Bunga Krisan Layu: Penyebab, Faktor Penunjang, dan Penanganan

Meraup keuntungan dari bunga krisan? saat ini bisa dimanfaatkan dengan baik. Anda bisa merawat bunga krisan sesuai dengan kualitas yang lebih baik agar mencegah bunga krisan layu secara massal.

Bunga krisan atau yang lebih dikenal dengan nama bunga seruni memang memiliki bentuk yang indah dengan warna ungu, merah, hingga putih. Bunga ini juga mengeluarkan wangi yang sedap dicium.

Namun, banyak orang yang salah dalam merawat bunga krisan hingga menyebabkannya layu. Kalau anda juga tidak sengaja membuat bunga krisan layu, maka anda harus segera mengatasinya. Anda tidak perlu terlalu panik karena bunga krisan yang layu masih bisa diatasi.

Penyebab Bunga Krisan Layu dan Mati

Pertama, anda harus mengetahui hal yang membuat bunga krisan layu dan mati. Penyebab bunga krisan layu ada berbagai macam, mulai syarat tanam hingga perawatan yang salah.

Mengetahui penyebab ini akan membantu anda menemukan cara merawat bunga krisan yang mulai layu dengan tepat:

1. Kondisi Media Tanam

Semua tanaman membutuhkan media tanam dengan kondisi yang ideal, begitu juga dengan bunga krisan. Kondisi media tanam yang buruk akan membuat bunga krisan kesulitan berkembang hingga akhirnya layu.

  • Kualitas media tanam bisa anda nilai dari tekstur, drainase, porositas, derajat keasaman, kapasitas tukar kation, C-Organik, bahan organik, dan unsur hara makro. Tekstur, drainase, dan porositas termasuk dalam segi fisik, sedangkan sisanya termasuk dalam segi kimia.
  • Media tanam yang buruk biasanya memiliki tekstur yang berpasir dan lembek. Hal ini membuat media tanam kesulitan untuk menahan unsur hara. Selain itu, drainase yang buruk juga membuat media tanam mudah tergenang air. Sendangkan porositas yang jelek membuat media tanam sulit diolah.
  • Dari segi kimia, tanah dengan kapasitas tukar kation yang jelek menandakan bahwa media tanam tersebut akan sulit mengandung bahan organik dan unsur hara yang banyak. Sedangkan bahan organik dan unsur hara sangat diperlukan bunga krisan.
  • C-Organik adalah penilaian untuk melihat kualitas unsur hara dan bahan organik yang terkandung di dalam media tanam. Jika nilainya tidak bagus, maka bunga krisan juga tidak akan mendapatkan bahan organik dan unsur hara yang diperlukan.
  • Media tanam yang kekurangan bahan organik dan unsur hara sudah pasti tidak baik bagi bunga krisan sehingga pertumbuhannya tidak optimal, bahkan lebih mudah layu.
  • Anda dapat mengetahui kondisi kimia tanah dengan cara melakukan penelitian pada laboratorium.
  • Selain itu, media tanam dengan derajat keasaman yang tidak sesuai dengan bunga krisan juga membuatnya mudah layu. Bunga krisan akan tumbuh dengan baik dengan 5,5 – 6,5. Anda dapat mengukur derajat keasaman media tanam dengan menggunakan pH meter.

2. Adanya Hama atau Serangan Penyakit

Selain kondisi media tanam yang salah, serangan hama dan penyakit juga membuat bunga krisan layu. Beberapa hama yang biasanya menyerang tanaman krisan adalah thrips, kepik, penggorok daun, tungau merah, dan ulat tanah. Bunga krisan juga sangat rentan terhadap penyakit karat, bercak daun septoria, kapang kelabu, tepung oidium, virus kerdil, dan mozaik.

  • Thrips merupakan serangga dengan warna kuning hingga cokelat yang akan membuat tunas dan permukaan daun muncul bercak perak hingga kuning.
  • Hama bernama kepik sering kali menyuntikan racun ke bunga krisan hingga mati. Setelah itu, kepik akan menghisap cairan dari bunga krisan. Gejala awal dari serangan kepik pada bunga krisan adalah bentuk daun yang kecil dan tidak beraturan.
  • Dinamakan penggorok daun karena larva hama ini akan membuat lubang pada daun bunga krisan. Gejala awalnya tentu saja adanya lubang pada daun hingga muncul bercak berwarna putih.
  • Jika daun bunga krisan muncul bercak berwarna kuning cokelat hingga bentuknya melingkar, maka ada kemungkinan bunga krisan diserang hama tungau merah. Sesuai namanya, hama ini memiliki badan berwarna merah. Namun, ukurannya sangat kecil.
  • Anda pasti sudah tidak asing dengan hama ulat tanah. Hama yang satu ini akan menjadikan bunga krisan dan media tanam menjadi sarangnya. Sekali bertelur, ulat tanah bisa menghasilkan 1.800 telur dan akan menetas dalam hitungan minggu.
  • Penyebab hama-hama tersebut bisa menyerang bunga krisan karena lingkungan yang terlalu lembap dan kotor.
  • Selain hama, anda juga harus waspada terhadap penyakit. Bunga krisan sangat mudah terserang penyakit karat dengan gejala munculnya bintik cokelat. Penyebab dari penyakit ini adalah jamur yang bernama Puccinia chrysanthemi.
  • Penyakit lainnya yang mudah menyerang bunga krisan adalah penyakit bercak daun septoria. Bercak daun berbentuk bulat dengan warna cokelat atau hitam merupakan gejala utama dari sreangan penyakit ini. Jamur S. Leucanthemi dan chrysanthemi allesch menjadi penyebab penyakit bercak daun septoria pada bunga krisan.
  • Kapang kelabu juga merupakan penyakit dengan gejala munculnya bercak pada daun dan bunga krisan. Penyakit yang satu ini juga disebabkan oleh jamur, yaitu botrytis cinerea, yang akan sangat mudah berkembang biak pada musim hujan karena kelembapan udara meningkat tinggi.
  • Seperti namanya, penyakit tepung oidium membuat bunga krisan, terutama daun, tertutup lapisan putih, seperti tepung. Penyakit yang satu ini juga disebabkan jamur bernama oidium chrysatheemi.
  • Dari namanya, anda pasti sudah tahu kalau penyakit virus kerdil disebabkan oleh virus dan menyebabkan bunga krisan tidak tumbuh dengan sempurna. Penyakit yang satu ini disebabkan oleh virus chrysanhenumum stunt dan mozaoik lunak krisan. Virus ini dapat menyebar melalui alat pertanian yang kotor.
  • Terakhir, penyakit mozaik disebabkan oleh virus mozaik. Bunga krisan yang terserang penyakit mozaik akan menunjukkan gejala munculnya garis kuning pada daunnya. Biasanya penyebaran virus ini karena proses stek yang tidak steril.

3. Teknis Perawatan Salah

Hama dan penyakit bisa menyerang bunga krisan hingga menyebabkan layu karena perawatan yang salah. Perawatan untuk bunga krisan meliputi pembibitan, penyiraman, pemangkasan, dan pemupukan.

Pembibitan yang salah menjadi penyebab menyebarnya virus mozaik. Penyiraman yang terlalu banyak sedikit akan membuat bunga krisan membusuk, sedangkan pemangkasan yang salah membuat bunga krisan layu dan mati.

Terakhir, orang berpikir bahwa memberikan pupuk dalam jumlah yang banyak akan membuat bunga krisan tumbuh dengan subur. Sebenarnya memberikan pupuk kebanyakan atau terlalu sedikit akan membuat bunga krisan layu.

Penunjang Agar Bunga Krisan Tidak Layu

Setelah mengetahui penyebabnya, barulah anda mencari cara merawat bunga krisan agar tidak layu. Mengatasi bunga krisan agar tidak layu sebenarnya tidaklah sulit karena bunga krisan dapat tumbuh dengan sangat baik dengan faktor penunjang berikut ini:

penunjang bunga krisan layu

1. Pahami Kebutuhan Nutrisi Bunga Krisan

Salah satu alasan media tanam harus mengandung banyak unsur hara adalah karena bunga krisan sangat membutuhkannya. Agar bunga krisan bisa tumbuh dengan baik, anda harus mengetahui kebutuhan unsur haranya terlebih dahulu.

Bunga krisan membutuhkan nitrogen, fosfor, kalium, magnesium, kalsium, besi, dan tembaga. Nitrogen, fosfor, dan kalium dibutuhkan bunga krisan dalam jumlah yang banyak sehingga sering disebut sebagai unsur hara marko, sedang bunga krisan hanya membutuhkan magnesium, kalsium, besi, dan tembaga dalam jumlah yang tidak terlalu banyak hingga disebut unsur hara mikro.

Kekurangan unsur hara dapat menyebabkan bunga krisan tumbuh kerdil, pucat, hingga memiliki batang dan akar lemah. Untuk mengatasinya, anda bisa memberikan pupuk yang mengandung unsur hara tersebut.

2. Suhu dan Lingkungan

Penunjang pertumbuhan lain yang harus anda perhatikan adalah kondisi suhu dan lingkungan sekitar bunga krisan. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, suhu dan lingkungan yang buruk menjadi penyebab datangnya hama dan penyakit.

Bunga krisan juga memiliki syarat tumbuh, yang meliputi suhu, ketinggian tempat menanam, hingga kelembapan udara. Dengan mengikuti syarat tumbuh ini, bunga krisan bisa tumbuh dengan optimal.

Suhu yang paling ideal untuk menanam bunga krisan berkisar antara 20oC hingga 26oC. Namun, bunga krisan mampu beradaptasi hingga suhu 17oC dan 30oC.

Untuk pertumbuhannya, bunga krisan membutuhkan kelembapan udara hingga 80%. Ketinggian dataran yang paling tepat untuk menanam bunga krisan adalah 700 meter hingga 1200 meter dari permukaan laut.

3. Penanganan Hama dan Gulma

Setelah mengetahui berbagai hama dan penyakit yang biasa menyerang bunga krisan, anda juga harus mengetahui cara penanganannya.

  • Untuk mengatasi thrips, anda harus memangkas daun yang sudah terserang dan memasang perangkap untuk mencegah serangan berikutnya.
  • Agar bisa menangani serangan kepik, anda bisa menangkapnya secara manual atau menggunakan insektisida. Menurut penelitian, insektisida yang mengandung profenofos cukup ampuh mengatasi kepik.
  • Penggorok daun dapat anda atasi dengan cara membuat perangkap atau menangkap sendiri. Selaion itu, anda juga bisa menggunakan insektisida sistemik.
  • Untuk mengatasi tungau merah, anda harus memotong bagian yang sudah terserang. Segera bakar bagian yang telah anda potong. Jika serangan sudah parah, anda dapat menggunakan pestisida.
  • Ulat tanah bisa anda atasi dengan menyebarkan predator alaminya, seperti tritaxys barueri, goniophana heterocera, apanteles ruficrus, jamur metarhizium spp., atau nematoda steinernema sp. Anda juga dapat menggunakan insektisida jika serangan sudah sangat parah.
  • Penyakit yang disebabkan jamur bisa anda atasi dengan memotong bagian yang terinfeksi dan membakar bagian tersebut untuk memastikan jamur tidak kembali menginfeksi bunga krisan. Anda juga bisa menggunakan fungisida jika serangan sudah sangat parah.
  • Mengatasi penyakit karena virus sedikit lebih sulit karena penyebarannya yang sangat cepat. Anda harus mencabut bunga krisan yang sudah terinfeksi virus untuk memastikan virus tidak menyebar pada bunga yang lain. Selain itu, gunakan insektisida untuk memastikan pembawa virus berupa hama tidak terus datang.
  • Selain hama dan penyakit, anda juga harus bisa mengatasi gulma. Gulma merupakan tanaman yang tumbuh di dekat tanaman utama dengan mengambil nutrisi yang seharusnya diperuntukan bagi tanaman utama, yaitu bunga krisan.
  • Untuk mengatasi gulma, anda dapat mengatasinya dengan cara mencabut semua tanaman gulma yang ada. Setelah itu, bakar tanaman gulma untuk memastikan tidak tumbuh di tempat lain. Putar tanah tempat gulma tumbuh agar semua akarnya terlepas dari tanah.

Faktor Utama Bunga Krisan Tidak Layu

Selain faktor penunjang yang sudah disebutkan di atas, ada pula faktor utama yang harus anda perhatikan ketika ingin mengetahui cara merawat bunga krisan yang sudah layu. Faktor utama ini akan membuat bunga krisan tidak mudah layu dan bisa tumbuh dengan cantik:

faktro utama bunga krisan layu

1. Teknis Perawatan

Teknis perawatan sangat penting untuk membuat bunga krisan tumbuh dengan optimal dan tidak layu. Anda harus menguasai teknik penyiraman, pemangkasan, dan pemupukan yang tepat untuk bunga krisan.

  • Ketika menyiram bunga krisan, ada baiknya anda langsung menyiram pangkal bunga saja. Menyiram dari bagian atas bunga krisan hanya membuat air mudah mengendap hingga menyebabkan proses fotosintesis tidak bisa berjalan dengan baik.
  • Selain itu, pastikan tidak ada air yang menggenang selesai anda menyiram bunga krisan. Air yang mengendap akan membuat bunga mudah layu dan mati.
  • Salah satu cara untuk menyelamatkan bunga krisan yang terserang hama dan penyakit adalah pemangkasan. Makanya, anda harus tahu cara memotong bunga krisan yang sudah layu.
  • Anda sudah mengetahui kalau salah satu penyebab bunga krisan yang layu karena pemberian pupuk yang tepat. Karena itu, anda harus mengetahui cara pemupukan yang tepat untuk bunga krisan.

2. Pemilihan dan Pemberian Pupuk

Salah satu jenis pupuk yang dapat anda pilih untuk membuat bunga krisan tumbuh dengan optimal dan mencegah layu adalah pupuk organik. Salah satu yang direkomendasikan adalah pupuk organik cair GDM.

produk pupuk organik cair gdm spesialis tanaman hias 2ltr

Pupuk organik cair GDM memiliki 3 produk unggulan untuk bunga krisan, yaitu GDM SAME, GDM Black Bos, dan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Hias. Ketiga produk ini terbuat dari bahan alami sehingga aman untuk bunga krisan dan lingkungan sekitar.

  • Pada saat bunga krisan berumur 10 hari hingga 21 hari, berikan GDM hias sebanyak 500 ml dengan rentang waktu seminggu sekali.
  • Ketika bunga krisan berumur 30 hari, berikan GDM SAME sebanyak 150 kg dan GDM Black Bos sebanyak 5 kg yang ditebar merata ke satu hektar tanah.
  • Saat bunga krisan sudah berumur lebih dari 40 hari, berikan kembali Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Hias dengan dosis yang sama, yaitu 500 ml.

Itulah beberapa hal yang bisa anda lakukan untuk mengatasi bunga krisan yang layu. Waspada terhadap hama, penyakit, dan gulma. Berikan juga perawatan yang maksimal untuk membuat bunga krisan tumbuh dengan optimal.

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, Anda bisa merawat dengan teknis yang tepat menggunakan pemupukan organik. Atau berkonsultasi dengan tim ahli pertanian kami melalui tombol dibawah ini: