Penyakit Kulit Pada Sapi (Scabies): Cara Mengobati, Gejala, Penyebab Hingga Perawatannya
Penyakit kulit pada sapi dapat menyerang kapan saja, baik di musim penghujan maupun panas. Penyakit yang meresahkan ini dikenal dengan sebutan Scabies.
Kondisi tersebut membuat hewan ruminansia ini menggigit-gigit bagian tubuhnya. Seperti menggosok-gosokkan badannya ke kandang maupun sekitar.
Scabies juga dikenal dengan nama kudis. Meski terdengar sepele, tapi penyakit ini bisa membuat sapi itu tidak mau makan. Jika tidak segera ditangani, bisa mati. Oleh karena itu, Scabies ini tidak bisa dianggap remeh.
Jenis penyakit kulit ini banyak menyerang ternak sapi dan mudah sekali menular ke yang lain.
Jika ada sedikit saja kudis yang menempel pada tubuh sapi, maka akan cepat menyebar ke bagian tubuh lain. Malahan bisa menular ke ruminansia lainnya melalui kontak fisik.
Daftar Isi
Gejala Yang Ditimbulkan Oleh Penyakit Kulit Pada Sapi (Scabies)
Penyakit kulit pada sapi ini sangat berbahaya karena mudah sekali menular, baik itu ke sapi lain, hewan lain bahkan ke manusia.
Guna memberikan penanganan yang lebih cepat, kita perlu tahu seperti apa gejala yang ditimbulkan. Beberapa di antaranya seperti:
- Terdapat kerak berwarna abu-abu pada badan sapi, dan ketika disentuh tampak kaku
- Bulu sapi mulai rontok dan muncul nanah di beberapa bagian
- Sapi sering kali menggigit bahkan menggaruk tubuhnya dengan cara mengusapkannya ke kandang atau benda-benda di sekitar. Sebab kudis tersebut terasa gatal dan membuat sapi kurang nyaman untuk bersikap tenang seperti biasanya
- Tubuhnya banyak dihinggapi lalat, karena serangga ini menyukai tempat-tempat seperti itu.
Gejala yang ditimbulkan terlihat begitu jelas pada si hewan ruminansia ini, bukan? Jika dilihat secara sekilas, penyakit kulit itu dapat terlihat cukup jelas.
Karena penampilan si ruminansia terlihat ada luka ataupun bekas luka. Jika anda menemukan gejala tersebut, sebaiknya segera tindak lanjuti.
Tanpa mengenal musim apa saja, penyakit Scabies ini dapat menyerang setiap saat. Lalu, kenapa penyakit ini bisa muncul?
Penyebab Utama Penyakit Kulit Pada Sapi
Scabies dapat menyerang sapi, maupun hewan ternak lainnya. Penyakit ini disebabkan oleh kandang dan lingkungan yang kotor. Akibatnya, lalat bertebaran di mana-mana. Lalat itu pun yang membawa kotoran juga jamur dan menempel pada hewan ternak.
Terkadang, kotoran sapi dapat mengandung tungau Sarcoptes Scabiei. Adalah jenis tungau yang menyebabkan penyakit kulit pada sapi dan ini bisa menular ke manusia.
Bahaya sekali, bukan? Tungau lah yang umumnya dikenal sebagai penyebab utama sapi-sapi mengalami Scabies. Terbawa oleh lalat yang hinggap di sapi maupun sekitarnya yang kurang terjaga kebersihannya.
Sekalipun hewan ternak dikandangkan, bukan berarti kita harus cuek. Justru karena dikandangkan, kita harus memberikan perlakukan yang baik.
Agar hewan tersebut dapat tumbuh sehat. Bukan hanya sekedar memberi makan, tapi juga menjaga kebersihannya.
Untuk anda yang ingin mengetahui secara lebih mengenai penyakit sapi lainnya, Berikut penjelasan tentang Jenis Penyakit Sapi dan Cara Mengobatinya langsung dari ahlinya.
Cara Pengobatan Untuk Menangani Scabies
Apabila penyakit kulit pada hewan ternak ini tidak bisa dihindari, maka harus cepat-cepat bertindak sebelum parah.
Untuk pengobatan penyakit kulit pada sapi, terbagi menjadi dua jenis. Pertama adalah pengobatan medis dan ada pula pengobatan tradisional. Berikut selengkapnya!
Pengobatan medis
Pengobatan medis yang dapat dilakukan untuk mengatasi Scabies seperti memberikan obat-obat tertentu. Karena sekarang, sudah ada beberapa jenis obat khusus untuk menangani kudis pada sapi, seperti:
Ivomec Injection
- Obat cair yang umumnya dikemas dalam takaran 50 ml dapat digunakan untuk sapi. Khususnya untuk mengatasi Scabies. Selain itu, obat ini diklaim bisa untuk hewan ternak lain yang mengalami penyakit yang sama, seperti domba, kambing dan lainnya.
- Dosis penggunaan obat Ivomec Injection ini adalah 1 ml/50 kg dari berat badan ternak. Jadi, kalau sapi tersebut punya berat 350 kg, maka dosis yang bisa diberikan sekitar 7 ml. Berlaku juga seterusnya.
- Obat yang disuntikkan (injeksi subkutan) ini punya aturan lain yang harus diperhatikan juga. Seperti tidak boleh diberikan ke sapi yang akan disembelih.
- Minimal 21 hari sebelum dipotong, pemberian obat medis ini bisa dihentikan. Jika sapi tersebut menghasilkan susu, sangat dianjurkan untuk tidak dikonsumsi terlebih dulu.
- Jika perlu, di samping pemberian obat ini, anda bisa menambahkan vitamin agar daya tahan tubuh si sapi bisa meningkat.
- Berikan juga antibiotik guna mencegah terjadinya infeksi karena luka yang ditimbulkan. Atau mau menambahkan Kortikosteroid, yang dalam jangka pendek mampu mengurangi rasa gatal pada kulit sapi.
Intermectin
- Obat medis yang kedua ada Intermectin, yang mempunyai kandungan Invermectin sebesar 10 mg. Kandungan tersebut mampu membunuh dan melumpuhkan parasit seperti Artropoda, Nermatod dan Araknida sampai akarnya.
- Selain itu, Intermectin ini juga punya spektrum efikasi yang luas terhadap parasit eksternal maupun internal. Sangat cocok untuk mengatasi parasit pada hewan ternak.
- Pemberian obat ini diyakini sangat efektif untuk mengatasi penyakit kudis maupun penyakit yang disebabkan oleh parasit cacing.
- Seperti cacing paru-paru, cacing di saluran pencernaan, kutu dan lainnya. Jadi, tidak hanya bekerja untuk mengurangi gejala penyakit kudis pada hewan ruminansia saja.
- Kemudian untuk tata cara pemakaiannya adalah 1 ml per 50 kg dari berat sapi. Dosis itu tidak sama jika obat ini diberikan untuk hewan ternak lainnya.
Dari kedua obat tersebut, dapat dipilih salah satu saja. Kemudian, perhatikan selalu dosis dan penggunaannya. Tujuannya agar khasiat dari obat medis tersebut bisa segera diperoleh. Secukupnya saja, tidak perlu kebanyakan.
Jika sapi yang anda miliki menunjukkan gejala Scabies, anda bisa segera memberikan obat di atas. Untuk mendapatkannya, anda bisa membeli di toko terdekat maupun lewat online. Untuk kisaran harganya juga bervarian, sebab masing-masing penjual punya penawaran yang berbeda.
Apabila kondisi sapi sudah sangat memprihatinkan, anda bisa mengundang dokter hewan untuk mengecek secara langsung.
Atau ketika pemberian obat belum menunjukkan hasil, tak ada salahnya untuk segera menghubungi dokter hewan. Dengan begitu, sapi tersebut mendapatkan pengobatan penyakit kulit pada sapi yang lebih khusus.
Pengobatan Tradisional
Selain dari obat-obatan medis, ada juga pengobatan tradisional yang bisa diandalkan agar hewan ternak tidak sakit lagi. Beberapa obat tradisional untuk atasi Scabies pada sapi di antaranya seperti:
Oli bekas
Mungkin terdengar aneh jika mendengar kata “oli bekas” untuk obati Scabies. Perlu diketahui bahwa oli bekas memiliki kandungan berupa hydro carbon dan sulfur.
Kedua komposisi itu sangat bagus untuk membasmi tungau penyebab Scabies. Oli sisa kendaraan pun bisa dimanfaatkan untuk obat alami dan tentunya tidak perlu mengeluarkan biaya lagi kan?
Cara penggunaan bahan tradisional ini sangat mudah. Cukup siapkan oli yang tidak terpakai, lalu oleskan pada permukaan kulit sapi yang kena kudis. Berikan secara teratur (tiga hari sekali sudah cukup) agar hewan tersebut lekas sembuh.
Belerang
Ramuan tradisional selanjutnya adalah belerang. Komposisi ini sangat kental dengan kandungan sulfur yang sangat ampuh untuk membasmi tungau Sarcoptes Scabiei. Biasanya, belerang banyak ditemui di kawasan pemandian air panas atau di sekitar gunung berapi.
Tidak hanya digunakan untuk mengatasi penyakit kulit pada manusia saja, belerang juga bisa untuk hewan ruminansia. Hanya saja, penggunaannya lebih dibuat agar unsur belerang dioleskan saja pada sapi. Tidak perlu membawa sapi ke tempat pemandian air panasnya langsung.
Untuk menggunakan bahan ini, diperlukan tambahan berupa minyak goreng tapi sedikit saja. Kedua bahan dicampurkan sampai rata kemudian dioleskan pada ternak yang kena kudis. Tapi sebelumnya, bersihkan permukaan kulit sapi sebelum diberi obat tradisional itu. Lalu, oleskan secara merata.
Daun Gamal/Kihujan/Cebreng
Di pedesaan, daun Gamal atau Kihujan mudah sekali ditemukan. Daun tersebut punya bentuk oval dan menyirip ganjil dengan batang pohon pendek.
Daun dengan nama Cebreng ini memiliki kandungan bernama Kumarin yang ampuh membunuh tungau Sarcoptes Scabiei. Tak heran jika tanaman satu ini sangat ampuh untuk atasi penyakit kudis pada sapi.
Untuk perawatannya cukup ambil daun Gamal yang sudah tua tapi masih empuk. Kemudian tumbuk sampai halus.
Sementara itu, panaskan sedikit minyak goreng dan tuangkan tumbukan daun Gamal itu. Panaskan sampai mendidih. Kalau sudah dingin, bisa disaring dan bisa dioleskan pada hewan ruminansia yang kena kudis.
Racikan obat tradisional satu banyak disukai karena terbukti ampuh mengatasi Scabies. Tak heran jika obat alami ini masih terus dicari meski ada obat medis. Terlebih jika di sekitar tempat tinggal anda banyak daun Gamal, kenapa tidak dimanfaatkan saja, bukan?
Dari ketiga bahan tradisional tersebut, manakah yang paling manjur? Semuanya sama bagusnya. Jadi, anda bisa menyesuaikannya dengan kebutuhan saja.
Lalu, manakah yang lebih bagus? Pengobatan tradisional ataukah medis? Keduanya sama bagusnya, asalkan diberikan dengan cara yang benar. Untuk obat medis biasanya sudah dilengkapi dengan tata cara pemakaian. Sedangkan untuk obat tradisional bisa diberikan secara teratur dan secukupnya.
Sebagai tambahan, sangat penting untuk memisahkan sapi yang terkena Scabies agar tidak menular ke yang lain. Jika belum sembuh total, sebaiknya tidak digabungkan terlebih dulu. Pemisahan ini harus dilakukan sejak awal perawatan, karena rentan menyebar ke hewan lain. Bukan hanya ke sapi saja.
Ketika sedang merawat sapi yang sakit, pastikan anda juga berhati-hati supaya tidak tertular. Supaya aman, setelah memberikan obat, makan atau membersihkan sapi, segera bersihkan diri. Sepele, tapi ini tidak boleh dianggap remeh ya! Demi kebaikan bersama, bukan?
Cara Mencegah Hewan Sapi Agar Tidak Terkena Scabies Lagi
Setelah diberikan pengobatan dan sapi pun sembuh, bukan tidak mungkin Scabies tidak muncul lagi. Sebelum itu terjadi, kita harus melakukan pencegahan. Dengan begitu, penyakit kudis berbahaya itu bisa dihindari. Lalu bagaimana caranya?
Sebetulnya, cukup mudah agar sapi-sapi ternak yang ada tidak diserang penyakit kulit. Cara pencegahannya adalah:
- Selalu kondisikan kebersihan sapi. Tak ada salahnya untuk memandikan sapi-sapi itu secara teratur, agar kotoran yang menempel juga hilang.
- Kondisikan juga agar kandang sapi selalu dalam keadaan kering.
- Jaga kebersihan kandang dengan rajin membuang kotoran sapi. Sebab kotoran yang menumpuk bisa didatangi oleh lalat yang berisiko membawa penyakit.
- Bersihkan pula sisa-sisa makanan maupun minuman yang sudah tidak dikonsumsi lagi.
- Berikan vitamin atau probiotik sebagai nutrisi ekstra agar kondisi kesehatan sapi lebih baik lagi.
- Berikan asupan makanan yang mencukupi agar sapi tumbuh sehat
- Apabila musim lalat telah tiba, anda bisa menggunakan perangkap lalat di sekitar kandang. Soalnya kandang sapi cenderung disukai oleh serangga ini. Jika musim lalat telah tiba, maka otomatis akan banyak lalat-lalat yang berdatangan. Itu artinya, lalat akan membawa kotoran bahkan jamur dan bisa menempel pada kulit sapi.
- Jika terlihat gejala Scabies sedikit saja, langsung obati agar tidak parah.
- Pastikan tempat pembuangan kotoran sapi letaknya tidak terlalu dekat dengan kandang. Bila perlu, setiap hari kotoran sapi di buang ke tempat yang jauh (khusus).
- Jauhkan letak kandang sapi dari tempat tinggal, guna menghindari risiko penularan penyakit kudis ke manusia.
- Berikan sirkulasi udara yang nyaman, supaya sanitasi di sekitar kandang berjalan dengan lancar.
- Pisahkan sapi yang sehat dari yang terkena Scabies, agar tidak tertular.
Sekalipun sapi sudah sembuh dari Scabies, bukan berarti membiarkan sapi tanpa perawatan lagi. Justru dengan kesembuhan hewan ternak, kita bisa ekstra hati-hati dalam memelihara hewan ruminansia tersebut.
Bahkan sekalipun sekarang ini, sapi-sapi yang ada dalam kondisi sehat-sehat saja, kita tetap harus hati-hati. Supaya penyakit kulit yang membahayakan ini tidak menimpa hewan ternak itu.
Salah satunya dengan memberikan vitamin atau probiotik yang tepat untuk sapi pasca recovery dari penyakit kulit scabies.
Oleh karena itu, Anda disarankan memberikan probiotik sapi yang memiliki kandungan bakteri premium salah satunya Pseudomonas alcaligenes dan Bacillus brevis yang dapat menghambat serangan penyakit maupun mencegah timbulnya penyakit pada sapi.
Salah satu probiotik sapi yang memiliki kandungan bakteri premium tersebut yaitu Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Peternakan.
- Dengan pengaplikasian 10 ml Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Peternakan yang dicampur dengan takaran air (disesuaikan dengan jumlah ternak).
- Dapat diberikan pada minum sapi, sehingga dapat mengembalikan kesehatan sapi. Terutama untuk menambahkan bulu agar semakin lebat dan pulih akibat penyakit scabies.
Penggunaan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Peternakan atau probiotik sapi ini berasal dari bahan 100% organik, jadi untuk masa pemulihan setelah pengobatan scabies dapat menjaga kekebalan tubuh sapi untuk bisa kembali sehat.
Inti dari tindakan pencegahan sapi dari Scabies adalah menjaga kebersihan sapi juga kandangnya. Ini pun berlaku untuk hewan ternak lainnya juga sebab resiko yang sama bisa menyerang yang lain.
Amankah Sapi Yang Terserang Scabies Dikonsumsi?
Apakah anda juga menanyakan perihal aman tidaknya sapi Scabies dikonsumsi? Tentunya tetap bisa, dengan catatan bagian tubuh yang terkena kudis tidak dimakan. Jadi bagian itu dibuang dan bila perlu dibakar guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Sebab bisa saja jamur penyebab scabies tersebut dibawa oleh lalat lagi dan menimbulkan penyakit lagi? Untuk itu, harus dimusnahkan.
Tapi, tak ada salahnya untuk merawat sapi sampai betul-betul sembuh sebelum nantinya disembelih. Bagaimana pun juga, penyakit ini bisa diatasi dengan pengobatan medis maupun tradisional.
Oleh sebab itu, ketika si ruminansia terlihat menunjukkan gejala penyakit kulit harus segera ditindaklanjuti. Jangan tunggu nanti-nanti sebelum semakin memburuk.
Semakin cepat diberikan perawatan, maka semakin cepat pula sapi itu sembuh. Jadi, jangan biarkan hewan ternak kesayangan jatuh sakit ya! Lagi pula, kalau ruminansia itu terkena kudis, bisa membuat harga jualnya menurun.
Malahan tidak ada yang berminat, bukan? Berlaku juga sebaliknya. Ketika anda ingin membeli sapi, sebaiknya tidak memilih yang punya penyakit ini. Sebab untuk pengobatannya tidak mudah dan bisa menularkan ke hewan lain.
Dapat disimpulkan bahwa penyakit kudis pada sapi bisa membahayakan jika tidak segera diobati. Selain membahayakan bagi sapi itu, bahaya juga untuk sapi maupun hewan ternak lainnya. Oleh karena itu, segera berikan pengobatan yang tepat agar penyakit kulit itu cepat sembuh.
Dengan mengenali penyebab adanya Scabies pada sapi, ini bisa dijadikan pelajaran agar bisa menghindari hal-hal tersebut.
Tapi jika sudah terlambat, bisa ambil tindakan untuk memberikan obat tradisional maupun obat medis. Supaya penyakit kulit pada sapi atau Scabies bisa segera teratasi.
Jangan lupa juga untuk mengaplikasikan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Peternakan dalam masa perawatan terutama pada minum sapi, Jika anda mengalami kesulitan dalam mengatasi penyakit scabies bisa langsung menghubungi tim ahli peternakan kami. Melalui tombol dibawah ini: