Ikan Patin Tidak Mau Makan: Gejala, Penyebab, Hingga Cara Mengatasi
Kendala dalam budidaya ikan patin yang tidak mau makan, hal ini banyak tidak dilihat oleh beberapa peternak ikan.
Memiliki bisnis budidaya ikan patin memang terlihat menjanjikan karena permintaan pasar yang sangat tinggi. Keuntungan yang didapatkan juga pasti besar karena harganya yang cukup mahal.
Dibalik keuntungan yang sangat besar, bisnis budidaya ikan patin memiliki berbagai tantangannya. Salah satu tantangan yang membuat peternak ikan patin takut adalah ketika ikan patin tidak mau makan.
Anda tidak perlu takut karena ikan patin yang tidak mau makan dapat diatasi dengan cara yang mudah. Namun, pastikan anda tahu gejala dan penyebabnya terlebih dahulu.
Daftar Isi
1. Gejala Ikan Patin Tidak Mau Makan
Ikan patin yang tidak mau makan akan memperlihatkan gejala yang sangat jelas, yaitu ikan menjadi lemas dan lesu. Masalah ini bahkan membuat ikan tidak mau bergerak sama sekali dan tidak memberikan reaksi ketika anda memberikan makan.
Anda akan melihat ikan patin jarang sekali muncul ke permukaan untuk mencari makan. Bila anda perhatikan, ikan patin yang sudah lama tidak mau makan akan terlihat sangat kurus dan kecil. Padahal umur ikan patin tersebut harusnya sudah dewasa.
2. Penyebab Ikan Patin Tidak Mau Makan
Mengetahui penyebab ikan patin tidak mau makan umpan sangat penting agar anda bisa menemukan cara yang paling tepat untuk menanganinya. Anda harus mencari mana yang membuat ikan patin anda tidak mau makan dari penyebab ini:
Kondisi Stress
- Salah satu penyebab yang paling memungkinkan ikan patin tidak mau makan dalam jangka waktu yang lama adalah kondisi stress. Ikan patin bisa terkena stress karena beberapa hal. Salah satunya adalah kondisi kolam yang kurang bagus.
- Kondisi kolam yang terkena racun memberikan dampak yang paling besar hingga membuat ikan patin stress. Racun pada air kolam bisa berasal dari kotoran ikan patin dan pakan yang tersisa.
- Selain racun, kadar asam basa dan suhu yang tidak tepat, serta kandungan oksigen yang kurang juga bisa membuat ikan patin terluka hingga akhirnya stress. Ketika melihat banyak ikan patin yang tidak mau makan, segera periksa kondisi kolam.
Terkena Penyakit
- Penyebab selanjutnya yang bisa membuat ikan patin enggan makan adalah serangan penyakit. Ada banyak penyakit yang menyerang ikan patin, seperti infeksi luka, serangan parasit, infeksi jamur, serangan bakteri, keracunan, hingga kurang gizi.
- Parasit, jamur, dan bakteri yang biasanya akan menginfeksi badan ikan patin yang terluka. Munculnya parasit, jamur, maupun bakteri biasanya disebabkan oleh air kolam yang tidak berkualitas.
- Gejala dari penyakit karena infeksi bisa anda lihat dari pendarahan hingga munculnya beberapa bercak pada tubuh ikan patin. Bila memang benar penyebab ikan patin tidak mau makan adalah penyakit, segera pisahkan dari ikan yang lain agar tidak menularkan penyakit.
Jenis Pakan Tidak Sesuai
- Penyebab terakhir yang membuat ikan patin tidak mau makan adalah mereka tidak menyukai pakan yang anda berikan. Memberikan makan kepada ikan patin harus sesuai dengan nutrisi yang dibutuhkan oleh mereka.
- Selain itu, anda harus memastikan jumlah yang diberikan. Mungkin anda berpikir banyak memberikan pakan dapat membuat ikan patin cepat besar.
- Namun, ikan patin akan berhenti makan ketika kenyang. Sisa pakan tidak akan pernah dimakan lagi sampai anda memberikan pakan yang baru. Pakan yang tersisa tersebut membuat air kolam menjadi kotor dan beracun.
- Berikan juga ikan patin makan pada waktu yang konsisten agar mereka tahu kapan waktunya untuk makan.
3. Cara Mengatasi Ikan Patin Tidak Mau Makan
Kalau anda sudah menemukan penyebab ikan pati tidak mau makan, maka anda bisa menentukan cara mengatasi yang paling tepat. Dilihat dari penyebab yang memungkinkan ikan patin tidak mau makan, anda dapat memakai cara berikut ini:
Periksa Kondisi Air Kolam
- Hal pertama untuk mengatasi ikan patin yang tidak mau makan adalah memeriksa dan memperbaiki kondisi air kolam. Hal yang menyebabkan ikan patin stress adalah kualitas kolam yang sangat buruk.
- Pastikan anda membersihkan air kolam setiap hari untuk menghilangkan racun dari kotoran serta sisa pakan. Anda juga bisa mengurangi kadar racun dalam air kolam dengan cara terus mengalirkan air.
- Jika anda tidak bisa membersihkan kolam setiap hari, setidaknya gunakan filter untuk membuat air tetap bersih.
- Kadar asam basa yang tidak tepat bisa membuat kulit dan organ ikan patin terluka. Periksa kadar asam basa air kolam dengan menggunakan kertas lakmus atau pH meter. Ikan patin dapat hidup dengan baik pada tingkat asam basa sekitar 6,5 – 8,5.
- Jika air terlalu asam, gunakan batu kapur untuk membuatnya sedikit lebih basa. Anda dapat menggunakan air rebusan air ketapang untuk mengatasi air kolam yang terlalu basa.
- Suhu yang paling ideal untuk kenyamanan ikan patin adalah sekitar 27oC – 30oC. Cuaca sangat berpengaruh dalam mengubah suhu air kolam. Anda dapat mengatur suhu air kolam ikan nila dengan menggunakan pengatur suhu.
- Kadar oksigen sangat penting bagi ikan nila. Tanpa oksigen, ikan nila tidak akan bisa hidup. Kadar oksigen yang tepat untuk ikan nila adalah 2 ppm – 3 ppm. Gunakan mesin aerator untuk menambah pasokan oksigen di dalam air.
Sistem bioflok bisa meningkatkan kualitas hasil panen ikan. Tak hanya itu, sistem bioflok juga menjadi sistem budidaya yang jauh lebih mudah untuk diterapkan. Untuk dulur yang tertarik mempelajari teknik budidaya yang satu ini, dulur bisa langsung aja gabung dengan meng-klik gambar di bawah ini.
Ada banyak sekali ilmu yang akan dulur pelajari dengan mengikuti pelatihan budidaya ikan secara bioflok. Mulai dari persiapan, pengelolaan kolam, cara memaksimalkan hasil panen, serta teknik mengatasi masalah yang sering terjadi saat budidaya lele berlangsung. Tunggu apa lagi, segera daftarkan diri dengan klik disini.
Perbaikan Komposisi Pakan
Setelah anda memperbaiki kondisi air kolam, perbaiki komposisi pakan yang diberikan kepada ikan patin. Ada tiga jenis pakan yang cocok untuk ikan patin, yaitu pakan alami, pakan tambahan, dan pakan buatan.
- Anda dapat memberikan cacing, udang, ikan kecil, atau serangga sebagai pakan alami ikan patin. Ikan yang satu ini juga memakan plankton yang ada di dalam air. Pakan alami mengandung protein yang sangat tinggi. Protein memang diperlukan ikan patin untuk tumbuh besar.
- Daun singkong dan daun pepaya cocok dijadikan pakan tambahan untuk ikan patin. Meski hanya pakan tambahan, anda tetap harus memberikan pakan yang penuh nutrisi. Daun singkong atau daun pepaya mengandung mineral yang dapat membantu pertumbuhan ikan nila.
- Pelet merupakan pakan buatan yang sangat cocok untuk ikan patin karena sudah mengandung takaran nutrisi yang disesuaikan dengan kebutuhan ikan patin. Anda juga bisa membuat pelet sendiri.
- Bahan yang diperlukan untuk membuat pelet ikan patin adalah tepung ikan, tepung jagung, dedak padi, dan tepung tapioka. Aduk semua bahan tersebut ke dalam air hingga menjadi kental. Setelah kental, bentuk bulatan kecil dan kukus selama 30 menit.
Untuk perhitungan komposisi pakan ikan patin secara lengkap dengan kandungan nutrisi yang dibutuhkan, berikut ulasan mengenai Makanan Ikan Patin dan Cara Pembuatannya.
Waktu Pemberian Pakan
Ikan patin tidak tahu kapan waktu anda akan memberikan pakan sehingga mereka tidak menyambar umpan yang anda berikan. Pakan tersebut akan membusuk dan menjadi racun di dalam air.
Pastikan anda memberikan pakan ikan pada waktu yang tepat. Waktu terbaik untuk memberikan pakan kepada ikan patin adalah sekitar jam 7 pagi, 12 siang, 4 sore, dan 9 malam. Anda harus memberi makan kepada ikan patin sebanyak 4 kali.
Pemberian Suplemen
Cara terakhir untuk mengatasi ikan patin tidak mau makan adalah memberikan suplemen. Suplemen berguna untuk membentuk daya tahan tubuh yang lebih kuat agar ikan patin dapat melawan penyakit.
Penyebab ikan patin tidak mau makan adalah kondisi stress dan serangan penyakit. Memberikan suplemen yang tepat akan sangat membantu ikan patin agar tetap sehat.
Suplemen yang paling tepat untuk ikan patin adalah suplemen organik cair dari GDM. Saat membuat pelet, anda dapat menambahkan suplemen organik cair GDM ini. Anda juga bisa mencampurkannya langsung pada air kolam.
Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan mengandung Bakteri Bacillus pumilus dan Bacillus mycoides yang secara enzimatis berfungsi dapat meningkatkan nafsu makan dan meningkatkan kecernaan pakan ikan patin.
Nafsu makan yang tinggi diiringi kecernaan pakan yang baik maka akan dapat meningkatkan penyerapan nutrisi sehingga pertumbuhan ikan patin akan meningkat. Pertumbuhan yang meningkat disertai efisiensi pakan otomatis akan semakin meningkatkan keuntungan.
Selain itu Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan mengandung bakteri menguntungkan antara lain:
- Bacillus brevis
- Bacillus pumilus
- Bacillus mycoides.
Bakteri-bakteri genus bacillus ini menghasilkan berbagai antibiotik alami yang dapat meningkatkan daya tahan ikan patin terhadap berbagai cekaman.
Dengan Adanya antibiotik alami, maka ikan patin akan lebih kuat terharap penyakit.
Untuk mengetahui dosis pemakaian Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan untuk pakan maupun kedalam kolam. Anda bisa langsung berkonsultasi dengan tim ahli perikanan kami melalui tombol dibawah ini: