Cara Agar Tanaman Lada Berbuah Lebat dan Menghasilkan Panen Berlimpah

Tanaman lada menjadi salah satu komoditas yang mendatangkan keuntungan secara berkala, agar tanaman lada berbuah lebat tentu ada beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas lada lebih bagus.         

Tentunya anda harus melakukan perawatan tanaman lada yang tepat agar bisa tumbuh dengan baik. Tanaman lada yang diberikan perawatan terbaik akan menghasilkan buah lada yang baik pula. Kualitas tanaman lada sangat bergantung pada perawatan yang tepat, maka dari itu Anda harus memiliki teknis yang sesuai.

Ada beberapa poin yang bisa Anda maksimal salah satunya memaksimalkan buah tanaman lada serta kualitas pemupukan.

Pahami Syarat Tumbuh Tanaman Lada Berbuah Lebat

syarat tumbuh tanaman lada

Cara merawat lada pertama yang harus anda perhatikan adalah syarat tumbuhnya terlebih dahulu. Seperti tanaman lainnya, tanaman lada juga harus ditanam pada daerah yang sesuai dengan syarat tumbuhnya.

Syarat tumbuh pada tanaman umumnya adalah ketinggian, curah hujan, kelembapan udara, derajat keasaman, dan suhu.

  • Pada tanaman lada, ketinggian yang paling optimal adalah tidak lebih dari 700 meter dari permukaan laut. Tanaman lada juga sangat mudah tumbuh pada daerah tropis, seperti Indonesia.
  • Curah hujan yang dapat menunjang pertumbuhan tanaman lada berkisar 1000 mm sampai 3000 mm dalam satu tahun. Idealnya, hujan berjumlah 110 hari hingga 170 hari dalam satu tahun tersebut. Selain itu, tanaman lada juga membutuhkan musim kemarau sekitar 3 bulan.
  • Tanaman lada butuh kelembapan udara sekitar 63% sampai 98% dan suhu sekitar 20oC sampai 35oC. Derajat keasaman yang tepat untuk tanaman lada adalah 5 sampai 6,5 atau tanah yang sedikit asam.

Kenali Faktor Penghambat Lada Tidak Berbuah

Memenuhi syarat tumbuh hanyalah salah satu cara merawat tanaman lada. Salah dalam perawatannya akan menghambat pertumbuhan tanaman ini. Berikut ini adalah hal yang bisa menghambat pertumbuhan tanaman lada sehingga tidak berbuah:

Kenali Faktor Penghambat Lada Tidak Berbuah

1. Kualitas Lahan

Seperti tanaman lainnya, tanaman lada juga membutuhkan lahan yang berkualitas agar bisa tumbuh dengan baik. Kualitas lahan yang buruk hanya akan menghambat pertumbuhan tanaman lada atau merica.

  • Kualitas lahan bisa anda nilai dari tiga kategori, yaitu morfologi, fisik, dan kimia. Kategori morfologi tanah yang harus anda nilai adalah warna dan struktur. Dari kategori fisik, anda perlu memperhatikan tekstur, drainase, dan porositas. Sedangkan dari segi kimia, perhatikan derajat keasaman, kapasitas tukar kation, C-Organik, bahan organik, dan unsur hara.
  • Warna pada tanah biasanya bergantung pada kandungannya, seperti bahan organik. Tanah yang berwarna terlalu tua biasanya mengandung bahan organik yang terlalu banyak sehingga kurang baik. Usahakan warna tanah tidak terlalu tua ataupun terlalu muda.
  • Struktur tanah sangat berkaitan erat dengan kemampuannya dalam menyerap air. Struktur tanah yang baik harus bisa menyerap air dan mengalirkannya dengan baik.
  • Kemampuan tanah untuk mengandung bahan organik berkaitan dengan teksturnya. Tekstur tanah yang bagus biasanya sangat gembur dengan campuran tanah liat dan pasir.
  • Drainase pada tanah juga merupakan kemampuan tanah untuk menyerap air dan mengalirkannya. Tanah dengan drainase yang buruk biasanya menampung banyak air sehingga rawan menyebabkan genangan air. Genangan air membuat tanaman lada mudah membusuk.
  • Porositas merupakan penilaian untuk melihat seberapa mudah tanah diolah. Semakin sulit diolah, maka semakin sulit digunakan sebagai tempat menanam tanaman lada.
  • Kapasitas tukar kation atau KTK merupakan penilaian untuk kemampuan tanah melepas dan menahan bahan organik. C-Organik untuk mengamati kualitas bahan organik yang terkandung pada tanah.
  • Anda dapat mengetahui penilaian kategori kimia dengan cara memeriksa sampel tanah ke laboratorium khusus untuk meneliti kualitas tanah.
  • Semakin tinggi nilai KTK dan C-Organik akan semakin berkualitas tanah. Sedangkan bahan organik dan unsur hara harus disesuaikan karena dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman lada.

2. Pemilihan Bibit Kurang Bagus

Jika pertumbuhan lada masih terhambat, meski kualitas tanah sudah bagus, Anda harus memeriksa bibit yang anda gunakan. Menanam bibit lada yang kurang bagus juga bisa menghambat pertumbuhan tanaman lada.

Bibit lada yang tidak bagus biasanya didapatkan dari tanaman lada yang tidak kuat, sudah pernah terserang penyakit, dan menunjukkan tanda layu. Selain itu, tanaman lada yang menghasilkan sedikit buah lada biasanya juga tidak bagus.

Faktor Penunjang Tanaman Lada Berbuah Lebat

Setelah menghindari berbagai kesalahan, lakukan beberapa cara perawatan lada agar bisa cepat berbuah. Umumnya ada beberapa faktor juga yang bisa mempercepat pertumbuhan tanaman lada, seperti berikut ini:

Faktor Penunjang Tanaman Lada Cepat Berbuah

1. Proses Perawatan

Cara merawat merica atau lada berbuah lebat pertama yang harus anda lakukan adalah memperbaiki proses perawatannya terlebih dahulu. Proses perawatan yang tepat untuk tanaman lada terdiri atas pembuatan sulur, penyiangan, dan pemupukan.

  • Sulur merupakan media rambat yang berfungsi sebagai tempat bertumbuh tanaman lada. Anda bisa menggunakan bambu sebagai sulur yang didirikan di samping tanaman lada. Pastikan sulur yang anda gunakan kuat.
  • Gulma merupakan tanaman pengganggu yang tumbuh di sekitar tanaman utama dengan cara mengambil nutrisi dari tanaman utama, yaitu tanaman lada. Anda harus membasmi gulma dengan cara melakukan penyiangan.
  • Penyiangan harus anda lakukan dengan cara mencabut tanaman gulma dan menggali tanah tempat tumbuhnya. Jangan lupa membakar gulma yang sudah anda untuk memastikan akarnya tidak jatuh ke tanah dan tumbuh lagi.
  • Pemupukan sangat penting untuk menunjang pertumbuhan tanaman lada dan memperbaiki kualitas tanah. Pemupukan yang tepat akan membantu kesuburan tanaman lada.

2. Umur Tanaman Lada

Hal selanjutnya yang harus anda perhatikan ketika ingin memiliki tanaman lada yang tumbuh subur adalah umurnya. Umur menjadi faktor mutlak yang menentukan produktivitas tanaman lada tersebut.

Tanaman lada akan mulai memproduksi buah pada umur 2 tahun sejak ditanam. Produktivitas tanaman lada sangat bergantung dari perawatan yang anda berikan. Jika anda memberikan perawatan yang tepat, seperti yang disebutkan sebelumnya, maka tanaman lada dapat berbuah hingga berumur 10 tahun.

3. Faktor Pemupukan

Perawatan selanjutnya yang dibutuhkan tanaman lada adalah pemupukan. Pemberian pupuk yang tepat akan membuat tanaman lada sehat sehingga mampu menghasilkan lada yang berkualitas. Selain itu, pupuk yang tepat juga akan membantu meningkatkan kualitas lahan.

Beberapa faktor pemupukan yang harus anda perhatikan adalah unsur hara makro yang dibutuhkan tanaman lada, jenis pupuk yang akan anda gunakan, serta dosis pemberiannya.

Memberikan pupuk dengan jenis dan dosis yang tidak tepat bisa membuat tanaman lada mudah terserang penyakit.

Proses Pemupukan Lada Agar Cepat Berbuah

Salah satu cara merawat tanaman merica atau lada yang paling penting adalah proses pemupukan. Dengan proses pemupukan yang tepat, tanaman lada dapat berbuah dengan cepat. Jika proses pemupukan salah, maka kemungkinan lada jadi tidak berkualitas.

1. Kandungan Nutrisi yang Dibutuhkan

Tanaman lada juga membutuhkan bahan organik dan unsur hara makro serta mikro. Unsur hara makro berupa nitrogen, fosfor, kalsium, kalium, dan magnesium. Sedangkan unsur hara mikro yang dibutuhkan adalah besi, seng, boron, dan tembaga.

Unsur hara makro berarti tanaman lada membutuhkan unsur hara tersebut dalam jumlah yang banyak. Sedangkan unsur hara mikro hanya dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit.

2. Jenis Pupuk untuk Lada berbuah Lebat

Cara merawat merica agar berbuah lebat selanjutnya yang harus anda perhatikan adalah jenis pupuk yang akan anda berikan. Ada dua jenis pupuk yang sangat umum digunakan, yaitu pupuk kimia dan pupuk organik.

Seperti namanya, pupuk kimia adalah pupuk yang sudah melalui proses kimia sehingga memiliki kandungan nutrisi yang lebih banyak. Pemakaian yang sedikit sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman lada. Namun, penggunaannya memiliki risiko yang bisa merusak kesuburan tanah dan tanaman lada itu sendiri.

Sedangkan pupuk organik merupakan pupuk alami yang bisa didapatkan dari kotoran hewan atau fermentasi sisa tanaman lain. Keunggulan dari pupuk organik adalah mengandung banyak bahan organik sehingga dapat meningkatkan kesuburan lahan dan tanaman lada. Penggunaannya juga lebih aman dibandingkan pupuk kimia.

Salah satu pupuk organik yang dapat anda gunakan adalah pupuk organik GDM. Untuk tanaman lada, anda dapat menggunakan GDM SAME, GDM Black Bos, dan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Perkebunan.

  • GDM SAME mengandung 6 bakteri baik yang berfungsi untuk menjaga kesuburan dan produktivitas tanaman lada serta menjaga dari serangan penyakit. Aplikasi GDM SAME dapat menambah bahan organik dalam tanah dan mencukupi kebutuhan unsur hara makro dan mikro tanaman lada sehingga akan terbentuk daya imunitas yang kuat untuk mencegah berbagai serangan penyakit pada tanaman lada.
  • GDM Black Bos mengandung 4 bakteri baik yang berguna untuk meningkatkan kesuburan tanah dengan cara mendegradasi logam berat, seperti kromium, timbal, merkuri, dan arsenik. Selain itu, GDM Black Bos juga akan membantu proses penyerapan unsur hara makro.
  • Penggunaan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Perkebunan mampu memperkuat imunitas tanaman lada sehingga aman dari serangan penyakit. Produktivitas tanaman lada juga akan meningkat karena kandungan unsur hara yang banyak dari Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Perkebunan.

Ketiga produk tersebut terbuat dari bahan alami, seperti limbah peternakan, pertanian, dan perikanan.

3. Dosis Pemberian Pupuk

pupuk lada

Agar mendapatkan hasil yang optimal, tentu anda harus menggunakan pupuk organik GDM dengan dosis yang tepat. Anda dapat menggunakan produk tersebut pada saat pengolahan lahan.

  1. Ketika mengolah lahan, berikan GDM SAME sebanyak 150 kg, GDM Black Bos sebanyak 10 kg untuk luasan 1 ha lahan. Saat penyiapan bibit, rendam dengan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Perkebunan sebanyak 100 ml per 10 ltr air.
  2. Saat tanaman lada berumur 7 hari, berikan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Perkebunan dengan dosis 250 ml dengan interval waktu seminggu sekali sampai berumur 45 hari. Lanjutkan dengan dosis yang sama pada tanaman lada berumur 45 hari keatas dengan interval waktu 2 minggu sekali sampai muncul ruas pada bibit.
  3. Berikan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Perkebunan kepada tanaman lada yang berumur 1 bulan sampai 6 bulan sebanyak 8 liter yang disemprot merata. Berikan dalam jangka waktu 1 bulan sekali.
  4. Ketika tanaman lada sudah berumur 6 bulan, berikan kembali GDM SAME dan GDM Black Bos. GDM SAME diberikan sebanyak 100-300 gram per tanaman, sedangkan GDM Black Bos sebanyak 10 kg per ha. Jangan lupa rutin semprotkan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Perkebunan sebanyak 8 liter per ha.
  5. Pada saat tanaman lada berumur 6 bulan hingga 12 bulan, terus berikan GDM SAME dan GDM Black Bos dengan dosis yang sama. Namun, Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Perkebunan dapat ditingkatkan menjadi 10 liter per ha dengan pemberian 2 bulan sekali .
  6. Jika tanaman lada sudah berumur 1 tahun sampai 2 tahun, berikan GDM SAME dan GDM Black Bos dengan dosis yang sama dengan interval waktu 6 bulan sekali. Penggunaan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Perkebunan juga ditingkatkan menjadi 15 liter dengan jarak waktu 3 bulan sekali.
  7. Kalau tanaman lada sudah berumur lebih dari 2 tahun, berikan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Perkebunan dengan dosis 20 liter dengan waktu 3 bulan sekali. Penggunaan GDM SAME dan GDM Black Bos tetap sama seperti sebelumnya.

Itulah beberapa hal yang dapat anda lakukan agar tanaman lada berbuah lebat. Pertama, pastikan lahan dan bibit yang digunakan berkualitas. Setelah itu, lakukan perawatan yang tepat dengan memberikan pupuk yang bagus sesuai kebutuhan tanaman.

Selain itu, untuk memaksimalkan hasil berkebun lada Anda juga bisa berkonsultasi secara GRATIS dengan tim ahli perkebunan kami. Melalui tombol dibawah ini:

Share your thoughts