Jenis Penyakit Udang Vaname: Penyebab, Cara Mengatasi Hingga Cara Mengobati
Taukah Dulur jika hama dan penyakit merupakan salah satu faktor penyebab kegagalan budidaya.
Apabila hal itu tidak ditangani dengan tepat, maka dampaknya bisa merugikan para pembudidaya. Salah satunya adalah penyakit pada udang yang bisa menjadi momok menyeramkan bagi para petambak.
Mengapa demikian? Karena hal itu dapat menyebabkan penurunan produksi yang dampaknya bagi petambak akan mengalami kerugian besar. Bahkan penyakit udang tersebut dapat mengakibatkan tingginya tingkat kematian pada udang tambak hingga mencapai angka 100 %.
Oleh sebab itu diperlukan sebuah tindakan khusus untuk mencegah terjadinya hal itu. Salah satu langkah yang bisa ditempuh adalah dengan melakukan pemeriksaan rutin terhadap kondisi kesehatan udang serta kualitas lingkungan tempat budidaya. Hal itu bertujuan untuk meminimalisir udang terinfeksi suatu penyakit.
Nah, berikut ini kami paparkan beragam penyakit udang vaname yang paling menyeramkan bagi para petambak udang dalam kurun waktu belakangan ini. Bagi dulur yang ingin memulai budidaya udang vaname, tak perlu khawatir, sebab kita akan membahasnya secara tuntas.
Daftar Isi
Macam-macam penyakit udang vaname
Perlu dulur ketahui jika penyakit yang menyerang jenis udang vaname itu ada bermacam-macam. Mau tau apa saja itu? Yuk, langsung saja kita simak infonya berdasarkan ulasan di bawah ini ya!
1. Early Mortality Syndrome (EMS)
Penyakit EMS menjadi sebuah momok yang menakutkan bagi para petambak, karena penyakit ini bisa menyebabkan kematian pada udang sampai mencapai angka 100 %. Penyakit ini biasa menyerang udang yang berusia 20 sampai 30 hari.
Gejala
Gejala penyakit ini antara lain udang terlihat lemah dan tak mau bergerak aktif, menurunnya nafsu makan, ukuran tubuh udang tidak proporsional/ kepala udang memiliki ukuran yang lebih besar dari pada badan, serta warna tubuh yang hampir mirip dengan warna air.
Penyebab
Para peneliti menemukan bahwa penyakit EMS pada udang disebabkan oleh adanya agen bakteri yang ditransmisikan secara oral. Bakteri-bakteri tersebut kemudian menyerang saluran pencernaan pada udang.
Tak hanya itu saja, bakteri itu juga menghasilkan racun yang menyebabkan kerusakan jaringan, disfungsi organ pencernaan dan hepatopancreas. Tak perlu khawatir, sebab penyakit ini tidak akan menular pada manusia.
Pengobatan
Ada beberapa langkah yang bisa ditempuh untuk mengatasi penyakit EMS pada udang yaitu:
- Melakukan Integrated farming.
- Mengidentifikasi zat aditif yang terdapat pada pakan.
- Meningkatkan infrastruktur pada budidaya udang yaitu dengan biosekurity secara ketat.
- Melakukan fase pengasuhan terhadap bibit-bibit udang.
- Memilih indukan yang bebas EMS.
2. Penyakit udang bercak putih atau White Spot Syndrome Virus (WSS)
WSS merupakan penyakit yang juga kerap dikenal sebagai penyakit Inc, yang mana penyakit tersebut akan membunuh udang secara perlahan-lahan. Apabila udang terkena penyakit ini maka udang akan mati dengan sendirinya karena nafsu makan udang berkurang.
Gejala
Saat udang terkena penyakit bercak putih maka pada proses awalnya organ tubuh yang akan terkena penyakit tersebut adalah lambung, kutikula epidermis, insang, serta jaringan ikat hepatopancreas.
Apabila udang telah terjangkit penyakit yang berat, maka akan muncul bercak putih dengan diameter 0,5 sampai 2 mm pada lapisan epidermis dan eksoskeleton.
Penyakit ini juga akan menyebabkan udang tidak mau makan, sehingga berakibat terjadinya kematian massal pada udang.
Penyebab
Penyakit bercak putih biasanya disebabkan oleh serangan virus. Hal ini akan menimbulkan kekhawatiran bagi para petambak udang. Inang pada virus tersebut berasal dari kelompok Crustacea. Selain itu faktor lingkungan serta kondisi udang sendiri juga dapat memicu udang terinfeksi virus.
Pengobatan
Salah satu solusi untuk mengatasi penyakit bercak putih yang menyerang udang vaname adalah dengan cara memanen udang. Apabila proses pemanenan tidak dilakukan dengan cepat, maka akan mengakibatkan semua udang yang ada di kolam mati hanya dalam hitungan hari.
3. Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease (AHPND)
Penyakit Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease atau disingkat AHPND ini juga kerap dikaitkan dengan penyakit Early Mortality Syndrome (EMS) pada udang. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian pada udang.
Biasanya hal itu akan terjadi pada hari ke 10 setelah tebar benih. Udang yang lemas, akan langsung tenggelam di dasar kolam tambak.
Gejala
Udang yang terjangkit penyakit AHPND ini akan mengalami gejala seperti kosongnya saluran pencernaan, hepatopankreas pada udang menjadi berwarna pucat dan berubah mengecil. Selain itu kulit udang juga akan terasa lebih lunak serta timbul bintik hitam pada hepatopankreas.
Penyebab
Faktor penyebab penyakit ini dapat dipicu karena tingginya konsentrasi materi organik yang bisa berasal dari pakan, pupuk atau molase.
Selain itu bisa disebabkan karena faktor lain seperti suhu tinggi, salinitas tinggi, pH tinggi, rendahnya suhu kolam hingga mencapai 20 derajat Celcius selama kurang lebih 48 jam, serta rendahnya keragaman plankton yang ada pada kolam udang.
Pengobatan
Adapun langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk mengatasi penyakit ini yaitu:
- Melakukan pengecekan kesehatan udang secara berkala.
- Melakukan treatment air sebelum udang dimasukkan dalam kolam budidaya.
- Pemakaian benur SPF.
- Menerapkan manajemen budidaya udang yang baik dan benar.
- Menjaga kualitas air agar tetap stabil.
- Menambah aerasi.
- Mengurangi ukuran kolam.
4. Penyakit Kotoran Putih/ White Feces Disease (WFD) Udang
Penyakit kotoran putih pada udang ini dapat berdampak buruk dan mengakibatkan terjadinya kematian massal pada budidaya tambak udang.
Gejala
Gejala yang timbul akibat penyakit kotoran putih yaitu kotoran udang berwarna putih dan kotoran tersebut akan mengambang di dalam kolam atau tambak. Selain itu saat usus udang diperiksa, maka akan ditemukan massa tubuh yang berbentuk ulat.
Penyebab
Penyakit ini biasa disebabkan karena air laut yang kotor. Penyakit kotoran putih akan muncul dalam jangka waktu dua bulan saat budidaya udang dilakukan. Jenis udang vaname merupakan salah satu yang sering terjangkit penyakit ini.
Faktor penyebabnya dapat dikarenakan oleh jenis parasit yang mirip dengan cacing, tetapi parasit tersebut tidak mempunyai organ seluler. Selain itu jenis parasit seperti protozoa, bakteri serta faktor lingkungan juga dapat memicu timbulnya penyakit ini.
Pengobatan
Cara mengatasi penyakit kotoran putih antara lain yaitu:
- Melakukan proses pembuatan pakan yang mengandung obat.
- Penggunaan asam organik.
- Penyiapan pakan yang mengandung obat secara segar.
- Pengelolaan kualitas lingkungan tambak.
Sistem bioflok bisa meningkatkan kualitas hasil panen ikan. Tak hanya itu, sistem bioflok juga menjadi sistem budidaya yang jauh lebih mudah untuk diterapkan. Untuk dulur yang tertarik mempelajari teknik budidaya yang satu ini, dulur bisa langsung aja gabung dengan meng-klik gambar di bawah ini.
Ada banyak sekali ilmu yang akan dulur pelajari dengan mengikuti pelatihan budidaya ikan secara bioflok. Mulai dari persiapan, pengelolaan kolam, cara memaksimalkan hasil panen, serta teknik mengatasi masalah yang sering terjadi saat budidaya lele berlangsung. Tunggu apa lagi, segera daftarkan diri dengan klik disini.
5. Penyakit Myo/ Infectious Myo Necrosis Virus (IMNV) Udang
Masih membahas tentang penyakit udang vaname, penyakit udang berikutnya adalah Myo. Penyakit ini juga sangat merepotkan bagi para petambak, karena dapat menyebabkan kematian pada udang.
Gejala
Udang yang terserang penyakit ini biasanya akan nampak gejala klinis yaitu terjadinya nekrosis atau kerusakan jaringan otot pada tubuh udang dengan ciri-ciri pada otot yang terserang akan timbul warna putih. Selain itu udang juga akan tampak terlihat pucat, dan kemudian memerah pada bagian ruas bawah hingga ekor udang.
Penyebab
Beberapa faktor penyebab udang terserang penyakit Myo antara lain menurunnya kualitas air atau kualitas air pada media tempat budidaya udang yang tidak stabil. Hal itu terutama disebabkan karena fluktuasi suhu.
Sisa-sisa pakan yang menumpuk pada dasar kolam tambak akan berubah menjadi senyawa amonia. Hal itu sangat berpotensi sekali untuk menjadi racun yang dapat mematikan udang-udang.
Pengobatan
Beberapa langkah yang dapat ditempuh untuk mencegah dan cara mengatasi penyakit Myo yaitu:
- Menerapkan biosekuriti yang ketat.
- Pengaturan jarak panen.
- Tebar benih yang tak terlalu dekat.
- Melakukan manajemen tambak.
- Pengaturan pemberian pakan secara baik.
- Melakukan pemanenan udang secara dini.
- Melakukan disinfeksi air tambak.
6. Penyakit Kepala Kuning/ Yellow Head Disease Udang
Udang pada tambak yang telah terinfeksi dengan penyakit kepala kuning ini, apabila tak segera ditangani, maka bisa menyebabkan tingkat kematian udang hingga mencapai angka 100 %.
Hal itu akan terjadi secara bertahap dalam waktu 3 hingga 5 hari, khususnya untuk udang yang berumur antara 50 sampai 60 hari.
Gejala
Gejala yang timbul apabila udang terjangkit penyakit kepala kuning yaitu nafsu makan udang akan terlihat menurun drastis daripada biasanya. Sehingga hal itu mengakibatkan perut udang akan terlihat kosong serta warna tubuhnya berubah menjadi pucat.
Jika diperhatikan lebih dekat maka pada bagian kepala udang dan hepatopankreasnya akan terlihat kekuningan.
Penyebab
Penyakit kuning pada udang ini biasanya disebabkan karena serangan virus. Penyebaran virus bisa terjadi akibat kegiatan ekspor impor udang yang ada pada suatu negara, terutama kegiatan ekspor benur udang.
Pada awalnya penyakit ini ditemukan di Thailand, kemudian meluas hingga ke kawasan Asia Tenggara, termasuk negara kita Indonesia.
Pengobatan
Ada beberapa tindakan yang dapat dulur lakukan untuk mengatasi penyakit ini yaitu:
- Menurunkan kadar pakan yang biasa diberikan untuk udang.
- Tetap menjaga kondisi lingkungan tambak agar tetap normal.
- Melakukan perbaikan pada kualitas air dan menciptakan sistem aerasi yang baik.
- Bangkai-bangkai udang yang telah mati dibersihkan dari tambak.
Cara Mencegah Serangan Penyakit Udang Vaname
Ada beberapa cara untuk mencegah terjadinya serangan penyakit udang vaname yang dapat menimbulkan momok menyeramkan bagi para petambak udang. Adapun cara yang dapat ditempuh yaitu sebagai berikut:
- Mengontrol kualitas air secara berkala.
- Melakukan biosecurity.
- Menggunakan benur yang berkualitas.
- Memilih pakan yang berkualitas.
- Memberikan suplemen tambahan bagi udang.
- Melakukan sampling atau pemeriksaan kesehatan pada udang.
- Memberikan probiotik secara benar.
- Mengatur keseimbangan plankton pada kolam.
- Menekan pertumbuhan bakteri vibrio.
- Melakukan pengobatan bakteri vibrio pada usus dan hepatopankreas.
Penggunaan Suplemen atau probiotik udang vaname salah satunya dapat menunjang kualitas air kolam. Hal inilah yang menjadikan probiotik dibutuhkan untuk menunjang kualitas udang vaname secara maksimal.
Berikut ini adalah video dari salah satu petambak udang vaname:
Petambak udang vaname di Cilacap, Jawa Barat. Sudah membuktikkan penggunaan salah satu probiotik udang vaname GDM.
Salah satunya Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan, yang memiliki manfaat antara lain:
- Menumbuhkan plankton sebagai pakan alami udang
- Meningkatkan kekebalan udan terhadap serangan berbagai penyakit.
- Menyeimbangkan bakteri dalam usus udang.
- Meningkatkan kecernaan pakan dan daya serap nutrisi pakan.
- Mempercepat panen dan menghemat pakan.
- Menjaga kualitas air tambak.
Kandungan bakteri premium dalam Suplemen Organic Cair GDM Spesialis Perikanan salah satunya bacillus brevis yang dapat menghasilkan antibiotik surfaktin yang dapat meminimalisir serangan penyakit.
Penggunaan Suplemen Organic Cair GDM Spesialis Perikanan yang dapat lebih optimal untuk perawatan kolam maupun kesehatan udang vaname.
Bagaimana dengan dosis penggunaanya? dulur bisa menghubungi tim ahli perikanan kami melalui tombol dibawah ini: