Cara Tepat Mencegah Dan Mengatasi Hama Penyakit Kelapa Sawit
Walaupun tanaman sawit tergolong tanaman yang sangat kuat, akan tetapi serangan hama dan penyakit pada tanaman ini tidak bisa pungkiri akan tetap ada. Apabila tidak ditangani dengan benar, maka dapat menimbulkan masalah yang serius karena dapat berpengaruh terhadap produktivitasnya.
Pencegahan hama penyakit menjadi salah satu faktor penting dalam meerawat tanaman kelapa sawit, meski banyak orang beranggapan bahwa tanaman ini mudah didalam perwatannya. Berikut akan kami sampaikan beberapa macam kendala hama atau penyakit yang akan ditemukan dalam mengelola tanaman kelapa sawit, beserta cara penanggulangannya.
Daftar Isi
1. Pengendalian Gulma
Gulma menjadi salah satu permasalahan dalam perawatan kelapa sawit yang membutuhkan perhatian ekstra. Selain karena dapat menyebabkan persaingan dalam penyerapan unsur hara, gulma juga dapat menjadi tempat bersarangnya para vektor penyebab penyakit.
Tentu saja, penularan penyakit dan perebutan unsur hara ini tidak boleh dibiarkan karena dapat menyebabkan kerugian berupa serangan hama penyakit, hingga kematian tanaman. Oleh sebab itulah Anda harus melakukan pengendalian dengan benar melalui cara berikut ini:
1. Pemeliharaan Piringan
Maksud dan tujuan dilakukannya pemeliharaan piringan ini adalah untuk meminimilasi persaingan dalam perebutan unsur hara antara gulma dan tanaman sawit, serta mencegah penularan penyakit akibat vektor yang tinggal diantara rerumbutan semak. Sehingga dapat mengoptimalkan perawatan atau pemupukan tanaman dan terhindar dari serangan penyakit.
Pemeliharaan piringan perlu dilakukan secara rutin. Cara pemeliharaan piringannya adalah dengan membersihkan gulma, bisa dilakukan secara manual (dikoret atau dicangkul) atau secara kimiawi dengan menggunakan herbisida pada radius 1,5 meter.
2. Pemeliharaan Gawangan
Tidak jauh berbeda dengan pemeliharaan piringan, pemeliharaan gawangan juga harus intens dilakukan untuk mencegah pertumbuhan gulma dan mempermudah aksesibilitas pekerja. Cara pemeliharaan gawangan adalah dengan membersihkan gawangan yang berada diantara titik tanam, sebagai jalan akses untuk pengangkutan buah dan perawatan tanaman.
3. Pemeliharaan Pasar Pikul
Tujuan dibangunnya pasar pikul sendiri adalah untuk memudahkan pengawasan pada masa panen, memudahkan pemeliharaan tanaman itu sendiri dan memudahkan akses pada saat panen ke tempat pemungutan hasil ( TPH ). Cara pemeliharaan pasar pikul biasanya dilakukan dengan mesin traktor rotaryslasher atau dengan menggunakan bahan kimia melalui penyemprotan herbisida.
2. Pengendalian Hama
Selain gulma, permasalahan hama juga manjadi salah satu penyebab masalah yang cukup sulit dikendalikan. Selain itu, kerugian yang disebabkan oleh hama nyatanya tidak bisa disepelekan.
Kerugian yang disebabkan oleh hama bisa menyebabkan kerugian ringan hingga berat, bahkan serangan massal dari beberapa hama tertentu dapat menyebabkan kematian dalam jumlah besar. Untuk menghindari kerugian tersebut, berikut ini beberapa hama penting dalam perkebunan kelapa sawit beserta pencegahan dan penanggulangannya:
1. Ulat Api (Setora nitens)
Serangan hama ulat api bisa mengakibatkan kerusakan hingga 40 %-80 % tergantung jumlah populasinya. Serangan ulat api menjadi salah satu serangan yang ganas, karena bisa merusak tanaman kelapa sawit dalam waktu yang sangat singkat.
Oleh sebab itu, pengendalian hama ulat api harus benar-benar dilakukan. Berikut gejala, penyebab dan cara pemberantasannya:
Gejala
Identifikasi lapangan harus benar benar jeli mengamati gejala serangan ulat api. Serangan bisa dilihat dari daun daun kelapa sawit.
Ulat api ini bisa dengan cepat merusak tanaman sawit. Sebab, siklus mereka selama 60 hari sangat cukup untuk merusak dedaunan kelapa sawit
Penyebab
Faktor perubahan cuaca sangat mempengaruhi perkembangan hama yang satu ini. Jangan menganggap remeh serangannya, karena serangan ulat api bisa mengakibatkan kerugian besar pada kelapa sawit dan bisa menyebabkan kematian pada tanaman ini.
Pemberantasan
Cara memberantas ulat api biasanya menggunakan fogging pestisida atau penyuntikan pada batang tanaman kelapa sawit. Melalui cara ini, pemberantasan bisa langsung kontak langsung dengan ulat api dan dengan cepat membunuhnya.
2. Tungau Merah (Oligonychus)
Hama ini memiliki ukurang yang sangat kecil berukuran sekitar 0,5 mm. Oleh sebab itulah kita sangat susah untuk melihat hama ini.
Gejala
Biasanya gejala yang ditimbulkan terlihat pada daun kelapa sawit yang berubah warna menjadi perunggu mengkilap pada permukaan daun. Selanjutnya, serangan akan menyebar pada tulang daun, dan menyebabkan daun patah.
Penyebab
Faktor alam menjadi penyebab utama perkembangan hama yang satu ini. Biasanya hama ini berkembang pesat pada musim kemarau.
Pemberantasan
Pengaplikasian pestisida lebih efektif digunakan dalam pemberantasan hama ini. Pemberantasan bisa menggunakan knapsack untuk penyemprotan.
3. Kumbang Tanduk (Orycte rhinoceros)
Walaupun serangannya tidak terlalu berbahaya, tetapi serangannya bisa menimbulkan penyakit pada tanaman sawit yang masih muda. Sebab, apabila menyerang pada titik tumbuh, bisa mengakitbatkan kematian pada tanaman tersebut.
Gejala
Hama kumbang ini terlihat oleh kasat mata karena ukurannya yang cukup besar. Selain itu, ciri serangannya adalah serangan pada pucuk daun muda dan penggerek pucuk tanaman.
Penyebab
Kebersihan area tanam yang buruk menjadi faktor utama pertumbuhan populasi hama kumbang tanduk. Sebab, kumbang tanduk biasa hidup diantara gulma yang ada disekitar pertanaman
Pemberantasan
Sebelum memberantas, ada baiknya Anda mencegah serangan hama ini dengan membersihkan areal perkebunan Anda. Namun, jika sudah diserang, cara mengurangi populasi hama kumbang tanduk yaitu dengan memanfaatkan jebakan feromon, karena dinilai perangkap feromon lebih ramah lingkungan dan hemat biaya.
4. Penggerek Tandan Buah
Sesuai namanya, hama penggerek tandan buah ini merusak dengan cara menggerk tandan buah. Hama ini biasa dilakukan oleh jenis ngengat Tirathaba mundella.
Ngengat Tirathaba mundella biasanya menyerang kelapa sawit saat masih berumur 3-4 tahun, atau yang masih awal produksi. Hama ini akan bertelur pada tandan buah, lalu setelah menetas akan melubangi buah kelapa sawit.
Gejala
Hama ini umumnya muncul pada masa tanaman kelapa sawit mulai berbuah. Hama ini bisa diidentifikasi dari mengambil sample buah kelapa sawit, karena biasanya terlihat bekas gerekan akibat sisa makannya, atau terkadang bisa dilihat dari kotoran ulat.
Penyebab
Penyebab utama serangan hama ini adalah kurang beragamnya tanaman inang, sehingga satu-satunya tanaman inang adalah kelapa sawit. Selain itu, hama ini juga gemar meletakkan larvanya pada tandan buahnya.
Pengendalian
Salah satu cara yang digunakan untuk mengendalikan hama ini adalah dengan cara organic, yaitu memanfaatkan jamur entomopatogen sebagai musuh alami atau secara kimia dengan penyemprotan insektisida
5. Nematoda (Rhadinaphelenchus cocophilus)
Akibat yang ditimbulkan dari serangan hama ini biasnya disebut penyakit cincin merah. Nama ini diberikan karena penyakit ini menyerang jaringan tanaman dan daun.
Gejala
Apabila terserang penyakit cincin merah bisa terlihat dari daun yang menggulung kemudian menguning. Selain itu, tandan buah yang membusuk pada batang akan terlihat garis merah melingkar seperti cincin.
Penyebab
Hama ini merupakan hewan renik yang penyebarannya melalui kontak akar atau air. Oleh sebab itulah, genangan pada sekitar lahan sawit bisa memicu mempercepat persebaran nematoda ini.
Pemberantasan
Apabila sudah terjangkit maka, pohon tersebut akan dibongkar dan dimatikan dengan berbagai metode. Jika ada satu tanaman yang terjangkit, maka harus segera ditangani dengan tepat, agar tidak menyebar ke tanaman sehat yang lainnya
6. Ngengat (Pimelephila ghesquierei)
Ngengat adalah salah satu hama bersayap yang mirip dengan kupu-kupu. Hama ini memiliki siklus hidup 35-45 hari dan biasanya menyerang tanaman sawit yang masih muda bahkan pada masa pembibitan.
Gejala
Akan terlihat lubang pada daun muda yang dimakan oleh hama. Jika dibiarkan, maka daun akan mudah sekali patah dan rusak.
Penyebab
Ngengat merupakan bentuk imago dari ulat yang siklus hidupnya ada disekitar tanaman sawit. Karena telur hama yang bersarang pada daun muda dan setelah menetas akan menjadi ulat, sehingga akan memakan daun tersebut.
Pemberantasan
Anda bisa membuang larva atau telur dari hama ini. Selain itu, lakukan pemotongan pada bagian daun yang telah terserang atau dengen penyemprotan menggunakan parathion
7. Ulat Kantong
Hama ini mulai menyerang tanaman kelapa sawit mulai dari pembibitan hingga masa buah. Perkembangbiakan hama ini sangatlah cepat, dan apabila tidak ditanggulangi bisa mengakibatkan penurunan produksi hingga 40%
Gejala
Karena menyerang bagian daun, maka bisa dilihat apabila daun tidak utuh, berwarna abu-abu atau terlihat rusak. Selain itu, Anda bisa melihat gejala seragan hama ini jika tampak ada daun yang menggulung.
Penyebab
Hama ini disebabkan oleh Metisa plana, Crematosphisa pendula dan Mahasena corbetti. Hama ini juga sangat mudah menyebar, karena bisa melalui angin pada saat pada fase telur.
Pemberantasan
Secara kimia, bisa dilakukan penyemprotan insektisida dan secara biologi bisa dengan penyebaran parasit atau predator.
8. Tikus
Serangan hama tikus tidak mengenal iklim. Tikus biasanya akan menyerang buah dan akar dengan memakannya. Apabila populasinya meningkat, otomatis akan mempengaruhi produksi.
Gejala
Hama tikus akan teridentifikasi secara fisik. Ini dapat terlihat dari rusaknya buah sawit yang telah dimakan, dan terdapat beberapa lubang sarang.
Penyebab
Minimnya predator alami tikus menyebabkan populasi yang akan meningkat pesat. Selain itu, tidak tersediannya pakan di area tersebut bisa memperparah serangan.
Pemberantasan
Biasanya disarankan para pekebun untuk mengembangbiakkan burung hantu sebagai predator alami tikus. Namun Anda juga bisa memasang perangkap racun tikus.
Baca Juga : Cara Pemupukan Kelapa Sawit Secara Tepat, Terbukti Hasil Panen Melimpah
9. Blast Disease (Penyakit Akar)
Penyakit ini menyerang akar tanaman, sehingga pertumbuhan tanaman sawit menjadi tidak sempurna karena akar tanaman menjadi busuk. Jika dibiarkan, maka dampak yang paling parah adalah matinya pokok tanaman, bahkan menyebarkan ke tanaman sehat yang lain.
Gejala
Pertumbuhan tanaman menjadi lambat, daun berubah warna menjadi kekuningan dan menyebabkan kematian pada tanaman. Ini dikarenakan tidak optimalnya penyerapan nutrisi oleh akar tanaman.
Penyebab
Infeksi dari jamur Rhizoctonia lamellifera dan Phytium sp yang menyerang akar tanaman sawit.
Pencegahan
Melakukan budidaya yang benar sesuai prosedur tanam mulai dari pemilihan bibit, persemain, pembibitan, hingga penyiraman pada saat musim kemarau. Lakukan pemupukan dengan menggunakan produk GDM Organik, mulai dari perendaman benih menggunakan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Sawit (POC GDM Sawit), pengisian polybag menggunakan POC GDM Sawit dan GDM Black BOS, dan pemupukan menggunakan POC GDM Sawit, GDM Black BOS, serta GDM SaMe untuk mencegah penyebaran penyakit.
Pemberantasan
Lakukan pengecekan terhadap iklim mikro kebun Anda. Jika dirasa terlalu lembab, maka lakukan pemangkasan terhadap pelepah yang sudah tua, pembersihan gawangan, piringan, dan pasar pikul.
10. Basal Stem Rot Atau Ganoderma (Penyakit Busuk Pangkal Batang)
Penyakit tanaman ini dapat menular apabila bersentuhan dengan tanaman yang telah terinfeksi. Biasanya menyerang pada tanaman muda berumur 3- 4 tahun.
Gejala
Apabila sudah terinfeksi, maka akan terlihat daun menjadi pucat dan janur muda yang dihasilkan menjadi sedikit. Selain itu, bagian batang yang terinfeksi akan membusuk dan lunak.
Penyebab
Penyebab penyakit ini adalah jamur Ganoderma applanatum, Ganoderma lucidum,
Pemberantasan
Memberikan pengapuran pada bekas tanaman yang terinfeksi dan pemilihan bibit berkualitas juga menjadi faktor penting. Dalam kondisi parah, Anda bisa ,embongkar bekas tanaman yang terinfeksi.
Selain itu, Anda juga perlu menjaga kondisi iklim mikro pada tanaman Anda. Bisa juga denga menaikkan PH tanah dengan memberikan kapur dolomite.
11. Upper Stem Rot
Penyakit ini sering disebut penyakit busuk atas atau USR. USR biasanya menyerang pada masa remaja tanaman atau tanaman belum menghasilkan (TBM)
Gejala
Munculnya pembusukan pada batang bagian atas tanaman kelapa sawit.
Penyebab
Penyakit ini timbul akibat dari infeksi jamur Ganoderma boninense. Namun, biasanya terjadi pada lahan gambut.
Pemberantasan
Pengendalian yang dilakukan hanya dengan melakukan sanitasi tubuh buah untuk mencegah penyebarannya. Selain itu juga, Anda harus menjaga iklim mikro pada tanaman untuk tetap seimbang.
12. Dry Basal Rot (Penyakit Busuk Kering Pangkal Batang)
Dry basal rot menjadi penyakit yang sering muncul dan susah diatasi oleh perkebunan sawit. Terlebih ketika serangan sudah cukup parah, maka kemungkinan tanaman untuk mati menjadi sangat tinggi.
Gejala
Biarpun daunnya berwarna hijau, tetapi pelepahnya akan mudah patah, tandan buah biasanya akan membusuk dengan sendirinya. Sehingga berdampak pada penurunan produktifitas tanaman.
Penyebab
Penyakit ini biasanya disebabkan oleh jamur Ceratocvtis paradoxa
Pencegahan
Penyakit ini disebabkan oleh jamur yang seringkali sudah ada sejak benih tanaman dipilih. Meski begitu, benih yang telah terinfeksi jamur ini seringkali tidak nampak secara kasat mata.
Anda membutuhkan mikroskop untuk melihat jaringan jamur yang menempel pada benih. Oleh sebab itu, cegah penularannya dengan merendam benih menggunakan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Sawit selama 10 menit pada campuran 10 liter air dan 1 liter Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Sawit.
Pemberantasan
Pengendalian yang bisa dilakukan ketika sudah parah hanya melakukan pembongkaran atau mematikan tanaman yang sudah terinfeksi. Jangan lupa untuk semprotkan GDM Black BOS untuk melawan bibit jamur yang tersisa disekitar lahan, agar todak menular ke tanaman sehat lainnya.
13. Spear Rot (Penyakit Busuk Kuncup)
Penyakit ini umumnya menyerang tanaman muda dan mempengaruhi pertumbuhan, sehingga produksi tidak maksimal. Sayangnya, serangan awal penyakit ini seringkali tidak terdeteksi.
Gejala
Perubahan warna yang terjadi pada kuncup tanaman menjadi kecoklatan. Lama kelamaan, kuncup tanaman mulai membusuk dan mati.
Penyebab
Belum diketahui pasti penyebab penyakit ini secara pasti. Namun, patogen penyebab penyakit ini diyakini akibat jamur, namatoda, atau bakteri.
Pemberantasan
Hal yang bisa dilakukan untuk mengendalikan penyakit ini hanya dengan memotong bagian atas kuncup yang telah terinfeksi, lalu semprotkan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Sawit untuk menetralisir bibit penyakit, sekaligus mempercepat proses pertumbuhan kuncup baru. Lakukan dengan hati-hati, agar tidak menyebar ke tanaman sehat yang lain.
14. Bud Rot (Penyakit Busuk Titik Tumbuh)
Penyakit yang pernah gempar pada tahun 2012 di amerika tengah dan amerika selatan ini cukup mengkhawatirkan. Sebab, serangan ini dapat menyerang lebih dari 40 hektar perkebunannya.
Gejala
Janur kelapa sawit menjadi \mudah patah, dana apabila akan berwarna pucat. Apabila sudah menyerang titik tumbuh, biasanya terdapat cairan kuning dan beraroma busuk bila dipatah.
Penyebab
Serangan penyakit ini akibat dari jamur erwinia sp, Phytophthora palmivora
Pemberantasan
Pemotongan pada bagian yang sudah terinfeksi dan pembongkaran tanaman yang telah parah terinfeksi. Pencegahannya dapat berupa perawatan yang benar dan sesuai standard.
15. Patch Yellow (Penyakit Garis Kuning)
Penyakit ini sering menyerang pada bagian daun tanaman yang masih muda. Apabila sudah terinfeksi, maka pertumbuhan tanaman menjadi tidak normal dan suah untuk berbuah.
Gejala
Apabila terinfeksi, maka daun tanaman akan mengering dan gugur. Pada daun tampak bercak lonjong dan tengahnya berwarna coklat.
Penyebab
Penyakit ini faktor utamanya adalah keturunan yang cenderung diserang oleh jamur Fusarium oxysporum
Pencegahan
Pencegahan dilakukan dengan melakukan inokulasi pada pembibitan atau tanaman muda. Jangan lupa juga untuk selalu aplikasikan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Sawit untuk mencegah pertumbuhan jamur fusarium ini.
Pemberantasan
Anda bisa mengaplikasikan fungisida pada titik serangan dan sekitarnya. Namun jika sudah parah, disarankan untuk membuang bagian tanaman yang terinfeksi.
16. Anthracnose
Penyakit yang menyerang pada bagian daun dan tulang daun ini cukup merepotkan petani bila sudah mewabah. Selain merugikan, penyakit ini juga cepat menyebar.
Gejala
Pada ujung daun akan terlihat bercak cokelat tua dan biasanya dikelilingi dengan warna kuning, sedangkan pada bagian tulang daun warnanya akan berubah berwarna cokelat dan mongering.
Penyebab
Jamur melanconium sp, Glomerella cingulata, Botryodiplodia
Pencegahan
Pemilihan bibit unggul dan perendaman benih menggunakan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Sawit menjadi kunci pertama pencegahan panyakit ini. Ikuti SOP cara bertanam kelapa sawit yang benar, mengatur jarak tanam, hingga menjaga kelembaban iklim mikro agar tidak terlalu tinggi.
Pemberantasan
Anda bisa juga memberantas penyakit ini dengan cara kimia, yaitu penyemprotan dengan captan.
17. Crown Disase (Penyakit Tajuk)
Penyakit ini memerlukan penanganan yang benar. Karena bisa menimbulkan kematian dan mempengaruhi produktifitas tanaman
Gejala
Akan muncul pada usia 2-4 tahun, biasanya pelepah akan terlihat bengkok dan helai daun terlihat kecil kecil dan sobek.
Penyebab
Penyakit ini adalah keturunan dari indukan atau bawaan sejak bibit. Tanaman yang sudah terserang umumnya sudah tertular antraknosa sejak masih dalam pembenihan atau pembibitan.
Pencegahan
Rendam benih yang akan dibibitkan dengan menggunakan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Sawit untuk menghilangkan antraknosa yang ada pada benih. Jangan lupa juga untuk mengaplikasikan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Sawit dan GDM Black BOS untuk mencegah penularan penyakit pada fase pembibitan.
Pencegahan bisa dilakukan juga dengan pemilihan bibit yang berkualitas. Oleh sebab itulah, disarankan untuk memilih bibit yang bersertifikat.
Pemberantasan
Potong bagian tajuk yang terserang penyakit, dan pastikan tidak ada yang tersisa atau menempel pada bagian tanaman lain.
18. Bunch Rot (Penyakit Busuk Tandan)
Penyakit yang menginfeksi tandan buah menjadi busuk dan pertumbuhannya akan cepat melimpah bila kesediaan makanan melimpah dan kondisi lingkungannya begitu lembab.
Gejala
Munculnya warna putih benang jamur menutupi tandan buah. Lama kelamaan, tandan akan membusuk.
Penyebab
Penyakit ini disebabkan oleh jamur Marasmius palmivorus sharples.
Pencegahan
Selalu semprot tanaman sawit Anda dengan menggunakan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Sawit dan aplikasikan GDM Black BOS serta GDM SaMe untuk mencegah pertumbuhan dan penularan jamur. Pencegaham bisa dilakukan dengan mengatur jarak tanam yang ideal.
Pemberantasan
Lakukan penyerbukan buatan dan juga lakukan penyemprotan difolatan.
Demikian beberapa masalah yang sering dihadapi perkebunan kelapa sawit yang sering menghambat produktivitas beserta dengan pencegahan, gejala dan pemberantasannya. Ingatlah, bahwa keberhasilan dari budidaya tanaman kelapa sawit itu ditentukan sejak masa pembenihan hingga perawatan ketika tanaman sudah memasuki masa produksi.
Apabila Anda telah menerapkan SOP dan menangani penyakit dengan benar, maka hasil produksi bisa lebih maksimal. Jangan lupa untuk menjaga kondisi lingkungan sekitar Anda untuk tetap lestari dengan menggunakan pupuk yang alami dan organik, seperti rangkaian produk GDM Organik.