Hama dan Penyakit Porang: Gejala Serangan, Penyebab, Pengendalian Hingga Cara Mengatasi
Kebanyakan pemula dalam agribisnis mengira, memulai budidaya porang bebas dari berbagai macam kendala. Hal ini tentu tidak mempertimbangkan adanya serangan hama dan penyakit pada porang.
Bahkan ada dibeberapa daerah yang mengalami gagal panen disebabkan kualitas porang yang akan dipanen mengalami penurunan. Sehingga ada dua kemungkinan antara porang yang dihasilkan jelek atau harganya turun.
Tentu Anda tidak menginginkannya bukan? sebagai salah satu OPT atau Organisme Pengganggu Tumbuhan . Hama dan penyakit dapat diminimalisir serangannya sedemikan rupa dengan perlakuan dan teknis yang tepat.
Hal ini tentu diharapkan tidak berdampak pada gagal panen yang akan merugikan petani.
Serangan hama yang berkelanjutan inilah nantinya akan memicu adanya serangan penyakit. Maka ada beberapa tindakan yang nantinya bisa dilakukan oleh para petani porang antara lain:
- Tindakan preventif
- Tindakan represif
Apa yang membedakan kedua tindakan tersebut? tentu saja memiliki perbedaan dari segi perlakuan yang diberikan.
Tindakan preventif merupakan salah satu langkah pencegahan yang dilakukan saat hama maupun penyakit pada tanaman porang belum menyerang.
Sedangkan untuk tindakan represif umumnya jika tanaman porang sudah terkena serangan hama maupun penyakit. Inilah yang membedakan keduanya, tergantung gejala dan jenis serangan yang didapatkan oleh tanaman porang.
Perlunya identifikasi dan pemahaman lebih lanjut mengenai hama maupun penyakit yang menyerang tanaman porang. Berikut penjelasan secara lengkapnya mengenai hama dan penyakit tanaman porang:
Daftar Isi
Jenis Hama dan Penyakit Porang Yang Menyerang
Kebanyakan hama dan penyakit porang yang menyerap pada tanaman memang menimbulkan beberapa dampak yang tidak bagus bagi tanaman, berikut penjelasan mengenai hal tersebut:
1. Jamur Porang
Beberapa jenis jamur yang menyerang tanaman porang memang sangat merugikan dan menyebabkan timbulnya penyakit pada tanaman porang.
Jenis jamur yang menyerang tanaman porang berasal dari spesies seperti:
- Colletotrichum sp.
- Sclerotium roflsii
- Fusarium oxysporum
- Colletotrichum gloeosporioides
Gejala serangan :
- Serangan jamur yang menyerang tanaman porang mengakibatkan penampakan fisik yaitu layu dan pada bagian batang busuk.
- Biasanya juga menyerang bibit atau katak porang yang mengakibatkan bibit porang busuk.
Penyebab :
Adanya bakteri yang menyerang bagian batang dan bagian umbi yang mengakibatkan timbulnya infeksi.
Cara Pengendalian :
- Untuk mengendalikan penyakit yang disebabkan oleh jamur atau bakteri phatogen, bisa menggunakan larutan detergen dan fungsisida.
- Caranya dengan mencampurkan 5 liter air dengan 3 sendok takar fungisida dan 1 genggam bubuk deterjen.
- Jenis fungisida yang digunakan memiliki bahan aktif mankozeb 73,8%; karbendazim 6,2%; ridomil dan belate serta tambahan seperti basudin thiodan.
- Namun untuk langkah pencegahan, pada saat pemilihan bibit porang perlu diperhatikan kualitasnya serta perlakuan bibit yang disortir secara tepat.
- Bisa juga menggunakan agen hayati seperti trichoderma sp dan juga bacillus substillis.
2. Ulat Daun
Salah satu jenis hama yang menyerang bagian daun porang. Hama ulat daun ini sangat merugikan dan mengakibatkan daun porang tidak bisa tumbuh subur.
Gejala serangan :
Serangan ulat daun seperti halnya hama ulat pada daun tanaman lainnya yang memakan daun hingga kering bahkan mengakibatkan daun sobek membentuk lingkaran.
Akibatnya tanaman porang akan kekurangan nutrisi sebab daun maupun batang dimakan habis oleh ulat yang satu ini.
Penyebab:
- Adanya hama ngegat yang meletakkan telur-telur tersebut secara terpencar pada bagian bawah daun, bagian tangkai maupun pada bagian yang masih muda.
- Siklus hidup yang dibutuhkan hingga 18 hari untuk menjadi ulat dan menggerogoti daun.
Cara Pengendalian:
- Pengendalian kimiawi disarankan jika daun porang sudah terserang. Maka Anda bisa menggunakan insektisida yang berbahan aktif metomil 40% yang dicampur dengan kalsium serta perekat.
- Dosis insektisida bisa ditambah jika setelah pengendalian kimiawi tidak memiliki perubahan setelah 5 hari.
- Untuk pengendalian secara manual, Anda bisa mengambil serta mengumpulkan ulat daun yang terlihat kemudian dimusnahkan.
3. Nematoda
Salah satu mikroorganisme atau parasit yang hidupnya berkembang didalam tanah. Salah satu jenis organisme pengganggu tanaman porang yang sering menyerang. Menjadi salah satu pemicu hama dan penyakit porang yang mengganggu.
Gejala serangan:
- Melalui gigitan pada umbi porang yang memunculnya putu pada umbi porang , ujung umbi rusak, hingga membusuk dan terdapat luka pada umbi porang.
- Perubahan warna daun porang menjadi kekuningan.
Penyebab :
Serangan nematoda inilah yang disebabkan oleh jamur dan bakteri patogen. Mengakibatkan pertumbuhan tanaman porang terhambat bahkan tidak dapat menyerap unsur hara didalam tanah.
Cara Pengendalian :
- Pastikan Anda saat pertama kali menanam menggunakan bibit yang bebas dari nematoda atau bibit porang yang sehat.
- Kemudian pengolahan lahan yang tepat dapat meminimalisir adanya serangan penyakit dari dalam tanah.
- Adanya rotasi tanaman, serta melakukan penerapan pola tanam campuran atau tumpangsari
- Menjaga lingkungan sekitar tanaman porang agar steril artinya bebas dari sisa-sisa tanaman terinfeksi.
- Jika dirasa tanaman porang sudah terinfeksi, maka langkah yang dilakukan melakukan pengendalian dengan pestisida kimia yang memiliki bahan aktif karbofuran.
- Atau untuk lebih amannya menggunakan pestisida nabati seperti ekstrak mimba , jarak maupun tagetes.
4. Belalang
Hama yang satu ini memang sama halnya dengan ulat yang menggerogoti daun porang. Bahkan cenderung menghambat proses pertumbuhan daun dan fotosintesis.
Gejala serangan :
Membuat daun berlubang, adanya bekas lubang pada daun sebagai tempat hinggapnya
Penyebab :
Terjadi pada musim belalang tiba, dimana jumlah belalang yang banyak dan mengakibatkan serangan hama yang satu ini tidak terhindarkan.
Cara Pengendalian :
- Pengendalian paling mudah dengan manual yaitu membuat jaring perangkap disekitar tanaman porang dan kemudian dimusnahkan.
- Apabila serangan belalang ini banyak dan berkelompok, maka bisa dikendalikan dengan insektisida yang memiliki bahan aktid seperti BPMC, betasiflutrin, deltametrin, klorpirifos, sipermetrin, tiodikarb, MIPC, fipronil dan karbaril.
- Sedangkan untuk pengendalian secara hayati menggunakan pestisida nabati dengan ekstrak akar tuba dan daun mimba.
5. Ulat Umbi
Jenis hama ulat yang satu merupakan ulat umbi araechenes. Ulat umbi berada dibagian dalam umbi dan mengakibatkan kualitas umbi porang menurun dan bobotnya semakin ringan.
Gejala serangan :
Menyerang bagian umbi porang dan membuat keropos bagian umbi dalam, bahkan bisa mengakibatkan umbi menjadi busuk.
Penyebab :
Berada didalam umbi sebab adanya larva yang masuk kedalam umbi. Sehingga mengakibatkan ulat menggerogoti isi umbi porang.
Cara Pengendalian :
Pengendalian manual tetap dengan memilah umbi yang terserang dan kemudian memisahkannya dari umbi lainnya.
Cara Mengatasi Serangan Hama dan Penyakit Porang
Sebagai salah satu tindakan represif yang melakukan tindakan ketikan hama dan penyakit porang sudah menyerang tanaman porang.
Maka langkah yang ditempuh agar bisa meminimalisir gagal panen porang, maka Anda bisa melakukan langkah berikut ini:
- Penggunaan insektisida diperlukan pada serangan yang berasal dari serangga.
- Pengendalian menggunakan insektisida disesuaikan dengan intensitas serangan yang dilakukan dan dosisnya juga disesuaikan kebutuhan.
- Bisa juga menggunakan pestisida nabati untuk beberapa serangan hama maupun penyakit.
- Jika serangan semakin merajalela, maka langkah yang dilakukan dengan penggunaan pestisida bisa digunakan untuk memaksimalkan pengendalian.
Cara Pencegahan Serangan Hama dan Penyakit Porang
1. Perawatan Tanaman Porang
Tentu yang menjadi salah satu hal penting dalam budidaya porang adanya penyiangan gulma maupun rumput liar yang memicu serangan hama dan penyakit porang.
Perawatan yang tepat dengan teknis yang sesuai akan meminimalisir adanya hama. Maka Anda bisa menjalankan penyiangan setiap sebulan sekali, ini dinilai lebih efektif
2. Pemupukan Perawatan
Beberapa hama dan penyakit juga banyak disebabkan kurang optimalnya proses pemilihan atau sortir bibit.
Sehingga beberapa bibit hama penyakit tidak hilang, maka hal tersebut dapat diatasi dengan melakukan perendamans secara organik.
- Perendaman organik dengan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan dengan takaran 1 liter yang dicampurkan ke air sebanyak 20 liter.
- Bibit porang direndam selama 30 menit, akan meminimalisir adanya hama penyakit.
Selain itu, beberapa penyakit juga menyerang melalui tanah. Makan pengolahan tanah yang tepat dengan melakukan pemupukan juga.
Pengolahan lahan secara organik tidak hanya bagus untuk tanah namun untuk tanaman juga lebih optimal.
Maka GDM Black BOS dan GDM Granule SAME menjadi salah satu rekomendasi untuk pemupukan pada saat pengolahan tanah.
Serta meminimalisir serangan penyakit tular tanah yang mengakibatkan tanaman porang tidak berkembang.
Nah dengan penggunaan pupuk secara organik, Anda bisa memaksimalkan hasil panen porang dan meminimalisir serangan hama penyakit dari tanah maupun pada tanaman.
Penasaran dengan dosis penggunaan pupuk GDM Organik? silahkan berkonsultasi langsung dengan tim ahli pertanian kami melalui tombol dibawah ini: