Cara Merawat Sapi Agar Cepat Besar
Kualitas sapi sangat dipertimbangkan dari segi harga jual, maka dari itu Anda harus memperhatikan cara merawat sapi agar cepat besar. Hal inilah yang mempengaruhi kualitas sapi agar memiliki harga jual bagus.
Tidak heran bisnis ternak sapi sangat menjanjikan. Meski permintaan pasar cukup tinggi, tidak semua peternak sapi bisa berhasil. Salah satu masalahnya adalah kendala membuat sapi cepat besar.
Tentu saja sapi yang siap dijual adalah sapi yang besar, sehat, dan kuat. Tiap semua peternak memiliki kemampuan untuk merawat sapi agar cepat besar. Namun, anda bisa mempelajari cara merawat sapi cepat gemuk dengan mudah.
Daftar Isi
Perawatan Agar Sapi Cepat Besar
Ada banyak sekali cara perawatan sapi yang harus anda lakukan agar bisa tumbuh besar dengan cepat. Cara merawat sapi perah dengan sapi pedaging jelas berbeda. Cara merawat sapi hamil dan cara merawat induk sapi menyusui juga tentu berbeda. Lakukan hal berikut ini sebagai langkah cara perawatan sapi dalam segala kondisi:
1. Jenis Pakan dan Cara Pemberian
Cara merawat hewan sapi yang paling penting adalah memberi jenis pakan yang tepat. Pertumbuhan sapi sangat bergantung pada nutrisi yang didapatkannya dari pakan. Nutrisi yang dibutuhkan sapi antara lain adalah protein kasar, bahan kering, kalsium, dan fosfor.
Pertimbangkan berat badan, kondisi, jenis sapi, dan umur untuk mengetahui jumlah nutrisi yang dibutuhkannya.
Untuk jenis sapi potong bunting, anda bisa memahami kebutuhan nutrisi berikut ini:
Untuk jenis sapi potong menyusui, anda bisa memahami kebutuhan nutrisi berikut ini:
Kebutuhan nutrisi untuk sapi potong dalam kondisi normal, bunting, menyusui berbeda-beda Namun, tetap membutuhkan bahan kering, protein, kalsium, dan fosfor.
Bahan kering berfungsi sebagai sumber karbohidrat untuk sapi. Karbohidrat sendiri berfungsi sebagai sumber energi. Protein kasar berfungsi untuk menjaga dan menambah bobot sapi serta fungsi organ lainnya. Kalsium dan fosfor berperan untuk membuat sapi semakin sehat.
Kebutuhan nutrisi untuk sapi perah cukup berbeda dengan sapi potong. Sapi perah lebih membutuhkan lemak, serat, dan kadar abu agar bisa memproduksi susu yang berkualitas.
Setelah mengetahui kebutuhan nutrisi setiap kondisi sapi, anda juga harus mengetahui jenis dan kandungan nutrisi dari suatu pakan.
Ada 3 jenis pakan yang harus anda berikan kepada sapi, yaitu pakan hijauan, pakan konsentrat, serta pakan tambahan.
Seperti namanya, pakan hijauan berasal dari tanaman hijau. Biasanya serat dari pakan hijauan sangat tinggi. Pakan konsentrat merupakan pakan dengan serat yang lebih rendah. Anda harus menggabungkan pakan hijauan dan pakan konsentrat agar sapi lebih mudah mengolah pakannya.
Pakan hijauan yang umum diberikan kepada sapi adalah gamal, lamtoro, rumput gajah, rumput raja, tebon jegung, dan jerami padi kering. Sedangkan pakan konsentrat yang sering dijadikan pakan sapi adalah ampas tahu, ampas sagu, bungkil kelapa, dedak padi, dedak jagung, dan onggok.
Pakan tambahan dapat anda berikan kepada sapi untuk memenuhi kebutuhan mineral dan vitamin. Pemberian suplemen merupakan pakan tambahan yang sangat ideal.
Mencari tahu kandungan nutrisi dari pakan hijauan dan konsentrat sangat penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisi sapi.
Sedangkan kandungan nutrisi pakan konsentrat untuk sapi berikut ini:
Anda bisa meracik pakan yang tepat antara pakan hijauan dan pakan konsentrat sesuai kondisi sapi. Misalnya anda ingin memberi pakan untuk sapi perah yang dalam masa pembibitan yang butuh protein kasar sebesar 10,4%, maka anda bisa memberikan pakan tebon jagung dan dedak padi dengan jumlah protein kasar yang mencapai 15,6%.
2. Pemantauan Kesehatan Secara Berkala
Cara perawatan sapi yang baru melahirkan, sapi potong, dan perawatan sapi perah yang tidak boleh anda lupakan adalah memantau kesehatannya dengan rutin.
Ada banyak sekali penyakit yang bisa menyerang sapi kapan saja. Dengan memeriksa kesehatan sapi secara berkala, anda bisa mengetahui gejala penyakit sehingga bisa mencegah sebelum semakin parah.
Memeriksa kesehatan sapi sangatlah mudah dengan cara melihat tingkah laku dan menepuk badan sapi. Sapi yang menyendiri, tidak nafsu makan, jarang bergerak, lebih suka berbaring, menggosokkan badannya menjadi gejala adanya serangan suatu penyakit.
Selain itu, tepun perut sapi untuk memeriksa kesehatannya. Jika perut samping bengkak dan kembung, ada tanda bahwa terjadi penyakit pencernaan pada sapi.
Jangan lupa periksa mata, hidung, mulut, dan anus sapi. Pastikan semua bagian tersebut selalu bersih dan tanpa lendir.
3. Pemilihan Jenis Kandang
Agar bisa tumbuh dengan cepat dan sehat, sapi harus bergerak dengan leluasa. Membatasi pergerakannya dengan menampung banyak sapi dalam satu kandang justru akan membuat sapi stress. Sapi yang stress biasanya lebih mudah terserang penyakit sehingga lebih sulit berkembang.
Pertimbangkan lokasi dan banyaknya sapi ketika ingin membuat kandang. Jika lokasi kandang berada pada dataran tinggi, usahakan untuk membuat kandang yang lebih tertutup agar sapi tidak kedinginan. Begitu juga sebaliknya.
Selain itu, pastikan kandang sapi tidak terlalu dekat dengan pemukiman warga. Jarak yang ideal antara kandang sapi dan rumah warga adalah lebih dari 10 meter. Terlalu banyak orang juga bisa membuat sapi stress.
Ada beberapa jenis kandang yang harus anda pilih dengan mempertimbangkan jumlah sapi, yaitu kandang individu dan kandang kelompok.
Kandang individu merupakan model kandang yang membagi satu sapi pada satu tempat. Kelebihan jenis kandang ini dapat membuat sapi lebih tenang dan lebih mudah mengontrol pakannya.
Kandang kelompok adalah model kandang yang membiarkan sapi bersama dalam satu tempat. Jenis kandang kelompok memiliki kelebihan, seperti lebih mudah dibersihkan dan lebih efisien ketika dibangun.
4. Jadwal Vaksinasi
Kalau anda memiliki anak sapi atau pedet, jangan lupa untuk memberikannya vaksin. Memberikan vaksin kepada sapi menjadi cara merawat sapi pedetan yang wajib dilakukan secara rutin.
Ada beberapa syarat yang harus anda perhatikan sebelum melakukan vaksinasi kepada sapi, yaitu sapi harus dalam kondisi sehat, belum pernah terserang penyakit dalam waktu dekat, dan tidak dalam kondisi hamil atau menyusui.
Tiga jenis vaksin yang disuntikkan kepada sapi adalah vaksin virus, bakteri, dan protozoa. Ketiga mikroorganisme itu merupakan penyebab utama penyakit pada sapi.
Untuk mengetahui jadwal vaksin yang tepat bagi sapi, anda bisa berkonsultasi pada dokter hewan.
5. Kebersihan Kandang
Pemberian pakan yang tepat, pemeriksaan kesehatan yang rutin, dan vaksinasi harus diimbangi dengan kebersihan kandang. Berbagai penyakit yang menghambat pertumbuhan sapi datang dari lingkungan yang kotor. Karena itu, penting juga memiliki kandang yang mudah dibersihkan.
Ketika membersihkan kandang sapi, pastikan anda menggunakan sabun dan desinfektan. Pastikan anda membersihkan setiap sudut kandang hingga atap. Jangan lupa membersihkan wadah pakan dan minum sapi.
Faktor Penunjang Agar Sapi Cepat Besar
Ada juga beberapa faktor yang dapat membuat sapi cepat besar. Mengetahui faktor berikut ini sangat penting agar anda bisa melakukan perawatan pedet dengan lebih baik sehingga cepat besar dan sehat:
1. Jenis atau Bakalan Sehat
Memilih bakalan yang sehat akan membantu anda lebih mudah dalam cara merawat lembu atau sapi. Memilih anak sapi yang sehat tidaklah sulit, cukup perhatikan beberapa bagian tubuhnya saja.
Bakalan sapi yang sehat memiliki tubuh yang proporsional antara badan bagian depan dan belakang, dada lebar, pantat besar, perut kecil, kaki yang kokoh dan normal, serta seluruh bagian tersebut harus kuat.
Bulu, mata, hidung, dan mulut bakalan sapi yang berkualitas akan bersih. Selain itu, bakalan sapi yang baik akan sangat responsif terhadap keadaan sekitar.
Memilih bakalan sapi yang sehat juga bisa berasal dari induk yang sehat. Karena itu, anda harus tahu cara merawat sapi bunting. Pilihlah bakalan dari jenis sapi yang memang tahan terhadap penyakit, seperti sapi brahma.
2. Jenis dan Komposisi Pakan Seusai
Sebelumnya anda sudah mengetahui jenis dan komposisi pakan yang sesuai untuk segala kondisi sapi. Sebagai cara perawatan sapi perah, anda harus memberikan pakan dengan sesuai kebutuhan nutrisinya.
Memberikan jenis dan komposisi pakan yang tepat harus dilakukan setiap hari karena sapi membutuhkan nutrisi yang tepat setiap hari agar bisa tumbuh besar dengan waktu yang cepat.
3. Kebutuhan Mineral atau Minum
Selain memperhatikan pakannya, anda juga harus memperhatikan mineral dan minum sapi. Hal ini dapat menunjang pertumbuhan sapi agar lebih cepat besar. Memberikan minum terlalu sedikit dapat menghambat pertumbuhan sapi, sedangkan minum terlalu banyak membuat sapi kehilangan beberapa mineral dan vitamin.
Mineral yang dibutuhkan sapi adalah kalsium, fosfor, dan garam. Ketiga mineral ini bisa didapatkan dari pakan.
Sedangkan kebutuhan minum pada sapi harus menyesuaikan pakannya. Umumnya, sapi butuh minum sebanyak 3 liter hingga 6 liter berbanding 1 kg bahan kering.
Misalkan anda memiliki sapi potong dengan berat 100 Kg, yang mana kebutuhan bahan kering adalah sekitar 2,4 kg. Maka, sapi tersebut butuh minum sebanyak 7,2 liter sampai 14,4 liter.
4. Pemantauan Ahli Kesehatan
Faktor penunjang yang sering diabaikan orang adalah memeriksa sapi kepada ahli kesehatan. Mungkin anda bisa memeriksa kesehatan sapi sendiri. Namun, ahli kesehatan bisa menentukan langkah selanjutnya untuk membuat sapi lebih sehat.
Sapi dapat diperiksakan kepada ahli kesehatan pada kondisi hamil, sebelum melahirkan, pasca melahirkan, hingga sebelum dipotong. Jika sapi telah menunjukkan gejala penyakit, seperti perut kembung dan tidak menghasilkan susu, segera periksakan ke ahli kesehatan juga.
5. Pemberian Suplemen
Langkah terakhir dalam perawatan sapi adalah memberikan suplemen yang tepat. Pemberian suplemen akan menambah imunitas sapi. Sapi dengan imunitas yang kuat akan lebih cepat besar.
Berikan suplemen organik yang terbuat dari bahan alami sehingga lebih aman untuk sapi dan lingkungan sekitar. Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Peternakan merupakan suplemen yang tepat untuk sapi karena terbuat dari bahan alami berupa minyak hewani, rumput laut, dan algae.
Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Peternakan juga mengandung 6 bakteri baik yang berguna melancarkan pencernaan sapi. Penyakit pada pencernaan sapi merupakan penyakit yang paling sering menjangkitnya.
- Aplikasikan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Peternakan saat sapi berumur kurang dari 1 bulan sebanyak 10 ml untuk satu ekor. Berikan setiap hari pada pagi hari.
- Saat sapi berumur antara 1 bulan hingga 1 tahun, berikan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Peternakan dengan dosis 20 ml. Berikan sebanyak 10 ml pada pagi hari dan 10 ml pada sore hari.
- Jika sapi sudah berumur lebih dari 1 tahun, tambahkan dosis Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Peternakan menjadi 30 ml untuk satu ekor. 15 ml diberikan pada pagi hari dan 15 ml diberikan pada sore hari.
Berikan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Peternakan setiap hari kepada sapi untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Anda membutuhkan ketekunan dan konsistensi agar bisa merawat sapi agar cepat besar. Segera perbaiki pakan dan kandang yang anda miliki. Pantau juga kesehatan sapi setiap hari dengan membawanya kepada ahli kesehatan dan berikan vaksin. Jangan lupa berikan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Peternakan untuk menunjang pertumbuhannya.
Selain itu, Anda juga bisa menghubungi tim ahli peternakan kami melalui tombol dibawah ini: