Penyakit Moler Bawang Merah: Gejala Serangan, Penyebab, Pengobatan, Hingga Cara Pencegahan
Kendala dalam budidaya bawang merah memang terbilang kompleks, salah satunya penyakit moler bawang merah.
Salah satu komoditas penting di Indonesia adalah bawang merah dengan permintaan pasar yang cukup tinggi. Berdasarkan data dari Kementerian Pertanian, kebutuhan bawang merah di Indonesia mencapai 100 ribu ton pada April 2020. Data ini akan meningkat setiap tahunnya karena hampir setiap masakan di Indonesia membutuhkan bawang merah.
Meningkatnya industri makanan di Indonesia membuat permintaan pasar juga semakin meningkat sehingga petani bawang merah memiliki kesempatan untuk hidup lebih sejahtera. Namun, ada masalah bagi petani bawang merah yang dapat menghambat permintaan pasar. Masalah yang dimaksud adalah penyakit pada bawang merah.
Seperti tanaman lainnya, bawang merah tidak kebal terhadap penyakit. Salah satu penyakit yang cukup meresahkan para petani adalah penyakit moler.
Penyakit yang satu ini termasuk penyakit berbahaya karena bisa membuat gagal panen. Karena itu, anda harus mengetahui gejala serangan hingga cara pencegahan untuk penyakit pada bawang merah.
Daftar Isi
Dampak Kerugian Penyakit Moler Bawang Merah
Penyakit moler bawang merah dapat menyebabkan banyak sekali kerugian. Yang paling utama adalah membuat gagal panen bawang merah sehingga petani mengalami kerugian. Selain itu, permintaan pasar juga tidak terpenuhi hingga membuat harga bawang merah semakin mahal.
Dampak kerugian penyakit moler tidak hanya sampai disitu karena penyakit ini kemungkinan dapat menular ke tanaman yang lain atau berdiam diri di dalam tanah. Penyakit moler pada bawang merah membuat tanah untuk menanam harus dirawat ulang agar bisa ditanami lagi.
Penyakit moler pada bawang merah juga dapat menyebar ke tanaman lain sehingga membuat komoditas lain gagal panen. Karena itu, anda harus mengetahui tindak pencegahan dan pengobatan untuk menghadapi penyakit moler ini.
Gejala Serangan Penyakit Moler Bawang Merah
Sebelum mempelajari cara mencegah dan mengobati penyakit moler pada bawang merah, anda harus mengetahui gejala serangan penyakit yang satu ini terlebih dahulu.
Sangat sulit untuk mengobati kalau tidak mengetahui gejala serangannya. Gejala dari penyakit moler pada bawang merah sangat jelas, yaitu:
1. Tanaman Bawang Merah yang Layu Secara Mendadak
Sangat jarang ada tanaman yang layu secara mendadak, begitu juga dengan bawang merah. Perawatan yang kurang tepat memang bisa menjadi penyebab bawang merah layu. Namun, bawang merah akan layu secara perlahan.
Salah satu hal yang dapat menyebabkan bawang merah layu secara mendadak adalah penyakit moler. Jika melihat ada bawang merah yang lalu secara mendadak, anda harus segera mencabutnya untuk mencegah penyakit yang lebih lanjut.
2. Daun Bawang Merah yang Tidak Normal
Daun bawang merah umumnya berwarna hijau dan bisa dikonsumsi pula. Bagian yang satu ini juga sering dijadikan bahan masakan mendampingi bawang merah, bahkan beberapa makanan wajib menggunakan daun bawang.
Ada hal yang menyebabkan warna daun berubah menjadi kuning, seperti cuaca yang berubah tiba-tiba dan perawatan yang kurang baik. Namun, penyakit moler juga membuat daun bawang merah menjadi kuning. Penyakit ini bisa dilihat juga dari bentuk yang menjadi melengkung dari daun bawang merah.
Ciri-ciri lain yang semakin menunjukkan indikasi kalau bawang merah tersebut terserang penyakit ini adalah daunnya yang kerut dan terlihat melintir. Selain itu, daun bawang merah juga mudah sekali terkulai lemas. Jika mendapati 5 ciri di atas pada bawang merah, dapat dipastikan bawang merah terinfeksi penyakit moler.
3. Akar Tanaman Membusuk
Penyakit moler memang merupakan penyakit yang menyerang pada bagian akar tanaman bawang merah sehingga membuat akar tanaman ini membusuk. Bagaimana cara mengetahui akar tanaman bawang merah telah membusuk? Coba cabut tanaman tersebut, jika mudah tercabut, akarnya telah membusuk karena penyakit moler.
4. Umbi Membusuk
Gejala yang paling parah ditunjukkan bawang merah yang terserang penyakit moler adalah umbi yang membusuk. Jika anda melihat bagian umbinya, terdapat sebuah jamur berwarna putih yang membuat tanaman cepat mati.
Penyebab Penyakit Moler Bawang Merah
Penyebab utama dari penyakit moler adalah keberadaan jamur yang membuat kerusakan pada tanaman bawang merah.
Jamur tersebut bernama Fusarium oxysporum. Jamur yang satu ini bisa berada pada lahan anda dikarenakan lingkungan yang lembap akibat curah hujan yang terlalu tinggi.
Bukan hanya berasal dari lingkungan yang lembap, jamur Furasium oxysproum juga bisa berasal dari tempat lain.
- Jika anda menanam bibit bawang merah yang terinfeksi jamur Furasium oxysporum penyebab penyakit moler, penyakitnya bisa segera menyebar ke tanaman bawang merah yang lain.
- Jamur Fusarium oxysporum juga bisa sudah berada di dalam tanah sebelum anda menanam bawang merah. Hal ini dikarenakan tanah dibiarkan lembap dalam waktu yang lama sebelum digunakan.
- Menyiram dengan air yang kotor juga bisa membawa jamur Fusarium oxysporum ke dalam tanah hingga menginfeksi tanaman bawang merah. Karena itu, selalu pastikan kalau anda menggunakan air yang bersih untuk menyiram tanaman bawang merah.
- Bawang merah yang paling mudah terinfeksi oleh jamur Fusarium oxysporum berkisar antara umur 35 sampai 45 hari. Jika jamur telah menginfeksi bawang merah mulai dari bibit, tanaman bawang merah akan mulai terinfeksi penyakit moler sejak umur 5 hari sampai 10 hari sejak ditanam.
- Jamur Fusarium oxysporum ini sendiri merupakan jamur yang sulit dibunuh karena memiliki mekanisme pertahanan yang cukup kuat pada saat keadaan kurang menguntungkan. Pertahanan diri ini disebut dengan klamidospora. Jamur yang satu ini termasuk sulit dikendalikan karena cepat menular di dalam tanah.
- Menggunakan fungisida untuk penyakit moler pada bawang merah kurang dianjurkan karena dapat membuat tanah menjadi tidak berkualitas untuk ditanami lagi. Fungisida juga tidak baik bagi kesehatan manusia dan makhluk yang tinggal di sekitar lahan.
Sifat jamur yang menyebabkan penyakit moler ini umumnya sama seperti jamur ketika membuat tempe yang berkembang biak dengan inokulum. Inokulum sendiri adalah sebuah bahan yang dapat membuat jamur berkembang biak dengan cepat.
Selain serangan penyakit bawang merah moler, ada beberapa serangan penyakit lainnya yang perlu Anda ketahui. Berikut Jenis Hama dan Penyakit Bawang Merah serta Cara Mengatasi.
Cara Mengatasi Penyakit Moler Bawang Merah
Sebenarnya belum ada obat atau fungisida yang benar-benar efektif sebagai cara mengatasi penyakit moler pada bawang merah dan tanaman lainnya. Menggunakan fungisida kimiawi justru tidak baik bagi lingkungan.
- Mengatasi penyakit yang satu ini memang sulit. Karena itu, jangan biarkan menyebar terlalu banyak ke tanaman bawang merah yang lain.
- Segera cabut tanaman bawang merah yang telah membusuk karena penyakit moler. Setelah itu, lakukan langkah berikut ini untuk mengobati tanaman bawang merah dan tanah yang terinfeksi penyakit moler:
- Pengapuran tanah berguna untuk menjaga keseimbangan asam basa dari tanah. Tanah yang semakin asam menjadi tempat tinggal yang disenangi oleh jamur Fusarium oxysporum ini. Ada banyak pilihan produk pengapuran tanah.
- Setelah mencabut bawang merah yang terinfeksi penyakit moler, segera bajak tanah dan taburkan kapur di atas permukaan tanah dan biarkan selama dua minggu sebelum ditanami tanaman bawang merah lagi.
- Pengapuran merupakan salah satu cara mengatasi bawang merah moler yang efektif karena dapat langsung membunuh jamur sebelum tanaman bawang merah ditanam.
- Anda juga bisa menggunakan metode penyemprotan dengan fungisida berbahan aktif (Cu) secara bergantian dengan fungisida sistemik (tidak boleh dicampur jadi satu).
- Pastikan terlebih dahulu kondisi umbi atau akarnya masih bisa diselamatkan atau belum terlalu busuk.
Cara Pencegahan Penyakit Moler Pada Bawang Merah
Mengobati penyakit moler pada bawang merah memang sulit. Jadi, lebih baik anda mencegah penyakit moler terlebih dahulu. Penyakit moler pada bawang merah bisa anda atasi dengan 3 cara, yaitu:
1. Pemilihan Bibit Bawang Merah yang Baik
Jamur penyebab penyakit moler sudah dapat menginfeksi bawang merah sejak dari bibit sehingga anda harus memilih bibit bawang merah dengan baik. Ada banyak kriteria yang harus anda lihat untuk memilih bibit bawang merah yang terbaik.
Pilih bibit bawang merah dengan tampilan yang segar dan tidak ada bekas luka. Jamur sangat mudah tumbuh pada bekas luka tanaman. Ukuran diameter umbi bawang merah yang baik untuk ditanam adalah sekitar 1,5 cm sampai 1,8 cm.
Pilih juga yang tunasnya hampir tumbuh dengan cara memotong bagian bawah bibit bawang merah. Jika terlihat warna hijau, artinya tunas sudah tumbuh dan siap ditanam.
2. Adanya Rotasi Penanaman Bawang Merah
Rotasi penanaman merupakan sebuah praktik yang mencoba menanam tanaman dengan jenis yang berbeda-beda dalam selang waktu tertentu.
Jamur penyakit moler akan terus hidup di dalam tanah sehingga nada harus menanam tanaman yang kebal terhadap penyakit moler untuk memutus penularan penyakit ini.
Rotasi penanaman juga memiliki manfaat yang lain, seperti menjaga kesuburan tanah, dan memutus siklus hidup jamur atau bakteri lainnya.
Pola rotasi yang terbaik adalah menanam kacang-kacangan, daun-daunan, buah-buahan, baru umbi-umbian. Perhatikan juga musim dan cuaca ketika anda akan merotasi tanaman.
3. Memperhatikan Kualitas Perawatan dan Pemupukan
Perawatan juga sangat penting untuk menjaga kesehatan tanaman bawang merah dan mencegah penyakit moler. Perawatan yang baik dilakukan mulai dari penyiraman sebanyak dua kali dalam sehari.
Penyakit moler memang berbahaya pada bawang merah sehingga anda harus melakukan tindak pencegahan terlebih dahulu.
Bila sudah ada tanaman bawang merah yang terinfeksi jamur penyakit moler, segera kenali tanda-tandanya agar anda dapat mengambil tindakan yang tepat hingga jamur tidak menyebar pada tanaman yang lain.
Untuk melakukan perawatan dengan Pupuk Organik disarankan yang mengandung bakteri premium.
Tidak hanya kandungan nutrisi lainnya yang lengkap, pemupukan menjadi salah satu tahapan perawatan yang penting.
Salah satunya mengandung Micrococcus roseus mampu meningkatkan kekebalan terhadap penyakit pada tanaman bawang merah.
Anda bisa menggunakan Pupuk GDM Organik yang diformulasikan khusus untuk perawatan tanaman bawang merah.
Tidak hanya meminimalisir serangan penyakit namun juga memaksimalkan kualitas umbi bawang merah sebab terbuat dari 100% organik.
Sebagai langkah pencegahan, Anda bisa menggunakan 3 kombinasi pemupukan organik mulai dari:
Anda bisa melakukan perawatan dengan teknis pemupukan sebagai berikut:
- Pemupukan dengan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Pertanian dengan takaran 500 ml (2 gelas) kedalam tangki semprot. Semprot secara merata ke seluruh tanaman dengan dosis 8 liter/ha. (Pemupukan berlaku pada umur tanaman bawang merah 7 HST, 14 HST, 21 HST hingga 28 HST)
- Untuk menjaga kesuburan tanaman dan mencegah adanya penyakit tular tanah, maka aplikasikan GDM Granule SAME dengan cara ditebar kesekitar akar tanaman dengan dosis 100 kg/ha. Kemudian GDM Black BOS dengan takaran 1 gelas kedalam tangki semprot kesekitar tanaman secara merata.
Untuk proses perawatan tanaman bawang merah secara lengkap dan meminimalisir serangan penyakit moler pada bawang merah.
Pastikan Anda telah mengenali dan memahami, silahkan berkonsultasi dengan tim Ahli pertanian kami melalui tombol dibawah ini: