Penyakit Babi: Jenis, Gejala Serangan, Penyebab, dan Cara Mengatasi
Perlu Anda ketahui, dalam menangani penyakit babi selain ditangani oleh dokter hewan. Tentu Anda harus memahami gejala maupun serangan penyakit babi agar tidak menimbulkan banyak kerugian dalam budidaya.
Inilah yang menjadi salah satu langkah pencegahan yang harus Anda ketahui agar hasilnya lebih maksimal. Tingkat serangan penyakit babi paling banyak disebabkan oleh banyak faktor, meskipun adanya serangan virus tapi tentu teknis perawatan juga terpengaruh.
Berdasarkan data, Bali menjadi tempat peternakan babi terbesar di Indonesia. Nusa Tenggara Timur dan Sumatera Utara menjadi tempat kedua dan ketiga. Pada daerah tersebut permintaan daging babi memang cukup tinggi sehingga anda harus bisa menghindari babi dari berbagai jenis penyakit agar dapat terus memenuhi permintaan pasar.
Daftar Isi
Jenis Penyakit Babi
Ada banyak sekali jenis penyakit yang bisa menyerang babi. Gejala babi sakit juga berbeda-beda tergantung dari tingkat keparahan. Setidaknya ada 10 jenis penyakit pada babi yang harus anda ketahui. Berikut ini adalah 10 jenis penyakit babi dan pengobatan yang dapat anda lakukan:
1. Ambing Indukan Babi Bengkak
Gejala Serangan
Ambing merupakan organ penghasil susu bagi babi. Serangan penyakit ambing yang bengkak bisa terlihat dari puting susu babi yang membesar dan tidak bisa mengeluarkan air susu. Penyakit bengkak babi yang satu ini akan membuat babi kesakitan dan demam jika terus dibiarkan.
Selain itu, anak babi juga tidak bisa menyusui sehingga rentan kehilangan nutrisi yang sangat penting dalam masa pertumbuhan.
Penyebab
Beberapa penyebab penyakit mastitis atau ambing bengkak pada babi adalah terjadinya penurunan gen yang mempengaruhi ukuran gen, serangan bakteri, faktor umur, faktor lingkungan, dan faktor produksi susu.
Cara Mengatasi
Cara mengobati babi yang sakit karena ambing bengkak adalah dengan memberikan antibiotik yang tepat. Lincomycin dan erytromycin merupakan dua antibiotik yang cocok untuk mengatasi penyakit ini. Periksa infeksi pada puting babi. Jika ada infeksi, basuh dengan alkohol sebelum memberikan antibiotik.
2. Diare Pada Anak Babi
Gejala Serangan
Penyakit diare umumnya menyerang babi dengan umur yang masih cukup muda, yaitu sekitar 1 tahun hingga 3 tahun. Gejala yang ditunjukkan terlihat dari kotorannya yang sangat encer, frekuensi buang air besar yang sering, hingga badan yang lemas, dan muka yang pucat.
Penyebab
Bakteri bernama Escherichia Coli menjadi penyebab yang membuat anak babi mengalami diare. Tentu ada sebabnya penyakit ini bisa sampai masuk ke dalam tubuh anak babi, seperti faktor lingkungan yang kotor dan sirkulasi udara yang tidak baik dalam kandang.
Cara Mengatasi
Berikan makanan yang bersih. Pastikan juga anda membersihkan kandang secara rutin setiap hari. Obati penyakit diare pada anak babi dengan memberikan obat anti diare khusus untuk babi.
3. Gangguan Saluran Pencernaan
Gejala Serangan
Selain diare, ada penyakit saluran pencernaan lain pada babi dengan gejala perut yang sakit, selalu menunduk, dan frekuensi buang air besar yang sangat tinggi. Gangguan saluran pencernaan umumnya menyerang babi yang tidak mengolah protein.
Penyebab
Pencernaan babi yang tidak mampu mengolah protein menjadi penyebab utama gangguan saluran penceraan. Selain itu, ada pula beberapa bakteri yang membuat babi mengalami gangguan pencernaan.
Cara Mengatasi
Anda bisa memberikan asam organik kepada babi agar fungsi pencernaan dapat berjalan dengan optimal untuk menyerap protein. Selain itu, gunakan juga anti bakteri untuk membunuh bakteri di dalam pencernaan babi.
4. Penyakit ASF
Gejala Serangan
Penyakit ASF atau African Swine Fever menyebabkan babi mengalami demam yang sangat tinggi serta kehilangan nafsu makan. Pada kasus yang sudah parah, penyakit African Swine Fever ini dapat menyebabkan pendarahan pada bagian kulit babi.
Babi yang sedang bunting ketika mengidap penyakit yang satu ini juga memiliki kemungkinan besar mengalami keguguran.
Penyebab
Virus menjadi dalang penyakit ini yang penularannya melalui pakan yang sudah terkontaminasi, kandang yang kurang bersih, hingga kontak langsung dengan babi yang mengidap penyakit ASF. Penularan penyakit yang satu ini cukup cepat.
Cara Mengatasi
Penanganan awal yang harus anda lakukan ketika melihat ada babi yang mengidap penyakit ASF adalah memisahkan babi tersebut dari babi yang lain agar tidak ada penularan. Setelah itu, berikan antibiotik dan anti virus kepada babi untuk menekan gejala penyakit ASF.
4. Penyakit Mastitis
Gejala Serangan
Penyakit mastitis masih berhubungan dengan kelenjar susu babi. Gejala yang ditimbulkan dari penyakit mastitis adalah kurangnya produksi susu dan lesu. Hal ini juga berdampak pada anak babi yang kekurangan asupan gizi.
Penyebab
Ada beberapa penyebab penyakti mastitis, seperti infeksi bakteri, hormon babi yang terganggu, dan teknik perawatan yang kurang baik hingga membuat babi stress.
Cara Mengatasi
Babi yang terinfeksi oleh penyakit mastitis dapat diobati dengan memberikan suntikan oksitosin dengan dosis yang kecil terlebih dahulu. Setelah itu, berikan juga antibiotik untuk mencegah infeksi bakteri yang semakin parah.
5. Penyakit Disentry
Gejala Serangan
Penyakit disentry bukan hanya menginfeksi babi, manusia juga bisa tertular penyakit ini. Karena itu, anda harus lebih berhati-hati menangani babi yang mengidap penyakit disentry. Gejala umumnya adalah diare dengan kotoran yang berlendir serta darah.
Penyebab
Pada babi, penyakit disentry sangat umum disebabkan oleh bakteri. Pakan dan kandang yang kurang bersih menjadi penyebab babi bisa tertular penyakit disentry.
Cara Mengatasi
Menjaga kebersihan pakan dan kandang menjadi cara terbaik untuk mengatasi penyakit disentry pada babi. Anda juga bisa menggunakan anti bakteri untuk membunuh bakteri yang menyebabkan penyakit disentry ini.
6. Penyakit Mencret (White Scours)
Gejala Serangan
Sesuai namanya, penyakit yang satu ini terlihat dari adanya warna putih pada kotoran babi. Penyakit ini lebih sering menyerang anak babi. Namun, terkadang menyerang induk babi juga sehingga membuatnya tidak mau menyusui.
Penyebab
Udara yang terlalu lembap atau dingin dan pakan yang buruk menjadi penyebab penyakit white scours pada babi.
Cara Mengatasi
Buat udara di dalam kandang menjadi sedikit lebih hangat. Selain itu, berikan juga obat khusus untuk mengatasi penyakit white scours. Anda bisa menambahkan obat tersebut pada pakan babi.
7. Penyakit Scabies
Gejala Serangan
Scabies merupakan penyakit yang menyerang kulit babi dengan gejala gatal-gatal dan munculnya bintik hitam. Pada kasus yang parah, babi bisa kehilangan berat badan karena tidak nafsu makan dan stress,
Penyebab
Penyakit scabies disebabkan oleh parasit tungau yang tinggal di permukaan kulit babi. Ukuran tungau ini memang sangat kecil, tetapi anda bisa melihatnya tanpa bantuan alat jika di tempat gelap.
Suhu yang terlalu lembap membuat tungau ini hinggap di tubuh babi. Kondisi kandang yang jelek juga menjadi penyebab penyakit yang satu ini.
Cara Mengatasi
Memberikan obat anti radang atau anti inflamasi, memandikan babi, dan memberikan sulfur dapat mengusir tungau tersebut.
8. Penyakit Hog Cholera
Gejala Serangan
Gejala penyakit hog cholera pada babi terlihat dari suhu badan yang meningkat hingga 41oC, batuk, dan berkerumun. Tingkat kematian penyakit yang satu ini pada babi muda cukup tinggi.
Penyebab
Virus CSF menjadi penyebab penyakit hog cholera pada babi yang tersebar melalui pakan dan peralatan yang peternak gunakan.
Cara Mengatasi
Meski tingkat kematian penyakit hog cholera cukup tinggi, anda bisa mengatasinya dengan cara memberikan pakan yang bersih.
9. Penyakit PDNS
Gejala Serangan
Penyakit PDNS sama seperti penyakit ASF sehingga menimbulkan gejala yang sama, seperti demam tinggi dan kurangnya nafsu makan.
Penyebab
Penyebab penyakit yang satu ini juga adalah virus yang menular dari kontaminasi dengan babi pengidap.
Cara Mengatasi
Penanganan penyakit PDNS pada babi bisa dilakukan dengan memisahkan babi yang sakit terlebih dahulu. Setelah itu, berikan obat anti virus dan antibiotik untuk mengurangi gejala babi yang sakit.
Langkah Pencegahan Serangan Penyakit Babi
Mendapati babi yang terserang penyakit pasti sangat meresahkan bagi peternak babi. Sebelum babi terkontaminasi penyakit, ada baiknya anda mencegah serangan penyakit pada babi terlebih dahulu. Lakukan langkah ini untuk mencegah serangan penyakit pada babi:
1. Jenis Pakan
Memberikan pakan yang tepat akan membantu mencegah penyakit pada babi. Untuk itu, anda harus mengetahui kategori pakan yang berkualitas untuk babi.
- Pakan yang baik untuk babi haruslah bersih dan masih layak makan agar tidak ada kontaminasi virus atau bakteri yang bisa menyebabkan penyakit. Selain itu, pastikan pakan babi memenuhi kebutuhan nutrisi babi.
- Kandungan nutrisi pakan yang tepat untuk babi haruslah mengandung karbohidrat, serat, protein, mineral, dan vitamin. Babi membutuhkan mineral seperti kalsium, fosfor, magnesium, natrium, kalium, suflur, besi, mangan, dan seng. Babi juga membutuhkan vitamin A, vitamin D, vitamin E, dan vitamin K.
- Protein sangat penting bagi babi untuk membuat pertumbuhan babi semakin optimal. Kebutuhan protein untuk babi berkisar antara 13% hingga 20% tergantung dari usia babi.
- Babi juga membutuhkan air yang cukup, yaitu sekitar 1,5 liter setiap hari. Babi yang masih kecil juga membutuhkan air susu dari induk.
2. Kebersihan Kandang
Kandang yang kotor menjadi penyebab banyak penyakit pada babi. Untuk mencegah penyakit pada babi, anda harus sering membersihkan kandang secara rutin. Bukan hanya membersihkan, anda juga harus melakukan cara yang benar.
Mulai bersihkan kandang babi dari lantainya menggunakan air sabun. Kemudian, bilas lantai menggunakan air bersih dan siram desinfektan untuk memastikan tidak ada virus atau bakteri yang tertinggal.
Bersihkan juga tempat pakan dan minum babi dengan cara yang sama. Setelah itu, bersihkan bagian dinding dan atap kandang menggunakan air sabun dan desinfektan.
Pastikan kandang memiliki sirkulasi udara yang lancar agar ruangan tidak membuat babi kesulitan bernapas. Kandang yang bersih membaut babi tidak gampang stress.
3. Penambahan Suplemen
Cara terakhir untuk mencegah penyakit pada babi adalah memberikan suplemen yang tepat. Salah satu suplemen yang dapat menunjang pertumbuhan dan daya tahan tubuh babi adalah Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Peternakan.
Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Peternakan terbuat dari bahan alami sehingga aman untuk babi. Dalam suplemen ini, terkandung juga bakteri baik yang membuat pencernaan babi semakin baik.
- Berikan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Peternakan kepada babi berumur 3 hari hingga 1 bulan dengan dosis 5 ml pada pagi hari. Jika babi sudah berumur 1 bulan hingga 1 tahun, berikan suplemen organik cair GDM spesialis ternak sebanyak 10 ml yang dibagi menjadi 2, yaitu 5 ml pada pagi hari dan sore hari.
- Kalau babi sudah berumur lebih dari 1 tahun, anda dapat memberikan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Peternakan dengan dosis 20 ml. Pemberian dibagi menjadi dua, yaitu 10 ml pada pagi hari dan sore hari.
- Berikan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Peternakan setiap hari untuk mendapatkan hasil yang optimal pada babi.
Itulah daftar penyakit pada babi yang harus anda waspadai. Sebelum babi anda terinfeksi penyakit di atas, cegah menggunakan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Peternakan. Salah satu suplemen yang memiliki banyak manfaat, Babi sering kali mengalami penyakit mencret yang dikarenakan sistem pencernaan yang terganggu sehingga penyerapan nutrisi kurang maksimal dan daya cerna babi menurun.
Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Peternakan mengandung bakteri yang baik untuk pencernaan pada babi, sehingga dapat memperbaiki sistem pencernaan dan meningkatkan daya cerna babi serta dapat menghentikan mencret atau diare.
Semakin meningkatkanya nafsu makan terutama pada anakan babi, maka daya tahan tubuh anakan babi semakin tinggi di karenakan metabolisme tubuh babi menjadi lebih baik di bandingkan sebelumnya. Dengan begitu, ternak babi menjadi lebih kebal terhadap serangan penyakit.
Anda harus tau lebih mengenai penggunaan probiotik babi secara lengkap dan berkonsultasi dengan tim ahli peternakan kami melalui tombol dibawah ini: