Cara Memperbanyak Buah Cabe, Agar Berbuah Lebat
Mendapatkan hasil panen cabe bagus dan berkualitas? Anda mungkin perlu untuk teknis dalam memperbanyak buah cabe.
Komoditas dengan tingkat permintaan yang relatif tinggi sangat bagus ini memang memiliki harga jual yang relatif dinamis.
Meski begitu bagi para pembudidaya cabe pemula, mendapatkan hasil panen cabe dengan jumlah yang relatif banyak sangatlah diinginkan.
Hal ini tentu akan selaras dengan kualitas perawatan yang dilakukan, maka Anda perlu mengetahui hal yang menunjang tanaman cabe agar berbuah lebat seperti:
- Kualitas bibit cabe
- Pemilihan pupuknya
- Teknis perawatannya
Buah cabe yang sehat, nampak secara fisik maupun warnya tentu sangat bergantung pada kualitas perawatannya.
Meski begitu tidak banyak yang memperhatikan faktor penunjangnya, hal ini banyak yang menyebut hasil buah cabe rusak diakibatkan serangan hama dan penyakit.
Lalu bagaimana solusinya? berikut penjelasan selengkapnya:
Daftar Isi
Syarat Tanaman Cabe Berbuah Lebat
a. Jenis Varietas Bibit
Cara memperbanyak buah cabe yang bisa Anda perhatikan di awal adalah pemilihan bibit.
Cari indukan cabe yang berkualitas dan sehat. Ciri-ciri indukan cabe berkualitas bisa Anda perhatikan dalam beberapa poin yaitu:
- Buahnya bersih berkilat, tidak kerdil, dan ketebalannya kulitnya baik.
- Anda bisa memilih varietas yang berbeda-beda seperti jenis rawit, cabe merah atau cabe hijau besar.
- Buah yang busuk, terdapat cacat, atau ukurannya tidak seragam sebaiknya tidak dipilih sebagai indukan.
- Setelah didapatkan buah yang berkualitas baik, coba sayat menjadi dua bagian dan lihat kondisi bijinya.
- Pastikan bahwa tidak ada pembusukan di bagian dalam. Jika Anda memilih dari pohon lain, pilihlah bibit dari tanaman yang sudah tua.
Selain itu tentu Anda dapat membeli bibit dari penjual tanaman. Pastikan tanggal kadaluwarsanya belum melewati batas sehingga Anda tidak menanam bibit kopong.
b. Kondisi Lahan Tanam
Tanaman ini bisa tumbuh dalam pot atau media tanah langsung. Namun Anda tetap mesti memperhatikan kondisi kesuburan tanah dan kemungkinan gangguan hama seperti tikus pada bayi cabe.
- Karena itu disarankan untuk mulai menanam pada wadah kecil dulu hingga tanaman ini tumbuh dalam ukuran 10-20 cm.
- Anda bisa mulai menanam dalam pot atau polybag hingga tumbuhan ini cukup besar untuk dipindahkan.
- Jika Anda membuat media tanah sendiri, tanaman ini bisa baik ditanam dengan campuran media tanah, kompos dan sekam, dengan perbandingan 3:2:1. Anda juga bisa menanam dengan campuran tanah dan kompos saja, perbandingannya 1:1.
- Seperti tanaman lain yang umumnya tidak dapar tumbuh di tanah yang terlalu asam, tanaman ini juga akan tumbuh pada tanah dengan pH pada 5,5- 6,5.
c. Cuaca Iklim
Tanaman ini mempunyai daya adaptasi yang cukup luas. Ia bisa tumbuh di dataran rendah sampai dataran tinggi.
Untuk penyiraman dengan kondisi tanah yang baik, cukup dilakukan satu kali sehari dalam debit penyiraman yang minim.
Jangan menyemprotkan air dengan debit yang kencang secara langsung ke tanaman. Siramkan secara merata pada tanaman dan tanah.
Jika cuaca kemarau, Anda bisa menambah penyiraman dua kali sehari, pagi dan sore. Jika musim hujan, penyiraman ini bisa Anda lakukan dua atau tiga hari sekali. Usahakan jangan sampai ada air terbentang di tanah tempat tumbuhnya. Tanaman ini tidak terlalu suka mendapat kelebihan air.
Salah satu cara agar cabe cepat berbuah adalah memperhatikan intensitas cahaya matahari. Tanaman ini membutuhkan cahaya matahari yang cukup sepanjang hari dengan intensitas penyinaran lebih dari 70%.
Jika tanaman ini kurang mendapat sinar matarhari, ia akan tumbuh meninggi dengan daun dan batang yang lemas. Otomatis pertumbuhan buah atau generatifnya akan menghambat. Dengan begitu umur panen akan lebih lama dan produksi buah pun rendah.
d. Kandungan Nutrisi dan Unsur Hara
Hampir semua jenis tanah cocok untuk tumbuhan ini. Namun kondisi tanah yang paling baik adalah tanah humus yang kaya akan unsur hara, tingkat kelembaban dan keterjangkauan air cukup tersedia selama pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Unsur hara makro dan mikro seimbang akan membuat proses pertumbuhan tanaman menjadi sehat.
Tanah yang kaya Nitrogen, Phospor, Kalium, Magnesium dan Kalsium akan menjadi pilihan yang tepat sebagai tempat menanam agar cabe berbuah lebat.
Karena itu pupuk NPK atau KCL adalah jenis pupuk yang relatif cukup untuk menjaga kesehatan tanaman ini.
Salah satu rekomendasi pemupukan organik yang sangat bagus untuk memaksimalkan pertumbuhan tanaman cabe yaitu yang mengandung unsur hara makro dan mikro.
Seperti menggunakan pupuk organik untuk menunjang kesuburan tanaman cabe secara optimal. Maka perlunya memilih pupuk yang memiliki kandungan hormon yang dihasilkan bakteri premium seperti giberlin, sitokinin dan auksin.
Ketiga jenis hormon pertumbuhan ini ada pada Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Pangan, Kandungan tersebut dapat mempercepat pertumbuhan tanaman cabe dan mempercepat keluarnya bunga, sehingga tanaman cabe akan lebih cepat berbuah.
Selain itu juga, Pupuk GDM yang diformulasikan khusus untuk meminimalisir kerontokan bunga dan cabe yang tentu saja sangat merugikan.
Lalu bagaimana teknis perawatan agar meminimalisir hal tersebut? Berikut ulasan mengenai Bunga Cabe Rontok dan Cara Mengatasinya.
Faktor Penghambat Cabe Tidak Berbuah
a. Teknis Perawatan
Banyak hal menghambat tanaman memperbanyak buah cabe dalam teknis perawatan yang keliru. Faktor pertama adalah faktor penyiraman.
Ini bisa berarti kekurangan penyiraman atau kelebihan penyiraman. Per pot cukup 500-1500 ml. Jika lebih tanaman akan lemas, jika kekurangan, tanamanmu akan kering dan kisut.
Penyiraman juga sensitif pada tanaman muda. Pada seminggu pertama, Anda cukup menyiram dengan memeriksa air pada benih.
Selama proses perawatan, hati-hati pada bahaya hama. Ulat tanah, ulat grayak, ulat buah, kutu kebul, kutu daun, trips dan tungau adalah jenis hama yang sering menyerang.
Anda mesti rajin mengamati tanamanmu ketika menyiram atau lakukan secara rutin tiap pagi dan sore. Hama ini cukup Anda ambil dan buang jauh.
- Anda juga bisa memberikan pestisida jika dirasa perlu. Minyak serai wangi dengan dosis 1-3 cc/liter air yang ditambah dengan sedikit detergen bisa Anda gunakan sebagai obat hama. Pestisi dan abati lainnya bisa dibuat dari daun sirsak, daun mindi, daun bengkuang, bayam duri, bunga kembang puku lempat, tembakau dan lain-lain.
- ATECU adalah biopestisida yang dianjurkan oleh Badan Penelitian Sayuran. ATECU adalah campuran daun Mimba (Azadirachtaindica), daun Kacang Babi (Teprosiavogelli) dan urine sapi dengan perbandingan 1:1:4 yang direndam selama 15 hari. Semprotkan atau siramkan ke seluruh bagian tanaman dengan dosis 10 ml/liter air. Campuran ini ampuh mengendalikan hama Trips, Tungau, Ulat Tanah, dan Antraknose.
Berbagai macam jenis penyakit yang disebabkan oleh serangan hama memang membutuhkan teknis yang tepat dalam penanganannya, berikut ulasa mengenai Jenis Penyakit Cabe dan Cara Mengatasinya.
Selain hama, faktor lain yang menghambat adalah membiarkan tumbuhan liar di sekitar pohon.
- Anda bisa melakukan penyiangan tiap dua minggu sekali.
- Buang rumput-rumput liar yang ada di dalam dan di sekitar pot/polybag.
- Bagian tanaman yang mengering atau tumbuh terlalu tinggi menutupi daun-daun muda di bagian bawah.
- Juga bisa Anda pangkas agar tidak mengganggu penyerapan nutrisi dan penyerapan matahari.
Tanaman ini juga dikenal cukup mudah lemas karena ukuran batang yang kecil. Karena itu para petani biasanya memasang ajir atau penyangga dari kayu, bambu, atau bahan lainnya untuk menjaga batang tumbuh dengan tegak dan kuat.
b. Dosis Pemupukan Berlebih
Pemupukan pada tanaman ini cukup dilakukan tiap 10-14 hari sekali. Kelebihan pupuk akan merusak dan akhirnya membunuh tanaman.
- Ciri tanaman yang kelebihan pupuk dapat Anda cermat dari daun yang menghitam seolah terbakar. Daun ini membusuk akibat terlalu banyak nutrisi yang ditampungnya.
- Tanaman Cabe pada usia kurang dari 1 bulan sangat rentan mati. Sebelum berusia 1 bulan, jangan memberikan pupuk kimia pada tanamanmu.
- Anda bisa memberi asupan nutrisi dengan menyiramnya dengan air beras. Tanaman Cabe pada usia kurang dari 1 bulan sangat rentan mati.
Maka diperlukan dosis pemupukan yang sesuai dengan kebutuhan tanaman cabe, seperti apa? Tentu saja pemupukan anorganik sangat beresiko dalam menunjang kesehatan serta pertumbuhan tanaman cabe.
Maka dibutuhkan teknis pemupukan yang tepat dalam memaksimalkan pertumbuhan tanaman cabe, berikut teknis Pemupukan Cabe dan Dosisnya.
Cara Membuat Cabe Berbuah Lebat
a. Perhatikan Tingkat Kesuburan Lahan Tanam
Tanaman yang sudah memasuki usia 2 – 3 bulan akan menumbuhkan bunga. Ketika menginjak usia 3 – 4 bulan tanamanmu akan memunculkan buah dan selanjutnya siap panen.
Pada masa pertumbuhan generatif, Anda perlu melakukan kontrol secara periodik terhadap tanaman dan lahan tempatnya tumbuh memperbanyak buah cabe.
Menjaga kelembapan dan nutrisi tanah adalah salah satu cara agar cabe rawit berbuah banyak. Tanah yang lembab akan memudahkan pelarutan nutrisi pada tanah oleh akar.
Rajinlah membersihkan area tumbuh dari rumput dan tanaman kecil lain agar nutrisi yang Anda berikan fokus diserap oleh tanaman cabai.
Selain itu Anda juga mempertimbangkan pemupukan yang tetap menjaga kelembaban dan kesuburan tanah.
Anda bisa mengaplikasikan GDM Granule SAME dan GDM Black Bos untuk menunjang kesuburan lahan tanam secara optimal. Pupuk organik yang diperkaya oleh kandungan bakteri premium menghasilkan kualitas lahan tanam semakin subur.
Sebab keduanya tidak hanya membantu menunjang pertumbuhan saja namun juga membuka pori-pori tanah lebih cepat sehingga tanah yang keras menjadi lebih gembur dan subur.
Dikarenakan keduanya memiliki fungsi merangsang Bakteri Apathogen lainnya untuk bekerja secara sinergi menghasilkan enzim, antibiotik, unsur hara makro & mikro.
Bagaimana pengaplikasian yang tepat? Berikut ini akan dijelaskan beberapa poin penting dalam menunjang pertumbuhan dan memperbanyak buah cabe.
b. Kadar Komposisi Pemupukan
Agar memperbanyak buah cabe dan lebat pemupukan harus diperhatikan setelah usia 1 bulan. Tanaman yang sudah memasuki usia 1 – 2 bulan bisa diberi pupuk.
Anda bisa memberikan perawatan atau pemupukan tanaman cabe secara organik seperti berikut:
- Campurkan 500 ml Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan dengan air yang bebas cemaran sebanyak 1 tangki semprot ataupun didalam ember.
- Aduk secara merata Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan dan air.
- Semprotkan atau kocorkan larutan yang sudah dibuat tersebut ke seluruh bagian tanaman. baik batang, cabang ataupun daunnya.
- Dosis yang dibutuhkan untuk 1 ha lahan adalah sebanyak 8 lt.
- Ulangi pengaplikasian setiap minggunya
Komposisi pupuk dalam fase tumbuh generatif ini berguna sebagai cara agar buah cabe cepat merah.
Dengan cara bertahap dari waktu ke waktu, pada umumnya tanaman cabe dapat dipanen 11 hingga 15 kali pemetikan.
Anda bisa memamen seminggu sekali atau dua kali. Panen dilakukan saat buah 90% masak, yaitu berumur 70-120 hari setelah tanam (HST). Perhatikan kondisi buah dan warnanya.
Tanaman Cabe bisa dipanen ketika belum matang 100%. Panen ini dikenal dengan istilah panen hijau yaitu kondisi buah telah mengeras pada satu bulan sebelum panen merah (matang sempurna).
Jika Anda mengalami beberapa kendala mengenai budidaya cabe yang sangat mempengaruhi kualitas hasil panen Anda, silahkan berkonsultasi dengan tim ahli pertanian kami melalui tombol dibawah ini: