7+ Jenis Penyakit Kelinci Lengkap: Gejala, Penyebab, Pengobatan Hingga Cara Mencegah
Seperti halnya manusia, hewan juga memiliki beberapa jenis penyakit yang bisa mereka derita, dan kelinci termasuk hewan yang memiliki beragam jenis penyakit yang dapat dideritanya.
Jenis penyakit kelinci yang beragam ini, memiliki gejala yang berbeda-beda di setiap jenis penyakitnya. Nah, informasi mengenai jenis penyakit yang dapat diderita oleh kelinci ini harus diketahui oleh para pemelihara kelinci.
Kelinci sendiri termasuk hewan yang memiliki rupa yang lucu sehingga tidak sedikit orang yang menginginkan hewan ini untuk dijadikan sebagai hewan peliharaan.
Namun, seperti halnya memelihara hewan peliharaan lainnya, untuk memelihara kelinci juga diperlukan perawatan yang cukup rumit. Perawatan ini perlu dilakukan supaya mengantisipasi terjadinya penyakit di dalam tubuh si kelinci.
Karena jenis penyakit yang dapat diderita kelinci sangatlah beragam, jadi masih ada banyak orang yang tidak mengenalinya satu per satu.
Maka dari itu, diperlukan informasi yang jelas mengenai hal ini untuk membantu para pemelihara kelinci supaya dapat mengenali penyakit-penyakit yang sedang diderita hewan peliharaannya.
Daftar Isi
Macam-macam Penyakit Kelinci
1. Pasteurellosis
Gejala:
Penyakit Pasteurellosis memiliki beberapa gejala yang sangat harus Anda ketahui, khususnya bagi pemelihara kelinci. Anda perlu memperhatikan tanda-tanda pertama suatu penyakit dalam 5-10 jam sejak tongkat memasuki tubuh sang kelinci. Gejala-gejalanya adalah:
- Kelinci mengalami diare dan terjadi distensi usus
- Napasnya menjadi berat dan disertai dengan mengi atau napas berbunyi seperti siulan
- Munculnya lendir yang keluar dari hidung dan mata
- Napsu makan menjadi lebih buruk
- Perilaku hewan menjadi lebih lesu dan lebih tidak peduli dengan yang terjadi di sekitarnya
- Suhu tubuh naik hingga 41-42 derajat
Penyebab:
Yang menjadi penyebab penyakit Pasteurellosis muncul adalah ketika bakteri Pasteurella Multocida masuk ke dalam tubuh sang kelinci. Sistem reproduksi dalam tubuh bakteri jenis Pasteurilla terjadi dengan cukup cepat.
Bakteri ini dapat menembus ke dalam sistem limfatik dan sirkulasi yang ada di dalam tubuh kelinci, dan ini akan mengarah kepada terjadinya septicemia.
Setelah itu produk beracun akan merusak dinding pembuluh darah kelinci, diatesis hemoragik berkembang, dan pembengkakan.
Namun, sebenarnya masih belum diketahui dengan jelas penyebab dari penyakit ini secara rinci, jadi, bagi pemelihara hewan kelinci disarankan untuk selalu menjaga daya tahan tubuh sang kelinci dan secara rutin memeriksakannya ke dokter hewan.
Pengobatan:
Pengobatan untuk penyakit Pasteurellosis difokuskan ke gejala bersin dan demam. Pemelihara hewan kelinci diwajibkan untuk selalu memperhatikan hidrasi, gizi, kehangatan, dan kebersihan salah satunya menjaga lubang hidung kelinci tetap selalu bersih.
Lalu, antibiotik dan antimikroba akan digunakan untuk menghilangkan infeksi bakteri. Selain itu, obat pereda nyeri dengan dosis ringan dapat juga digunakan.
Untuk kelinci yang mengalami kesusahan dalam bernapas, humidifikasi lingkungan dapat membantu untuk mengeluarkan cairan dari hidung, maka itu akan membuat kelinci lebih nyaman.
Saline Nebulization (aplikasi dengan spray cairan) dapat Anda gunakan. Pemelihara hewan kelinci juga wajib membilas mata dan saluran hidung secara rutin, hal ini untuk menghilangkan bagian-bagian dari penyakit yang sudah mongering.
2. Gigi yang Tumbuh Berlebihan
Nama lain dari penyakit ini adalah Malocclusion. Jika gigi pada kelinci tumbuh dengan tidak sejajar antara gigi atas dan gigi bawah, maka proses pengikisan gigi tidak akan sempurna dan akan terus tumbuh.
Sebab, kelinci memiliki struktur gigi yang mirip dengan hewan pengerat yang memiliki gigi seri (atas dan bawah) yang cukup panjang untuk mengerat dan memotong makanan.
Pertumbuhan gigi seri yang berlebihan akan mengakibatkan kelainan dalam bentuk mulut, rahang dan muka, gizi buruk, luka dan infeksi daerah mulut, dan yang paling parah adalah kematian.
Gejala:
Gejala penyakit ini terbilang cukup mudah untuk dikenali di awal. Gejala yang timbul adalah:
- Abses di mulut atau rahang
- Mengiler, dan bisa berlanjut ke dermatitis pada leher dan dagu kelinci sehingga dapat membuat bulu rontok
- Pembengkakan rahang
- Kelinci tidak berhenti menggesek-gesek mulutnya
- Pencabutan bulu
- Berat badan menurun
Penyebab:
Penyakit ini dapat disebabkan karena keturunan atau terbentuk dengan sendirinya. Penyakit jenis ini yang muncul karena faktor keturunan biasanya terdapat pada kelinci dwarf karena mereka memiliki tulang tengkorak yang kecil, sehingga menyebabkan struktur giginya tidak dapat tumbuh dengan sempurna.
Sedangkan penyakit jenis ini yang timbul karena terbentuk sendiri, biasanya disebabkan oleh kecelakaan kecil atau si kelinci sering menarik-narik kawat kandang menggunakan giginya sehingga menyebabkan struktur giginya rusak.
Pengobatan:
Untuk menangani penyakit kelinci jenis ini, sang pemelihara kelinci perlu melakukan pemotongan untuk menyamakan bentuk dan ukuran gigi si kelinci. Namun, tentu saja pemotongan gigi harus dilakukan dengan kondisi kelinci tidak sadar setelah diberi anastesi atau pembiusan dan disarankan dilakukan oleh ahli hewan.
Selain itu, karena pada dasarnya gigi akan selalu tumbuh, jadi pemelihara hewan kelinci wajib melakukan pemeriksaan secara rutin.
3. Tungau Telinga (Telinga Berkerak dan Bau)
Tungau Telinga pada penyakit kelinci adalah salah satu jenis parasit tumbuh di telinga kelinci dan mengakibatkan terjadinya infeksi serta akan membuat telinga kelinci menjadi kotor akibat penumpukan kerak.
Gejala:
Gejala dari penyakit kelinci jenis ini cukup mudah dikenali dan singkat. Gejala dari penyakit tungau telinga adalah kelinci akan menggaruk telinganya secara terus menerus dan hampir setiap saat menggelengkan kepalanya karena rasa gatal yang diterimanya. Selain itu, kulit telinga bagian dalam akan keras, bersisik, dan berwarna coklat.
Penyebab:
Tungau telinga pada kelinci muncul sebagian besar karena terjadinya penularan yang disebabkan dari kelinci yang telah terinfeksi penyakit ini sebelumnya. Maka dari itu, perlu Anda lakukan untuk memperhatikan lingkungan di sekitar kelincimu.
Pengobatan:
Langkah pertama yang harus Anda lakukan ketika kelincimu menderita penyakit ini adalah membersihkan telinganya dan bawa kelincimu ke dokter untuk diberikan minyak khusus yang diteteskan pada telinga kelinci guna membunuh tungau yang bersarang di telinganya.
Selain itu, untuk mencegah penyakit ini muncul kembali, pemelihara wajib rutin membersihkan telinga kelinci dengan menggunakan kain yang lembut dan telah ditetesi baby oil.
4. Bola Rambut (Trichobezoars)
Bola rambut yang terjadi pada kelinci adalah masalah yang berpotensi serius, karena kelinci tidak seperti kucing yang dapat memuntahkan rambut-rambut yang masuk ke dalam perutnya itu.
Kelinci tidak dapat muntah, sehingga hal ini akan mengakibatkan pencernaan sang kelinci macet dan menyebabkan ileus (ketika usus kelinci berhenti bergerak ingesta normal keluar dari usus besar dan akhirnya rektum).
Gejala:
Gejala yang akan timbul ketika seekor kelinci menderita penyakit ini adalah:
- Anoreksia
- Diare
- Depresi
- Berat badan menurun
Penyebab:
Penyakit bola rambut atau bisa juga disebut dengan Trichobezoars terjadi karena masuknya rambut/bulu kelinci itu sendiri ke saluran pencernaannya, dan bulu tersebut akan mengeras dalam jangka waktu yang lama. Hal ini biasanya terjadi karena kelinci sering menjilat-jilat tubuhnya.
Pengobatan:
Pengobatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi penyakit ini adalah operasi dan terapi jus nanas segar sebanyak 5-10 ml PO per 24 jam selama 5 hari.
5. Kanibal
Kasus kelinci kanibal bukanlah kasus yang sepele karena ini tergolong kategori sering dan dapat mengganggu laju pertumbuhan dan perkembangbiakan kelinci.
Meskipun kasus kelinci kanibal bukan hal yang wajar terjadi, tapi tidak memungkiri kemungkinan hal ini akan muncul di beberapa ekor kelinci dalam keadaan tertentu.
Gejala:
Kelinci yang menjadi kanibal biasanya akan menunjukkan gejala stress atau depresi, karena mereka merasa perawatan yang didapatkan dari sang pemelihara tidak terlalu baik dan sangat kurang.
Penyebab:
Menurut para ahli, biasanya keadaan kelinci kanibal disebabkan karena insting bertahan hidup dari kelinci itu sendiri jika ketersediaan pakan dari kelinci tidak tersedia dengan cukup dan baik, entah itu dari segi kualitas maupun kuantitas. Hal ini biasanya diperburuk dengan perubahan keadaan fisiologis saat kelinci sedang mengalami masa hamil.
Pengobatan:
Untuk mengobati kelinci yang sudah terlanjur menjadi kanibal adalah dengan menyediakan makanan yang cukup dengan kualitas dan kuantitas yang terbaik.
Namun, meskipun begitu Anda juga tetap harus memperhatikan porsi makannya supaya tidak sampai obesitas. Selain itu, pemelihara kelinci kanibal juga perlu membuat kandang lebih luas lagi supaya saat induk kelinci sudah waktunya melahirkan, mereka memiliki ruang yang luas dan tidak menimbulkan stress.
6. Penyakit Gudig/Kudis (Scabies) pada Kelinci
Kebanyakan besar kelinci yang menderita penyakit gudig/kudis alias scabies disebabkan oleh tungau Sarcoptes Scabiei. Penyakit ini merupakan salah satu jenis penyakit kulit menular yang memiliki sifat zoonosis. Tungau jenis ini dapat menyerang manusia maupun hewan, jadi kelinci pun juga bisa menjadi pusat serangan tungau jenis ini.
Gejala:
Alangkah baiknya seseorang yang sedang memelihara kelinci memperhatikan kesehatan hewan peliharaannya sedari awal, apalagi untuk gejala penyakit kelinci jenis ini sangatlah mudah untuk dikenali, yaitu:
- Kelinci merasa gatal-gatal
- Terjadinya kerontokan bulu pada kelinci
- Kulit menjadi rusak
Penyebab:
Kebanyakan besar kelinci yang menderita penyakit gudig/kudis alias scabies disebabkan oleh tungau Sarcoptes Scabiei. Selain itu, tungau jenis ini juga memiliki sifat yang sangat menular, jadi kelinci pun juga rentan terkena penyakit ini, apalagi jika kelinci yang Anda pelihara pernah berkontak langsung dengan hewan atau kelinci lain yang telah terkena penyakit ini terlebih dulu.
Pengobatan:
Berikut beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mengobati kelinci yang terkena penyakit jenis ini:
- Cukur bulu kelinci di sekitar bagian tubuh yang terserang penyakit ini, dan cuci lukanya dengan air hangat. Jangan lupa untuk mengelapnya hingga kering ketika sudah bersih, lalu olesi luka dengan obat kudis yang Anda dapatkan dari dokter hewan atau ahli hewan lainnya.
- Olesi bagian tubuh yang terserang penyakit ini dengan salep yang memiliki daya miticid baik dari zat kimia organik maupun non organik. Diamkan kulit yang telah diberi salep itu selama 10 jam.
- Suntik kelinci dengan avimec/ivomec dengan dosis 1 ekor kelinci dewasa adalah 0,3 ml.
Namun, untuk lebih amannya, lebih baik Anda membawa kelincimu langsung ke dokter hewan yang tentunya sudah berpengalaman menangani penyakit kelinci jenis apapun itu.
Pelajari selengkapnya mengenai penyakit gudikan, berikut Cara Mengobati Penyakit Gudikan Beserta Pencegahannya.
7. Penyakit Sembelit pada Kelinci
Seperti halnya semua makhluk hidup di dunia ini, kelinci juga bisa mengalami sembelit jika kesehatan pencernaannya tidak dijaga dengan baik oleh sang pemelihara.
Apalagi, kelinci termasuk hewan yang tidak memiliki kendali penuh atas jumlah makanan yang diserapnya. Mereka akan terus menerus makan hingga perut mereka selalu penuh.
Gejala:
Jika tidak ada jejak buang air besar pada kelinci, sang pemelihara wajib mencurigai terjadinya hal itu, biasanya dalam jangka waktu 24 jam. Gejala-gejala lain yang harus Anda ketahui mengenai penyakit kelinci jenis ini adalah:
- Pembengkakan
- Kelinci akan kesakitan ketika perutnya disentuh
- Perut bergerumuh
- Napsu makan menurun
- Menjadi lesu dan tidak aktif kembali
- Posturnya akan menjadi lebih bungkuk
Penyebab:
Ada beberapa penyebab yang dapat membuat kelinci menjadi sembelit, antara lainnya yaitu:
- Kelinci diharuskan diet dengan cara yang tidak benar
- Gas menumpuk di usus
- Benda asing masuk ke usus karena kurangnya perhatian dari sang pemelihara
- Ketidakpatuhan dengan suhu yang dibutuhkan, rezim minum, dan memberi makan
- Stress
- Perkembangan Clostridia di dalam tubuh kelinci
Pengobatan:
Langkah pertama untuk mengobati kelinci yang terkena sembelit adalah dengan memberinya akses minum minuman yang bersih dan jernih serta jerami. Kalau kelinci itu tidak bisa minum sendiri, Anda bisa menyiramnya dengan jarum suntik.
Sebenarnya, Anda tidak harus memberinya jerami, tapi Anda perlu memberinya sayuran hijau atau sayuran yang berair dan berserat kasar dalam kadar yang cukup.
8. Penyakit Flu Kelinci (Pilek/Influenza)
Penyakit flu juga dapat menyerang seekor kelinci. Seperti halnya penyakit flu pada manusia, penyakit flu yang diderita kelinci juga memiliki tingkatan parah atau tidaknya penyakit itu sendiri.
Anda boleh saja tidak terlalu mengkhawatirkan kelincimu yang terkena flu ringan, tapi apa jadinya jika Anda membiarkan kelincimu yang ternyata terkena flu berat. Maka dari itu, Anda perlu mengetahui informasi lengkap mengenai penyakit flu pada kelinci.
Gejala:
Gejala yang timbul ketika seekor kelinci menderita flu adalah:
- Hidung kelinci mengeluarkan ingus atau lender yang berwarna putih kental
- Kelinci sering kali menggaruk hidungnya dan bersin-bersin
- Sering menggigil kedinginan walaupun cuaca sedang panas-panasnya
Penyebab:
Penyebab kelinci terserang penyakit flu adalah biasanya dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang dingin dan kandang tidak terkena sinar matahari dan kebersihannya tidak terjaga.
Pengobatan:
Langkah awal yang perlu Anda lakukan ketika kelinci yang kamu pelihara menderita penyakit flu yang berat adalah membawanya ke dokter hewan sesegera mungkin supaya Anda bisa mendapatkan obat yang sesuai resep untuk mengobati flu yang dideritanya. Selain itu, untuk mencegah terjadinya hal ini lagi, Anda bisa melakukan cara membiarkan kelincimu terkena sinar matahari, menjaga kebersihan kandang kelinci, dan jangan terlalu mengurung kelincimu di kandang supaya dia bisa menghirup udara segar sesekali.
9. Cacingan pada Kelinci
Penyakit cacingan juga bisa menyerang seekor kelinci, jadi Anda perlu memperhatikan kebersihan makanan dan minuman yang dikonsumsi kelincimu. Cacingan akan semakin parah dan membahayakan jika Anda tidak segera mengenali dan mengobati penyakit yang ada di kelincimu ini.
Gejala:
Pada umumnya, kelinci yang menderita cacingan akan mengalami gejala seperti ini:
- Tubuh akan terlihat semakin kurus
- Terlihat pucat
- Napsu makan berkurang
- Menjadi lebih lemah dan lesu
- Kelinci gemar menggaruk bulu atau kulitnya sekitar lubang duburnya
Penyebab:
Kelinci akan terinfeksi penyakit cacingan ketika memakan telur cacing. Setelah itu cacing akan tumbuh di dalam perut si kelinci dan akan terus menyebar. Maka dari itu seperti yang sudah disebutkan tadi, alangkah baiknya Anda selalu memperhatikan kebersihan makanan dan minuman yang dikonsumsi kelinci peliharaanmu.
Pengobatan:
Untuk mengobati penyakit jenis ini pada kelinci, Anda bisa memberinya obat cacingan yang memang dikhususkan untuk kelinci, contohnya wormex. Untuk pengobatannya sendiri tidak cukup untuk dilakukan hanya sekali pemberian, Anda perlu melakukannya secara rutin supaya telur-telur cacing yang masih bersarang di perut kelincimu juga ikut mati.
10. Penyakit Berak Darah (Coccidiosis) pada Kelinci
Penyakit kelinci ini juga memiliki sifat menular. Bahkan, penyakit berak darah atau Coccidiosis bisa ditularkan dari sang induk, sehingga akan muncul pada anaknya pasca sapih. Penyakit ini juga bisa menjadi bahaya jika Anda terus mengabaikannya.
Gejala:
Gejala yang biasanya akan timbul ketika seekor kelinci menderita penyakit ini adalah sebagai berikut:
- Diare
- Hilangnya napsu makan atau anoreksia
- Distensi abdomen
Penyebab:
Penyakit ini disebabkan oleh Protozoa Eimeria SPP yang dapat menyerang hati, dan pencernaan seekor kelinci.
Nah, untuk penyakit berak darah yang menyerang kelinci termasuk penyakit yang disebabkan Protozoa Eimeria SPP yang menyerang sistem pencernaannya. Selain disebabkan karena lingkungan di sekitarnya, penyakit ini juga dapat muncul karena kebersihan makanan dan minumannya yang tidak terjaga.
Pengobatan:
Selain bisa membawanya langsung ke dokter hewan, Anda juga bisa memberinya obat yang berupa antibiotik yang bermanfaat untuk memutus siklus hidup Protozoa seperti Sulfa-Trimetoprim. Namun, Anda juga perlu memperhatikan dosisnya juga.
Cara Mencegah Serangan Penyakit Kelinci
Cara mencegah serangan penyakit pada kelinci pada umumnya adalah selalu menjaga kebersihan lingkungannya entah itu di dalam kandang maupun di luar kandang, dan memberi pakan dan vitamin yang sesuai kebutuhan kelinci masing-masing.
Hal ini harus dilakukan secara rutin jika Anda ingin kelinci peliharaanmu akan tetap sehat dalam jangka waktu yang panjang. Selain itu, Anda juga perlu memberikan perawatan khusus seperti membawanya ke dokter hewan hanya untuk sekedar pemeriksaan rutin saja.
Oh iya, jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan mental sang kelinci juga, jangan sampai mereka menjadi stress, karena stress dapat membuat kelinci jadi rentan terserang penyakit jenis apapun itu.
Selain itu terkadang banyak peternak kelinci yang terlupa untuk memberikan tambahan nutrisi maupun vitamin untuk kelinci.
Padahal tambahan vitamin kelinci sangat menentukkan kualitas kesehatan kelinci secara optimal, hal inilah yang mungkin perlunya untuk mengaplikasikan vitamin kelinci.
Tidak sembarangan dalam memilih vitamin kelinci yang berkualitas, pastinya dengan memilih vitamin yang berasal dari bahan organik.
Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Peternakan memiliki kualitas yang bagus untuk menunjang kesehatan kelinci antara lain:
- Mengurangi bau kandang kelinci
- Memperbaiki kualitas pakan kelinci
- Meningkatkan nafsu makan kelinci
- Bulu kelinci lebih halus
- Memperbaiki sistem perencanaan
- Merangsang kekebalan tubuh kelinci
- Menekan tingkat stress kelinci
Dengan mengaplikasikan vitamin kelinci bisa mengombinasikan dengan pakannya maupun minuman kelinci.
Meningkatkan metabolisme dan sistem kekebalan pada kelinci. Serta adanya kandungan bakteri premium seperti Bacillus brevis yang menghasilkan antibiotik tyrocidine, yang bermanfaat untuk menambah kekebalan tubuh ternak dari serangan penyakit.
Cukup mudah bukan mempelajari jenis penyakit kelinci yang telah disebutkan tadi? Nah, mulai sekarang mulai perhatikan kembali perawatan yang Anda lakukan kepada kelinci peliharaan. Jangan sampai kelinci Anda mati muda hanya karena kecerobohan dan ketidaktahuan sang pemelihara.
Lebih baik mencegah daripada mengobati bukan? Pastikan Anda memilih Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Peternakan menjadi penunjang kualitas kesehatan tubuh kelinci.
Jika kelinci Anda sudah terlanjur terkena penyakit, Anda bisa mencegahnya maupun berkonsultasi dengan Tim ahli peternakan kami melalui tombol dibawah ini: