menggunakan produk GDM Organik ya.. agar produktivitas tanaman kakao bisa tinggi dan lebih tahan terhadap serangan hama penyakit.

Jika dulur-dulur ingin berkonsultasi langsung mengenai sukses budidaya kakao, dulur-dulur dapat menghubungi kami secara langsung melalui live chat ataupun whatsapp kami.

Share your thoughts