Pemupukan Kolam Lele: Cara, Dosis, dan Jenis Kolam
Anda peternak lele pemula? banyak hal persiapan yang harus Anda lakukan. Salah satunya dengan melakukan cara pemupukan kolam lele secara benar.
Ada banyak pertimbangan dalam persiapan kolam seperti halnya pemupukan kolam yang sangat berdampak panjang dengan teknis budidaya.
Beberapa hal lain yang perlu diperhatikan untuk menunjang keberhasilan budidaya ikan. Seperti cara menentukan jenis kolam lele, penunjang keberhasilan pemupukan kolam lele, proses pemupukan kolam lele, hingga jenis pupuk organik yang baik untuk digunakan.
Untuk Anda yang sedang mencari tahu terkait cara pemupukan kolam lele, simak ulasan berikut;
Daftar Isi
Menentukan Jenis Kolam Lele
Langkah pertama yang perlu Anda siapkan setelah menentukan budidaya ikan lele adalah menyiapkan media ternaknya terlebih dahulu, yakni jenis kolam lele yang akan Anda pakai seperti terpal, tanah, beton, atau ember.
Ikan lele memang bisa dibudidayakan dalam beberapa jenis kolam sesuai dengan kebutuhan dan estimasi modal yang digunakan. Masing-masing jenis kolam juga memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri.
Sebelum melakukan pemupukan pada kolam lele, simak ulasan jenis kolam lele berikut;
1. Kolam Terpal
- Jenis kolam yang pertama adalah kolam terpal. Seperti namanya, kolam terpal terbuat dari terpal/plastik. Tidak semua jenis terpal bisa digunakan sebagai kolam ikan. Terpal yang digunakan adalah jenis terpal yang dibuat oleh pabrik dan memiliki ukuran bervariasi, sambungan terpalnya juga di press agar tidak terjadi kebocoran air saat digunakan.
- Selain lebih ekonomis, pembuatan kolam terpal juga memiliki keuntungan lain seperti tidak merusak kondisi tanah, mudah dan cepat (khususnya untuk lahan yang sempit), terlindung dari hama ataupun penyakit sehingga lele yang dipelihara bisa hidup sehat dan bersih, tahan lama (6 tahun atau lebih).
- Biasanya untuk budidaya lele dalam terpal juga sangat disarankan melakukan pemupukan di kolam terpal untuk menumbuhkan plakton dan meningkatkan kualitas panen.
2. Kolam Tanah atau Beton
- Kolam tanah merupakan kolam tradisional dan dapat dikatakan paling sederhana dari yang lain untuk membudidayakan ikan lele. Nama lain dari kolam ini adalah blumbang, empang, atau balong.
- Karena terbuat dari tanah, tentu saja kolam ini tidak terdapat pencemaran bahan kimia apapun, hemat, tidak perlu penggantian air kolam, dan akan menumbuhkan banyak mikroorganisme yang bisa menjadi makanan bagi ikan lele.
- Namun disamping itu pemilihan kolam tanah juga rentan terkena penyakit, suhu air yang tidak dapat dikendalikan, keruh, dan kualitas ikan juga tidak baik.
- Kolam beton merupakan kolam yang dasar serta sisi-sisi kolam terbuat dari beton. Meskipun pembuatannya membutuhan modal yang agak mahal, namun perawatannya terbilang murah. Selain itu kolam beton tidak mudah rusak, berlubang, atau terkikis. Selain itu ukuran yang dibuat akan lebih presisi dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
3. Ember
- Ada terobosan baru untuk Anda yang memiliki lahan sempit di perkotaan, atau tak memiliki lahan yang luas untuk budidaya ikan lele.
- Metode pengembangan ini dikenal dengan sebutan Budikdamber atau Budidaya Ikan dalam Ember dengan wadah medianya adalah ember plastik.
- Keunggulannya tentu hemat air, tidak membutuhkan biaya yang mahal, perawatan mudah, dan zero waste.
Budikdamber atau Budidaya Dalam Ember, merupakan salah satu konsep budidaya yang sangat cocok untuk pemula, karena dulur tidak membutuhkan lahan yang luas. Akan tetapi, budikdamber juga memiliki tantangannya sendiri yang harus dulur waspadai juga. Oleh karena itu, tim GDM mengadakan pelatihan Budikdamber, yang bisa dulur ikuti dengan meng-klik gambar di bawah ini:
Melalui pelatihan budikdamber GDM, dulur bisa belajar banyak hal mulai dari nol, hingga mahir dalam budikdamber. Mulai dari pemilihan benih yang tepat, pembuatan dan pemilihan pakan, cara mengatasi penyakit pada ikan, dan juga tips untuk memaksimalkan hasil panen dulur. Tunggu apa lagi? segera ikuti pelatihan Budikdamber GDM dengan klik link berikut ini.
Penunjang Keberhasilan Pemupukan Kolam Lele
Setelah menentukan jenis kolam yang akan digunakan, maka langkah selanjutnya adalah menentukan pemupukan kolam lele. Ada tiga hal yang perlu diperhatikan, yakni kualitas media kolam, pemilihan pupuk, dan perawatan.
1. Kualitas Media Kolam
Kualitas media kolam yang dimaksud adalah air atau tempat habitat ikan lele. Karena air kolam harus dipastikan benar-benar baik yang dapat menunjang ikan agar tumbuh dengan cepat. Kualitas air yang buruk akan memperlambat pertumbuhan ikan lele. Sebagai penanda kualias air yang menurun, biasanya air kolam menjadi berbau busuk, lebih kental dan kotor.
Bau busuk tersebut berasal dari sisa pakan, kotoran dan sisa metabolisme yang mengendap di dalam air. Sehingga kondisi tersebut akan membuat nafsu makan ikan menjadi berkurang dan ikan mengalami stress sehingga mudah terserang hama dan penyakit.
- Untuk itu menjaga kualitas media kolam yang baik sangat diperlukan perawatan yang optimal seperti menguras air sebanyak 1/3 bagian dasar jika air kolam lele mulai beraroma tidak sedap dan mengurangi nafsu makan ikan.
- Kemudian dianjutkan dengan mengisi kembali air kolam sebanyak yang dikuras. Tak hanya berhenti sampai di situ saja, hal yang sangat penting untuk menunjang keberhasilan budidaya ikan lele. Melainkan juga menambahkan GDM Black BOS yang mengandung bakteri pengurai sesuai dengan dosis yang telah dianjurkan.
- Hal tersebut memakan waktu 2 hingga 4 jam untuk memulihkan kondisi air kolam menjadi pulih dan segar yang nantinya juga akan berdampak pada peningkatan nafsu makan ikan.
2. Pemilihan Pupuk
Keberhasilan budidaya lele juga sangat ditentukan oleh pemupukan kolam lele, itu sebabnya pemilihan pupuk menjadi penting. Pupuk untuk kolam lele sangat beragam di pasaran, Anda harus dengan jeli memilih jenis pupuk terbaik untuk budidaya lele Anda.
Pilih pupuk organik yang mengandung beberapa bakteri menguntungkan agar aman untuk pertumbuhan ikan.
3. Perawatan
Setelah melakukan proses pemupukan pada kolam ikan lele, Anda perlu melakukan perawatan secara rutin agar ikan lele yang hidup di kolam tetap sehat dan tidak mati. Hal itu bisa membuat hasil panen Anda lebih optimal.
Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam proses perawatan ikan lele adalah mengganti air secara teratur. Dalam proses mengganti air pun tidak boleh sembarangan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
- Ikan lele yang air kolamnya akan diganti harus berpuasa makan dulu selama kurang lebih 12 jam atau 1 kali pemberian pakan sebelum dan sesudah pergantian air.
- Jangan lupa untuk mengecek kesehatan ikan lele yang air kolamnya akan diganti. Anda bisa memperhatikan gerakan lele tersebut.
- Waktu penggantian air kolam usahakan pada pagi hari atau sore hari. Jangan melakukan penggantian pada siang hari.
- Isi air kolam dengan air yang baru atau air tandon.
Sistem bioflok bisa meningkatkan kualitas hasil panen ikan. Tak hanya itu, sistem bioflok juga menjadi sistem budidaya yang jauh lebih mudah untuk diterapkan. Untuk dulur yang tertarik mempelajari teknik budidaya yang satu ini, dulur bisa langsung aja gabung dengan meng-klik gambar di bawah ini.
Ada banyak sekali ilmu yang akan dulur pelajari dengan mengikuti pelatihan budidaya ikan secara bioflok. Mulai dari persiapan, pengelolaan kolam, cara memaksimalkan hasil panen, serta teknik mengatasi masalah yang sering terjadi saat budidaya lele berlangsung. Tunggu apa lagi, segera daftarkan diri dengan klik disini.
Cara Pemupukan Kolam Lele
Kualitas air kolam yang baik akan menjamin kesehatan ikan, itu sebabnya proses pemupukan kolam lele harus dilakukan. Pupuk yang digunakan dalam hal ini bukan kotoran ayam, kotoran sapi, atau kotoran hewan lainnya. Karena hal tersebut saat ini telah dilarang karena akan berdampak buruk untuk kualitas lele yang dihasilkan.
Saat ini telah banyak tersedia beragam pupuk di pasaran, namun Anda perlu berhati-hati oleh beberapa produk yang mengandung zat tidak disarankan.
Saat ini telah dihadirkan Suplemen Organik Cair (Spesialis Perikanan) yang diproduksi oleh GDM. Produk dari GDM telah bersertifikat organik yang terbuat dari bahan-bahan pilihan dan dapat dipastikan kualitasnya.
Namun Anda juga perlu memperhatikan dosis pemakaiannya. Dosis pemakaian ini berlaku untuk semua jenis kolam. Cara pemupukan kolam lele dengan suplemen organik ini juga sangat mudah. Yakni sebagai berikut;
Cara pemupukan kolam terpal/beton yakni dengan dosis penggunaan 6ml/m³, dan untuk dosis kolam tanah 10liter/Ha rutin seminggu sekali.
Jadi pemupukan kolam lele terpal, beton, dan tanah harus memperhatikan dosis yang disarankan agar dapat berkembang secara maksimal.
Keunggulan Pupuk Organik Untuk Kolam Lele
Keunggulan produk GDM Organik sebagai pupuk untuk kolam lele adalah dibuat dari bahan pilihan yang telah terjamin kualitasnya. Artinya, bahan yang dipakai merupakan bahan baku segar yang didapatkan setiap hari dan langsung diproses. Sehingga tidak terjadi proses pembusukan yang nantinya akan menghasilkan bibit-bibit penyakit.
Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan mengandung unsur mineral yang sangat dibutuhkan untuk perkembangan ikan dan bakteri apatogen yang menguntungkan untuk pertumbuhan berbagai jenis ikan.
Tak hanya sebagai sumber mineral saja melainkan juga dapat memperbaiki kualitas air kolam, meningkatkan kekebalan ikan sehingga tidak mudah terserang penyakit.
Berikut ini adalah keunggulan penggunaan pupuk organik dalam persiapan kolam:
Jika Anda ingin memulai pemupukan kolam ikan secara organik, pastikan berkonsultasi dulu dengan tim ahli perikanan kami melalui tombol dibawah ini: