Kelengkeng Tidak Berbuah: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasi

Apakah Anda menanam kelengkeng sudah lama namun hasilnya belum maksimal? Anda perlu mengevaluasi kualitas media tanam dan juga teknis pemupukan. Kelengkeng tidak berbuah bisa disebabkan oleh beberapa faktor antara lain:

  • Kualitas media tanam
  • Pertumbuhan bibit kurang maksimal
  • Adanya serangan hama dan penyakit

Membudidayakan kelengkeng sebenarnya juga tidak terlalu sulit. Namun, ada masalah yang selalu membuat pembudidaya kelengkeng pusing.

Masalah tersebut adalah kelengkeng yang tidak mau berbuah. Setiap orang yang memiliki pohon kelengkeng pasti berharap tanamannya berbuah, terutama bagi petani kelengkeng. Kebanyakan orang akan langsung menyerah ketika kelengkeng tidak berbuah. Padahal ada banyak cara yang bisa anda lakukan untuk membuat kelengkeng kembali berbuah.

Gejala Kelengkeng Tidak Berbuah

Kelengkeng yang tidak berbuah pasti menunjukkan gejala tidak adanya buah. Namun, ternyata masih ada penyebab lain yang harus anda perhatikan. Melihat gejala ini lebih awal akan membantu anda lebih cepat mengatasinya.

gejala kelengkeng tidak berbuah

1. Bakal Buah atau Bunga Rontok

Proses terbentuknya buah kelengkeng berawal dari perkawinan antara dua bagian pada bunga kelengkeng, yaitu putik dan benang sari. Setelah putik dan benang sari selesai kawin, akan tumbuh bakal buah yang menjadi buah kelengkeng.

Kalau bakal buah atau bunga kelengkeng rontok, pastinya kelengkeng tidak akan berbuah. Coba perhatikan gejala yang satu ini lebih saksama.

2. Tanaman Tumbuh Kerdil

Gejala lainnya yang membuat pohon kelengkeng tidak menghasilkan buah adalah ukuran pohon yang kerdil. Pohon kelengkeng umumnya bisa mencapai tinggi sekitar 40 m dengan diameter batang mencapai 1 meter. Kurang dari ukuran tersebut, pohon kelengkeng bisa dibilang kerdil.

3. Asal Bibit Generatif

Yang dimaksud dengan bibit generatif adalah bibit yang dihasilkan tanaman dari sebuah perkawinan, seperti perkawinan antara putik dan benang sari. Kelengkeng tidak berbuah bisa terlihat dari gejala bibit generatif yang kurang bagus.

Penyebab Kelengkeng Tidak Berbuah

Ketiga gejala paling umum dari kelengkeng yang tidak mau berbuah itu disebabkan oleh beberapa hal. Untuk menemukan cara agar kelengkeng cepat berbuah, anda harus mengetahui penyebab berikut ini terlebih dahulu:

penyebab kelengkeng tidak berbuah

1. Pemilihan Varietas Kelengkeng

Ada banyak jenis kelengkeng yang cepat berbuah, seperti kelengkeng diamond river, kelengkeng pingpong, kelengkeng aroma durian, kelengkeng puan ray, dan kelengkeng kristalin. Salah satu kesalahan kebanyakan orang adalah memilih bibit kelengkeng dari varietas yang tidak unggul.

Bibit varietas yang tidak unggul akan membuat kelengkeng kesulitan untuk tumbuh. Tanaman menjadi kerdil dan tidak akan berbuah menjadi gejala selanjutnya.

2. Kurangnya Nutrisi Seimbang

Kelengkeng membutuhkan nutrisi agar kelengkeng berbuah terus. Nutrisi ini bisa didapatkan dari media tanam yang subur hingga pupuk yang anda berikan. Namun, nutrisi juga harus diberikan secara seimbang. Memberikan nutrisi yang tidak seimbang bisa membuat pohon kelengkeng tidak akan menghasilkan buah.

Kelengkeng umumnya membutuhkan nutrisi dari unsur hara dan bahan organik. Air dan cahaya matahari juga menjadi elemen yang sangat dibutuhkan pohon kelengkeng.

3. Tidak Pernah Kekurangan Air

Pohon kelengkeng memang tanaman yang membutuhkan air dalam jumlah yang banyak. Salah satu syarat tumbuh kelengkeng sendiri adalah daerah dengan curah hujan yang cukup tinggi, yaitu sekitar 1500 mm sampai 2500 mm setiap tahun. Kebutuhan air untuk pohon kelengkeng dewasa berkisar antara 50 liter.

Namun, ada saatnya pohon kelengkeng harus dalam keadaan kering. Kelengkeng tidak membutuhkan air pada saat pertumbuhan bunga dan mematangkan buah. Jika anda tetap memberikan air pada tahap ini, bunga dan buah malah akan rontok.

4. Serangan Hama atau Penyakit

Penyebab terakhir yang membuat kelengkeng tidak berbuah adalah adanya serangan hama dan penyakit. Hama yang sering menyerang pohon kelengkeng adalah penggerek batang, berbagai jenis kutu, dan lalat buah. Sedangkan penyakit pada kelengkeng adalah jamur upas, akar putih, hingga busuk akar.

Anda dapat mengatasi hama pada pohon kelengkeng dengan menggunakan pestisida yang tepat. Penyakit dapat anda atasi dengan memotong bagian yang terinfeksi agar tidak menular pada bagian yang lainnya.

Cara Mengatasi Kelengkeng Tidak Berbuah

Ada banyak cara agar pohon kelengkeng cepat berbuah yang dapat anda lakukan jika mengacu pada penyebabnya. Berikut ini adalah cara yang bisa anda lakukan agar kelengkeng cepat berbuah:

1. Berikan ZPT Buah

ZPT atau zat pengatur tumbuh bisa anda berikan untuk pohon kelengkeng agar pertumbuhan buahnya bisa lebih lebat. Tentu anda harus mencari zat pengatur tumbuh yang tepat agar berfungsi dengan optimal untuk kelengkeng.

Sebuah penelitian telah membuktikan bahwa pemberian zat pengatur tumbuh efektif dalam merangsang pertumbuhan buah kelengkeng. Penelitian yang sama menilai bahwa zat pengatur tumbuh yang efektif bagi kelengkeng adalah Paklobutrazol. Beberapa jenis zat pengatur tumbuh yang lain adalah auksin, sitokinin, giberelin, etilena, triakontanol, dan inhibitor.

Paklobutrazol berfungsi agar tumbuhan dapat berbuah diluar musim seharusnya. Dengan menggunakan zat pengatur tumbuh jenis paklobutrazol, maka diharapkan tumbuhan kelengkeng bisa terus berbuah.

2. Menjaga Kesuburan Lahan

Cara lainnya untuk mengatasi kelengkeng tidak mau berbuah adalah dengan menjaga atau meningkatkan kesuburan lahan sebagai media tanam. Ada banyak kriteria lahan yang subur untuk pohon kelengkeng, seperti tekstur tanah, dan kandungan kimia di dalam lahan.

  • Kelengkeng akan tumbuh lebih optimal jika ditanam pada tanah yang gembur. Karena kelengkeng butuh air dalam jumlah yang banyak, ada baiknya memilih tanah yang tebal karena dapat menyerap air dengan lebih baik.
  • Penilaian kandungan di dalam lahan terbagi menjadi kapasitas tukar kation, C-Organik, kandungan unsur hara, dan derajat keasaman.
  • Kapasitas tukar kation atau KTK merupakan kemampuan lahan untuk melepas dan menahan mineral. C-Organik adalah penilaian untuk kualitas mineral pada lahan tersebut. Sedangkan unsur hara merupakan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman.
  • Semakin tinggi nilai KTK, C-Organik, dan unsur hara, maka akan semakin bagus untuk pohon kelengkeng.
  • Lahan yang subur juga memiliki derajat keasaman yang tepat untuk pohon kelengkeng, yaitu antara 5,5 sampai 6,5. Lahan yang terlalu asam atau kurang dari 5,5 dapat diatasi dengan menaburkan kapur. Lahan yang terlalu basa atau lebih dari 6,5 dapat teratasi jika anda menggunakan air rebusan ketapang.

3. Penuhi Unsur Hara Makro dan Mikro

Semua tanaman membutuhkan unsur hara agar dapat tumbuh, begitu juga dengan pohon kelengkeng. Memenuhi unsur hara yang dibutuhkan kelengkeng akan membantu mengatasi masalah kelengkeng tidak mau berbuah.

Unsur hara yang dibutuhkan oleh pohon kelengkeng terbagi menjadi dua kategori berdasarkan jumlah kebutuhan, yaitu unsur hara makro dan unsur hara mikro. Unsur hara makro dibutuhkan oleh pohon kelengkeng dalam jumlah yang banyak, sedangkan unsur hara mikro hanya dibutuhkan dalam jumlah sedikit.

Tiga jenis unsur hara yang dibutuhkan oleh pohon kelengkeng adalah nitrogen, fosfor, dan kalium. Selain ketiga unsur hara tersebut merupakan unsur hara mikro, seperti magnesium, boron, zinc, seng, besi, dan masih banyak lagi yang lainnya.

4. Pemilihan Pupuk yang Tepat

Tentu anda harus mencari unsur hara yang tepat untuk memenuhi semua unsur hara tersebut. Inilah cara terpenting untuk membuat kelengkeng berbuah. Temukan jenis pupuk yang mengandung unsur hara makro yang lebih banyak dibandingkan unsur hara mikro.

Anda juga dapat mencari pupuk yang sudah dirancang dengan menyesuaikan kebutuhan unsur hara untuk pohon kelengkeng.

Pemberian Pupuk untuk Menunjang Kelengkeng Berbuah

Memberikan pupuk menjadi cara merawat kelengkeng merah cepat berbuah yang paling penting. Anda harus memperhatikan pemupukan dengan benar, mulai dari pemberian jenis pupuk yang tepat hingga dosis yang akan diberikan.

1. Jenis Pupuk yang Digunakan

Ada dua jenis pupuk yang dapat anda gunakan untuk pohon kelengkeng, yaitu pupuk organik dan pupuk kimia. Kedua jenis pupuk ini memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.

Pupuk organik memiliki kelebihan dapat memperbaiki struktur tanah dengan menambahkan bahan organik. Bahan organik ini juga berguna untuk membantu kesuburan tanah. Kekurangannya, anda harus menggunakan pupuk organik dalam jumlah yang banyak karena memang kandungan unsur hara untuk pohon kelengkeng cukup sedikit.

Sebaliknya, pupuk kimia terkenal memiliki kandungan unsur hara yang cukup banyak dan mampu memenuhi kebutuhan nutrisi pohon kelengkeng dengan mudah. Namun, dapat menyebabkan perubahan struktur tanah semakin jelek. Hal ini tentu merugikan pohon kelengkeng juga.

Anda dapat menggunakan pupuk organik cair yang memang telah dibuat menyesuaikan kebutuhan nutrisi dari pohon kelengkeng. Pupuk organik GDM adalah pupuk organik dengan kandungan unsur hara yang lengkap untuk pohon kelengkeng.

Tiga produk pupuk organik GDM yang cocok untuk pohon kelengkeng anda adalah GDM Black Bos, GDM SAME, dan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Buah.

2. Dosis Pemupukan

pupuk untuk kelengkeng

Untuk mendapatkan hasil yang optimal dan agar pohon kelengkeng kembali berbuah, anda harus menggunakan produk dari GDM dengan dosis yang tepat. Anda bisa menggunakan pupuk GDM mulai dari proses persiapan lahan.

  • Pada tahap pengolahan lahan, gunakan GDM SAME sebanyak 150 kg untuk 1 ha lahan atau 500 gram untuk satu lubang tanam. Setelah itu, tambahkan GDM Black Bos sebanyak 5 kg.
  • Saat proses penanaman, tambahkan pupuk organik cair GDM spesialis buah sebanyak 500 ml untuk satu bibit. Pada saat awal penanaman, bibit membutuhkan banyak sekali nutrisi.
  • Ketika pohon kelengkeng masih kecil atau berumur kurang dari 1 tahun hingga 3 tahun, berikan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Buah sebanyak 8 liter yang disemprot secara merata untuk 1 ha tanah. Berikan dalam waktu 2 minggu sekali.
  • Setelah itu, tambahkan GDM SAME dan GDM Black Bos. GDM SAME diberikan sebanyak 500 gram untuk satu pohon. Diberikan dengan rentang waktu 6 bulan sekali. GDM Black Bos diberikan sebanyak 1 gelas mineral selama 6 bulan sekali.
  • Jika pohon kelengkeng sudah berumur lebih dari 3 tahun, anda dapat memperlebar jarak pemberian Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Buah menjadi 1 bulan sekali. Tambahkan juga GDM SAME dan GDM Black Bos dengan dosis yang sama.

Itulah beberapa hal yang anda dapatkan lakukan untuk mengatasi kelengkeng tidak berbuah. Memberikan pupuk yang tepat menjadi langkah paling menentukan agar kelengkeng bisa berbuah. Pastikan anda menggunakan pupuk organik GDM dengan konsisten agar bisa mendapatkan hasil yang lebih maksimal.

Pastikan Anda menyesuaikan pemupukan dengan tepat, hal ini akan memaksimalkan pertumbuhan tanaman kelengkeng agar berbuah banyak. Jika Anda mengalami kendala dalam budidaya kelengkeng, Anda bisa menghubungi tim ahli pertanian kami melalui tombol dibawah ini:

Share your thoughts