penyakit scabies kelinci

Penyakit Kelinci Gudikan (Scabies): Gejala, Penyebab, Cara Mengobati Hingga Pencegahannya

Memiliki hewan peliharaan seperti kelinci tentu sangat menyenangkan, tetapi terkadang ada hal yang menjadi kendala salah satunya adalah mengatasi penyakit kelinci gudikan.

Siapa yang tidak kenal dengan hewan peliharaan yang satu ini, kelinci, karena merupakan salah hewan jinak yang menggemaskan.

Salah satu hal yang sangat merepotkan ketika memelihara kelinci adalah menangani penyakit gudikan. Gudikan, dalam bahasa medis disebut dengan scabies, merupakan penyakit sejenis kutu dengan ukuran mikroskopis.

Karena ukurannya sangat kecil, sejenis kutu ini bersarang di bawah epidermis kulit sehingga menyebabkan rasa gatal di permukaan kulit. Biasanya, jika kelinci terkena penyakit gudikan, maka kelinci akan penggarukan bagian tubuhnya yang terkena gudikan tersebut, bahkan bisa menyebabkan luka atau robek di bagian tersebut.

Umumnya, scabies pada kelinci sering dijumpai di bagian kaki, hidung, dan kuping kelinci.

Bagi yang ingin memelihara kelinci atau sedang dalam tahap tersebut, maka alangkah baiknya mengetahui hal-hal terkait dengan penyakit kelinci scabies ini.

Setidaknya hal-hal mendasar terkait dengan gejala, penyebab, cara mengobati, dan cara mencegah penyakit ini harus diketahui dengan baik.

Berikut ini yang merupakan penjelasan terkait dengan penyakit scabies atau gudikan pada kelinci.

Gejala Penyakit Gudikan (Scabies) Pada Kelinci

Tungau scabies, dalam bahasa Latin disebut dengan istilah Sarcoptes scabiei, merupakan hewan mikroskopis yang berkembang biak dengan bertelur. Sebenarnya penyebaran penyakit gudik pada kelinci bisa Berasal dari mana pun, misalnya dari hewan lain, manusia, atau bisa juga karena rumput lapangan.

Tungau atau kutu ini dapat bertahan sekitar 2 sampai 3 hari di tempat yang kering dengan suhu kamar berkisar 26 sampai 31 derajat Celcius. 

penyakit scabies kelinci
Kelinci terkena scabies pada bagian telinga

Namun demikian, apabila berada ditempat yang lebih dingin dan cenderung lembab, maka tungau ini bisa bertahan hidup dalam waktu yang lebih lama.

Saat memelihara kelinci, alangkah baiknya kelinci ditempatkan pada kandang yang kering dan bersih, sehingga tidak mudah menjadi sarang tungau yang memberikan dampak buruk bagi kelinci.

Ketika tungau bertelur dan menetas, maka kemudian menjadi larva selama kurang lebih 4 hari.

Selanjutnya akan menjadi tungau muda, dan tumbuh menjadi tungau dewasa.

Lalu bagaimana cara mengetahui apabila kelinci yang dipelihara memiliki penyakit gudikan karena tungau scabies ini?

Apa sajakah gejala atau ciri-ciri kelinci yang sedang terjangkit penyakit gudikan?

  • Terdapat kerak seperti ketombe di bagian tertentu
  • terjadi pembengkakan pada kaki yang menyebabkan kuku kelinci seolah-olah akan copot
  • bagian kuping beserta pinggirnya terlihat hilang karena terpotong oleh kutu
  • kelinci menjadi tidak nafsu makan
  • kelinci susah tidur
  • kelinci menggerakkan kepala dan menggaruk bagian yang terkena gudik
  • mata kelinci terlihat sayu
  • pada jaringan kulit terjadi penandukan
  • kelinci cenderung pasif bergerak

Penyebab Penyakit Gudik (Scabies) Pada Kelinci

Sebenarnya apa sih yang menyebabkan kelinci terkena penyakit gudik? Jika bertanya terkait penyebabnya, maka jawaban yang pasti adalah tungau scabies itu sendiri. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa tungau ini bisa menyerang berbagai makhluk hidup, terutama hewan dan manusia.

Tungau ini sangat mudah menyebar karena sifatnya menular, atau disebut sebagai zoonosis. Tidak heran apabila jika ada kelinci terkena penyakit gudik, maka akan mudah menular ke kelinci lainnya.

penyakit scabies kelinci
Bulu kelinci rusak akibat serangan penyakit scabies

Tungau sangat suka berada di tempat yang lembab dan tidak bersih. Jadi sudah sangat jelas jika penyebab kelinci terkena penyakit gudikan atau scabies yaitu karena habitat atau tempat tinggal kelinci yang tidak bersih, lembab, sehingga sangat cocok menjadi sarang tungau.

Selain itu, tungau ini juga sering dijumpai di rerumputan. Apabila terlalu sering memberikan pakan rumput-rumputan pada kelinci, maka di rumput-rumput tersebut berkemungkinan menjadi sumber penyakit scabies.

Meskipun sebenarnya penyebab yang paling dominan adalah terkait dengan kebersihan kandang yang kurang dijaga.

Bagaimanapun juga, jika kandang tidak dijaga kebersihannya, bisa menyebabkan penularan ke setiap kandang. Pada akhirnya, kelinci yang sebelumnya sehat, berkemungkinan terinfeksi atau terjangkit penyakit gudikan, dan infeksinya pun terjadi berulang.

Untuk mengetahui secara lebih, jenis penyakit yang menyerang kelinci. Berikut penjelasan lengkap mengenai Jenis Penyakit Kelinci dan Cara Mengobatinya.

Cara Mengobati Kelinci Gudikan (Scabies)

Ketika kelinci diserang tungau scabies atau gudik, maka hal ini tidak dapat dibiarkan begitu saja dan tidak boleh dianggap remeh.

Penyakit tersebut merupakan salah satu penyakit yang serius sehingga membutuhkan penanganan yang tepat dan cepat. Sebenarnya ada cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi penyakit gudik pada kelinci.

penyakit gudikan kelinci

Namun jangan salah mengambil langkah  karena bisa menyebabkan risiko yang buruk. Misalnya dengan memberikan minyak tanah, oli, atau sejenisnya, adalah cara yang ekstrem karena pada dasarnya hal tersebut dapat membahayakan kelinci.

Karena bisa saja kelinci menjilat bagian tubuhnya yang sudah diolesi minyak tanah, oli, atau sejenisnya, dan menyebabkan kematian.

Lalu apa saja pilihan cara yang bisa dilakukan untuk mengobati scabies atau gudik pada kelinci? Berikut ini merupakan penjelasannya.

Mengoleskan Obat Salep Pada Tubuh Kelinci

Seperti yang telah dijelaskan sekilas sebelumnya, bahwa mengoleskan salep di bagian yang terinfeksi scabies merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengobati gudikan pada kelinci.

Apabila penyakit gudikan pada kelinci belum begitu parah, dalam artian masih ada di tahap yang ringan, maka salep kulit biasa yang umumnya digunakan oleh manusia juga bisa digunakan untuk mengobati scabies pada kelinci, misalnya salep kulit 88.

Selain itu bisa juga menggunakan salep khusus, misalnya salep scabimied. Cara menggunakannya sangat mudah, yakni terlebih dahulu harus membersihkan bagian tubuh kelinci yang terinfeksi scabies dengan air hangat.

Apabila bulu kelinci terlalu panjang, maka perlu dicukur terlebih dahulu. Setelah dibersihkan dengan air hangat, bagian kulit yang akan diolesi salep dikeringkan terlebih dahulu, supaya tidak lembab.

Barulah kemudian mengoleskan salep 2 sampai 3 kali sehari. Lakukanlah pengobatan ini secara rutin setiap harinya.

Namun perlu diketahui bahwa cara mengobati scabies pada kelinci dengan mengoleskan salep sebenarnya kurang begitu maksimal apabila penyakit ini menginfeksi bagian badan yang ditumbuhi bulu.

Selain itu juga tidak efektif untuk bagian kaki yang sering menginjak tempat kotor. Bagaimanapun juga, mengoleskan salep tidak bisa menjangkau seluruh bagian tubuh kelinci yang terdapat tungau scabiesnya. Apalagi kelinci bisa juga menjilati bagian tubuhnya. Namun untuk mengoleskan salep di bagian telinga masih sangat aman dilakukan.

Memandikan Kelinci Dengan Cairan Belerang

Cara selanjutnya yang bisa dilakukan untuk mengobati penyakit gudikan pada kelinci yaitu dengan memandikan kelinci menggunakan cairan belerang.

Air yang telah dicampur dengan belerang kemudian digunakan untuk memandikan kelinci ke seluruh bagian tubuh kelinci. Namun perlu diingat bahwa campuran belerang tidak boleh terlalu banyak.

Hal ini terjadi karena apabila belerang terlalu banyak, maka bisa menyebabkan kulit kelinci menjadi kering sehingga menyebabkan dampak negatif lainnya pada tubuh kelinci.

Namun demikian, salah satu kekurangan dari cara pengobatan dengan memandikan kelinci menggunakan cairan belerang yaitu bisa menyebabkan kelinci stres.

Jadi dapat dikatakan bahwa memandikan kelinci menggunakan cairan belerang dinilai kurang efektif juga. Kecuali jika kelinci sudah biasa dimandikan.

Memberikan Antibiotik Pada Kelinci

Perlu diketahui bahwa tujuan dari pemberian antibiotik pada kelinci yaitu untuk membasmi tungau scabies.

Dibandingkan dengan cara sebelumnya, pemberian antibiotik ini terbukti lebih manjur dan efektif.

Bahkan risiko dan dampak negatifnya hampir tidak ada pada kelinci. Sebenarnya ada dua cara yang dapat dilakukan dalam hal memberikan antibiotik. Berikut ini merupakan cara yang dapat dilakukan.

Antibiotik Langsung Diminumkan Kepada Kelinci

Adapun obat antibiotik yang dapat langsung diminumkan kepada kelinci yaitu merk kepromec. Tiap ml dari obat ini mengandung invermectin 10 mg. Untuk cara pakainya, obat antibiotik ini dapat diminumkan langsung pada kelinci, atau bisa terlebih dahulu dicampurkan pada air minumnya.

Untuk dosis yang dibutuhkan yaitu 0,03 ml/kg massa badan kelinci dan lebih baik diberikan 2 hari secara berturut-turut.

Biasanya, di hari pertama penggunaan obat antibiotik tersebut, kelinci sering menggaruk-garuk bagian tubuhnya yang terkena tungau scabies. Hal ini dikarenakan tungau atau kutu scabies tersebut mulai teler karena obat antibiotik yang dikonsumsi oleh kelinci.

Selanjutnya, di hari ketiga atau keempat, scabies di tubuh kelinci sudah rontok semuanya. Dapat dikatakan bahwa pengobatan scabies pada kelinci dengan oral ini jauh lebih efektif. Cara ini juga sama efektifnya ketika diaplikasikan dengan metode injeksi atau suntik.

Menyuntikkan Obat Antibiotik Pada Kelinci

Perlu diketahui bahwa selain cara pemakaian antibiotik secara langsung, yakni diminum oleh kelinci, cara lain yang dapat dilakukan yaitu dengan disuntikkan atau dilakukan injeksi pada tubuh kelinci.

Cara yang demikian ini sangat umum dilakukan ketika belum ditemukan kepromec obat oral. Dapat dikatakan bahwa cara ini jauh lebih efektif daripada cara konvensional, yaitu mengoleskan salep pada tubuh kelinci yang terkena scabies.

Pengobatan scabies pada kelinci dengan cara injeksi alangkah baiknya hanya dilakukan oleh orang-orang yang telah memahami dengan baik terkait dengan cara menyuntik hewan, terutama kelinci.

Umumnya, obat injeksi yang digunakan yaitu jenis wormectin. Wormectin injeksi merupakan obat antibiotik yang sangat efektif untuk membasmi ektoparasit dan nematoda seperti halnya kutu, tungau, caplak, dan berbagai insekta lainnya. Adapun obat lainnya selain wormectin yang biasa digunakan antara lain adalah ivomac (cukup mahal), ivermectin, dan intermectin.

Untuk obat antibiotik injeksi jenis wormectin memiliki kandungan senyawa kimia yang telah melalui proses fermentasi, yakni yang dihasilkan oleh Streptomyces avermitilis. Pada dasarnya, senyawa tersebut mempunyai aktivitas antelmintik yang mampu menghambat diterimanya impuls saraf oleh sel otot atau sel saraf lain. Hal inilah yang bisa membuat kutu atau tungau menjadi mati.

Untuk pemakaian injeksi pada kelinci, dosis yang dibutuhkan yaitu 0,04 ml per kg massa badan kelinci. Penyuntikan ini dilakukan di bawah kulit dengan sangat hati-hati.

Untuk yang belum begitu berpengalaman dalam menyuntik hewan, maka alangkah baiknya meminta tolong kepada orang yang berpengalaman, karena jika suntikan terkena daging, bisa menyebabkan pembusukan pada daging kelinci yang akhirnya menyebabkan kematian.

Lalu berapa kali harus dilakukan injeksi? Umumnya, cara injeksi obat antibiotik pada kelinci cukup dua kali suntik saja, karena biasanya setelah 3 hari kerak-kerak kutu akan terlihat rontok.

Karena penyuntikannya tidak boleh mengenai daging, maka caranya yaitu dengan menarik punggung kelinci sehingga kulit kelinci akan terangkat beberapa cm. Suntikkan searah dengan kepala kelinci. Meskipun secara dosis cukup dilakukan dua kali saja, tetapi biasanya setelah penginjeksian ke-5 atau ke-6, barulah kerak kutu akan rontok.

Cara Mencegah Kelinci Agar Tidak Terkena Scabies

Memelihara hewan peliharaan seperti halnya kelinci tentu bisa dikatakan gampang-gampang susah. Untuk mencegah supaya kelinci tidak terkena scabies atau gudikan, ada banyak hal yang harus dilakukan, terutama terkait dengan kebersihan.

Untuk bisa mengetahui apa saja yang dapat dilakukan untuk mencegah kelinci supaya tidak terkena scabies, maka perlu melihat kembali apa yang menyebabkan kelinci tersebut terserang scabies atau gudikan.

Menjaga Kandang Tetap Kering dan Bersih

Secara garis besar, memang kebersihan sangatlah berpengaruh terhadap kesehatan kelinci. Untuk merawat kelinci supaya tetap sehat dan terhindar dari scabies, maka harus memperhatikan kebersihan kandang.

Usahakan kandang kelinci selalu dalam kondisi kering dan bersih. Tungau scabies sangat suka bersarang di tempat yang lembab, dingin, dan kotor. Bahkan, tungau scabies ini dapat berkembang biak lebih banyak dan cepat ketika dalam kondisi tersebut.

Tidak hanya itu, waktu untuk bertahan hidup pun lebih lama. Hal ini tentu harus sangat berhati-hati terkait kebersihan kandang.

Menjaga Sirkulasi Udara Kandang

Selain menjaga kandang supaya tetap kering dan bersih, hal lainnya yang perlu diperhatikan adalah terkait dengan sirkulasi udara. Seperti halnya makhluk hidup lainnya, kelinci juga membutuhkan udara yang segar sehingga sirkulasi udara harus diperhatikan dengan baik.

Hal ini juga bertujuan supaya kandang kelinci tidak mudah lembab, yang bisa jadi sarang scabies. Oleh karena itu, pahami dengan baik terkait dengan perawatan kandang kelinci, termasuk sirkulasi udara.

Memperhatikan Pemberian Pakan Rumput

Seperti yang telah dijelaskan pada bagian penyebab scabies pada kelinci, salah satu faktornya yaitu karena pemberian pakan rumput. Rumput yang terdapat tungau scabies kemudian dimakan oleh kelinci bisa menyebarkan scabies pada tubuh kelinci.

Sebenarnya tidak masalah apabila ini memberikan pakan rumput pada hewan peliharaan tersebut. Namun demikian, rumput alangkah baiknya dilayukan terlebih dahulu, dan tidak ditaruh sembarangan. Jika alas kandang kelinci masih tanah, maka jangan sembarangan menaruh rumput di lantai begitu saja karena bisa menyebabkan pakan rumput menjadi kotor.

Memberi Pakan Pelet

Meskipun tidak ada salahnya jika memberi pakan rumput kelinci, tetapi akan lebih baik jika memberi pakan pelet. Jika menggunakan pelet, maka kandang kelinci tidak mudah kotor, dan tetap terjaga kebersihannya. Pelet juga dapat menghindari penularan gudik dari rumput.

Membuat Kandang yang Menggantung

Usahakan untuk membuat kandang kelinci yang menggantung, yang alasnya bukan tanah. Alas kandang kelinci alangkah baiknya diberi jarak dengan tanah sehingga kotoran kelinci dapat langsung jatuh ke bawah. Jika kotoran jatuh ke alas kandang, maka tempatnya akan lebih cepat kotor, sehingga menjadi sarang scabies.

Bagi para pecinta kelinci, pastinya ingin memiliki kelinci yang aktif, gerakannya gesit, sehat, memiliki bulu lebat, dan tubuh yang bersih. Kelinci dengan kriteria demikian merupakan idaman bagi para penghobi.

Bagaimanapun juga, hewan yang satu ini mempunyai daya tarik tersendiri bagi para pecintanya. Alasannya tidak hanya karena jinak saja, tetapi perawatan kelinci juga tergolong mudah, apalagi kelinci merupakan hewan yang tidak rewel.

Alasannya itu sangat cocok jika memilih memelihara kelinci untuk mengisi waktu luang maupun untuk menghilangkan kejenuhan setelah beraktivitas. Hal-hal terkait penyakit kelinci gudikan juga harus dipahami dengan baik.

Mengaplikasikan Vitamin Kelinci

Seperti halnya manusia, kelinci juga hewan yang membutuhkan perawatan ekstra untuk kesehatannya. Terlebih memang untuk kelinci ternak atau pedaging, kualitas daging yang dibutuhkan untuk lebih berkualitas.

Jika kelinci terkena penyakit scabies, tentu itu sangat menyulitkan untuk mencapai hasil ternak kelinci secara maksimal. Oleh karena itu perlunya Anda mengaplikasikan dan memberikan vitamin kelinci secara tepat guna dan dosisnya.

Timbulnya penyakit pada kelinci sangat bergantung pada kualitas kebersihan kandangnya.

Selain itu juga, kualitas pakan yang tepat harus sesuai dan pastinya lebih maksimal.

Hal inilah yang menjadikan perlunya vitamin kelinci yang sesuai, antara lain yang mengandung bakteri bacillus brevis.

Apa kegunaanya? salah satunya untuk menekan serang penyakit, dan tentunya untuk menghasilkan antibiotik trycodine yang tentunya untuk menambah kekebalan tubuh kelinci.

produk suplemen organik cair gdm spesialis ternak 1ltr

Salah satunya dengan memberikan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Ternak yang mengandung bakteri premium ini.

Pengaplikasiannya cukup mudah, dengan memberikan vitamin kelinci GDM pada pakan.

Selain untuk mencegah dari serangan penyakit dan meningkatkan kekebalan tubuh kelinci.

Untuk memperbaiki kualitas pakan dan meningkatkan kualitasnya, inilah yang menjadi peran bakteri premium bacillus pumilus.

Dalam Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Peternakan, inilah yang nantinya akan menunjang kualitas ternak kelinci sehingga lebih sehat.

vitamin kelinci

Penyakit scabies yang menyebabkan rontoknya bulu atau bulu kelinci menjadi rusak, bisa menumbuhkan bulu vitamin kelinci sehingga lebih lembut.

Maka pentingnya untuk memberikan vitamin kelinci GDM yang terbukti lebih baik kualitas dan hasilnya.

Penggunaan Suplemen Organik GDM Spesialis Peternakan, Selain menunjang hasilnya lebih maksimal, untuk mencegah penyakit scabies inilah yang bisa meminimalisir penyakit yang menyerang.

Untuk Anda yang ingin tau lebih penggunaan vitamin kelinci dengan dosis yang tepat, pastikan Anda menghubungi tim Ahli peternakan kami berikut ini: