Bau Amonia Pada Kolam Ikan: Penyebab, Cara Mengatasi, dan Pencegahan

Kendala dalam ternak ikan yang sering dihadapi yaitu bau amonia pada kolam ikan yang sangat mengganggu. Hal ini menyebabkan kualitas media kolam menurun dan bisa mempengaruhi kualitas ikan.

Amonia merupakan salah satu senyawa yang wajar ditemui dalam ekosistem di sekitar kita, misalnya pada kolam ikan. Namun akumulasi dalam jumlah berlebih dapat memberikan pengaruh yang buruk, seperti memunculkan bau amonia pada kolam ikan.

Selain munculnya bau amonia pada kolam ikan, tingginya kadar amonia dapat mempengaruhi pertumbuhan ikan, menyebabkan konversi pakan menjadi energi kurang efisien, menurunkan resistensi terhadap penyakit, bahkan mengakibatkan ikan menjadi lesu dan mati.

Maka dari itu, penting bagi pemilik kolam ikan atau pebisnis tambak untuk memperhatikan kadar amonia dan mengatasi bau amonia pada kolam ikan.

Lantas bagaimana cara menghilangkan amonia pada kolam ikan? faktor apa saja yang menyebabkan kolam ikan lele bau amonia? Jika Anda penasaran, pastikan untuk menyimak artikel berikut hingga selesai!

Penyebab Kolam Ikan Bau Amonia

Bau amonia pada kolam ikan lele pada dasarnya adalah karena proses nitrifikasi, yaitu transformasi amonia. Bakteri mengoksidasi amonia melalui dua tahapan, pertama menjadi nitrit (NO2) dan kemudian menjadi nitrat (NO3).

Proses ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti suhu, pH, konsentrasi oksigen terlarut (DO), laju penguapan gas amonia dari permukaan kolam ke udara, dan kadar amonia dalam kolam ikan.

Naik turunnya kadar amonia pada kolam ikan disebabkan oleh beberapa faktor berikut, di antaranya adalah:

1. Pakan Mengendap

pakan ikan mengendap

Salah satu sumber utama amonia di kolam ikan adalah karena pakan yang mengendap. Pemberian pakan yang berlebih menyebabkan beberapa di antaranya bersisa dan mengendap di dasar kolam.

Pakan ikan yang mengendap di dasar kolam memiliki berbagai kandungan nutrisi seperti protein dan bahan organik lainnya. Pakan tersebut akan didekomposisi oleh bakteri atau mikroorganisme dan menghasilkan amonia yang berdifusi ke air.

2. Ekskresi Ikan

  • Sumber lain dari naiknya kadar amonia pada kolam ikan lele adalah karena ekskresi. Ikan lele akan mengeluarkan amonia sebagai hasil samping metabolisme melalui insang dan menghasilkan padatan feses yang terurai menjadi amonia.
  • Ketika ikan mengonsumsi pakan, kandungan proteinnya akan dipecah dalam tubuh. Sebagian nitrogen digunakan untuk membentuk otot, jaringan, dan energi, sedangkan sebagian lainnya dikeluarkan melalui insang dalam bentuk senyawa amonia.
  • Hasil dari metabolisme pada ikan lele berupa padatan feses yang mengendap di dasar kolam. Padatan feses yang mengandung berbagai bahan organik akan diuraikan oleh bakteri dan mikroorganisme menjadi amonia yang berdifusi ke kolom air. Ketika laju penguapan gas amonia tinggi, maka kolam akan berbau amonia.

3. Adanya Hama dalam Kolam

penyakit ikan koi
  • Beberapa hewan yang dianggap sebagai hama dalam kolam antara lain serangga air, kutu air (Rhopalosiphum nymphaeae), kumbang daun teratai (Galerucella nymphaeae), burung, kucing, nyamuk, dan siput.
  • Hewan tersebut dapat merusak tanaman air di kolam yang membantu mengurangi kadar nitrogen dalam kolam. Selain itu, mereka mungkin mengeluarkan feses di kolam, sehingga menyebabkan kadar amonia naik dan kolam menjadi bau.

4. Ledakan Plankton

  • Beberapa kolam ikan yang dipenuhi dengan alga, ganggang, eceng gondok, atau spesies semacamnya dalam jumlah yang tinggi dapat menyebabkan ledakan fitoplankton.
  • Padatnya populasi alga, sedimentasi bahan organik atau zat hara berlebih, dan eutrofikasi dapat mengakibatkan blooming fitoplankton, peristiwa ledakan fitoplankton di mana semua alga tiba-tiba mati.
  • Ketika hal itu terjadi, mekanisme dekomposisi amonia oleh alga sudah menghilang. Alhasil, terjadi penurunan kadar oksigen di air dan peningkatan kadar nitrat, fosfat, karbon dioksida, dan amonia dalam kolom air yang dapat menyebabkan perubahan warna dan bau.

Cara Mengatasi Kolam Ikan Bau Amoniak

Bau amonia yang dihasilkan dari kolam ikan lele dianggap mengganggu karena cukup menyengat. Maka dari itu, penting bagi pemilik untuk menghilangkan atau mengurangi baunya.

Beberapa cara membuat air kolam tidak bau antara lain adalah seperti berikut:

1. Pembersihan Kolam Ikan

pembersihan kolam ikan

Untuk membersihkan kolam secara menyeluruh, Anda perlu membuang air kolam, membersihkan kolam dan filter, serta mengaklimatisasi kolam. Ketika membuang air kolam, Anda dapat menggunakan sebagiannya untuk mengisi kolam penampungan ikan sementara.

Pembersihan kolam dapat dilakukan dengan debit air yang kecil, sehingga alga dan lumut di bebatuan tidak ikut hanyut bersama kotoran.

Setelah pembersihan selesai dilakukan, isi kembali kolam dengan air bersih dan aklimatisasi ikan dengan kondisi kolam. Pastikan untuk memeriksa suhu, pH, dan aliran airnya.

2. Mengenali Kadar Ideal Air Kolam

Salah satu langkah preventif untuk mengatasi air kolam bau adalah dengan mengetahui kadar ideal air kolam. Pengetahuan seputar parameter kondisi ideal air kolam dapat membantu pemilik untuk mengontrol nilai parameter dan menjaga kondisi kolam tetap optimal untuk pertumbuhan ikan. 

Beberapa parameter kualitas air di kolam ikan yang perlu diperhatikan antara lain meliputi suhu air, jumlah fitoplankton, pH, karbon dioksida, kadar oksigen terlarut, alkalinitas, dan kesadahan.

Nilai parameter ideal untuk air kolam adalah sebagai berikut:

  • Suhu air

Suhu air yang baik untuk kolam ikan sebaiknya dipertahankan pada rentang antara 20 – 32°C.

  • pH

Mayoritas ikan yang hidup di kolam memiliki pH darah rata-rata 7,4 sehingga pH air kolam yang optimum adalah mendekati nilai tersebut, yakni sekitar 7-8,5. Namun, rentang pH 6,5-9 masih dapat diterima.

  • KH

Carbonate Hardness sebaiknya dijaga pada rentang 95-150 ppm.

  • Kadar oksigen terlarut (DO)

Air kolam sebaiknya memiliki kadar DO minimal 4 mg/L.

  • Kadar amonia maksimal

Konsentrasi amonia sebaiknya dijaga pada kondisi seminimal mungkin. Nilai maksimal kadar amonia yang disarankan adalah 0,05 ppm tergantung pada level pH.

  • Jumlah fitoplankton

Noble Research Institute mengemukakan bahwa jumlah fitoplankton yang ideal di air harus menghasilkan visibilitas antara 12 dan 30 inci. Apabila kurang dari 12 inci atau lebih dari 30 inci, maka akan mempengaruhi produktivitas kolam.

Sistem bioflok bisa meningkatkan kualitas hasil panen ikan. Tak hanya itu, sistem bioflok juga menjadi sistem budidaya yang jauh lebih mudah untuk diterapkan. Untuk dulur yang tertarik mempelajari teknik budidaya yang satu ini, dulur bisa langsung aja gabung dengan meng-klik gambar di bawah ini.

Ada banyak sekali ilmu yang akan dulur pelajari dengan mengikuti pelatihan budidaya ikan secara bioflok. Mulai dari persiapan, pengelolaan kolam, cara memaksimalkan hasil panen, serta teknik mengatasi masalah yang sering terjadi saat budidaya lele berlangsung. Tunggu apa lagi, segera daftarkan diri dengan klik disini.

Cara Meminimalisir Bau Amoniak dalam Kolam Ikan

Beberapa langkah yang dapat Anda coba untuk meminimalisir bau amonia pada kolam ikan di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Lakukan Manajemen Pakan dengan Benar

Salah satu sumber utama bau amonia di kolam lele adalah karena pakan yang berlebih. Maka dari itu, masuk akal apabila bau amonia dikendalikan dengan mengatur jadwal dan jumlah pakan yang diberikan.

  • Penelitian dari Pusat Akuakultur Regional Selatan (SRAC) Ireland membuktikan bahwa manajemen laju pakan dalam jangka pendek memiliki sedikit efek langsung pada konsentrasi amonia.
  • Pasalnya, jumlah amonia dalam ekosistem dipengaruhi oleh pergerakan kompleks nitrogen dalam jumlah besar dari salah satu komponen ekosistem ke komponen lainnya. Karena siklusnya terbilang kompleks, maka metode mengurangi bau amonia lewat manajemen pakan akan butuh waktu yang lebih lama.

Anda perlu mengetahui takaran pemberian pakan untuk ikan seperti Pakan Untuk Ikan Lele, Pakan Ikan Koi, Pakan Ikan Mas dan Pakan Ikan Gurame.

2. Pengaplikasian Suplemen

Salah satu cara untuk mengurangi bau amonia yang timbul pada kolam ikan lele adalah dengan menambahkan suplemen perikanan. Produk ramuan agar air kolam lele tidak bau adalah Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan yang cocok untuk ikan budidaya, ikan hias, sidat, belut, udang, dan lobster.

suplemen organik cair gdm spesialis ikan 5ltr
  • Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan ini berupa cairan yang mengandung mineral dan bakteri apatogen yang dibutuhkan ikan dan udang. Produk ini bermanfaat untuk meningkatkan kekebalan ikan dan udang dari penyakit, meningkatkan jumlah plankton, dan memperbaiki kualitas air kolam.
  • Dosis Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan diberikan sesuai dengan jenis tambak atau kolam. Dosis untuk tambak tanah adalah 10L/ha, sedangkan dosis untuk tambak dengan semen atau terpal adalah 6mL/m³.

Demikian informasi mengenai cara mengatasi bau amonia pada kolam ikan, khususnya pada kolam ikan lele. Semoga informasi di atas dapat bermanfaat dan membantu Anda untuk memahami perawatan dan penanganan bau amonia yang muncul pada kolam ikan.

Anda juga bisa menghubungi tim ahli perikanan kami melalui tombol dibawah ini: