Penyakit Jagung: Jenis, Penyebab, Gejala Serangan, Hingga Cara Pencegahan
Serangan penyakit jagung umumnya disebabkan oleh kondisi lingkungan dan teknis perawatan yang kurang optimal.
Maka dapat dipastikan jika kebutuhan nutrisi menjadi hal utama untuk meningkatkan antibodi tanaman jagung.
Perlu Anda ketahui juga, tanaman jagung mudah rentan terkena penyakit maupun hama disebabkan dari musim atau cuaca.
Namun hal tersebut dapat diminimalisir dengan kualitas perawatan yang tepat. Kenapa pada teknis perawatannya? tentu saja ini sangat bergantung pada kesehatan tanaman jagung.
Seperti yang dilakukan oleh salah satu petani jagung yang satu ini, simak video lengkapnya:
Dalam membudidayakan tanaman jagung diperlukan teknis perawatan yang tepat, namun jika sudah terserang penyakit bagaimana? Tentu saja hal pertama yang dilakukan mengenali jenis penyakit yang menyerang. Selebihnya melalui ulasan berikut ini:
Daftar Isi
Jenis Penyakit Tanaman Jagung
Penyakit pada tanaman jagung menjadi salah satu hal yang harus menjadi perhatian khusus bagi para petani. Sebab, penanggulangan yang salah terhadap beberapa jenis penyakit jagung dapat menyebabkan kerugian yang luar biasa.
Oleh sebab itu, Anda harus mengenali jenis penyakit pada tanaman jagung serta gejala serangannya. Berikut ulasan selengkapnya:
1. Hawar Daun
Hawar daun merupakan penyakit yang disebabkan oleh jamur Helminthosporium turcicum. Gejala penyakit ini adalah munculnya bercak kecil berbentuk oval pada daun. Bercak ini kemudian mengembang menjadi hawar berwarna hijau keabu-abuan atau coklat.
Infeksinya menyebar mulai dari daun yang berada di paling bawah dan terus meningkat hingga ke daun muda yang ada di atas. Hingga akhirnya seluruh bagian tanaman akan mengering dan mati lebih cepat. Akibatnya proses pembuahan jagung tidak terjadi secara maksimal.
2. Busuk Pelepah (Rhizoctonia Solani)
Penyakit busuk pelepah pada tanaman jagung disebabkan oleh jamur Rhizoctonia solani. Penyakit busuk pelepah akan menghambat pengiriman nutrisi selama proses pembuahan jagung. Akibatnya besar buah jagung tidak maksimal.
Gejalanya berupa bercak kemerahan yang lambat laun berubah menjadi abu-abu pada bagian pelepah jagung. Bercak ini kemudian meluas, membentuk sklerotium yang bentuknya tak beraturan.
Warnanya menjadi putih, kemudian berubah kembali menjadi coklat. Serangan dimulai dari pelepah daun yang paling dekat dengan tanah kemudian menjalar ke bagian atas, bahkan bisa menyerang pucuk atau tongkol jagung.
3. Bulai Jagung Peronosclerospora Maydis
Bulai Jagung disebabkan oleh jamur Peronosclerospora Maydis. Cendawan ini menyerang tanaman jagung yang masih muda, dan sangat mudah menyebar. Terutama dengan bantuan angin, infeksinya bisa mencapai radius 10 km.
Gejala penyakit bulai jagung berupa kemunculan warna kekuning-kuningan yang memanjang, mengikuti jajaran tulang daun. Penyakit ini dapat menyebabkan proses pertumbuhan dan fotosisntesis tanaman jagung menjadi terhambat, akibatnya jagung menjadi kerdil.
Perlunya pemahaman lebih mengenai penyakit bulai jagung yang satu ini, dengan mengenali gejala serangan dan cara pencegahan yang diulas oleh tim ahli pertanian kami berikut mengenai Cara Mencegah Penyakit Bulai Secara Tepat.
4. Karat Daun
Penyakit karat daun disebabkan oleh cendawan Puccinia polysora. Gejala yang ditimbulkannya berupa munculnya bercak bercak berukuran kecil pada permukaan atas dan baha daun.
Bercak pada karat daun ini umumnya berbentuk bulat atau oval. Karat daun dapat menyerang tanaman jagung yang ditanam di dataran rendah ataupun tinggi.
Jamur penyebab penyakit ini juga dapat berkembang dengan baik di musim hujan maupun musim kemarau jika kelembaban pada lahan yang memiliki kelembaban tinggi. Meski begitu, infeksi akan berkembang lebih cepat ketika musim hujan.
5. Bercak Daun
Penyakit bercak daun disebabkan oleh jamur Bipolaris maydis Syn. Bercak daun bisa menyebabkan biji buah jagung rusak, bahkan bisa mengakibatkan tongkol jagung terlepas dari pohon. Cendawan penyakit jagung ini sangat mudah menyebar melalui angin ataupun tetesan air hujan.
Gejala penyakit bercak daun yang disebabkan oleh Bipolaris maydis ras O berupa bercak berwarna coklat kemerahan pada daun. Sedangkan gejala pada Bipolaris maydis ras T berupa bercak yang awalnya berwarna hijau kuning lalu menjadi coklat kemerahan.
6. Busuk Batang
Penyakit Busuk Batang disebabkan oleh jamur, misalnya jamur Colletotrichum graminearum, Diplodia maydis, Fusarium moniliforme, Gibberella zeae, atau Macrophomina phaseolina.
Gejala penyakit busuk batang terlihat dari pangkal batang yang berubah warna menjadi kecoklatan. Bagian dalamnya juga menjadi busuk, dan kulitnya tipis sehingga mudah rebah.
Tanaman jagung yang terserang busuk batang pun tampak layu dan seluruh daunnya menjadi kering. Ini dikarenakan kondisi batang jagung sebenarnya sudah rusak terlebih dahulu, sehingga tidak bisa menyalurkan nutrisi ke seluruh bagian tanaman.
7. Busuk Tongkol Fusarium
Penyakit busuk tongkol yang disebabkan oleh jamur Fusarium moniliforme. Sesuai namanya, busuk tongkol ini menyerang bagian tongkol jagung, Sehingga menyebabkan buah yang dihasilkan tanaman jagung tidak sehat, pertumbuhan biji terhambat, dan gagal panen.
Gejala busuk tongkol fusarium diawali dengan pembusukan pada tongkol jagung. Kemudian infeksinya menyebar hingga permukaan biji jagung menjadi berwarna merah jambu atau coklat.
Umumnya penyakit ini tidak tampak, namun lama kelamaan akan tampak bahwa pertumbuhan tongkolnya begitu lambat dan tidak optimal. Selain itu, tampilan klobot jagung juga tampak tidak halus merata seperti yang sehat.
8. Virus Mozaik Kerdil Jagung
Virus Mozaik Kerdil Jagung disebabkan oleh Maize dwarf mozaic virus. Virus ini ditularkan oleh vektor aphida.
Gejala serangan virus ini tampak pada daun mudanya. Awalnya, daun muda akan tampak belang/mozaik terang dan gelap yang tidak beraturan. Semakin lama, garis-garis ini akan berkembang disepanjang tulang daun dengan latar belakang kuning (klorotik).
Pada tanaman dewasa yang terserang, akan menampakkan gejala daun menjadi hijau kekuningan, pertumbuhan terhambat (kerdil), biji tongkol berkurang, dan tanaman menjadi cepat mati.
9. Kerdil Kasar Jagung
Sesuai namanya, tanaman jagung yang terserang oleh penyakit ini memiliki ciri utama tanaman menjadi kerdil dengan tulang bagian bawah sedikit membengkak. Ciri lainnya. Pada daun muda akan tampak garis khlorosis yang memerah mulai dari bagian pinggir menuju ke bagian tengah.
Selain itu, sistem perakaran menjadi lemah, berkurang dan tampak kotor. Itulah sebabnya tanaman menjadi kerdil.
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus yang disalurkan oleh serangga Javesella pellucida Fab atau Delphacodes striatella Fall.
10. Penyakit Bakteri Bergaris
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri patogen yang bernama Pseudomonas andropogoni. Gejala serangan penyakit ini adalah daun tampak bercak-bercak terang, pucat, kekunigan hingga sawo matang, motof serangan memanjang sejajar sisi daun, daun menjadi tampak basah dan berminyak, hingga akhinya layu dan mengering (nekrotik).
Penyakit ini akan semakin parah menyerang apabila cuaca sedang panas dan basah. Sebab, bakteri masuk kedalam inang melalui stomata dalam keadaan basah.
Penyebaran penyakit dapat melalui angin, serangga, percikan air hujan, air yang mengalir, dan melalui daun-daun bawah yang terkulai.
Nah, itulah cara mencegah dan menanggulangi penyakit yang umumnya menyerang tanaman jagung. Semua penyakit yang terdapat pada daftar tersebut perlu Anda perhatikan apa penyebabnya.
Apabila penyebabnya adalah jamur, maka Anda perlu memperhatikan cara pencegahan dan penanggulangan penyakit sesuai yang tertera pada penjelasan sebelumnya. Begitu pula dengan penyakit yang disebabkan oleh bakteri ataupun virus.
Cara Mencegah Penyakit Pada Tanaman Jagung
Setelah Anda mengetahui jenis penyakit yang umumnya menyerang tanaman jagung, tentu Anda membutuhkan solusi tepat untuk meminimalisir gejala serangan dan cara pencegahan yang tepat.
Maka untuk langkah pencegahan, penyakit tanaman jagung dibedakan menjadi 3 hal antara lain:
- Serangan bakteri
- Serangan jamur
- Serangan virus
Berikut ini adalah penjelasan lebih lengkapnya:
1. Cara Mencegah Penyakit Jagung Akibat Bakteri
Penyakit akibat bakteri pada tanaman jagung bisa terjadi akibat patogen tular benih, tular tanah atau disebarkan oleh perantara vektor. Vektor yang memiliki kemampuan untuk menyebarkan bakteri penyakit pada jagung umumnya berasal dari beberapa jenis serangga.
Oleh sebab itulah Anda harus tahu cara mencegah penularan penyakit akibat bakteri ini. Untuk menjegah munculnya penyakit akibat bakteri yang merupakan bawaan benih, dapat dilakukan dengan cara:
- Menggunakan benih jagung yang berkualitas dan berasal dari sumber terpercaya. Pastikan plasma nutfah benih jagung, merupakan jagung berkualitas yang bebas dari bakteri penyakit.
- Perendaman benih dengan Pupuk Organik Cair Spesialis Tanaman Pangan perlu dilakukan selama beberapa jam untuk membunuh penularan penyakit akibat bakteri ataupun jamur yang dapat tertular melalui benih.
- Setelah benih direndam, kemudian kering-anginkan benih jagung selama satu malam. Setelah benih kering, barulah benih dapat digunakan.
Untuk mencegah serangan penyakit akibat bakteri yang dibawa oleh perantara vektor dapat dilakukan dengan cara berikut:
- Mengendalikan serangga penular dengan memutus siklus hidupnya. Caranya dengan membersihkan gulma dan tanaman yang terserang bakteri ini.
- Melakukan penanaman secara tumpang sari, agar hama tidak sepenuhnya menyerang tanaman jagung.
- Penggunaan unsur hara yang seimbang dan ramah lingkungan. Cara terbaiknya adalah dengan menggunakan produk pupuk atau pembenah tanah organik yang tidak mengganggu keseimbangan rantai makanan pada lahan.
2. Cara Mencegah Penyakit Jagung Akibat Jamur
Penyakit akibat jamur pada tanaman jagung bisa terjadi akibat patogen tular benih, alat-alat pertanina atau disebarkan oleh angin. Jamur umumnya bertahan hidup sebagai miselium atau sklerotium pada biji, sisa-sisa tanaman, atau di tanah. Untuk pencegahannya, bisa dilakukan dengan cara:
- Menanam jagung di musim kemarau.
- Menanam benih jagung yang tahan serangan jamur.
- Pengaturan jarak tanam yang optimal. Ini bertujuan agar kelembaban disekitar tanaman tidak terlalu tinggi dan mempermudah pertumbuhan jamur.
- Penggantian atau pergiliran jenis tanaman, agar jamur tidak bertahan dan menular dengan cepat pada tanaman yang baru.
- Membakar semua tanaman yang terinfeksi sampai habis. Ini perlu dilakukan agar seluruh rantai pertumbuhan jamur terputus.
- Perendaman benih menggunakan Pupuk Organik Cair Spesialis Tanaman Pangan, agar jamur yang terdapat pada benih mati dan tidak menular.
3. Cara Mencegah Penyakit Jagung Akibat Virus
Penyakit akibat virus pada tanaman jagung bisa terjadi akibat perantara vektor. Misalnya serangga Myzus percicae dan Rhopalopsiphum maydis (penyebab penyakit virus Mozaik). Untuk pencegahannya dapat dilakukan cara berikut:
- Mencabut semua tanaman jagung yang terinfeksi virus sedini mungkin.
- Menanam benih jagung yang tahan serangan virus
- Penggantian atau pergiliran jenis tanaman
- Perendaman benih menggunakan Pupuk Organik Cair Spesialis Tanaman Pangan, agar virus benih yang ditanam bisa lebih tahan terhadap serangan virus.
Perlu diperhatikan juga, tanaman jagung yang terserang penyakit pada awalnya memang memiliki kurangnya perawatan yang tepat.
Maka dari itu saat pengolahan tanah atau saat pemilihan benih perlu diperhatikan, ini tentunya berkaitan juga dengan proses pemupukan juga.
Pemupukan yang memiliki kandungan unsur hara mikro maupun makro, untuk memenuhi kebutuhan tanaman jagung secara optimal.
Maka disarankan untuk memilih jenis pemupukan jagung yang tepat secara dosisnya dan kualitasnya, berikut ini adalah ulasan mengenai Pemupukan Jagung Secara Organik.
Jika Anda ingin mengetahui secara detail pemupukan organik menggunakan Pupuk GDM Organik?
Silahkan langsung menghubungi tim ahli pertanian kami melalui tombol dibawah ini: