Cara Budidaya Bawang Merah Hasilkan Panen Dalam Waktu 60 Hari
Salah satu komoditas yang memiliki prospek bagus dari hari ke hari, budidaya bawang merah menjadi pilihan tepat dalam agribisnis.
Tapi apakah semudah itu? tentu saja dalam menanam bawang merah diperlukan panduan yang tepat.
Salah satunya teknis perawatan yang dilakukan, tentu harus tepat dan inilah yang dilakukan oleh salah satu petani bawang merah di Bojonegoro.
Perlu dulur ketahui juga, teknis perawatan pada tanaman bawang merah yang sesuai menunjang hasil panen bagus.
Mungkin yang sering dirasakan oleh petani, beberapa kendala dalam tanam bawang merah pada umumnya:
- Lahan kurang subur
- Serangan hama maupun penyakit saat masa tanam
- Biaya pemupukan yang lebih besar
- Hasil umbi tidak memuaskan dalam perbedaan musim
Hal inilah yang membuat beberapa petani bawang merah merasa ragu untuk menanam bawang merah dalam skala besar.
Apalagi jika terkendala musim yang berubah maupun kondisi tanah pada lingkungan sekitar.
Dulur bisa menyimak video dari Pak Suhir, Petani Bawang Merah di Bojonegoro berikut ini:
Tidak sekedar memberikan panduan yang tepat saja tapi juga memberikan kiat khusus yang sudah diterapkan petani bawang merah, Pak Suhir.
Pasti dulur ingin mendapatkan panen yang lebih baik bukan?
Hal tersebut dapat dilakukan dengan mengetahui langkah-langkah menanam bawang merah seperti berikut ini:
Tahapan Budidaya Bawang Merah
Syarat Tumbuh Bawang Merah
Mengetahui karakteristik tanaman bawang merah pada umumnya sangatlah penting. Terlebih dalam menunjang kualitas budidaya, inilah beberapa hal yang perlu dulur pahami:
Karakteristik Tanah
Jenis tanah tentunya disetiap daerah tidaklah sama,tentu bagi dulur petani bawang merah dapat memenuhi syarat karakteristik tanah untuk menanam bawang merah.
- Salah satunya tanah yang ditanami nantinya memiliki tingkat kesuburan bagus, gembur serta memiliki porositas tinggi.
- Disarankan untuk memilih jenis tanah alluvial yang terbentuk dari pasir halus dan endapan lumpur.
- Banyak ditemukan pada dataran rendah yang mengandung zat hara cukup tinggi.
- pH tanah yang dibutuhkan sekitar 4,5 sampai 6,5.
Kondisi Iklim
Iklim dilingkungan sekitar tentu sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman bawang merah nantinya.
- Disarankan suhu lingkungan yang sesuai 25o C sampai 32o C.
- Untuk kebutuhan kelembapan udara yang disarankan sekitar 50% sampai 70%.
- Intensitas cahaya matahari pada umumnya minimal 70% dan ini disesuaikan lagi dengan kondisi musim.
Lokasi dan Ketinggian Tempat Budidaya
Kondisi lokasi penanaman bawang merah tentu saja harus diperhatikan dekat dengan sumber air.
Selain itu lahan budidaya yang digunakan bebas dari daerah endemik. Serta pastikan ketinggian tempat budidaya diantara 0 sampai 1000 mdpl.
Dengan beberapa hal yang menjadi syarat tumbuh tanaman bawang merah, tentu saja hal yang perlu dilakukan
Maka pada tahapan selanjutnya dulur bisa melakukan pengolahan lahan seperti berikut ini:
Pengolahan Lahan Budidaya
Lahan budidaya untuk bawang merah tentu saja harus bersih. Maka dulur bisa melakukan pembersihan tanah dengan mencabut secara manual. Berikut tahapannya:
- Setelah itu lakukan penggemburan tanah, Pengolahan tanah bawang merah dapat dilakukan dengan membajak lahan.
- Bajak lahan dengan kedalaman sekitar 20 cm menggunakan traktor atau bajak manual.
- Kemudian untuk membuat bedengan dengan lebar 1,0 sampai 1,2 meter serta pastikan membuat parit yang memiliki kedalaman 30 cm.
- Setelah itu dulur bisa melakukan pemupukan dasar, dengan mengaplikasikan GDM Granule SAME sebanyak 150 kg/ha dengan cara menebar secara merata ke area lahan tanam.
- Maka dari meningkatkan pH tanah atau lahan tanam, pastikan dulur mengetahui kebutuhan dolomite sebagai berikut:
- pH tanah 5,50 membutuhkan dolomite sebanyak 5,80 ton/ha.
- pH tanah 5,00 membutuhkan dolomite sebanyak 7.80 ton/ha.
- pH tanah 4,50 membutuhkan dolomite sebanyak 10.70 ton/ha.
- pH tanah 4.00 membutuhkan dolomite sebanyak 13.60 ton/ha.
- Setelah dulur menabur secara merata kapur dolomite tersebut, untuk membuat lahan tanam lembab serta basah dengan menyirami dengan air.
- Tanah atau lahan yang sudah nampak basah dan basah bisa disemprot dengan GDM Black BOS dengan dosis 5 kg/ha. Dengan cara mencampurkan 1 gelas air mineral kedalam tangki semprot pada seluruh bagian bedengan.
- Langkah terakhir dulur bisa melakukan pemasangan mulsa untuk menjaga kelembaban tanah serta melindungi lahan yang sudah diolah dan meminimalisir adanya pertumbuhan gulma.
Salah satu hal penting yang dilakukan oleh Pak Suhir petani bawang merah di Bojonegoro dalam pengolahan lahan.
Beliau mengungkapkan bahwa pemupukan dasar dengan menggunakan pupuk organik GDM cenderung memiliki kualitas lebih baik seperti:
- Lahan semakin subur dan gembur.
- Unsur mikroorganisme menguntungkan lebih banyak dalam tanah.
- Serta menunjang pertumbuhan tanaman bawang merah.
Hal inilah yang menjadi kombinasi penting dalam pengelolaaan lahan tanam, sebab GDM Granule SAME dan GDM Black BOS memiliki kandungan bakteri premium.
Memaksimalkan dan meningkatkan unsur hara tanah, memperbaiki sifat kimia, fisik dan biologis tanah yang sangat berguna untuk tanaman bawang merah.
Memilih Benih Bawang Merah
Setelah melalui proses pengolahan lahan tanam, tentu tidak boleh sembarangan dalam menentukan jenis bibit bawang merah yang tepat.
Bibit yang bagus akan memberikan hasil pertumbuhan tanaman bawang merah lebih baik.
Salah satunya dengan pemilihan varietas yang bagus untuk budidaya, mengenali karakteristik benih dan perlakuan benih nantinya.
Jenis Varietas Bawang Merah
Memilih varietas bawang merah menjadi hal yang penting dalam memulai budidaya bawang merah. Hal inilah yang tentunya menjadi pertimbangan setiap petani bawang merah.
Dilansir dari litbang.pertanian.go.id ada beberapa rekomendasi jenis bawang merah sesuai varietasnya. Berikut yang bisa dulur pilih sesuai kebutuhan:
- Varietas Pancasona
- Variteas Pikatan
- Varietas Mentes
- Varietas Trisula
Varietas bawang merah tersebut memiliki kemampuan adaptasi dalam kondisi rendaman dan kekeringan.
Hal tersebut dapat meminimalisir gagal panen, sekaligus dari pemilihan jenis bawang merah inilah nantinya dapat memaksimalkan proses budidaya.
Karakteristik Benih Bawang Merah
- Dalam budidaya bawang merah sangat penting dalam memilih benih yang berkualitas. Pilihlah benih bawang merah yang sehat dan dipanen saat usia tua, yaitu antara 80 – 100 hari.
- Selain berumur tua, benih bawang merah juga sebaiknya telah disimpan selama 2-3 bulan. Ukuran benih yang disarankan adalah sekitar 1,5-2 cm.
- Sebelum digunakan menjadi bibit bawang merah, pastikan dahulu benih bawang merah yang dulur pilih memiliki bentuk yang bagus, seragam, bebas dari bibit hama dan penyakit, tidak cacat dan berwarna merah mengkilap.
Perlakuan Benih Bawang Merah
Setelah melakukan pemilihan benih sesuai kebutuhan dan tepat, maka hal yang dilakukan seperti berikut:
- Benih bawang merah yang dilakukan untuk pembibitan. Pastikan untuk memisahkan dengan batangnya yang kering.
- Setelah benih bawang merah dibersihkan dari kulitnya sampai bersih agar nantinya proses pertumbuhan tunasnya semakin bagus.
- Benih yang sudah dicuci bersih, tentu harus memiliki daya tumbuh lebih baik. maka disarankan untuk merendam dengan Pupuk Organik GDM Spesialis Pangan dengan dosis 1 liter kedalam 100 liter air selama 30 menit.
Kenapa harus direndam dalam larutan Pupuk Organik GDM Spesialis Pangan?
Tentu saja supaya mempercepat proses pertunasan, mencegah penularan penyakit tular benih yang merugikan daya tumbuh serta mempersiapkan benih bawang merah yang lebih unggul.
Dengan melakukan persiapan benih bawang merah secara tepat, dulur sudah menerapkan apa yang menjadi kunci sukses Pak Suhir lakukan sebelumnya.
Cara Tanam Bawang Merah
Proses menanam bawang merah dapat dilakukan dengan tepat dengan proses sebagai berikut:
- Setelah umbi bibit yang direndam tadi dapat dipotong bagian ujungnya untuk percepatan tunas.
- Kemudian buatlah jarak tanam pada bawang merah sekitar 15×15 cm atau 20×20 cm pada saat musim hujan.
- Maka dulur bisa menanam umbi bibit bawang merah siap tanam tersebut dengan membenamkan kedalam tanah.
- Setelah itu dulur bisa menutup umbi bawang merah sampai tidak terlihat di permukaan tanah.
- Kemudian menyiram tanah dengan air secukupnya hingga lembab.Cara Merawat Bawang Merah
Cara Merawat Tanaman Bawang Merah
Perawatan tanaman bawang merah pada umumnya memang harus dilakukan dengan proses yang tepat.
Dengan teknis perawatan yang tepat inilah tanaman bawang merah bisa lebih bagus, hal inilah yang kemudia diterapkan oleh Pak Suhir.
Berikut ini panduan cara merawat bawang merah agar terhindar dari hama dan penyakit bawang merah, serta mendapatkan hasil penen yang optimal.
a. Penyulaman
- Penyulaman harus dilakukan, utamanya saat bawang merah mulai tumbuh. Jika didapati umbi yang tidak tumbuh, maka dulur harus segera melakukan penyulaman.
- Cara melakukan penyulaman adalah dengan menanam kembali pada tempat tanaman yang tidak tumbuh.
- Ini bertujuan agar jumlah tanaman dan jarak tanam bawang merah dapat optimal dan sesuai dengan perhitungan.
b. Pengairan
- Proses penyiraman dilakukan dua kali dalam sehari untuk menyuplai ketersediaan air pada area sekitar bedengan.
- Lakukan secara perlahan pada saat menyiram agar tanaman bawang merah tidak rusak.d. Penyiangan
c. Penyiangan
- Penyiangan lahan perlu dilakukan untuk menghindari persaingan memperoleh nutrisi antara gulma dan tanaman.
- Lakukan penyiangan sebanyak 2-3 kali dengan melihat kondisi pertumbuhan gulma di lahan dan dilakukan sebelum aplikasi pemupukan susulan.
- Fungsi penyiangan juga bermanfaat untuk meminimalisir serangan hama dan penyakit tanaman.
d. Pengendalian Hama dan Penyakit Bawang Merah
Salah satu faktor yang merugikan petani bawang merah pada umumnya adalah serangan hama maupun penyakit.
Hal inilah yang nantinya menghambat pertumbuhan tanaman bawang merah sekaligus meminimalisir pertumbuhan.
Lalu seperti apa serangan hama dan penyakit pada tanaman bawang merah? berikut penjelasannya:
Hama dan penyakit bawang merah ada berbagai macam. Meski begitu, serangan hama ulat daun dan ulat grayak adalah yang paling sering dijumpai.
Ulat yang umum menyerang bawang merah adalah Spodoptera exigua hubner (Lepidoptera ; Noctuidae). Spodoptera exigua hubner merupakan jenis serangga kosmopolitan yang menjadi hama penting pada tanaman bawang merah.
Spodoptera exigua hubner dapat menyerang bagian umbi hingga bagian daun tanaman bawang merah.
Hama bawang merah ini memiliki kemampuan menyebar cepat pada tanaman bawang merah di dataran rendah dan dataran tinggi dan dapat menyerang tanaman bawang merah sepanjang tahun baik musim kemarau maupun musim hujan.
Gejala serangan larva ulat ini berupa bercak-bercak transparan pada daun. Ini terjadi akibat termakannya jaringan daun bagian dalam, lalu lapisan epidermis luar nya ditinggalkan.
Akibat serangan ulat ini, daun menjadi kering dan gugur sebelum waktunya. Ini menjadikan kualitas dan kuantitas hasil tanaman menurun, bahkan menyebabkan kehilangan hasil sampai 100% jika tidak ditanggulangi.
Cara membasmi ulat grayak pada bawang merah adalah dengan penyemprotan insektisida. Selain itu, cara mengatasi ulat didalam daun bawang merah maupun didalam tanah adalah dengan menggunakan varietas yang tahan serangan Spodoptera exigua hubner.
Secara lengkap dulur bisa membaca artikel berikut ini Cara Tepat Mengatasi Hama dan Penyakit Bawang Merah, Terbukti Meningkatkan Hasil Panen
Serangan hama maupun penyakit tentu saja bisa diminimalisir, hal inilah yang menjadi salah satu dibuktikan oleh Pak Suhir yang telah berhasil panen dengan kualitas umbi lebih baik.
Hal tersebut yang diungkapkan beliau sendiri dengan menfokuskan perawatan tanaman bawang merah khususnya proses pemupukannya.
Setelah masa tanam bawang merah, untuk memaksimalkan kualitas pertumbuhan tanaman bawang merah tentu saja yang dibutuhkan menghasilkan umbi yang bagus.
Serta beliau mengungkapkan dapat meminimalisir adanya hama dan penyakit, sangat berpengaruh pada penggunaan serta dosis pemupukannya.
Tak mau salah dalam memilih serta menentukan dosis pemupukan bawang merah?
Dulur pastikan menyimak tahapan pemupukan yang diterapkan beliau berikut ini:
e. Proses Pemupukan Bawang Merah
Untuk mencapai pertumbuhan dan hasil umbi bawang merah lebih baik, berikut proses pemupukan yang bisa dulur terapkan:
Pemupukan Masa Pertumbuhan
Pada masa awal tanaman bawang merah tentu hal utama yang dibutuhkan tentu saja masa pertumbuhan yang optimal.
- Maka pada umur 7 HST sampai 28 HST, dulur dapat mengaplikasikan Pupuk GDM Organik Spesialis Pangan dengan dosis 8 liter/ha.
- Takaran yang digunakan 500 ml atau setara 2 gelas air mineral per tangki.
- Kemudian dulur bisa menyemrotkan keseluruh bagian tanaman bawang merah.
- Bakteri premium Bacillus brevis yang terkandung didalamnya dapat menunjang proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Pemupukan Masa Perawatan
Untuk tetap menjaga kesuburan tanaman bawang merah, tentu saja hal yang dibutuhkan untuk memberikan kecukupan nutrisi pada tanah dengan proses berikut ini:
- Pada umur 30 HST dulur bisa mengaplikasikan GDM Granule SAME sebanyak 100 kg/ha yang ditebar secara merata ke area lahan tanam.
- Setelah itu kombinasikan GDM Black BOS dengan dosis 5 kg/ha dengan takaran 1 gelas air mineral per tangki dan menyemprot secara merata pada area perakaran tanaman bawang merah.
- Kemudian setelah umur 35 HST sampai 45 HST, tanaman bawang merah membutuhkan pemupukan yang tepat untuk meningkatkan kualitas umbi.
- selanjutnya dulur bisa mengaplikasikan Pupuk GDM Organik Spesialis Pangan sebanyak 8 liter/ha dengan takaran 500 ml atau 2 gelas air mineral per tangki dan disemprot secara merata keseluruh tanaman bawang merah.
Dengan dosis dan tahapan pemupukan yang tepat inilah Pak Suhir dapat memberikan kualitas tanaman bawang merah lebih berkualitas.
Sebab penggunaan pupuk organik GDM dapat menekan penggunaan pupuk kimia.
Dari segi biaya tentu saja hal ini dapat diminimalisir dan pastinya lahan tanam milik beliau lebih subur.
Penggunaan Pupuk Organik GDM inilah yang memaksimalkan hasil umbi saat panennya, seperti apa berikut ulasannya:
Panen Bawang Merah
Hal yang paling ditunggu dalam budidaya bawang merah tentu saja waktu panennya.
Berikut ini adalah penjelasan mengenai lama panen bawang merah secara tepat:
a. Masa Panen Bawang Merah
Hasil panen bawang merah Pak Suhir mitra GDM sangat memuaskan. Waktu panen bawang merah yang dibutuhkan pada lahan beliau pada umur 60 HST.
Keistimewaan hasil panen bawang merah yang didapatkan yaitu:
- Kualitas daun masih bagus dan segar saat akan panen.
- Lebih cepat panen, biasanya umur panen berkisar lebih dari 60 hari.
Waktu yang dibutuhkan tanaman bawang merah siap dipanen juga tergantung dari varietas yang ditanam, jenis tanah dan ketinggian tempat. Tanaman bawang merah yang siap panen mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
- Umbi bawang merah sudah terbentuk sempurna.
- Umbi sebagian besar sudah muncul di permukaan tanah.
- Prosentase daun bawang yang rebah sudah mencapai 80%.
- Sebagaian besar daun berwarna kuning pucat.
- Pada pangkal daun apabila dipegang menjadi lemas atau tidak kaku.
b. Pasca Panen Bawang Merah
- Setelah dipanen, dulur perlu melakukan perawatan pasca panen bawang merah. Utamanya jika dulur hendak menyimpan umbi untuk benih bawang merah di musim tanam depan.
- Langkah pasca panen bawang merah untuk bibit bawang merah adalah dengan memilih umbi yang berkualitas baik, bebas bibit hama dan penyakit bawang merah, serta memiliki ukuran yang seragam.
- Setelah dipilih umbi yang berkualitas, dulur disarankan untuk mengeringkan umbi benih bawang merah tersebut. Caranya bisa dilakukan dengan menggantungkan diatas perapian dapur selama 3 bulan.
- Setelah kadar air berkurang, dulur bisa menanam benih tersebut pada musim tanam berikutnya.
Dalam tahapan budidaya bawang merah yang tepat, tentu saja hal tersebut hal yang dipertimbangkan adalah kualitas panennya.
Selain itu bagi dulur petani bawang merah yang sering menemui serangan penyakit maupun hama, pastikan melakukan teknis yang tepat.
Menggunakan Pupuk Organik seperti yang dilakukan Pak Suhir, tidak hanya menguntungkan hasil panen umbinya.
Tapi memperbaiki kualitas lahan budidaya secara tepat dan maksimal.
Dulur ingin jadi petani bawang merah yang berbahagia dengan hasil panen selanjutnya?
Tentukan sekarang dan dulur bisa melakukan konsultasi mengenai budidaya bawang merah.
Sekaligus dengan penggunaan Pupuk GDM Organik dengan menekan tombol whatsapp dibawah ini:
8 Comments
Join the discussion and tell us your opinion.
Apakah tidak usah pupuk kandang saat pengelolahan tanah, cukup POC GDM aja?
pupuk kandang bisa diganti dengan SaMe Granule Bio Organik pak, selengkapnya bisa cek di https://gdmorganic.com/produk-gdm/same/
Untuk tanaman bawang merah,
Yg pertama, Apakah pupuk atau pestisida yg bersifat kimiawi tidak perlu digunakan lagi untuk meningkatkan hasil panen?
Dan yg kedua, mohon info lokasi atau toko yg menjual produk GDM untuk wilayah Serang Banten
Halo kak, untuk konsultasi lebih lanjut bisa klik tombol WA yang ada di samping kanan layar ya kak
Di mana dijual POC GDM Apa uda ada di sulawesi
Selamat Pagi pak Hasli,
POC gdm sudah ada di Sulawesi pak. Bapak bisa menghubungi tim marketing kami untuk mendapatkan informasi toko terdekat di tempat Bapak.
Terima kasih pak
terma kasih atas info pasca panennnya
Hello GDM
Bisa advis pemakaian pupuk organiknya apa aja untuk tanaman
1. Singkong
2. Ubi Jalar
3. Bawang Merah
4. Porang ( untuk memperbesar umbi dan katak/buahnya dari daunnya )
5. Semangka atau Melon
Kita ingin mngetahui masing2 item pupuk yang disarankan atas produk tersebut diatas untuyk masing2 satu Ha sebagai evaluasi efficieansy.
Mohon diberikan harga masing2 pupuk .
Demikian atas perhatian dan kerja samanya
Terima kasih
D. Effendy
Jakarta