Cara Penyiraman Tanaman Cabe Dengan Baik
Persiapan tanam, pengolahan tanah, persemaian dan tanam cabe yang sudah baik akan menjadi tidak ada artinya tanpa dibarengi dengan perawatan tanaman yang baik. Perawatan tanaman yang baik sangat menentukan keberhasilan usaha budidaya cabe.
Perawatan tanaman cabe dimulai sesaat setelah tanam di lapangan/polybag sampai tanaman berbuah dan panen. Dalam melakukan perawatan menanam cabe meliputi penyiraman, pemupukan, perempelan tunas, pembungaan tanaman cabe dan pengendalian hama serta penyakit.
Untuk menghindari tanaman cabai dari kekeringan atau saat musim kemarau, penyiraman merupakan alternative terbaik untuk mencegah tanaman cabe dari keterlambatan pertumbuhan (kerdil).
Baca juga : Cara semai cabai antai penyakit tular benih
Penyiraman tanaman ada banyak cara dan system yang dapat digunakan, tergantung kondisi lahan dan biaya investasi yang akan dikeluarkan. Yang paling sederhana petani dapat memilih cara penggenangan (leb) di lahan berpengairan teknis atau dikocor jika lahan kering.
Sebelum membahas lebih lanjut cara penyiraman yang baik dan benar, mari kita pelajari manfaat dari penyiraman :
- Air merupakan zat pelarut dan pengangkut unsur hara yang dibutuhkan bagi tanaman sehingga proses penyerapan dan pengangkutan zat-zat nutrisi dapat berlangsung lancar.
- Menjaga kelembaban dan suhu tanah.
- Air merupakan salah satu bahan fotosintesis dan membantu proses respirasi aerob bagi tanaman.
- Air sebagai bahan pembentuk hormon (fitohormon) dan enzim bagi tanaman.
- Menjaga tekanan turgor sel tanaman, sehingga tanaman cabe lebih kokoh dan tahan lama.
- Mempengaruhi produktivitas dan mutu buah cabe.
- Merupakan salah satu cara pengendalian hama tanaman.
Penyiraman yang tepat adalah sesuai kapasitas lapang, tidak berlebih dan tidak kekurangan. Penyiraman yang baik pada akhirnya akan berdampak pada pertumbuhan dan produktivitas tanaman cabe.
Baca Juga ; Pupuk Organik Cair Bersertifikat LeSOS Indonesia
Penyiraman sebaiknya menggunakan air bersih yang bebas dari polutan dan senyawa kimia. Penyiraman tanaman cabe dapat dilakukan 1 – 2 kali sehari tergantung musim dan tehnis budidaya. Pada musim kemarau penyiraman dilakukan 1 – 2 kali sehari, pagi dan sore hari, tetapi saat musim hujan cukup 1 kali sehari pada sore hari.
Adapun frekuensi dan dosis penyiraman tanaman cabe sesuai umurnya tersaji dalam table berikut :
Umur Tanaman | Frekuensi Penyiraman | Dosis Penyiraman |
1 – 20 Hari Setelah Tanam | 1 – 2 kali sehari | ½ gayung (±750 ml) |
21 – 60 HST | 1 kali sehari | 1 gayung (1,5 liter) |
≥ 60 HST | Tentatif | Tentatif |
Penyiraman pada tanaman cabe yang menggunakan mulsa plastic akan lebih irit frekuensi maupun dosisnya karena mulsa plastic dapat menjaga kelembaban tanah.
Untuk menghemat biaya tenaga kerja maka kegiatan penyiraman dapat dilakukan bersamaan dengan pemupukan organic cair. Gunakan pupuk organik cair yang teruji, lengkap, murah dan mudah cara aplikasinya.
Pupuk organik cair GDM mengandung unsur hara makro dan mikro serta 7 macam bakteri menguntungkan yang sudah teruji dan berijin Deptan. Aplikasi POC GDM bisa dilakukan dengan cara disemprot atau dikocor bersamaan dengan penyiraman.
Terbukti penggunaan POC GDM dapat meningkatkan hasil panen pada tanaman cabe.
Referensi :
- Annonymous, 2015. Good Agriculture Practice, Budidaya Tanaman Cabai Yang Baik dan Benar, Food and Agiculture Organization of United nation – Departemen Pertanian, Jakarta.
- Annonymous, 2017. Tipspetanicabe.blogspot.co.id.
- Priyono W, 2017. Panduan Lengkap Budidaya Cabe Merah, Guru Ilmuan.blogspot.co.id.
- Sumarni N, Muharam A, 2005. Budidaya Tanaman Cabai Merah, Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Departemen Pertanian, Jakarta.