Penyakit Padi Hawar Daun: Gejala, Penyebab, Hingga Cara Mengatasi
Gagal panen padi disebabkan penyakit hawar daun? hal ini banyak dirasakan oleh beberapa petani. Tentu banyak orang yang merasakan kerugian akibat hama yang menjadi serangan penyakit.
Salah satu tantangan yang harus dihadapi adalah penyakit padi. Dari data yang ditunjukkan, penyakit hawar daun menjadi salah satu penyakit yang paling sering menyerang padi sehingga anda harus waspada terhadap penyakit ini.
Agar tidak rugi, anda harus mengetahui gejala, penyebab, dan cara mengatasi penyakit hawar daun pada padi ini.
Daftar Isi
1. Gejala Serangan Penyakit Padi Hawar Daun
Gejala serangan penyakit hawar daun pada padi bisa sangat berbahaya. Hawar daun padi bisa menyebabkan layu dan mati pada tanaman padi, bahkan pada padi yang baru tahap awal pertumbuhan. Gejala yang satu ini lebih dikenal dengan nama kresek padi.
Jika padi yang sudah mulai berbunga terjangkit penyakit hawar daun, maka gejala yang terlihat adalah gabah padi tidak memiliki isi. Bahkan data menunjukkan gagal panen karena penyakit hawar daun padi bisa mencapai 75% dari seluruh padi.
2. Penyebab Penyakit Padi Hawar Daun
Pasti ada penyebab yang membuat penyakit hawar daun dapat menyerang padi yang anda tanam. Mengetahui penyebab berikut ini sangat penting untuk mengetahui langkah selanjutnya yang harus anda lakukan dalam mengatasi penyakit padi hawar daun ini:
Perubahan Cuaca
Salah satu penyebab padi sangat mudah terserang penyakit hawar daun adalah perubahan cuaca yang terlalu mendadak. Penyakit yang satu ini memiliki nama lengkap hawar daun bakteri. Artinya, penyebab utama dari penyakit hawar daun adalah bakteri.
- Bakteri ini sangat mudah berkembang biak pada perubahan cuaca yang terlalu ekstrem, terutama pada hujan. Cuaca yang terlalu lembap membuat bakteri sangat mudah berkembang biak.
- Data penelitian menunjukkan kalau musim hujan membuat produksi tanaman padi menurun hingga 35%. Namun, musim kemarau juga memiliki dampak dalam gagal panennya padi. Musim kemarau membuat panen gagal panen sekitar 28%.
- Padi memang butuh kelembapan udara yang cukup tinggi, yaitu lebih dari 85%. Namun, hujan yang membuat kelembapan udara sangat tinggi bisa memunculkan bakteri hingga membuat padi malah gagal panen.
- Suhu udara yang cocok untuk padi adalah sekitar 22oC sampai 25oC untuk segala proses pertumbuhannya, mulai dari pertumbuhan batang, berbunga, hingga berbuah. Perubahan cuaca dapat mempengaruhi kelembapan dan suhu udara.
Kualitas Pemupukan yang Kurang Bagus
Bakteri yang menyebabkan hawar daun juga bisa menyerang tanaman padi yang mendapati pemupukan yang kurang berkualitas. Kesalahan kebanyakan petani ketika menanam padi adalah terlalu banyak menggunakan nitrogen dan pupuk kalium.
Memberikan pupuk terlalu banyak tidak selalu bagus untuk tanaman padi. Kelebihan salah satu unsur hara juga bisa membuat tanaman padi malah layu dan terserang penyakit.
Selain itu, kelebihan nitrogen juga bisa membuat air sekitar padi jadi tercemar. Nitrogen yang terlalu banyak justru mengundang hama dan bakteri.
Kalium memang berguna untuk mempercepat pertumbuhan tanaman padi, tetapi terlalu banyak justru mengundang bakteri. Hal inilah yang menyebabkan bakteri bertumbuh dengan sangat cepat ketika menjangkit padi.
Kesalahan lainnya yang sering dilakukan ketika menanam padi adalah lupa menggenangi padi dengan air. Genangan air akan menjaga padi agar tetap lembap sehingga pertumbuhannya tidak terganggu.
Jika anda tidak menggenangi padi dengan air, maka padi akan lebih mudah layu. Pada saat inilah bakteri penyebab penyakit hawar daun akan mulai menjangkiti padi. Ada baiknya anda menggunakan sistem berselang ketika ingin memberikan pupuk atau menggenangi padi.
Adanya Gulma
Penyebab terakhir yang mungkin menyebabkan penyakit hawar daun pada tanaman padi adalah gulma, tanaman yang anda tidak harapkan kehadirannya. Semua petani tidak suka dengan gulma karena tanaman yang satu ini banyak menyerap nutrisi yang seharusnya diberikan kepada tanaman padi.
Bagaimana gulma bisa menyebabkan padi terserang hawar daun? Gulma sebenarnya merupakan tanaman biasa yang juga bisa terkena penyakit. Karena gulma tumbuh dekat dengan padi, gulma akan menularkan penyakit yang sama pada padi ketika tanaman parasit tersebut terjangkit bakteri.
Padi yang ditumbuhi gulma di sekitarnya lebih rentan terjangkit penyakit hawar daun karena padi akan lebih lemah. Gulma telah menyerap nutrisi dari padi tersebut sehingga anda harus waspada terhadap tanaman gulma ini.
Ada 4 jenis gulma yang harus anda ketahui, yaitu gulma rumput, gulma teki, gulma daun lebar, dan gulma pakis.
- Seperti namanya, gulma rumput berbentuk seperti rumput pada umumnya. Karakteristik gulma rumput bisa dilihat dari bentuk daunnya yang sempit dan memanjang.
- Gulma teki memiliki bentuk batang yang cukup panjang. Namun, dengan daun yang lebih pendek dibandingkan gulma rumput. Gulma yang satu ini terkenal lebih kuat dibandingkan tanaman gulma lainnya.
- Gulma daun lebar memiliki ciri-ciri daun yang sangat lebar. Tanaman ini memang terlihat lebih cantik dibandingkan gulma lainnya. Gulma daun lebar akan mengambil cahaya matahari yang seharusnya diperuntukkan bagi padi.
- Ciri-ciri gulma pakis bisa terlihat dari bentuk daunnya yang kecil dan pendek tersusun dalam satu tangkai.
- Ketika menemukan keempat jenis gulma tersebut, segera berantas karena dapat merusak tanaman padi.
3. Cara Mengatasi Penyakit Padi Hawar Daun
Mengatasi penyakit hawar daun yang menjangkit tanaman padi merupakan langkah paling penting yang harus anda ketahui. Atasi kerugian anda karena penyakit hawar daun padi dengan langkah berikut ini:
Sanitasi Lahan
- Hawar pelepah padi dapat teratasi dengan melakukan sanitasi lahan. Bakteri menyerang padi ketika lahannya kurang bersih sehingga anda harus melakukan sanitasi secara konsisten setiap hari.
- Langkah melakukan sanitasi lahan terbaik dapat dilakukan dengan membersihkan semua sisa tanaman. Selain itu, singkirkan juga gulma yang tumbuh di sekitar lahan anda.
- Tanaman yang masih hidup, tetapi terserang hama atau penyakit juga harus dibersihkan dari lahan. Bersihkan juga sampah alami yang dihasilkan oleh tanaman, seperti daun kering dan buah busuk.
- Setelah melakukan sanitasi lahan, anda dapat menanam padi kembali lagi. Lahan yang bersih membuat bakteri menjadi lebih lemah dan membuat tanaman padi tidak mudah terinfeksi.
Penggunaan Insektisida
Anda dapat menggunakan fungisida hawar daun padi atau insektisida kresek padi untuk membunuh bakteri, jamur, sekaligus hama yang mungkin menyerang padi ketika padi membusuk.
Ada banyak fungisida atau insektisida yang dapat anda gunakan untuk membasmi penyakit hawar daun padi. Anda juga bisa membuat bahan sendiri untuk membuat insektisida alami.
- Bahan yang anda perlukan untuk membuat insektisida alami untuk mengatasi penyakit hawar daun adalah bawang putih sebanyak 1 siung, sabun cuci piring sebanyak 1 sendok makan, minyak sayur sebanyak 2 sendok makan, dan air sebanyak 480 ml.
- Bawang putih mengandung mineral yang membuat bakteri penyakit hawar daun mati. Campurkan bawang putih yang telah dihaluskan dengan minyak sayur dan air sabun. Tambahkan air sebanyak 480 ml.
- Insektisida alami sudah berhasil anda buat untuk menyembuhkan padi yang terkena penyakit hawar daun. Insektisida ini juga sangat ampuh untuk mengusir hama yang merugikan.
Perbaikan Pemupukan
Pemupukan yang baik merupakan cara terbaik untuk mengatasi penyakit hawar daun pada tanaman padi. Proses memberikan pupuk terhadap tanaman padi bertujuan untuk memberikan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman ini.
Tanaman padi membutuhkan nitrogen sebanyak 17,5 kg, fosfor sekitar 3 kg, dan kalium sebesar 17 kg. Ketiga unsur hara tersebut membentuk tanaman padi yang sangat berkualitas.
Tambahkan pupuk organik cair dalam menyusun komposisi pupuk. Pupuk organik cair dari GDM sangat cocok untuk tanaman padi karena terbuat dari bahan-bahan alami yang aman untuk padi.
Pupuk organik cair dari GDM juga bisa memperbaiki kandungan unsur hara lahan dan membawa unsur hara langsung kepada tanaman padi.
Mengapa menggunakan pupuk organik? Sebab penggunaan pupuk organik tidak hanya menutrisi tanaman padi saja dan memulihkan kondisi serangan hama maupun penyakit. Namun juga memiliki fungsi optimal untuk meningkatkan kualitas media tanam.
Kombinasi pemupukan dasar yang bisa Anda aplikasikan seperti GDM Granule SAME dan GDM Black BOS, keduanya menjadi kombinasi terbaik untuk memaksimalkan kualitas lahan tanam.
Unsur hara makro maupun mikro dapat tercukupi secara maksimal, sehingga hasil yang diberikan lebih optimal.
Saat masa perawatan Anda bisa menggunakan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan, yang memiliki kandungan bakteri premium penting yang dapat meningkatkan kekebalan terhadap penyakit pada tanaman salah satunya bakteri Micrococcus roseus.
Lalu berapa dosis yang dibutuhkan? Dan bagaimana perlakuan padi setelah terserang penyakit hawar daun? Anda bisa berkonsultasi langsung dengan tim ahli pertanian kami melalui tombol dibawah ini: