cara menjadikan koi juara

Peningkatan Warna Ikan Koi dengan Micrococcus roseus

kolam ikan koi

Ikan koi atau nishikigoi sebagai salah satu ikan hias yang banyak diminati karena keindahan bentuk badan serta warnanya, dan dipercaya membawa keuntungan oleh para pecinta koi di Indonesia. Jenis ikan koi yang memiliki harga cukup baik dan stabil di pasar dunia yaitu kohaku, taisho, sanshoku, showa, shiro, utsuri, shusui, asagi, goromo, goshiki, bekko, tancho, kinginrin, dan kawarimono.

Ikan hias koi memiliki nilai keindahan yang berbeda-beda dapat dilihat dari fisik maupun tingkah lakunya. Pemanfaatan ikan sebagai hiasan dalam dekorasi akuarium merupakan konsumsi seni bagi penikmatnya. Warna cemerlang, bentuk cantik, badan mulus, lucu, sehat dan gerakan gesit adalah daya tarik ikan hias bagi penggemarnya.

Untuk Memperoleh Penampilan Warna Terbaik Pada Ikan, Maka Dosis Sumber Pigmen Warna Yang Diberikan Harus Tepat :

Pada dasarnya hewan perairan tidak dapat mensintesis karotenoid dalam tubuhnya oleh karena itu harus mendapatkan pigmen ini dari pakan. Senyawa yang sering digunakan dalam meningkatkan penampilan ikan hias adalah astaxanthin dan canthaxanthin (Amin dkk., 2012).

Astaxanthin dan canthaxantin merupakan pigmen karotenoid berwarna merah yang banyak tersedia di alam seperti fitoplankton dan krustacea. Astaxanthin dapat diperoleh dari berbagai organisme laut seperti mikroalga serta didapat dari beberapa jenis ikan seperti salmon, tuna dan trout juga terdapat pada sekelompok krustacea. Sedangkan canthaxanthin dapat diperoleh dari jamur, alga hijau, bakteri dan krustacea.

Perubahan warna ikan koi tergantung pada jumlah komponen bahan warna dalam komposisi pakan. Ikan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk memecah bahan karoten menjadi pigmen warna, apabila jumlah pigmen yag terdapat dalam pakan semakin banyak. Secara fisiologis ikan mengubah pigmen yang diperoleh dari makanannya sehingga menghasilkan variasi warna.

Proses Pembentukan Warna Ikan Koi

warna ikan koi

Warna pada ikan disebabkan adanya sel kromatofora yang terdapat pada bagian kulit dermis pada sisik, diluar maupun di bawah sisik. Proses terbentuknya warna secara kimia dalam tubuh ikan ialah karatenoid yang larut dalam lemak akan dicerna pada bagian usus oleh enzim lipase pankreatik akan menghidrolisis trigliserid menjadi monogliserid dan asam lemak.

Garam empedu berfungsi sebagai pengemulsi lemak sehingga terbentuk partikel lemak berukuran kecil yang disebut micelle yang mengandung asam lemak, monogliserid dan kolesterol. Karatenoid dalam sitoplasma sel mukosa usus halus dipecah menjadi retinol kemudian diserap oleh dinding usus bersamaan dengan diserapnya asam lemak secara difusi pasif dan digabungkan dengan micelle kemudian berkumpul membentuk gelembung lalu diserap melalui saluran limfatik.

Sistem bioflok bisa meningkatkan kualitas hasil panen ikan. Tak hanya itu, sistem bioflok juga menjadi sistem budidaya yang jauh lebih mudah untuk diterapkan. Untuk dulur yang tertarik mempelajari teknik budidaya yang satu ini, dulur bisa langsung aja gabung dengan meng-klik gambar di bawah ini.

Ada banyak sekali ilmu yang akan dulur pelajari dengan mengikuti pelatihan budidaya ikan secara bioflok. Mulai dari persiapan, pengelolaan kolam, cara memaksimalkan hasil panen, serta teknik mengatasi masalah yang sering terjadi saat budidaya lele berlangsung. Tunggu apa lagi, segera daftarkan diri dengan klik disini.

Cara Menyuburkan Plankton di Kolam Ikan Koi Atau Tambah Dengan Suplemen Organik Cair

Selanjutnya micelle bersama retinol masuk kesaluran darah dan ditransportasikan menuju ke hati, di hati retinol bergabung dengan asam palmitat dan disimpan dalam bentuk retinil-palmitat. Bila diperlukan oleh sel-sel tubuh retinil palmitat akan diikat oleh protein pengikat retinol (PPR) yang disintesis di hati. Selanjutnya ditransfer ke protein lain, untuk diangkut sel-sel jaringan. Dengan demikian karatenoid dapat terserap dalam tubuh

Saat ini sudah banyak beredar zat warna sintetik yang dapat ditambahkan dalam pakan tetapi hasilnya tidak sebaik menggunakan sumber pigmen alami. Salah satu sumber pigmen alami tersebut adalah bakteri Micrococcus roseus dalam SOC GDM Ikan.  Bakteri ini bisa hidup dihabitat seperti sisik ikan, kulit organisme lainnya,  tanah dan air serta berukuran 1.0-1.5 mm, temperature optimal untuk pertumbuhannya adalah 25-35°C, berwarna pink mencolok bila dibiakkan dalam Agar TSA.

Jadi tidak perlu menambahkan bahan sintetik lainnya untuk meningkatkan warna ikan koi. Tetapi cukup dengan mengaplikasikan Suplemen Organik Cair GDM Ikan, penggunaannya langsung melalui air atau bisa juga dicampurkan dengan pellet ikan. Kualitas air terjaga, ikan koi sehat serta meningkat kecerahan sisiknya.

SOC GDM Ikan solusi paket hemat untuk kita semua.

Daftar Pustaka

Pardosi, A. H., Usman, S dan Indra L. 2014. Pengaruh Konsentrasi Tepung Wortel (Daucus carota L) pada Pakan Terhadap Peningkatan Warna Ikan Koi (Cyprinus carpio).

Amin, I.M., Rosidah dan W. Lili. 2012. Peningkatan Kecerahan Warna Udang Red Cherry (Neocaridina heteropoda) Jantan melalui Pemberian Astaxanthin dan Canthaxanthin dalam Pakan. Jurnal Perikanan dan Kelautan 3 (4) : 243-252.