Pemupukan Kelapa Sawit Agar Cepat Berbuah
Pemupukan kelapa sawit yang bagus dimulai dengan pemilihan jenis pupuk yang tepat dan teknis yang digunakan jelas. Inilah yang menjadi salah satu perhatian bagi Sebagian orang yang membudidayakan.
Sejak tahun 2006 Indonesia telah menjadi produsen crude palm oil (CPO) terbesar di dunia. Akan tetapi, agroindustri kelapa sawit Indonesia masih dapat dibilang tertinggal sangat jauh. Hal ini dapat terjadi karena produktivitas pertanian yang cukup rendah.
Apabila Anda memiliki motivasi untuk memulai usaha atau agribisnis dalam bidang kelapa sawit, industri ini cukup terbuka lebar untuk Anda.
Salah satu hal yang perlu Anda perhatikan dengan saksama adalah pemupukan kelapa sawit agar cepat berbuah, mulai dari urutan pemupukan kelapa sawit, dosis pupuk sawit, hingga cara memupuk sawit yang benar.
Daftar Isi
1. Penunjang Kesuburan Kelapa Sawit
Ada beberapa hal yang dinilai dapat menunjang kesuburan kelapa sawit yakni kualitas lahan tanam, pemilihan bibit, dan teknis perawatan. Penjelasan mengenai faktor-faktor tersebut dijabarkan dalam tulisan berikut ini.
a. Kualitas Lahan Tanam
Kesuburan lahan atau tanah ditentukan oleh tingkat perkembangan sekaligus komposisi bahan pembentuk tanah. Suatu studi menyebutkan bahwa beberapa tanah yang sudah mengalami perkembangan lebih lanjut memiliki Kejenuhan Basa (KB) dan Kapasitas Tukar Kation (KTK) yang rendah.
Sebaliknya beberapa tanah muda atau tanah yang belum mengalami perkembangan lebih lanjut memiliki Kejenuhan Basa (KB) dan Kapasitas Tukar Kation (KTK) yang tinggi. Nilai KB dan KTK yang tinggi inilah yang membuat tingkat kesuburan tanah tersebut relatif lebih tinggi dibanding dengan beberapa tanah lainnya.
Keoptimalan pertumbuhan dan perkembangan kelapa sawit yang Anda tanam ditentukan oleh kedalaman efektif tanah dan drainase yang baik. Studi menyebutkan bahwa kelapa sawit bisa tumbuh di lahan tanam yang memiliki tingkat kesuburuan tanah bervariasi. Beberapa lahan tanam tersebut adalah lahan subur hingga lahan marginal.
Selain itu, Anda juga perlu memilih media perakaran yang berkualitas agar perkembangan tanaman kelapa sawit Anda dapat optimal.
Jenis media perakaran yang optimal antara lain lahan yang memiliki tekstur halus (liat berdebu, liat berpasir, dan liat), lahan dengan tekstur agak halus (lempung liat berdebu, lempung liat berpasir, dan lempung berliat), dan lahan dengan tekstur sedang (lempung, lempung berpasir sangat halus, debu, dan lempung berdebu).
b. Pemilihan Bibit
Seorang ahli menyebutkan bahwa salah satu cara meningkatkan produktivitas kelapa sawit adalah dengan memperhatikan keaslian bibit yang dimanfaatkan. Selain itu, para pelaku bisnis kelapa sawit juga perlu memperhatikan jenis bibit yang digunakan agar produktivitas perkebunan dapat meningkat secara signifikan.
- Agar Anda dapat menemukan bibit yang berkualitas serta menghasilkan produktivitas yang tinggi Anda perlu untuk melakukan aktivitas penyeleksian bibit tanaman dan memperhatikan metode penyiraman bibit yang baik dan benar.
- Anda perlu untuk melakukan tahapan seleksi bibit siap tanam secara teliti dan memperhatikan setiap tahapan yang ada agar produktivitas kelapa sawit meningkat. Hal-hal yang perlu Anda perhatikan dalam seleksi bibit antara lain metode kerja penyiraman, pemupukan, pengendalian hama penyakit bibit, hingga penggunaan media tanah yang Anda lakukan.
- Penyiraman pada bibit kelapa sawit biasanya dilakukan pada daerah dataran rendah. Hal ini bertujuan untuk menjaga ketersediaan air.
- Sementara itu, aktivitas pemupukan, pengendalian hama penyakit bibit, hingga penggunaan media tanah perlu senantiasa Anda perhatikan agar tidak mengurangi tingkat produktivitas tanaman.
c. Teknis Perawatan
Perawatan sawit biasanya terdiri dari beberapa hal yaitu konservasi air dan tanah, mengendalikan gulma, dan aktivitas pengendalian hama dan penyakit.
Suatu penelitian menyebutkan bahwa pengendalian gulma, pengendalian hama penyakit, dan konservasi air dan tanah memberikan dampak yang cukup besar dalam peningkatan produktivitas perkebunan.
Menurut seorang ahli pengendalian gulma merupakan suatu bentuk usaha yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing pada tanaman kelapa sawit sekaligus melemahkan kekuatan serta daya saing gulma dengan cara melakukan aktivitas pengendalian kehidupan tanaman melalui konsep pemahaman dari siklus hidup suatu hama atau penyakit.
2. Kriteria Pupuk Cocok Untuk Kelapa Sawit
a. Mengandung Unsur Hara Makro dan Mikro
Pupuk yang berkualitas adalah pupuk yang mengandung unsur hara makro dan mikro, sehingga dapat memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman. Beberapa unsur hara yang sebaiknya ada dalam produk pupuk daun sawit dan pupuk buah sawit antara lain Nitrogen (N), Phospor (P), Kalium (K), Magnesium (Mg), Tembaga (Cu), dan Boron (B).
- Unsur hara Nitrogen (N) diperlukan dalam jumlah banyak alam perkebunan kelapa sawit untuk membuat tanaman tumbuh dengan baik. Kekurangan unsur N dapat mengakibatkan pertumbuhan dari tanaman kelapa sawit menurun. Gejala kekurangan N pada tanaman antara lain pertumbuhan sawit terhambat dan daun tuanya memiliki warna hijau pucat kekuningan.
- Sama seperti unsur N, unsur Phospor (P) juga merupakan jenis unsur hara yang diperlukan dalam jumlah banyak. Unsur ini dapat berguna bagi sistem perakaran dan batang yang kuat serta berperan penting dalam peningkatan mutu buah pada tanaman kelapa sawit.
- Sementara itu, unsur hara Kalium (K) penting untuk penyusunan minyak dan berperan dalam memengaruhi jumlah dan ukuran tandan. Oleh karena itu, unsur hara ini diperlukan dalam jumlah yang banyak guna meningkatkan produktivitas tanaman. Gejala kekurangan unsur K biasanya ditunjukkan melalui timbulnya bercak transparan pada daun tua, lalu mongering.
- Unsur hara Magneisum (Mg) juga diperlukan dalam jumlah yang relatif banyak. Unsur hara satu ini memiliki peran yang penting dalam proses fotosintesis tanaman kelapa sawit. Kekurangan Mg pada tumbuhan kelapa sawit ditandai dengan adanya gejala ujung daun tua berwarna kekuningan ketika terkena sinar matahari.
- Unsur Tembaga (Cu) diperlukan dalam jumlah yang sedikit. Unsur ini merupakan pembentuk klorofil serta berfungsi untuk mempercepat reaksi fisiologi pada tanaman. Gejala kekurangan Cu pada tanaman yaitu daunnya kuning pucat, lalu akan mongering dan mati.
- Unsur hara mikro Boron (B) diperlukan dalam jumlah yang sedikit. Unsur hara ini bertugas untuk menyusun gula, karbohidrat, serta protein. Selain itu, unsur B juga berperan dalam perkembangan ujung dan juga anak daun tanaman.
b. Merangsang Kekebalan Tanaman Sawit
Pupuk sawit yang bagus adalah pupuk yang dapat merangsang kekebalan pada tanaman. Salah satu unsur yang diperlukan dalam produk pupuk guna meningkatkan kekebalan tanaman adalah Magnesium (Mg). Unsur ini dinilai dapat meningkatkan kekebalan dan produktivitas tanaman kelapa sawit.
c. Meningkatkan Kualitas Buah Sawit
Kelengkapan unsur hara makro dan unsur hara mikro pada tanaman kelapa sawit dapat meningkatkan kualitas buah sawit secara signifikan. Jenis pupuk kelapa sawit yang dapat Anda gunakan dalam aktivitas perkebunan adalah pupuk yang mengandung unsur hara lengkap, mulai dari unsur N, P, K, Mg, Cu, hingga unsur hara B.
3. Keunggulan Pupuk Organik untuk Tanaman Sawit
a. Untuk Pemupukan Dasar
Cara memupuk kelapa sawit dengan menggunakan pupuk organik pada tahap pemupukan dasar kelapa sawit ini sangat penting. Anda dapat menggunakan produk GDM Granule SAME dan GDM Black BOS pada tahap ini dan mengikuti aturan pakainya secara teliti.
GDM Black BOS dan GDM Granule SAME memiliki kandungan unsur hara utama (N, P, K, Mg, Cu, B) dan unsur-unsur penting lain yang berguna bagi tanaman. Sehingga, produk ini akan membantu peningkatan produktivitas tanaman kelapa sawit Anda.
GDM Black BOS juga diketahui memiliki empat bakteri menguntungkan yang dapat mengurai berbagai macam limbah dan residu serta dapat mengembalikan kondisi tanah menjadi kembali subur.
b. Untuk Masa Perawatan
Sama seperti pemupukan dasar, masa perawatan tanaman juga perlu melibatkan pupuk organik, salah satunya adalah Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Kelapa Sawit. Pupuk organik cair ini mampu meningkatkan kekebalan tanaman terhadap berbagai serangan hama penyakit. Selain itu, pupuk ini dapat meningkatkan prduktivitas dan kualitas dari Tandan Buah Segar.
Formulasi kandungan dalam Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Kelapa Sawit terdiri dari banyak bakteri menguntungkan yang berkualitas, seperti Bacillus brevis, Bacillus pumillus, Bacillus mycoides, Micrococcus roseus, Pseudomonas alcaligenes, Pseudomonas mallei, dan Klebsiella oxytoca.
4. Faktor Keberhasilan Pemupukan Kelapa Sawit
a. Waktu Pemupukan
Menurut studi waktu pemupukan yang ideal dapat dilakukan menjelang musim hujan dan di akhir musim penghujan. Akan tetapi, Anda tetap perlu untuk menyesuaikan ketersediaan pupuk dalam usaha Anda. Anda perlu memastikan supplier mengirim produk pupuk tepat waktu.
Waktu pemupukan yang tepat dinilai akan meningkatkan keefektifan dalam penyerapan unsur hara dan meningkatkan efisiensi biaya.
b. Rotasi Pemupukan
Pemupukan pada perkebunan kelapa sawit biasanya dilaksanakan dalam dua rotasi. Rotasi pertama dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan November. Rotasi kedua dilaksanakan di bulan Desember hingga Mei. Hal ini dilakukan oleh para pekerja perkebunan kelapa sawit setiap tahun.
Interval waktu tersebut ditujukan agar tidak ada jarak yang terlalu jauh antara pemupukan terakhir dengan pemupukan pada rotasi berikutnya. Interval ini berfungsi untuk meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas tanaman sawit.
c. Dosis Pemupukan
Suatu penelitian menyebutkan bahwa prinsip utama dari penaburan pupuk yaitu harus sesuai dosis yang sudah ditentukan dalam buku rekomendasi pemupukan. Dosis tersebut diperoleh dari hasil analisis produksi dan analisis daun. Sebagai contoh suatu perusahaan memiliki standar 95-100% untuk ketepatan dosis per 1 kg.
5. Proses Pemupukan Kelapa Sawit
a. Pre Nursery
- Pada tahap pre nursery Anda dapat menggunakan produk pupuk sawit baru tanam berkualitas, seperi GDM Black BOS dan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Kelapa Sawit. Anda dapat mengisi baby bag dengan GDM Black BOS sebanyak 2 kg per ha.
- Pada masa perendaman benih Anda dapat menggunakan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Kelapa Sawit dengan dosis 1 liter per ha.
- Sementara pada tahap pemupukan ketika umur tanaman 0-3 bulan Anda dapat menggunakan pupuk dasar sawit baru tanam yang baik, seperti Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Kelapa Sawit dengan dosis 0,5 liter per ha.
- Cara pemupukan kelapa sawit pada tahap ini adalah dengan mengaplikasikan dua gelas per tangki untuk 200 bibit dengan waktu pengaplikasian satu minggu sekali.
b. Main Nursery
- Pada tahap main nursery Anda dapat menggunakan produk GDM Black BOS dan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Kelapa Sawit. Pada periode pengisian polybag (umur tanaman -6) Anda dapat mengaplikasikan 10 kg GDM Black BOS per ha.
- Sementara itu, pada periode pemupukan Anda dapat menggunakan satu dari dua jenis produk GDM yakni Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Kelapa Sawit dan GDM Black BOS. GDM Sawit merupakan pupuk yang bagus untuk sawit berumur 3-12 bulan.
- Dosis produk ini adalah 1 liter per ha. Sementara dosis GDM Black BOS pada umur tanaman yang sama adalah 10 kg per ha.
c. Saat Penanaman
Pada saat penanam Anda dapat menggunakan beberapa produk GDM, seperti GDM Granule SAME, GDM Black BOS, dan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Kelapa Sawit. Dosis dan pengaplikasiannya pun berbeda-beda tergantung dari kebutuhan perkebunan Anda. GDM Granule SAME dapat diaplikasikan dengan dosis 150 kg per ha dan GDM Black BOS dapat diaplikasikan dengan dosis 10 kg per ha.
Sementara itu, Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Kelapa Sawit dapat diaplikasikan dengan dosis 7 liter per ha. Cara pemupukan sawit yg benar dengan menggunakan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Kelapa Sawit ini adalah menyiram atau mengocor pada lubang tanaman dengan dosis 50 ml per tanaman.
d. TBM
Pada periode Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) Anda dapat menggunakan produk Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Kelapa Sawit, GDM Granule SAME, dan GDM Black BOS. Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Kelapa Sawit digunakan dengan dosis 14 liter per ha dan GDM SAME diaplikasikan dengan dosis 280 kg per ha. Sementara itu, GDM Black BOS digunakan dengan dosis 10 kg per ha.
d. TM
Pada periode Tanaman Menghasilkan (TM) Anda dapat menggunakan produk GDM Sawit, GDM SAME, dan GDM Black BOS. Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Kelapa Sawit digunakan dengan dosis 35 liter per ha dan GDM Granule SAME diaplikasikan dengan dosis 350 kg per ha. Sementara itu, GDM Black BOS digunakan dengan dosis 10 kg per ha.
Pemilihan pupuk menjadi faktor yang penting dalam pertumbuhan tanaman kelapa sawit agar lebih cepat berbuah, subur dan yang paling penting meminimalisir serangan penyakit maupun hama. Anda juga bisa berkonsultasi dengan tim ahli perkebunan kami melalui tombol dibawah ini:
12 Comments
Join the discussion and tell us your opinion.
Thanks imformasi,y
Tahun penulisan artikelnya kapan ya?
4 April 2019 pak
Hello, GDM salam kenal pupuk GDM itu apa ya dan ada gak di toko-toko?
Halo pak, mengenai produk kami bisa langsung menghubungi via whatsapp ya
Pupuk GDM adalah pupuk organik cair yang menggunakkan 100% bahan organik, untuk mendapatkan produk kami bisa langsung menghubungi via whatsapp ya pak
apakah pemberian pupuk ini dapat diberikan ke lahan gambut? dan apakah hasilnya akan seefektif jika diberikan ke lahan mineral?
Halo Bu Nina
Untuk pemupukan pada lahan gambut dan lahan mineral tentu saja berbeda, hal tersebut berkaitan dengan kualitas tanah pada daerah tersebut
Bgmna cara mendapatkan pupuk gdm nya pak?
Bapak Iwan bisa langsung menghubungi kami via whatsapp ya pak
Bagaimana untuk lahan gambut?
Halo Pak Herbert
Pemupukan pada lahan gambut ada perbedaan pada dosis pemupukannya pak, sebab ada perbedaan pada pH dan jenis tanahnya juga