Cara Agar Kopi Berbuah Lebat dan Banyak
Perawatan tanaman kopi agar hasilnya lebih maksimal, tentu membutuhkan teknis yang tepat. Mengapa bisa begitu? sebab hasil kopi yang dihasilkan tidak hanya tentang kuantitas saja namun juga kualitasnya. Inilah yang harus Anda ketahui mengenai cara agar kopi berbuah lebat dan banyak.
Dari segi nilai ekonomi, peluang kopi sangatlah meningkat dari waktu ke waktu. Hal inilah yang harus Anda tingkatkan mengenai hasil biji kopi agar hasilnya tetap maksimal.
Dalam teknis budidaya kopi, banyak faktor yang harus Anda ketahui agar tanaman kopi lebih tahan juga dengan serangan hama maupun penyakit.
Untuk mendapatkan kopi yang banyak, ada tata cara merawat kopi agar berbuah lebat yang harus anda ketahui. Tentunya cara merawat pohon kopi agar berbuah lebat meliputi teknis perawatan dan pemberian pupuk tanaman kopi agar berbuah lebat dengan tepat.
Daftar Isi
Penunjang Agar Kopi Berbuah Lebat
Agar sukses membuat kopi berbuah lebat dan banyak, anda harus mengetahui faktor dapat menunjang pertumbuhan tanaman kopi terlebih dahulu. Secara umum, anda harus mengetahui ketiga faktor penunjang agar kopi berbuah lebat berikut ini:
1. Pemilihan Jenis Varietas
Memilih varietas yang unggul dan terbukti menghasilkan buah kopi yang lebat juga akan meningkatkan produktivitas tanaman kopi anda. Lebih jauh lagi, varietas kopi yang unggul juga menghasilkan sajian kopi yang berkualitas.
- Cara memilih varietas tanaman kopi yang unggul harus diperhatikan mulai dari kepemilikan sertifikat yang menunjukkan bahwa tanaman kopi tersebut memang unggul. Sertifikat harus didapatkan dari BP2MB atau Balai Pengawas dan Pengujian Mutu Benih.
- Melihat sertifikat tersebut belumlah cukup, anda harus memeriksa benih tersebut. Pastikan tanaman kopi penghasil benih tersebut terbukti menghasilkan buah kopi yang lebat dan banyak. Anda juga perlu memastikan tanaman kopi bebas dari penyakit.
- Perhatikan juga bagian daun dan batang tanaman kopi. Varietas tanaman kopi yang baik memiliki daun hijau yang tegak dan utuh. Batang tanaman kopi juga harus kuat, sehat, serta berotot.
2. Teknis Pembibitan
Setelah memilih bibit tanaman kopi yang tepat, kini anda harus melakukan proses pembibitan atau menyiapkan bibit kopi yang siap tanam dengan benar. Teknik pembibitan yang benar dimulai dari proses penyemaian hingga perawatan bibit.
- Langkah pertama pesemaian dilakukan dengan membuat bedengan dengan ukuran kedalaman 30 cm. Taburkan pasir dan tanah humus pada bedengan hingga setebal 5 cm. Kalau anda ingin menanam bibit kopi dengan proses stek, maka cara merawat kopi stek agar berbuah lebat paling baik dilakukan pada bulan Agustus.
- Setelah melakukan selesai melakukan pesemaian, kini anda harus memelihara bibit tersebut. Siram bibit setiap hari sebanyak dua kali, yaitu pagi dan sore. Anda bisa mengurangi intensitas penyiraman pada saat musim hujan.
- Pengaturan cahaya matahari dan pemupukan juga sangat penting pada saat pertumbuhan bibit. Anda harus mengetahui dosis pupuk yang tepat untuk tanaman kopi.
3. Kesuburan Lahan
Kesuburan lahan juga menjadi faktor penentu pertumbuhan buah kopi. Semakin berkualitas dan terawat lahan, maka tanaman kopi juga semakin sehat.
Ada beberapa faktor untuk menilai kesuburan tanah, yaitu faktor fisik dan faktor kimia.
- Faktor fisik terbagi menjadi tekstur, struktur, drainase dan bobot isi tanah. Sedangkan faktor kimia terlihat dari kapasitas tukar kation (KTK), derajat keasaman, C-Organik, bahan organik, dan kandungan unsur hara.
- Struktur tanah yang baik untuk tanaman kopi haruslah seimbang agar dapat menahan tanaman kopi dengan baik. Tekstur tanah yang disarankan gembur agar dapat mengikat unsur hara dengan lebih baik.
- Lahan yang mampu menyerap air lebih baik untuk tanaman kopi agar tidak ada air yang menggenang. Bobot isi tanah merupakan penilaian kepadatan tanah. Semakin mudah tanah hancur, maka semakin mudah diolah.
- KTK merupakan nilai kemampuan untuk melepas dan menahan mineral. C-Organik merupakan penilaian kualitas mineral yang terkandung. Sedangkan bahan organik merupakan sisa kehidupan pada lahan tersebut. Semakin tinggi angka ketiga faktor tersebut, maka lahan semakin berkualitas.
- Derajat keasaman lahan yang tepat untuk tanaman kopi adalah 5,5 sampai 6,5. Tanaman kopi memang lebih optimal jika tumbuh di tempat yang sedikit asam.
- Terakhir, lahan haruslah mengandung unsur hara yang lengkap untuk menunjang pertumbuhan tanaman kopi.
Teknis Agar Kopi Berbuah Lebat dan Banyak
Setelah memenuhi semua faktor penunjang, ada pula beberapa teknis yang harus anda ketahui. Hal teknis ini meliputi cara perawatan hingga pemberian pupuk kopi agar berbuah lebat. Inilah hal teknis yang harus anda ketahui agar kopi berbuah lebat dan banyak:
1. Penuhi Syarat Tumbuh Tanaman Kopi
- Memenuhi syarat tumbuh tanaman kopi sangat penting dalam perawatannya. Syarat tanam ini meliputi ketinggian dataran, kelembapan udara, iklim, cuaca, dan curah hujan. Dengan memenuhi syarat ini, maka tanaman kopi dapat tumbuh lebih optimal.
- Ketinggian dataran yang baik untuk menanam kopi adalah lebih dari 700 meter dari permukaan laut dengan curah hujan sekitar 1500 sampai 2500 mm per tahun. Tanaman kopi juga membutuhkan beberapa bulan kering tanpa hujan.
- Suhu udara terbaik untuk tanaman kopi adalah 17oC hingga 24oC dengan kelembapan udara sekitar 20% sampai 70%.
2. Pengolahan Lahan Tanah Secara Tepat
Cara merawat kopi agar berbuah lebat selanjutnya yang harus anda lakukan adalah menjaga kondisi lahan agar tetap subur. Anda telah mengetahui indikator kesuburan tanah yang sudah dijelaskan sebelumnya. Kini anda hanya perlu meningkatkan atau menjaga indikator tersebut.
- Anda harus menjaga agar tekstur, struktur, dan bobot tanah tetap dalam keadaan yang baik. Jika drainase tanah kurang baik, anda dapat membuat sistem drainase menggunakan pipa dan parit.
- Nilai kapasitas tukar kation, C-Organik, dan bahan organik harus anda tingkatkan dengan cara memberikan banyak bahan organik pada lahan tersebut. Contohnya, seperti memberikan pupuk kandang atau pupuk humus. Sebarkan juga cacing tanah di lahan tersebut.
- Derajat keasaman tanah harus selalu dijaga agar tetap ideal untuk tanaman kopi. Jika sudah terlalu asam atau kurang dari 5,5, anda harus menggunakan kapur pada lahan. Kalau derajat keasaman lahan lebih dari 6,5, maka anda harus menyiram lahan dengan air rebusan ketapang atau perasan air jeruk.
3. Pahami Penanggulangan Gulma
Pada lahan yang subur akan selalu ada risiko tumbuh gulma. Tanaman gulma ini bisa menyerap nutrisi yang seharusnya diperlukan tanaman kopi. Pada akhirnya, gulma akan menghambat pertumbuhan tanaman kopi.
Penyiangan merupakan salah satu cara menanggulangi gulma yang cukup efektif. Cara melakukan penyiangan adalah dengan mencabut tanaman gulma, kumpulkan dalam satu tempat. Kemudian bongkar tanah tempat gulma tumbuh untuk memastikan semua akarnya telah tercabut. Bakar gulma yang telah anda kumpulkan.
4. Pemupukan Tanaman Kopi
Faktor kimia dalam tanah, termasuk kandungan unsur hara dapat meningkatkan bila anda melakukan pemupukan. Cara memupuk kopi agar berbuah lebat dan banyak harus dilakukan dengan benar secara teknis dan dosis.
Proses Pemupukan Agar Kopi Berbuah Lebat dan Banyak
Anda harus memberikan pupuk untuk kopi supaya berbuah lebat dengan proses yang benar. Berikanlah pupuk yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi tanaman kopi. Berikut ini adalah proses pemupukan agar kopi berbuah lebat dan banyak:
1. Kebutuhan Unsur Hara Makro dan Mikro
Setiap tanaman membutuhkan unsur hara, begitu juga dengan tanaman kopi. Berdasarkan jumlahnya, ada dua jenis unsur hara yang dibutuhkan tanaman kopi, yaitu unsur hara makro dan unsur hara mikro.
- Tanaman kopi membutuhkan unsur hara makro dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan unsur hara mikro. Namun, bukan berarti unsur hara mikro tidak penting. Kekurangan unsur hara mikro juga dapat menghambat pertumbuhan tanaman kopi.
- Unsur hara makro yang dibutuhkan tanaman kopi berupa nitrogen, fosfor, kalium, magnesium, dan kalsium. Jumlah yang dibutuhkan juga beragam. Tanaman kopi butuh nitrogen sebanyak 53 sampai 172 kg, fosfor sekitar 10 hingga 36 kg, kalium sebanyak 80 hingga 180 kg, magnesium sekitar 16 – 25 kg, dan kalsium berkisar 28 hingga 90 kg.
- Tanaman kopi juga membutuhkan unsur hara mikro berupa boron, zinc, besi, tembaga, seng, mangan, air, oksigen dan masih banyak lagi. Jumlah yang dibutuhkan juga tidak sebanyak unsur hara makro.
- Air dan oksigen bisa didapatkan oleh tanaman kopi melalui penyiraman yang anda lakukan setiap hari dan proses fotosintesis. Sedangkan sisanya harus melalui proses pemupukan.
2. Jenis Pemupukan
Mengetahui jenis dan jumlah unsur hara yang tepat untuk tanaman kopi dapat membantu anda mencari pupuk yang tepat. Ada dua jenis pupuk yang dapat anda berikan untuk tanaman kopi, yaitu pupuk kimia dan pupuk organik.
Seperti namanya, pupuk kimia terbuat dari zat kimia yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan tanaman kopi. Pupuk kimia juga memiliki kekurangan, yaitu dapat merusak faktor kimia tanah hingga tidak sehat untuk tanaman kopi.
- Pupuk organik terbuat dari bahan-bahan alami sehingga mampu meningkatkan faktor kimia pada tanah dan baik untuk tanaman kopi. Namun, jumlah unsurnya tidak banyak sehingga anda harus menggunakan pupuk organik dalam jumlah yang banyak.
- Untuk mengatasi kekurangan kedua pupuk tersebut, anda dapat menggunakan pupuk organik cair GDM karena komposisinya sudah menyesuaikan kebutuhan unsur hara tanaman kopi serta aman untuk lahan dan tanaman.
- Selain itu, pupuk organik cair GDM juga mengandung bakteri baik yang akan meningkatkan kesuburan tanah. Gunakan GDM SAME, GDM Black Bos, dan Pupuk Organik Cair GDM Spesialisasi Perkebunan mulai dari pengolahan tanah.
3. Dosis Pemupukan
Memberikan pupuk dengan dosis yang kurang tidak akan bisa memenuhi kebutuhan unsur hara tanaman kopi, tetapi memberikannya terlalu berlebihan juga bisa membuat tanaman kopi rentan terserang penyakit.
- Gunakan GDM SAME sebanyak 150 kg dan GDM Black Bos sebesar 10 kg pada 1 ha lahan yang tengah anda persiapkan untuk proses penanaman.
- Pada saat proses penanaman bibit kopi, berikan Pupuk Organik Cair GDM Spesialisasi Perkebunan sebanyak 5 liter.
- Sampai umur tanaman kopi mencapai 3 bulan, berikan pupuk organik cair GDM spesialis kebun dengan dosis 5 ml per satu pohon. Berikan dengan jangka waktu 1 minggu sekali.
- Mulai tanaman kopi berumur dari 6 bulan hingga 12 bulan, berikan GDM SAME sebanyak 150 kg selama 6 bulan sekali untuk 1 ha tanah, GDM Black Bos sekitar 10 kg dengan jarak 6 bulan sekali untuk 1 ha tanah, dan pupuk organik cair spesialis kebun sebanyak 10 ml untuk satu pohon dengan penggunaan 2 minggu sekali.
- Jika tanaman kopi sudah berumur 1 hingga 4 tahun, berikan GDM SAME dan GDM Black Bos dengan takaran yang sama seperti sebelumnya. Dosis penggunaan Pupuk Organik Cair GDM Spesialisasi Perkebunan juga sama, yaitu 10 ml untuk satu pohon. Namun, dengan jarak waktu 1 bulan sekali.
- Tetap gunakan GDM SAME dan GDM Black Bos dengan ukuran yang sama saat tanaman kopi berumur lebih dari 4 tahun. Penggunaan Pupuk Organik Cair GDM Spesialisasi Perkebunan ditambahkan menjadi 15 ml untuk satu pohon dengan waktu 2 bulan sekali.
- Itulah hal yang dapat anda lakukan untuk membuat buah kopi tumbuh dengan lebat dan banyak. Gunakan pupuk organik cair GDM dengan rutin untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Kualias dan hasil panen kopi memang tidak selamanya bergantung pada teknis maupun pemupukan, namun kedual hal tersebut sangat bisa dimaksimalkan yang tentunya akan merubah nilai ekonomis dari biji kopi Anda.
Tentunya dengan ditambah pendampingan ahli juga yang bisa Anda ajak konsultasi mengenai peningkatan hasil panen kopi, Anda bisa menghubungi tim ahli perkebunan kami melalui tombol dibawah ini: