Cara Menstabilkan pH Air Kolam Ikan

Budidaya ikan saat ini sedang banyak digemari oleh kalangan masyarakat. Selain murah dan mudah, bisnis budidaya ikan kerap kali meraup keuntungan yang besar apabila panen berhasil. Tentu saja keberhasilan tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya perawatan media kolam yang baik, salah satunya adala pH air kolam yang stabil.

Air kolam menjadi salah satu tolak ukur dalam menentukan keberhasilan budidaya ikan. Air kolam yang baik selalu memiliki pH yang stabil di kisaran optimal dan tidak berbau. Dengan demikian akan membuat tumbuh kembang ikan menjadi baik.

Sebaliknya, kualitas pH air kolam ikan yang menurun akan membuat pertumbuhan ikan menjadi terganggu dan berakibat pada terserangnya hama dan penyakit yang akan membuat ikan menjadi tidak sehat,

Lalu, bagaimana mengetahui pH air kolam ikan yang menurun? Simak ulasan berikut.

1. Kenali Kualitas pH air Kolam Ikan Menurun

Untuk mengetahui kualitas pH air kolam tentu dilakukan pengukuran parameter seperti faktor kondisi kolam, adanya hama atau penyakit, kadar CO2 meningkat, atau parameter lainnya. Sehingga setelah mengenali kualitas pH air kolam ikan yang menurun, dapat dilakukan penangan khusus.

kualitas air kolam menurun

a. Faktor Kondisi Kolam

  • Air memiliki pH netral, yakni 7. Apabila pH kurang dari 7 maka asam dan jika pH air di atas 7 maka basa. Pertama anda harus mengetahui terlebih dahulu pH yang ideal untuk tumbuh kembang ikan.
  • Menurut penelitian, ikan budidaya memiliki pH toleransi untuk hidup pada pH 6-9, Namun idealnya untuk pertumbuhan yang baik pH air kolam yang disarankan adalah 7-8.
  • Yang paling sering menyebabkan pH air menurun adalah air hujan. Karena air hujan memiliki pH 5-6 maka bersifat asam.
  • Sehingga limpahan air yang masuk ke kolam akan mempengaruhi pH air kolam menjadi turun. Selain itu sisa-sisa pakan dan kotoran yang mengendap juga mempengaruhi penurunan pH air kolam.

b. Adanya Hama atau Penyakit

Adanya hama dan penyakit juga akan memperburuk keadaan pH ikan. Hal tersebut bisa berasal dari faktor eksternal  seperti pakan yang tidak tepat, bibit ikan yang membawa benih penyakit, hingga pengaturan air yang tidak tepat.

Tak hanya internal saja, faktor eksternal yang dapat menjadi sumber hama atau penyakit adalah iklim dan cuaca, sumber air kolam yang digunakan, hingga serangan wabah regional dan yang lainnya.

c. Kadar CO₂ Meningkat

Kadar CO₂ yang sering luput dari pengawasan akan berdampak buruk bagi kesehatan dan pertumbuhan ikan. Ikan sebenarnya sangat sensitif terhadap perubahan-perubahan gas yang berbeda-beda, khususnya CO₂.

  • Biasanya gas CO₂ dalam air dipengaruhi oleh berbagai hal seperti aktivitas respirasi yang dilakukan, fotosintesis, hingga dekomposisi bahan organik yang terurai dalam kolam.
  • Kadar karbon dioksida atau CO₂ yang disaranan adalah dibawah 10mg/L masih dapat ditolerir oleh perkembangan ikan.
  • Biasanya kadar CO₂ yang meningkat bisa dilihat dari kolam yang berbuih atau berbusa atau ditandai dengan banyaknya plankton yang mati. Tak hanya itu, air keruh dan pekat juga biasanya menjadi tanda meningkatnya kadar CO₂ dalam air kolam.

Sistem bioflok bisa meningkatkan kualitas hasil panen ikan. Tak hanya itu, sistem bioflok juga menjadi sistem budidaya yang jauh lebih mudah untuk diterapkan. Untuk dulur yang tertarik mempelajari teknik budidaya yang satu ini, dulur bisa langsung aja gabung dengan meng-klik gambar di bawah ini.

Ada banyak sekali ilmu yang akan dulur pelajari dengan mengikuti pelatihan budidaya ikan secara bioflok. Mulai dari persiapan, pengelolaan kolam, cara memaksimalkan hasil panen, serta teknik mengatasi masalah yang sering terjadi saat budidaya lele berlangsung. Tunggu apa lagi, segera daftarkan diri dengan klik disini.

2. Faktor Penunjang pH Air Kolam Ikan

Dari hal tersebut, maka sangat penting dilakukan penstabilan pH air kolam agar menunjang kesehatan dan perawatan ikan budidaya. Langkah yang dapat diambil bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan kolam, manajemen pemberian pakan ikan, dan pemberian suplemen pada air kolam ikan.

a. Menjaga Kebersihan Kolam

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa media kolam menjadi penunjang untuk keberhasilan budidaya. Karena menjaga kebersihan kolam berarti menjaga kesehatan ikan. Kebersihan kolam bisa dilihat dari empat parameter yakni suhu, keasaman dan kebasaan yang normal, serta kandungan oksigen yang cukup, serta kandungan garam.

Selain itu, menjaga kebersihan kolam juga bisa dilakukan dengan selalu memberi pakan yang cukup dengan porsi normal yang telah difermentasi dengan probiotik agar sisa pakan tidak mengendap dan mencemari air kolam. Selain itu juga rutin melakukan pengurasan ketika air kolam telah dirasa pekat, berwarna gelap, dan berbau tidak sedap.

b. Manajemen Pemberian Pakan Ikan

Untuk memastikan pakan ikan yang cukup, tentunya anda perlu mengetahui tentang manajemen pakan ikan yang baik. Feeding rate atau pemberian pakan yang merupakan kebutuhan pakan harian biasanya ditentukan berdasarkan persentase dari bobot ikan.

Dengan mengetahui manajemen pemberian pakan ikan, maka tidak akan ada lagi pemborosan pakan ikan yang akan membuat air kolam menjadi keruh, tidak sehat dan yang pasti lebih hemat anggaran belanja pakan.

c. Pemberian Suplemen

Hal ini tak kalah penting untuk menunjang kesehatan ikan agar tumbuh kembangnya tidak terganggu. Selain itu pemberian suplemen guna menstabilkan pH air kolam ini menjadi sangat penting untuk meminimalisir terjadinya ikan sakit, pertumbuhan tidak baik, serta ikan mati.

Namun, pemilihan suplemen tidak boleh sembarangan mengingat kandungan pada suplemen harus baik untuk pertumbuhan ikan yang baik pula. Guna menstabilkan pH air kolam, Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan akan sangat membantu. Mengapa Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan?

suplemen organik cair gdm spesialis ikan 5ltr

Karena Suplemen Organik Cair Spesialis Perikanan dari GDM merupakan suplemen organik terbaik yang terbukti dapat memenuhi kebutuhan nutrisi ikan karena kandungan mineral lengkap, asam amino serta mengandung bakteri premium yang sangat dibutuhkan oleh ikan pada kolam.

Bahan-bahan yang digunakan dalam Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan dihasilkan dari bahan-bahan murni 100% organik dan terdiri dari bahan-bahan yang ramah lingkungan sehingga tidak menimbulkan limbah yang dapat merusak lingkungan.

Perihal kandungan yang terdapat dalam Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan diformulasikan dengan kandungan bakteri yang terbaik. Karena bakteri memiliki peran penting dalam lingkungan kehidupan ikan budidaya.

3. Proses Menstabilkan pH air Kolam Ikan

Stabilitas air kolam untuk menuju pH yang ideal tidaklah mudah untuk dipertahankan. Untuk itu perlu dilakukan beberapa upaya untuk menstabilkan pH air kolam dengan rutin melakukan pembersihan kolam dan dosis pemberian suplemen yang tepat.

a. Pembersihan Kolam

Turunnya pH air kolam menjadikan habitat ikan budidaya di dalamnya menjadi tidak sehat. Terlebih budidaya ikan lele yang membuat air kolam cepat kotor dan berbau busuk. Cara mentabilkan pH air kolam ikan juga harus ekstra hati-hati untuk membuat pertumbuhan ikan yang baik.

  • Menumpuknya sisa pakan dan kotoran ikan menjadi faktor utama yang membuat air kolam menjadi kotor. Kepadatan ikan, sumber air, dan air hujan juga akan menurunkan alkalinitas air kolam.
  • Sehingga pembersihan kolam wajib dilakukan jika air sudah dirasa tidak sehat. Cara mengukur pH air kolam ikan bisa dilakukan dengan menggunakan alat pengukur agar lebih akurat.
  • Pembersihan kolam yakni dengan menguras 1/3 air kolam bagian dasar dan mengisinya kembali sebanyak yang terbuang. Step terakhir yakni dengan menambahkan suplemen dengan dosis yang tepat.

b. Dosis Pemberian Suplemen

Dosis pemberian Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan juga harus sesuai dosis penggunaan. Tidak boleh berlebihan ataupun kurang. Untuk ikan budidaya seperti nila, lele, bandeng, bawal, gurame, mas, patin, nilam, tawes, tombro, arwana, koi, dan ikan hias dalam kolam/tambak tanah dosis penggunaannya adalah 10ltr/Ha (kolam/tambak/tanah). Sedangkan untuk kolam/tambak terpal dan semen cukup 6ml/m³.

Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan ditakar sesuai dengan dosis lalu dicampurkan dngan air dan ditebar secara merata. Hal ini wajib dilakukan 1 minggu sekali untuk hasil yang maksimal.

Suplemen organik lebih terjamin kualitasnya untuk menstabilkan ini bisa dibuktikan dengan penggunaan salah satu pembudidaya ikan berikut ini:

Nah jika Anda ingin berkonsultasi lebih dengan tim ahli perikanan kami mengenai cara menstabilkan kolam ikan, Anda bisa menghubungi kami melalui tombol dibawah ini:

Share your thoughts