rebah kecambah

Kenali Gejala Serta Cara Pengendalian Penyakit Rebah Kecambah

Bagi para petani yang biasa membudidayakan tanaman melalui benih, pasti pernah mengalami gangguan penyakit rabah kecambah. Beberapa orang menganggap bahwa rebah kecambah hanya dipengaruhi oleh faktor benih dan lingkungan, karena memang ciri utamanya adalah kecambah tampak layu, kemudian mati.

Padahal, penyakit rebah kecambah ini juga dapat disebabkan oleh patogen. Patogen yang umum menyerang kecambah diantara adalah Phytophthora spp., Rhizoctonia solani Kuhn, Phytium sp., Fusarium sp.

Gejala yang tampak dari serangan penyakit rebah kecambah tergantung dari jenis benih, umur dan stadia perkembangan semainya. Namun, yang dapat dipastikan dari serangan penyakit ini adalah menurunnya kualitas biji dan daya kecambah.

Gejala Penyakit Rebah Kecambah

  • Terjadi pembusukan pada pangkal batang yang disebabkan oleh Phytophthora. Pembusukan ini utamanya terjadi pada perkembangan semai biji terutama pada bagian yang dekat dengan tanah.
  • Terjadi pembusukan semai yang dekat dengan permukaan tanah, bagian busuk tersebut berwarna coklat. Gejala ini umumnya disebabkan oleh Rhizoctonia solani.
  • Serangan Pythium umumnya tampak dimulai dari ujung akar (akar pokok dan atau akar lateral).  Mula-mula, serangan dimulai dari bagian tanaman di dalam tanah. Kemudian, serangan Pythium sp. ini menyebabkan tanaman menjadi layu, kulit akar busuk basah, diikuti dengan daun atau tunas-tunas yang kemudian terjangkit gejala busuk coklat.

Biokologi Patogen Penyebab Penyakit Rebah Kecambah

  • Penyakit ini menyerang semaian pada batang-bawah yang ditanam pada tanah tercemar patogen.
  • Patogen virulen dapat terbawa pada kulit biji atau pada media semai.
  • Saat fase biji mulai tumbuh, tunas dan akar adalah bagian paling rentan bagi tanaman inang terhadap serangan patogen yang virulen. Hingga saat dan kondisi lingkungan yang tepat, maka patogen mulai melakukan penetrasi.
  • Rhizoctonia solani dikenal polifag dan sering terdapat dalam tanah. Rhizoctonia solani memiliki sclerotium berwarna coklat, tidak berkulit dan bentuk tidak beraturan, pipih, dan biasanya terletak pada permukaan inang yang dihubungkan oleh benang-benang miselium berwarna coklat.
  • Pythium mempunyai sporangium berbentuk bulat yang membentuk hifa, sehingga disebut konidium. Pythium sp. ini bersifat polifag, terutama menyerang inang yang masih muda (semai) sehingga menyebabkan penyakit rebah kecambah.
  • Fusarium dapat bertahan didalam tanah berbentuk klamidospora (soil inhabitant). Penetrasi terjadi pada ujung akar tanaman, kemudian berkembang dalam jaringan parenkim, lalu menetap dan menginfeksi buah sehingga terdapat kemungkinan bahwa jamur terbawa oleh biji.

Pengendalian Penyakit Rebah Kecambah

  • Gunakan GDM Black BOS saat olah tanah dan saat mulai keluar bunga. Ini berguna untuk mencegah terjadinya penularan penyakit melalui tanah (tular tanah).
  • Rendam benih pada larutan pupuk organik cair GDM 10% pada air hangat 50˚C selama 30 menit. Ini berguna untuk mencegah terjadinya penularan penyakit melalui biji (penyakit tular biji).
  • Aplikasikan POC GDM secara rutin agar daya tahan tanaman terhadap serangan penyakit dapat meningkat.

Itulah cara pengendalian penyakit rebah kecambah, jika tanaman dulur-dulur terkena penyakit rebah kecambah bisa kita diskusikan bareng melalui kolom komentar, livechat, ataupun juga dapat menghubungi kami secara langsung melalui whatsapp.

Salam Go Organik Indonesia.

Share your thoughts