Kenali Serangan Penyakit Bercak Hitam Pada Bunga Mawar
Bunga mawar (Rosa hybrida L.) adalah salah satu jenis bunga yang paling banyak diminati masyarakat Indonesia. Begitu terkenalnya, jenis bunga ini menjadi salah satu komoditas bunga potong atau bunga hias terfavorit.
Penampilannya yang begitu indah disertai aroma harum dan khas menjadikan bunga mawar dinobatkan sebagai queen of flower.
Sebagai komoditas unggulan yang bernilai jual tinggi, bunga mawar dapat dikelompokkan menjadi komoditas bunga potong, mawar taman, dan mawar tabur. Bunga mawar biasa ditemui dalam bentuk bunga tangkai untuk upacara atau hadiah pada hari-hari penting.
Tingginya minat masyarakat terhadap bunga mawar, menarik petani untuk membudidayakan jenis bunga ini. Permintaan terhadap bunga mawar utamanya adalah pada bunga potong.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Ditjen Bina Produksi Hortikultura, permintaan terhadap bunga potong mawar cenderung meningkat. Hasil panen bunga mawar potong pada tahun 1996 hanya 9.452.784 m2. Sedangkan pada tahun 2000 menjadi 10.623.629 m2.
Baca Juga Cara menanam bunga mawar yang terbukti membuat bunga lebat
Ada beberapa persyaratan tumbuh yang harus dipenuhi saat membudidayakan mawar. Persyaratan tersebut diantaranya adalah:
- Mawar dapat tumbuh baik pada daerah dataran tinggi (>1.200 m dpl).
- Media tanam atau tanahnya gembur dan mengandung unsur hara tinggi.
- pH tanah 5,5 hingga 6,8. Jika kurang dan lebih jauh dari itu, pertumbuhan tanaman menjadi kurang maksimal.
- Granasi dan aerasi tanah baik.
- Mendapatkan penyinaran matahari secara penuh.
- Memerlukan naungan yang tembus cahaya atau filter terhadap cahaya matahari berlebihan.
Persyaratan tumbuh ini harus dipenuhi agar kegiatan budidaya dapat berlangsung maksimal dan tidak mengalami banyak gangguan penyakit. Salah satu jenis penyakit yang cukup umum menyerang mawar adalah bercak hitam.
Penyakit Bercak Hitam pada Bunga Mawar
Penyakit bercak hitam pada bunga mawar disebabkan oleh cendawan (jamur) Marsonina rosae (Lib.) Lind. Jenis penyakit ini merupakan penyakit penting yang seringkali menimbulkan kerusakan parah.
Penyakit ini umumnya menyerang tanaman mawar yang ditanam diluar ruang (out door) pada musim hujan, bahkan menyerang tanaman di rumah plastik yang diairi menggunakan springkler.
Infeksi penyakit bercak hitam akibat jamur ini terjadi apabila daun selalu basah selama ±7 jam terus menerus. Penyakit ini seringkali menyerang tunas muda, karena tunas muda adalah yang paling rentan terhadap infeksi patogen
Gejala bercak hitam pada bunga mawar adalah:
- Terdapat bercak hitam-pekat yang tepinya bergerigi pada daun.
- Lambat laun bercak-bercak berdiameter ± 1 cm menyatu, sehingga jaringan daun di sekitarnya menjadi kuning. Dapat pula terjadi pada tangkai daun, batang, dasar bunga, kelopak dan tajuk bunga.
- Daun yang terserang menjadi mudah berguguran atau gugur daun dini, sehingga gungsi daun menjadi tidak optimal.
- Gejala serangan berupa bercak hitam baru tampak apabila daun telah membuka penuh. Serangan berat dapat mengakibatkan produksi bunga menurun dengan kualitas yang rendah.
Berdasarkan gejala-gejala tersebut, petani mawar sudah harus mengenalinya dan mampu mengendalikan serangan penyakit tersebut.
Pengendalian nonkimiawi yang perlu dilakukan yaitu dengan memangkas bagian tanaman yang sakit dan menjaga kebersihan kebun (sanitasi).
Sebagai upaya pencegahan bercak hitam pada bunga mawar, dulur dulur harus mengaplikasikan GDM Black Bos pada saat olah tanah dan aplikasi rutin pupuk organik cair GDM agar dapat menekan perkembangan jamur patogen secara alami.