penyakit lele menggantung

Lele Menggantung: Gejala Serangan, Penyebab, Pengobatan Hingga Cara Mengatasi

Mungkin diantara peternak lele, lele menggantung menjadi hal yang biasa ditemui. Lele menggantung  merupakan salah satu aktivitas lele yang menggantungkan bagian kepalanya berada diatas atau posisinya keluar dari air kolam.

Secara posisi ekornya berada dibawah, dan pada saat posisi menggantung inilah aktivitas lele tidak 100% vertikal dan ada juga yang posisinya miring.

Lalu bahayakah lele menggantung ini? tentu saja ini penting untuk diidentifikasi terlebih memang memerlukan langkah mengatasi secara tepat.

Lingkungan sekitar kolam menjadi salah satu penyebab yang menjadikan lele menggantung ke permukaan kolam.

Hal ini juga bisa disebabkan lele merasa stress dikolam sehingga kondisi lele menggantung ini memang benar-benar perlu diperhatikan.

Kondisi kolam sangatlah krusial diperhatikan, sebab kolam ikan lele menjadi salah satu pokok tempat perkembangbiakan ikan lele secara optimal.

Maka kondisi air kolam maupun kualitas airnya inilah yang perlu diketahui lebih.

Lalu apa saja gejala yang timbul akibat lele menggantung ini? berikut penjelasan lengkapnya:

Gejala Serangan Lele Menggantung

Perlunya mengetahui secara lebih mengenai lele yang menggantung, sebab kalau dibiarkan hal tersebut akan mempengaruhi produktivitas bahkan adanya kematian masal. Berikut penjelasan mengenai gejala serangan lele menggantung:

gejala serangan lele menggantung

1. Adanya Penyakit non infeksius

Mungkin tidak banyak disadari oleh para peternak ikan lele bahwa lele yang menggantung menjadi salah satu gejala serangan penyakit non infeksius.

Penyakit non infeksius ini memang sering menyerang beberapa ikan budidaya salah satunya lele. Beberapa faktor yang menyebabkan adanya serangan penyakit non infeksius ini diakibatkan adanya:

  • faktor lingkungan (suhu, kondisi, faktor kimia)
  • faktor risiko gaya hidup (stok pakan, kondisi ikan lele stress)

Salah satu penyebab serangan penyakit non infeksius inilah diantaranya ada hipoksida.

Timbulnya penyakit hipoksida inilah yang mengakibatkan rendahnya kadar oksigen yang ada pada kolam.

Jenis penyakit non infeksius memang tidak dipengaruhi oleh serangan bakteri patogen, seperti virus, bakteri maupun parasit (jamur).

Namun penyakit non infeksius ini menyebabkan lele menggantung disebabkan kondisi oksigen dalam kolam mulai berkurang dan naiknya kadar amoniak dalam kolam yang mengakibatkan lele menggantung secara massal.

2. Menggantung Pada Malam Hari

Gejala serangan yang sering ditemui, diantara lain lele menggantung pada malam hari. Hal inilah tak terlepas dengan penyebab oksigen dalam kolam yang terlarut terus berkurang. Selain itu kondisi oksigen yang rendah dan suhu dasar kolam menjadi dingin.

Lele menggantung pada malam hari tidak hanya timbul akibat kadar oksigen saja, faktor pemberian pakan dan mengakibatkan lele kenyang bisa juga pemicunya.

Pada posisi ini memang lele menggantung inilah menunjukkan pH air kolam yang tidak netral.

Perubahan suhu pada malam hari inilah yang menjadi salah satu faktor juga banyak ikan lele tidak optimal, dan perubahan aktivita ikan lele inilah menjadi salah satu hal yang tidak boleh lewat dipantau.

3. Aktivitas Ikan Lele Menurun

Selain timbul lele yang menggantung pada malam hari, akan menunjungka aktivitas yang tidak biasa. Kelihatan tidak gesit dan cenderung diam, hal inilah yang mengakibatkan banyak lele naik kepermukaan.

Bahkan jika dalam satu kolam terlihat sangat padat, tentu akan mengakibatkan gesekan antar ikan lele yang membuat luka hingga menimbulkan kematian.

Aktivitas ikan lele yang menurun bisa dipantau dari saat pemberian pakan, tingkat kegesitan ikan lele sangat menurun.

Setelah pemberian pakan terlihat ikan lele mulai menunjukkan kondisi yang tidak biasa. Semisal menggantung dan muncul diatas permukaan kolam, hal inilah yang penting untuk diketahui untuk memaksimalkan kualitas kolam ikan lele agar lebih baik.

Bisa juga aktivitas ikan lele yang menurun inilah disebabkan adanya kondisi stress dari ikan lele, yang mengakibatkan seluruh aktivitasnya kurang optimal.

Penyebab Lele Menggantung

Salah satu pemicu yang diketahui oleh para peternak ikan lele tentu faktor penyebab lele menggantung seperti berikut ini:

1. Kadar amoniak tinggi

Kondisi air yang tidak bagus menjadi salah satu pemicu yang perlu diketahui, kadar amoniak yang tinggi inilah sebagai salah satu penyebab banyak serangan penyakit infeksius maupun non infeksius.

kualitas kadar amoniak

Lele menggantung disebabkan meningkatnya kadar amoniak dalam kolam, tingkat pemberian pakan yang berlebihan atau kadar oksigen yang menurun juga menjadi salah satu penyebabnya.

Banyaknya pakan organik yang menumpuk didalam kolam yang kemudian bercampur dengan amoniak inilah menyebabkan kualitas air semakin tidak bagus.

Kadar amoniak yang menjadi tinggi inilah yang menimbulkan racun didalam kolam, belum lagi kadar H2S yang tinggi serta amoniak yang cenderung tinggi tidak dapat diuraikan menjadi nitrit maupun nitrat.

Maka untuk menekan kadar amoniak yang tinggi perlunya perlakuan yang tepat, salah satunya dengan mengganti dan memperhatikan kualitas air kolam.

2. pH Air Tidak Sesuai

Selain kondisi amoniak yang meningkat, pH air yang cenderung naik maupun turun menjadi salah satu pemicu lele menggantung ke permukaan kolam.

pH yang sesuai untuk kondisi kolam ikan lele berkisar antara 7 sampai 8 . Ada beberapa faktor yang mempengaruhi turun dan naiknya pH air ini antara lain air hujan yang memang akan membuat kondisi kolam bercampur dengan air kolam pada kondisi stabil.

Maka tak heran jika pH rendah mengakibatkan ikan lele menggantung ke permukaan kolam.

Maka perlu di check secara berkala kondisi pH pada kolam ikan lele, dengan begitu sebagai langkah antisipasi pada ikan lele supaya tidak menggantung.

3. Kadar Pemberian Pakan

kadar pemberian ikan lele

Apa mungkin lele menjadi kenyang? tentu saja bisa. Hal ini disebabkan pemberian pakan yang terlalu berlebihan, sehingga ikan lele sulit bergerak dan bahkan menggantung untuk melakukan relaksasi.

Tidak hanya itu saja, kadar pakan yang berlebihan tidak disesuaikan atau tidak menghitung kebutuhan akan membuat pakan yang tidak termakan akan mengendap kedasar kolam yang tentu saja mengakibatkan hal tersebut menjadi air kolam kotor.

Apalagi jika menggunakan pakan organik, tentu banyak faktor yang menjadikan pakan tidak terkonversi dengan baik.

Bahan-bahan organik yang berasal dari pakan inilah yang memicu kondisi kolam semakin tidak kondisional.

Perlunya perhitungan pakan atau kadar pemberian yang sesuai agar tidak mengakibatkan kondisi air kolam semakin buruk dan cenderung menurun kualitasnya.

4. Ikan lele stress

Stress juga bisa mengenai ikan lele, hal ini menyambung dengan kondisi air kolam yang tidak kondusif yang mengakibatkan ikan lele stress. Tidak hanya terjadi pada ikan lele kolam pembesaran saja, namun pada bibit ikan lele juga bisa Anda temui.

Bibit ikan lele yang stress juga akan menggantung, hal ini disebabkan oleh masa pembiasaan dari bibit ikan lele yang masih beradaptasi saat ditebar dikolam pembesaran.

Kualitas air yang buruk juga memiliki andil dari kondisi ikan lele stress, maka hal ini yang bisa diantisipasi oleh para peternak ikan lele.

Fluktuasi atau naik turunnya suhu disekitar kolam sangat berpengaruh, maka kondisi lele yang stress inilah bisa diantisipasi dengan mengembalikan kondisi air kolam secara tepat.

Cara Mengatasi Lele Menggantung

Mengatasi lele menggantung tentu membutuhkan beberapa teknis yang tepat agar hal serupa tidak terjadi, maka ada beberapa poin penting mengenai tahapan mengatasi lele menggantung sebagai berikut:

a. Mengatur Jumlah Pakan

Kadar pemberian pakan sangat penting terlebih untuk ikan lele yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Maka dalam memberikan pakan ikan lele harus memenuhi komposisi gizi ikan lele yang dibutuhkan seperti:

  • Lemak 4,8%
  • Air 76%
  • Mineral 1,2%
  • 17,7 %

Salah satu langkah untuk melakukan pengaturan pakan pada ikan lele agar tidak berlebihan bahkan takaran yang diberikan pemberian pakan yang harus diberikan berkisar antara 3% sampai 5% dari jumlah total berat tubuhnya/hari.

Anda bisa memperhatikan pemberian pakan ikan lele pakan lele pada tabel dibawah ini:

tabel pakan ikan lele

Keterangan :

  • 150 gram pakan = 1/2 gelas air mineral (disesuaikan kondisi ikan lele)
  • Waktu pagi hari dimulai pukul 7 pagi sampai pukul 9 pagi
  • Waktu sore hari dimulai pukul 4 sore sampai 6 sore.

*Sumber dinas perikanan

Setelah mengetahui tabel pemberian pakan ikan lele secara tepat, perlunya juga mengetahui jenis pakan ikan lele lainnya. Ini dinilai penting untuk langkah mencegah maupun mengatasi lele menggantung, berikut ulasan mengenai Jenis Pakan Ikan Lele dan Cara Pembuatannya.

Sistem bioflok bisa meningkatkan kualitas hasil panen ikan. Tak hanya itu, sistem bioflok juga menjadi sistem budidaya yang jauh lebih mudah untuk diterapkan. Untuk dulur yang tertarik mempelajari teknik budidaya yang satu ini, dulur bisa langsung aja gabung dengan meng-klik gambar di bawah ini.

Ada banyak sekali ilmu yang akan dulur pelajari dengan mengikuti pelatihan budidaya ikan secara bioflok. Mulai dari persiapan, pengelolaan kolam, cara memaksimalkan hasil panen, serta teknik mengatasi masalah yang sering terjadi saat budidaya lele berlangsung. Tunggu apa lagi, segera daftarkan diri dengan klik disini.

b. Mengganti Air Kolam

Beberapa penjelasan mengenai kualitas air kolam yang sangat berpengaruh dan krusial lele menggantung menjadi hal yang penting Anda ketahui.

Mengganti air kolam ikan lele tidak boleh sembarangan, perlunya teknis yang tepat untuk melakukan persiapan dalam penggantian air kolam yang dinilai sudah buruk kualitasnya.

Berikut cara pergantian air kolam yang bisa Anda lakukan:

gdm black bos (bio organic stimulant)
BLACK BOS merupakan Bio Organic Stimulant berbentuk konsentrat tinggi (pasta)
  1. Anda harus mempuasakan ikan lele terlebih dahulu, ini minimal dilakukan 12 jam sebelum air diganti.
  2. Melihat pergerakan ikan lele terlebih dahulu, lalu lakukan pergantian air yang sebaiknya dilakukan pada pagi hari maupun sore hari.
  3. Membuang air kolam bagian bawah sebanyak minimal 20% sampai 30%tau maksimal 50% dari ukuran kolam (jumlah air dalam kolam).
  4. Setelah itu, Anda bisa menambahkan GDM Black BOS sebanyak 50 gr/m3. Ini berfungsi untuk mengurangi kadar amoniak dalam kolam sebab adanya kandungan bakteri premium Pseudomonas stutzeri.
  5. Setelah itu masukkan jumlah air sesuai dengan air yang dibuang sebelumnya. Maka setelah penggantian disarankan untuk tidak melakukan pemberian pakan terlebih dahulu, setidaknya selama 1×24 jam setelah pergantian air pada kolam.

GDM Black BOS yang diaplikasikan setelah pergantian air kolam juga memiliki berbagai fungsi, salah satunya adanya kandungan bakteri premium seperti Pseudomonas alcaligenes.

Bakteri premium yang satu ini sangat berguna untuk mengurai bahan organik dalam air seperti kotoran ikan maupun sisa pakan.

c. Melakukan Perawatan Kolam

Setelah pergantian kolam ikan lele, tentu hal yang tidak boleh dilewatkan adalah perawatan kolam ikan lele.

Hal ini disebabkan untuk meminimalisir lele menggantung kembali maupun serangan penyakit lainnya.

Maka untuk perawatan kolam, Anda disarankan mengaplikasikan probiotik ikan lele yang memiliki kandungan bakteri premium.

suplemen organik cair gdm spesialis ikan 2ltr

Salah satunya bakteri bacillus yang banyak dibutuhkan dalam perikanan khusunya untuk kualitas kolam budidaya seperti:

  • Bacillus mycoides
  • Bacillus pumillus
  • Bacillus brevis

Ketiga bakteri premium tersebut ada didalam kandungan probiotik ikan lele organik yaitu Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan.

Jumlah penggunaan yang bisa Anda berikan untuk perawatan kolam dan kesehatan ikan lele sebanyak  6 ml/m3 setiap seminggu sekali.

Anda bisa melihat secara lengkap video berikut ini:

Nah untuk Anda yang ingin tau lebih mengetahui produk GDM seperti GDM Black BOS maupun Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan, maupun ingin berkonsultasi langsung dengan tim ahli perikanan kami ?

Bisa langsung menghubungi kami melalui tombol dibawah ini: