penyakit sapi gila

Penyakit Sapi Gila: Cara Mengobati, Gejala, Penyebab Hingga Perawatannya

Anda pecinta daging sapi? Sepertinya harus mulai hati-hati agar tidak tertular penyakit sapi gila atau dalam istilah ilmiah disebut Bovine Spongiform Encephalopathy (BSE). penyakit yang sebenarnya menyerang sapi ini, ternyata bisa menulari manusia dan berdampak buruk pada kesehatan.

Menurut data yang dipublikasikan Smith dan Barley tahun 2003 lalu, penyakit yang awalnya menyerang sapi ke sapi ini terdeteksi awal tahun 1990an silam. Tapi, jauh sebelum itu tepatnya tahun 1730 sudah diidentifikasi sebagai scrapie.

Hingga sekarang, akibat penelitian dari penyebab yang belum tuntas, maka belum bisa disimpulkan secara pasti, bakteri, virus atau hal lainkah yang menjadi cikal bakal penyakit tersebut.

Penularan dan Epidemiologi Penyakit Sapi Gila

Penyakit ini cukup meresahkan, sebab saat ini sudah bisa menularkan kepada manusia.

Cara penularannya Penyakit sapi gila lewat jaringan sapi yang terkonsumsi oleh manusia, pada jaringan tersebut sudah terdapat pembawa penyakit menular atau prion, biasanya ditemukan pada jaringan ileum, mata, tonsil, spinalis, hingga otak.

sa[pi terkena penyakit sapi gila

Setelah masuk ke dalam tubuh inang barunya, dia akan melakukan persiapan di saluran pencernaan sebelum menyerang hingga saraf perifer dan lanjut ke sistem saraf pusat yang ada di otak.

Ketika otak sudah terinfeksi, maka yang terjadi adalah rusaknya sel saraf, muncul plak pada area otak kemudian tercipta vakuola yang mengganggu sistem saraf.

Jika tidak ditangani dengan baik, infeksi ini akan menimbulkan gejala klinis yang mengganggu kesehatan penderita hingga titik terparahnya yaitu kematian.

Penularan yang terjadi pada hewan, bisa dari makanan ternak, yang dikonsumsi sapi dan berasal dari bagian tubuh hewan lain yang sudah terinfeksi penyakit BSE.

Selain itu, ada juga beberapa penularan lainnya yang terjadi dari hewan kepada manusia, sama halnya dengan penyakit Creutzfeldt-Jacob Disease (CJD) seperti:

  • Manusia melakukan transplantasi organ, dimana organ dari pendonor sudah terinfeksi BSE, contohnya seperti donor mata dan kornea.
  • Dulu, salah satu penularan terjadi pada anak-anak yang mendapatkan vaksin hormon pertumbuhan. Dimana hormon tersebut salah satunya berasal dari kelenjar hipofase mayat terinfeksi.
  • Bisa juga dari daging sapi yang sudah terkontaminasi oleh penyebab BSE, kebanyakan adalah bagian sumsum tulang belakang sapi.

Epidemiologi atau pola penyebaran dari penyakit ini memang belum terdeteksi secara lengkap, namun tercatat sudah 22 negara yang melaporkan temuan kasus sapi gila. 20 merupakan negara Eropa, satu Negara Asia yaitu Jepang, dan satunya lagi Israel.

Beberapa diantaranya yang terkenal adalah di Weybridge, Inggris pada tahun 1986, kemudian mulailah menyebar luas ke berbagai negara. Hingga tahun 2000 saja sudah tercatat 1.642 kasus penyebaran pada manusia, dimana 153 diantaranya meninggal.

Gejala & Penyebab Penyakit Sapi Gila

Untuk mengidentifikasi binatang atau manusia yang terkena BSE, ada sejumlah gejala yang bisa dilihat. Anda perlu ,termasuk apa sebenarnya penyebab dari penyakit yang tergolong menular dan berbahaya ini. 

Gejala Penyakit Sapi Gila

Gejala Penyakit sapi gila ini akan berbeda ketika penderitanya hewan dan manusia, berikut ini penjelasannya.

Gejala Pada Hewan

penyakit sapi gila

Beberapa gejala Penyakit sapi gila terlihat jelas pada hewan yang sudah terinfeksi:

  • Agresif

Sapi yang terinfeksi BSE akan mudah emosi dan kasar bahkan tidak sedikit yang melukai hewan yang ada di dekatnya. Agresifnya juga terlihat dengan sering menendang tidak menentu, terutama di awal infeksi menyerang.

  • Banyak Berbaring

Pada kondisi selanjutnya, hewan akan terlihat lemas dan kebanyakan berbaring ketimbang beraktivitas.

  • Tremor

Adanya bagian tubuh yang bergetar sendiri tanpa instruksi, bisa saja bagian kakinya, tangan, atau bagian kepala sehingga menyulitkannya saat beraktivitas.

  • Jadi Kurus

BSE juga memiliki gejala turunnya nafsu makan hewan yang terinfeksi. Alhasil tubuhnya menjadi kurus dalam waktu singkat.

  • Salah Tingkah

Hewan jadi sulit saat akan dimasukkan ke dalam kandang, terlihat panik dan salah tingkah tanpa sebab. Padahal biasanya dia sangat mudah untuk diinstruksikan masuk kandang dan istirahat.

  • Sulit Menendang

Jika biasanya hewan tersebut aktif saat menendang, dengan kecepatan dan kekuatan tendangan maksimal. Sekarang, dia akan lebih sulit menendang bahkan tendangannya tidak bertenaga.

Gejala Pada Manusia

Sedangkan pada manusia, beberapa gejala teridentifikasi setelah seseorang terinfeksi BSE.

  • Depresi

Seseorang akan terlihat murung dan suka menyendiri tanpa alasan jelas. Sama halnya dengan ciri-ciri depresi pada umumnya. Kondisi ini akan terjadi ketika penanganan penyakit dilakukan kurang cepat. Depresi juga pernah teridentifikasi pada awal ditemukannya penularan BSE dulu.

  • Mata Kabur

Berhubung penyakit ini menyerang otak dan saraf, maka gejala mata kabur juga sering dialami penderita BSE.

  • Lumpuh

Sebagai pusat saraf, otak yang sudah terserang penyebab BSE bisa membuat kinerjanya menurun. Salah satunya kelumpuhan yang terjadi akibat kondisi saraf yang menurun.

  • Amnesia

Hilang ingatan atau lupa dengan orang-orang di sekitarnya, juga menjadi salah satu gejala yang mungkin dialami orang dengan BSE.

  • Cemas

Kecemasan berlebih, juga menjadi gejala selanjutnya. Dimana penderita terlalu khawatir pada sesuatu bahkan masalah kecil sekalipun.

  • Sulit Bicara

Lagi-lagi akibat saraf yang terganggu menyebabkan penderita mengalami masalah bicara, dimana terkadang apa yang diucapkannya tidak terdengar jelas atau terlalu pelan.

Penyebab Penyakit Sapi Gila

Ada tiga penyebab seseorang bisa terinfeksi BSE, yaitu:

  • Kontaminasi

Walaupun hanya sedikit yang tertular akibat hal ini, namun sempat ditemukan kontaminasi dari jaringan penderita BSE yang digunakan oleh orang sehat. Salah satunya saat tindakan pencangkokan kulit.

  • Sporadik

Adalah penyebab yang tidak diketahui, namun membuat seseorang terinfeksi dan mengalami gejala. Penyebab ini bahkan sampai sekarang masih dalam penelitian ahli.

  • Turunan

Dari penelitian ahli, ternyata maksimal 10 persen yang menderita penyakit ini juga menurunkan penyakit pada keluarga terdekatnya. Tentunya, setelah dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh.

Cara Pengobatan Penyakit Sapi Gila

Beberapa jenis pengobatan sudah sering dilakukan untuk para penderita BSE, walaupun secara medis metode pengobatan yang dilakukan tidak ada yang bisa menyembuhkan total.

pengobatan sapi gila

Beberapa cara yang sudah dilakukan adalah:

  • Pereda gemetar atau tremor yang dialami penderita juga diberikan, diantaranya adalah Clonazepam dan ada juga Sodium Valproate tergantung diagnosa masing-masing pasien.
  • Memberikan obat untuk meredakan nyeri akibat gejala yang dialami penderita. Biasanya obat tersebut memiliki kandungan opioid.
  • Bagi penderita dengan gejala depresi dan kecemasan berlebih, cara pengobatan yang dilakukan dengan memberikan obat Antidepresan.

Cara Mencegah Penyakit BSE

Bagaimana cara mencegah agar tidak terinfeksi penyakit ini? Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan yaitu:

  • Konsumsi Daging Tanpa Tulang

Sebaiknya mulai sekarang Anda mengkonsumsi daging sapi tanpa tulang, untuk meminimalisir kontaminasi dari bagian tulang yang merupakan bagian rentan terinfeksi BSE. Sebab, tulang langsung berhubungan dengan syaraf yang notabene menjadi jalur serangan dari penyakit tersebut.

  • Musnahkan sapi BSE

Ketika terdapat sapi yang positif mengidap BSE, segera saja musnahkan dengan cara dibakar atau cara lainnya yang bisa mencegah penularan pada sapi lain atau manusia.

  • Stop Konsumsi Daging Impor

Saat ini banyak dijual daging sapi impor yang katanya punya kualitas daging lebih baik dari sapi lokal. Tapi, untuk mencegah terjangkit BSE ada baiknya hindari mengkonsumsinya. Terutama jika sapi tersebut berasal dari negara yang pernah jadi tempat penyebaran BSE.

  • Darah Transfusi Aman

Ketika sedang berada di luar negeri, sebaiknya hindari melakukan transfusi darah. Jika terpaksa, maka Anda harus memastikan darah tersebut aman dan tidak terkontaminasi BSE.

Menambah wawasan tentang seluk beluk penyakit sapi gila sangat penting, walaupun untuk Indonesia sampai saat ini belum ditemukan sapi yang teridentifikasi memiliki penyakit tersebut.

Paling tidak, Anda bisa mencegah penularan dengan cara yang sudah dianjurkan.

Kenali juga dan identifikasi gejala serang penyakit sapi lainnya, berikut Jenis Penyakit Sapi dan Cara Penanganannya Secara Lengkap.

Lakukan Pencegahan Dengan Probiotik Sapi

Penyakit sapi gila ini bisa saja dicegah pastinya dengan memperhatikan kesehatan secara berkala.

Terlebih mengenai kebersihan kandang dan kondisi kesehatan sapi, sebab pencegahan selalu menjadi hal utama yang ditekankan agar tidak mengakibatkan adanya serangan penyakit.

Oleh karena itu, Anda disarankan memberikan probiotik sapi yang memiliki kandungan bakteri premium salah satunya Pseudomonas alcaligenes dan Bacillus brevis yang dapat menghambat serangan penyakit maupun mencegah timbulnya penyakit pada sapi.

suplemen organik cair gdm spesialis ternak 5ltr

Salah satu probiotik sapi yang memiliki kandungan bakteri premium tersebut yaitu Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Peternakan.

  • Dengan pengaplikasian 10 ml Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Peternakan yang dicampur dengan takaran air (disesuaikan dengan jumlah ternak).
  • Dapat diberikan pada minum sapi, sehingga dapat mengembalikan kesehatan sapi. Terutama untuk menambahkan bulu agar semakin lebat dan pulih akibat penyakit scabies.

Penggunaan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Peternakan atau probiotik sapi ini berasal dari bahan 100% organik, jadi untuk masa pemulihan setelah pengobatan scabies dapat menjaga kekebalan tubuh sapi untuk bisa kembali sehat.

Jika Anda membutuhkan berkonsultasi dengan tim ahli peternakan kami, mengenai pencegahan penyakit sapi gila dengan probiotik sapi GDM. Silahkan melalui tombol dibawah ini: